Latar Belakang idea penilaian demokratisasi di indonesia

69 Otonomi Daerah Otonomi Daerah

1. Latar Belakang

Indonesia dalam kurun sejarahnya telah lama mengalami politik yang tersentralisasi. Ini merupakan warisan dari struktur sentralisasi pemerintah dari zaman penjajahan Belanda dan telah ada upaya pada berbagai waktu untuk mendesentralisasi strukturnya, dimulai sejak disahkannya Undang-undang Desentralisasi 1903 di Hindia-Belanda. Undang-undang ini bertujuan ganda yang dampaknya saling bertentangan: untuk mendesentralisasi pemerintahan di daerah-daerah yang jauh dan sangat beragam sifatnya, dan untuk mengembangkan kontrol pemerintah atas wilayah-wilayah tersebut. Sejak kemerdekaan Indonesia pada 1945, para elite di Jakarta sering merasa takut untuk memberikan kontrol lebih besar kepada daerah untuk mengatur urusannya sendiri karena nantinya akan jatuh ke tangan kekuatan yang merusak dan bersifat memecah belah. Satu penjelasan penting dari kegagalan upaya desentralisasi di masa lalu adalah kurangnya komitmen pusat terhadap upaya desentralisasi. Berakhirnya Orde Baru meningkatkan tuntutan yang luas atas demokrasi dan pemberdayaan, di antaranya tuntutan dari daerah-daerah di luar Jawa untuk memperoleh kontrol lebih banyak atas urusan-urusannya sendiri. Permintaan ini terdengar sangat mendesak dari daerah-daerah yang kaya sumber daya alam, seperti Aceh dan Riau, dan mereka mengancam apabila daerah-daerah ini tidak diberi otonomi yang lebih, Indonesia akan menghadapi disintegrasi atas tekanan dari gerakan separatis. Pada 1999, Dewan Perwakilan Rakyat DPR menyetujui dua Undang-undang tentang desentralisasi yaitu UU No. 22 yang menyangkut desentralisasi administrasi, sementara UU No. 25 yang menyangkut administrasi keuangan. Perangkat pertama dari aturan penerapan UU No. 22 telah dikeluarkan pada awal Mei 2000. Dua undang-undang ini menandakan keseriusan baru atas upaya menjabarkan desentralisasi demokratis oleh pemerintahan pusat. Namun, masih belum jelas tentang cakupan dan implikasi dari penerapannya. Rekomendasi yang diajukan dalam laporan ini bertujuan untuk menekankan pentingnya menjalankan proses desentralisasi lewat cara-cara yang demokratis dan adil. 70 Penilaian Demokratisasi di Indonesia Rekomendasi-rekomendasi ini terbagi ke dalam empat kelompok: Menjalankan desentralisasi. Menciptakan desentralisasi yang demokratis. Menanggung biaya desentralisasi. Menyelesaikan konlik.

2. Menjalankan Desentralisasi