Anak Perempuan Agenda Reformasi: Rekomendasi untuk Peruba- han

193 G e n d e r Rekomendasi: Mendukung promosi perempuan terkemuka sebagai contoh-peran dan “kisah keberhasilan”. Menciptakan mekanisme untuk mengawasi cara media menggambarkan relasi-relasi gender. Pemerintah, dengan dukungan kelompok bisnis dan komunitas ornop yang lebih luas, memberikan penghargan khusus kepada media yang dipandang terbaik dalam melakukan peliputan yang peka gender. 3.9 Perempuan dan Lingkungan hidup Degradasi lingkungan hidup mempengaruhi setiap orang. Beban yang ada pada perempuan lebih besar karena mereka secara tradisional memikul tanggung jawab untuk menyediakan air dan bahan bakar. Perempuan juga harus memiliki akses yang setara atas sumber daya. Namun keputusan-keputusan yang diambil tentang lingkungan hidup sering meminggirkan kebutuhan dan kekhawatiran perempuan dan inilah yang kemudian harus dikedepankan. Rekomendasi: Meningkatkan dan menggunakan secara eisien alokasi sumber-sumber daya untuk pembangunan sosial dengan perspektif gender. Mewujudkan kerja sama yang lebih baik antara pemerintah dan ornop lingkungan hidup dalam pembuatan kebijakan. Mendirikan komisi khusus untuk melakukan studi investigasi dari pengalaman-pengalaman negara tetangga dan untuk merekomendasikan kebijakan-kebijakan.

3.10 Anak Perempuan

Anak perempuan sering dipandang mempunyai nilai lebih rendah daripada anak laki-laki, dan sikap ini adalah perluasan nilai-nilai masyarakat mengenai perempuan. Karena laki-laki dianggap akan memiliki pekerjaan yang lebih baik, menghasilkan lebih banyak uang, memiliki akses yang lebih besar pada sumber daya ekonomi dan promosi, perempuan dan sekaligus anak perempuan menyandang status “kelas kedua” dalam masyarakat. Masalah yang ada bukan saja untuk membujuk anak perempuan masuk sekolah tetapi untuk tetap bersekolah. Anak perempuan sering keluar dari sekolah 194 Penilaian Demokratisasi di Indonesia pada usia muda sekitar belasan tahun untuk menikah ataupun bekerja untuk keluarganya, sementara anak laki-laki tetap bersekolah karena orang tua memberikan nilai lebih pada pendidikan yang lebih tinggi bagi mereka. Kecenderungan budaya semacam itu perlu diubah. Kesempatan yang disediakan bagi anak laki-laki seharusnya juga disediakan bagi anak perempuan. Salah satu cara untuk mewujudkan hal ini adalah melalui program-program peningkatan kesadaran dan pendidikan publik. Bantuan dana juga dapat dikucurkan bagi pendidikan anak perempuan, dengan tujuan khusus yaitu memperbaiki ketidakseimbangan gender. Rekomendasi: Pendidikan publik perlu menggarisbawahi adanya bias terhadap anak perempuan. Media seharusnya didorong untuk menciptakan dokumentasi tentang potret perempuan Indonesia yang sukses berdasarkan pengalaman hidup dari berbagai daerah dan bidang aktivitas yang berbeda yang akan mengedepankan relasi antara perempuan-perempuan yang sukses ini dengan akses mereka atas pendidikan. Melalui media, menyebarkan kesadaran akan nilai yang setara antara anak laki-laki dan perempuan. Bantuan dana publik dalam parameter tindakan afirmatif untuk membantu kemajuan dan pembangunan anak perempuan. Perlindungan hukum untuk anak perempuan dari penganiayaan dan diskriminasi. 195 G e n d e r

4. Kesimpulan