Lahan Sawah Penggunaan Lahan

11 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2014 II-

a. Kawasan Suaka AlamKawasan Pelestarian Alam

Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, kawasan suaka alamkawasan pelestarian alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di darat maupun di perairan yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya yang juga berfungsi sebagai wilayah sistem penyangga. Di Provinsi Jambi, menurut RTRW Provinsi Jambi Tahun 2013, luasan kawasan konservasi ini mencapai 686.095 Ha. Yang termasuk kawasan suaka alam atau kawasan pelestarian alam di wilayah Provinsi Jambi adalah kawasan cagar alam, taman nasional, taman hutan raya, dan taman wisata alam.

1. Cagar Alam

Cagar alam adalah kawasan suaka alam yang karena keadaan alamnya mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa, dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara alami. Di Provinsi Jambi luas cagar alam mencapai 4.241,71 Ha yang terletak di Kabupaten Batanghari seluas 41,37 Ha, Kabupaten Sarolangun seluas 73,74 Ha dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur seluas 4.041,60 Ha.

a. Cagar Alam Durian Luncuk

Cagar Alam Durian Lucuk I dan II ditetapkan berdasarkan SK Menteri Nomor 34Kpts-II1987 tanggal 7 Mei 1987, menjadi kawasan yang dikelola di bawah tanggung jawab Balai Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Jambi dan Kementerian Kehutanan, dan keberadaannya di kelilingi oleh lahan perkebunan karet milik PT. Perkebunan Nusantara VI Kebun Durian Luncuk. Secara administrasi pemerintahan cagar alam ini terletak di wilayah Kabupaten Batanghari, tepatnya di Kecamatan Batin XXIV, Desa Jangga Baru, dan Kabupaten Sarolangun di Kecamatan Pauh, Desa Guruh Baru. Sebagai kawasan yang mempunyai potensi ekonomi yang tinggi, Cagar Alam Durian Luncuk masih menyisakan potensi flora dan faunanya berdasarkan tipe ekosistemnya. 12 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2014 II-

b. Cagar Alam Hutan Bakau Pantai Timur

Kawasan Cagar Alam Hutan Bakau Pantai Timur ditetapkan sebagai Cagar Alam Hutan Bakau Pantai Timur dengan SK. Menteri Pertanian Nomor 507KptsUm1981 dengan luas 4.041,6 Ha, terletak di Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Cagar alam ini mempunyai tipe iklim tropis yang lembab dan hangat, karena terletak pada permukaan laut yang hampir di sekitar garis katulistiwa. Suhu harian sekitar 32°C sampai 35°C dan jarang turun dibawah 27°C pada malam hari. Kelembaban mencapai sekitar 80 dan rata-rata curah hujan sekitar 2.200 mm per tahun. Musim kemarau umumnya pada bulan April sampai Agustus sedangkan musim hujan pada bulan September sampai Januari.

c. Cagar Alam Hutan Bakau Sungai Betara

Cagar Alam Sungai Betara terletak di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Kawasan konservasi ini menempati lahan seluas 85 Ha yang diresmikan sebagai cagar alam berdasarkan Menhutbun No. 421Kpts-II1999 tanggal 15 Juni 1999. 2. Taman Nasional Taman Nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi. Di wilayah Provinsi Jambi luas kawasan taman nasional mencapai 647.234 Ha yang tersebar di seluruh kabupaten.

a. Taman Nasional Kerinci Seblat TNKS

TNKS ditetapkan sebagai taman nasional melalui SK Menteri Pertanian Nomor 736MentanX1982 dengan luas 1.484.650 Ha dan ditunjuk melalui SK Menteri Kehutananan Nomor 192Kpts-II1996 dengan luas 1.386.000 Ha. TNKS terletak di 4 wilayah provinsi yaitu Provinsi Jambi, Provinsi Sumatera Barat, Provinsi Bengkulu, dan Provinsi Sumatera Selatan. Sebagian besar kawasan taman nasional ini merupakan rangkaian pegunungan Bukit Barisan Selatan di Pulau Sumatera bagian tengah. Secara geografi TNKS terletak pada koordinat 100°3118 - 102°44 Lintang Timur dan 1713 -