40 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2014
II-
Saat ini pun, perburuan landak Hystrix Brachyura juga semakin marak. Tanggal 22 Desember 2014 Polres Tebo telah mengamankan 16 ekor landak, 3 buah
kandang landak dan 2 perangkap landak di Kabupaten Tebo. Landak diburu untuk diambil daging, duri dan batu geliga yang terdapat di dalam tubuh landak.
Selain disebabkan oleh perburuan liar, hilangnya habitat dan populasi hewan- hewan langka ini disebabkan oleh terjadinya konversi hutan menjadi lahan perkebunan
dan pertambangan. Penyelamatan hutan dan taman nasional sebagai tempat bermukim dan hidup para satwa langka tersebut harus terus dilakukan dengan memberantas
pembalakan hutan, menghentikan pengkonversian kawasan hutan menjadi kebun sawit dan menghentikan kebakaran hutan.
Gambar 2.20. Hewan Langka Jenis Gajah Yang Mati Dibunuh Pemburu Liar di Kawasan Hutan
Kabupaten Tebo.
C. Air
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, air merupakan salah satu sumber daya
alam yang memiliki fungsi sangat penting bagi kehidupan dan perikehidupan manusia, serta untuk memajukan kesejahteraan umum, sehingga merupakan modal dasar dan
faktor utama pembangunan. Pesatnya pembangunan dan peningkatan jumlah penduduk setiap tahun akan menyebabkan kebutuhan air akan semakin meningkat pula dan akan
berdampak pula pada kecukupan penyediaan air bersih bagi masyarakat. Secara umum, di Provinsi Jambi sumberdaya air dimanfaatkan oleh masyarakat untuk :
41 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2014
II-
1. Keperluan domestik, yang meliputi air untuk kebutuhan rumah tangga, fasilitas umumsosial, tempat ibadah, dan perniagaanpertokoan.
2. Keperluan perindustrian, yang meliputi industri sedang, besar dan pertambangan. 3. Keperluan pertanian, seperti untuk irigasi, perikanan dan peternakan.
4. Keperluan komersial, seperti pelabuhan udara, laut dan terminal bus. 5. Kebutuhan pengggelontoran, baik untuk limbah industri maupun limbah rumah
tangga. 6. Pariwisata, seperti hotel dan penginapan, dan
7. Transportasi. Berdasarkan sumbernya, air dapat dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu:
1. Air permukaan, yaitu air mata air, air sungai, air danausitu alamiah dan buatan, air bendungan, air irigasi dan air rawa.
2. Air hujan, yaitu air hujan tampungan dan air limpasan. 3. Air tanah, yaitu air tanah bebasair tanah dangkal, air tanah semi tertekansemi
artesis, air tanah dalam dan air tanah tertekanartesisair tanah sangat dalam Sumber daya air di wilayah Provinsi Jambi berasal dari air permukaan dan air
tanah. Sumber air permukaan berasal dari sungai-sungai dan yang berada dalam sistem Satuan Wilayah Sungai SWS Batang Hari, yang luasnya hampir mencakup sebagian
besar wilayah Provinsi Jambi. Secara administrasi pemerintahan, wilayah sungai Batang Hari terdiri dari 13 tiga belas kabupaten dan 1 satu kota, yaitu yang berada di Provinsi
Jambi yang meliputi Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten Batanghari, Kabupaten Bungo, Kabupaten
Tebo, Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Merangin, Kabupaten Kerinci dan Kota Jambi, sebagian lagi berada di Provinsi Sumatera Barat meliputi Kabupaten Dharmasraya,
Kabupaten Solok, Kabupaten Solok Selatan dan Kabupaten Sawahlunto. Menurut Direktorat Sumber Daya Air Wilayah Barat, secara umum debit air yang tersedia pada
DAS Batang Hari berdasarkan potensi yang ada telah mencukupi. Hal ini diindikasikan dengan jumlah debit Sungai Batang Hari sebesar 35,953.18 m
3
detik 8.3 milyar m
3
tahun. SWS Batang Hari terdiri dari 3 sub SWS yaitu sub SWS Sungai Batang Hari, sub SWS Air Hitam-Benuh dan sub SWS Sungai Pengabuan-Lagan, serta terdiri atas 11
Water Distrik yang meliputi: Batanghari Hulu, Jujuhan, Tebo, Tabir, Merangin, Kerinci, Tembesi, Bulian, Batanghari Hilir, Tungkal dan Berbak. SWS Batang Hari memiliki luas
terbesar yaitu 47,182 Km
2
, sedangkan SWS Pengabuan-Lagan dan SWS Air Hitam- Benuh masing-masing 7,632 Km
2
dan 2,890 Km
2
. Hal ini menunjukkan bahwa potensi air lebih banyak berasal dari SWS Batanghari.
Selain kuantitas sumber daya air yang harus terpenuhi untuk mencukupi kebutuhan penduduk, pemanfaatan potensi sumber daya air juga harus memperhatikan