54 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2014
III-
b. Khusus untuk terminal bus sebagai sarana transportasi yang menyumbang pencemaran udara yang sangat tinggi. Yang paling riskan menerima dampak dari
pencemaran ini adalah masyarakat yang tinggal di sekitar terminal. Untuk itu perlu upaya dari pemerintah selaku pengelola sarana dan prasarana transportasi dalam
menerapkan aturan yang dapat mengurangi pencemaran. Misalnya dengan menerapkan aturan bahwa pengemudi harus mematikan mesin kendaraannya saat
berada di terminal. Hal ini diharapkan dapat menghemat bahan bakar minyak yang digunakan. Dengan tidak menyalakan mesin maka jumlah bahan bakar yang dibakar
menjadi berkurang maka mestinya efek lebih jauhnya adalah produksi gas hasil pembakaran menjadi berkurang. Gas-gas hasil pembakaran yang bisa saja
merupakan polutan karena pembakaran tidak sempurna maka akan ikut dikurangi, sehingga mencegah pencemaran udara di lingkungan terminal. Cara seperti ini
bukan saja mengurangi pencemaran udara, tetapi juga mengurangi polusi kebisingan di areal terminal.
c. Selain lokasi terminal, pelabuhan, dan bandara, yang tidak kalah penting untuk menjadi perhatian adalah kondisi jalan baik jalan nasional, jalan provinsi dan jalan
kabupatenkota. Kondisi jalan yang baik akan mengurangi emisi pencemaran debupartikulat akibat gesekan ban dengan jalan.
I. Pariwisata
Berkembangnya pariwisata di suatu daerah dapat ditandai dengan ramainya wisatawan baik wisatawan asing maupun wisatawan domestik yang berkunjung ke
daerah tersebut serta tumbuhnya sarana dan prasarana penunjang pariwisata tersebut seperti hotel dan penginapan. Selain meningkatnya perekonomian masyarakat, kegiatan
pariwisata juga dapat berpotensi menurunkan daya dukung lingkungan dan mengancam kelestarian lingkungan.
Pembukaan lahan dan perubahan tata guna lahan dalam pembangunan hotel dan sarana penunjang kegiatan pariwisata lainnya merupakan salah satu dampak
negatif terhadap lingkungan. Selain itu limbah yang dihasilkan oleh kegiatan tersebut baik limbah padat maupun limbah cair akan mencemari lingkungan perairan, tanah dan
udara. Oleh sebab itu perkembangan kegiatan pariwisata ini perlu diupayakan kegiatan yang dapat menjaga dan mengutamakan kelestarian lingkungan. Perlu adanya
perencanaan dan pengelolaan kegiatan wisata serta kondisi sarana dan prasarana penunjang yang sangat baik. Masalahnya jika kegiatan pariwisata tanpa pengelolaan
lingkungan yang benar akan menimbulkan dampak yang berkepanjangan bagi lingkungan. Hal tersebut dapat berupa rusaknya sumber daya alam, perubahan
55 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2014
III-
ekosistem, hilangnya keanekaragaman hayati, hilangnya tanah penutup, turunnya permeabilitas air, udara dan tanah, serta pencemaran pada badan air.
Provinsi Jambi sebagai daerah yang sedang menggeliat menggalakkan potensi wisatanya diharapkan mampu melakukan pengelolaan lingkungan yang benar sehingga
kegiatan pariwisata di Provinsi Jambi tidak merusak dan mengancam kelestarian alam di Provinsi Jambi.
1. Obyek Wisata
Pada tahun 2014 Provinsi Jambi memiliki 29 obyek wisata yang tersebar dari wilayah perbukitan di Kabupaten Kerinci hingga daerah pesisir pantai Kabupaten
Tanjung Jabung Barat dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Total jumlah luasan lokasi obyek wisata d Provinsi Jambi mencapai 903.474,59 Ha. Jenis obyek wisata yang dapat
dinikmati oleh wisatawan berupa obyek wisata alam, wisata agro dan wisata bahari dengan rata-rata jumlah pengunjung 917.221 orang selama tahun 2014 sebagaimana
dapat terlihat pada Buku Data Tabel SP-6 dan Tabel 3.25. menyajikan lokasi obyek wisata di Provinsi Jambi berdasarkan wilayah kabupatenkota dengan rata-rata jumlah
pengunjung per tahunnya. Tabel 3.25. Lokasi Obyek Wisata, Jumlah Pengunjung dan Luas Kawasan di
Provinsi Jambi Tahun 2014.
No. KabupatenKota
Jumlah Obyek
Wisata Jenis
Obyek Wisata
Jumlah Pengunjung
Tahun Luas
Kawasan Ha
1. Kabupaten Kerinci
16 alam, agro
275.150 624.444,34
2. Kabupaten Sarolangun
1 alam
1.000 60.500,00
3. Kabupaten Batanghari
1 alam
500 15.830,00
4.
Kabupaten Tanjung Jabung Timur
5 alam, bahari
1.104 169.218,00
5. Kabupaten Tebo
2 alam
1.200 33.435,00
6. Kota Jambi
4 alam
635.270 47,25
Jumlah 29
914.224 903.474,59
Sumber : Data Olahan Tabel SP-6 Buku Data SLHD Provinsi Jambi Tahun 2014, 2015.
Dari Tabel 3.25. terlihat bahwa Kabupaten Kerinci memiliki obyek wisata paling banyak dibandingkan kabupatenkota lainnya. Wisata alam dan wisata agro di
kabupaten Kerinci didukung oleh potensi keindahan alam yang dimilikinya. Wisata alam di Kabupaten Kerinci dapat dinikmati oleh wisatawan melalui keindahan potensi danau,