8.34 Konsumsi Energi dari Sektor Transportasi

54 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2014 III- b. Khusus untuk terminal bus sebagai sarana transportasi yang menyumbang pencemaran udara yang sangat tinggi. Yang paling riskan menerima dampak dari pencemaran ini adalah masyarakat yang tinggal di sekitar terminal. Untuk itu perlu upaya dari pemerintah selaku pengelola sarana dan prasarana transportasi dalam menerapkan aturan yang dapat mengurangi pencemaran. Misalnya dengan menerapkan aturan bahwa pengemudi harus mematikan mesin kendaraannya saat berada di terminal. Hal ini diharapkan dapat menghemat bahan bakar minyak yang digunakan. Dengan tidak menyalakan mesin maka jumlah bahan bakar yang dibakar menjadi berkurang maka mestinya efek lebih jauhnya adalah produksi gas hasil pembakaran menjadi berkurang. Gas-gas hasil pembakaran yang bisa saja merupakan polutan karena pembakaran tidak sempurna maka akan ikut dikurangi, sehingga mencegah pencemaran udara di lingkungan terminal. Cara seperti ini bukan saja mengurangi pencemaran udara, tetapi juga mengurangi polusi kebisingan di areal terminal. c. Selain lokasi terminal, pelabuhan, dan bandara, yang tidak kalah penting untuk menjadi perhatian adalah kondisi jalan baik jalan nasional, jalan provinsi dan jalan kabupatenkota. Kondisi jalan yang baik akan mengurangi emisi pencemaran debupartikulat akibat gesekan ban dengan jalan.

I. Pariwisata

Berkembangnya pariwisata di suatu daerah dapat ditandai dengan ramainya wisatawan baik wisatawan asing maupun wisatawan domestik yang berkunjung ke daerah tersebut serta tumbuhnya sarana dan prasarana penunjang pariwisata tersebut seperti hotel dan penginapan. Selain meningkatnya perekonomian masyarakat, kegiatan pariwisata juga dapat berpotensi menurunkan daya dukung lingkungan dan mengancam kelestarian lingkungan. Pembukaan lahan dan perubahan tata guna lahan dalam pembangunan hotel dan sarana penunjang kegiatan pariwisata lainnya merupakan salah satu dampak negatif terhadap lingkungan. Selain itu limbah yang dihasilkan oleh kegiatan tersebut baik limbah padat maupun limbah cair akan mencemari lingkungan perairan, tanah dan udara. Oleh sebab itu perkembangan kegiatan pariwisata ini perlu diupayakan kegiatan yang dapat menjaga dan mengutamakan kelestarian lingkungan. Perlu adanya perencanaan dan pengelolaan kegiatan wisata serta kondisi sarana dan prasarana penunjang yang sangat baik. Masalahnya jika kegiatan pariwisata tanpa pengelolaan lingkungan yang benar akan menimbulkan dampak yang berkepanjangan bagi lingkungan. Hal tersebut dapat berupa rusaknya sumber daya alam, perubahan 55 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2014 III- ekosistem, hilangnya keanekaragaman hayati, hilangnya tanah penutup, turunnya permeabilitas air, udara dan tanah, serta pencemaran pada badan air. Provinsi Jambi sebagai daerah yang sedang menggeliat menggalakkan potensi wisatanya diharapkan mampu melakukan pengelolaan lingkungan yang benar sehingga kegiatan pariwisata di Provinsi Jambi tidak merusak dan mengancam kelestarian alam di Provinsi Jambi.

1. Obyek Wisata

Pada tahun 2014 Provinsi Jambi memiliki 29 obyek wisata yang tersebar dari wilayah perbukitan di Kabupaten Kerinci hingga daerah pesisir pantai Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Total jumlah luasan lokasi obyek wisata d Provinsi Jambi mencapai 903.474,59 Ha. Jenis obyek wisata yang dapat dinikmati oleh wisatawan berupa obyek wisata alam, wisata agro dan wisata bahari dengan rata-rata jumlah pengunjung 917.221 orang selama tahun 2014 sebagaimana dapat terlihat pada Buku Data Tabel SP-6 dan Tabel 3.25. menyajikan lokasi obyek wisata di Provinsi Jambi berdasarkan wilayah kabupatenkota dengan rata-rata jumlah pengunjung per tahunnya. Tabel 3.25. Lokasi Obyek Wisata, Jumlah Pengunjung dan Luas Kawasan di Provinsi Jambi Tahun 2014. No. KabupatenKota Jumlah Obyek Wisata Jenis Obyek Wisata Jumlah Pengunjung Tahun Luas Kawasan Ha 1. Kabupaten Kerinci 16 alam, agro 275.150 624.444,34 2. Kabupaten Sarolangun 1 alam 1.000 60.500,00 3. Kabupaten Batanghari 1 alam 500 15.830,00 4. Kabupaten Tanjung Jabung Timur 5 alam, bahari 1.104 169.218,00 5. Kabupaten Tebo 2 alam 1.200 33.435,00 6. Kota Jambi 4 alam 635.270 47,25 Jumlah 29 914.224 903.474,59 Sumber : Data Olahan Tabel SP-6 Buku Data SLHD Provinsi Jambi Tahun 2014, 2015. Dari Tabel 3.25. terlihat bahwa Kabupaten Kerinci memiliki obyek wisata paling banyak dibandingkan kabupatenkota lainnya. Wisata alam dan wisata agro di kabupaten Kerinci didukung oleh potensi keindahan alam yang dimilikinya. Wisata alam di Kabupaten Kerinci dapat dinikmati oleh wisatawan melalui keindahan potensi danau,