Perkiraan Emisi CO Energi
                                                                                58 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2014
III-
Dari  total  jumlah  hotel  sebanyak  177  buah  tersebut  tersedia  kamar  yang berjumlah  4.599  kamar  dengan  tingkat  hunian  46,01.    Dibandingkan  dengan  tahun
2013,  terjadi  penambahan  jumlah  hotel  yang  terdata  di  Provinsi  Jambi  sebanyak  31 hotel.  Penambahan  jumlah  hotel  tersebut  dapat  berupa  penambahan  karena
pembangunan hotel baru maupun karena hotel lama yang baru terdata. Namun, tingkat hunian hotel menurun dari 47,13  pada tahun 2013 menjadi 46,01  pada tahun 2014.
Untuk  sarana  hotel,  volume  limbah  padat  yang  dihasilkan  oleh  semua  hotel yang  ada  di  Provinsi  Jambi  adalah  sebanyak  21,284  m3hari  dan  limbah  cair  untuk
parameter  BOD  sebesar  1,943  tontahun  dan  untuk  parameter  COD  sebesar  4,371 tontahun. Jika dilihat dari kelas hotelnya, hotel melati yang paling banyak menghasilkan
limbah  baik  limbah  padat  maupun  limbah  cair.  Untuk  limbah  padat,  hotel  melati menghasilkan  limbah  sebesar  14,398  m3hari  dan  limbah  cair  untuk  parameter  BOD
sebesar 1,314 tontahun dan parameter COD  2,956  tontahun. Disamping jumlah hotel melati  lebih  banyak  dari  pada  hotel  berbintang  lainnya,  hotel  melati  belum  melakukan
upaya  pengelolaan  limbah  sebagaimana  halnya  hotel  berbintang  yang  hanya menghasilkan limbah yang sedikit.
Tabel  3.27 menunjukkan  bahwa  limbah padat  dari  sarana  hotel  paling  banyak dihasilkan  oleh  Kota  Jambi  sebesar  13,018  m3hari.  Banyaknya  jumlah  limbah  padat
yang dihasilkan oleh Kota Jambi dikarenakan banyaknya jumlah hotel yang ada di Kota Jambi,  sementara  kabupatenkota  yang  memiliki  hotel  yang  sedikit  juga  menghasilkan
limbah padat yang sedikit, seperti halnya di Kabupaten Muaro Jambi yaitu sebesar 0,085 m3hari.    Sementara  untuk  limbah  cair,  parameter  yang  menjadi  patokan  untuk  kedua
jenis  sarana  ini  adalah  parameter  BOD  dan  COD  karena  limbah  yang  dihasilkan  dari kedua  sarana  tersebut  kebanyakan  adalah  limbah  organik.    Beban  limbah  cair  yang
dihasilkan baik untuk parameter BOD dan COD berbanding lurus dengan jumlah limbah padat  yang  dihasilkan  dan  tingkat  hunian  serta  jumlah  hotel  yang  dimiliki  oleh
kabupatenkota.
Tabel  3.27.  Perkiraan  Volume  Limbah  Padat  dan  Beban  Limbah  Cair  Hotel  di Wilayah Provinsi Jambi Tahun 2014.
No. KabupatenKota
Tingkat Hunian
Limbah Padat
Beban Limbah Cair TonTahun
m3hari BOD
COD
1. Kabupaten Kerinci
45,260 0,437
0,040 0,090
2. Kabupaten Merangin
42,352 0,786
0,072 0,161
3. Kabupaten Sarolangun
43,487 0,976
0,089 0,200
4. Kabupaten Muaro Jambi
46,615 0,085
0,008 0,017
59 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2014
III-
5. Kabupaten Batanghari
46,075 0,097
0,009 0,020
6. Kabupaten Tanjung Jabung Timur
41,830 0,247
0,023 0,051
7. Kabupaten Tanjung Jabung Barat
45,021 1,686
0,153 0,346
8. Kabupaten Tebo
44,217 0,220
0,020 0,045
9. Kabupaten Bungo
44,806 2,258
0,206 0,464
10. Kota Jambi
46,136 13,018
1,187 2,671
11. Kota Sungai Penuh
47,062 1,472
0,134 0,302
Jumlah 46,01
21,284 1,943
4,371
Sumber :  Data  Olahan Tabel SP-7 Buku Data SLHD Provinsi Jambi Tahun 2014, 2015. Bila  dibandingkan  dengan  tahun  2013,  berdasarkan  analisa  terhadap  jumlah
pengunjung  yang  meningkat  akan  menyebabkan  akan  semakin  meningkat  pula  limbah yang dihasilkan baik limbah padat maupun limbah cair. Secara persentase peningkatan
tidak  bisa  dibandingkan  karena  perbedaan  satuan  yang  digunakan  terhadap  limbah tersebut.  Namun,  dapat  disimpulkan  bahwa  terjadinya  peningkatan  jumlah  hotel  dan
pengunjung  pada  tahun  2014  akan  memberikan  kontribusi  limbah  yang  berpotensi merusak dan mencemari lingkungan jika tidak dilakukan pengelolaan dengan benar.
                