Cagar Alam Durian Luncuk

18 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2014 II- Tabel 2.6. Luasan Kawasan Hutan Menurut Fungsinya di Wilayah Provinsi Jambi Tahun 2014. No. Kawasan Hutan Luas Kawasan Ha Perubahan Luas Ha 2013 2014 1. KSA-KPA 676.120,00 686.095,00 + 9.975,00 2. Hutan Lindung 191.130,00 179.926,00 - 11.204,00 3. Hutan produksi 971.490,00 968.889,00 - 2.601,00 4. Hutan Produksi Terbatas 340.700,00 261.453,00 -79.247,00 5. Hutan Produksi Konversi 11.416,00 + 11.416,00 Jumlah 2.179.440,00 2.107.779,00 - 71.661,00 Sumber : Data Olahan Tabel SD-2 Tabel Buku Data SLHD Provinsi Jambi Tahun 2014, 2015.

3. Kawasan Lindung Berdasarkan RTRW dan Tutupan Lahannya

Dalam Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang disebutkan bahwa distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah dipisahkan dalam dua kategori besar yaitu peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budidaya. Ruang untuk fungsi lindung atau kawasan lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan. Menurut RTRW Provinsi Jambi tahun 2013, kawasan lindung di Provinsi Jambi terdiri atas kawasan perlindungan terhadap kawasan bawahannya yang meliputi kawasan hutan lindung, kawasan bergambut, dan kawasan resapan air , dan kawasan suaka alam, kelestarian alam dan cagar budaya yang meliputi kawasan cagar alam, kawasan pantai berhutan bakau, kawasan taman nasional, kawasan taman hutan raya, dan kawasan taman wisata dengan masing-masing luasan seperti digambarkan pada Buku Data Tabel SD-3 dan Gambar 2.10. Sementara ruang untuk fungsi budidaya atau kawasan budidaya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber daya buatan. Menurut RTRW Provinsi Jambi tahun 2013, pola ruang kawasan budidaya di Provinsi Jambi meliputi kawasan peruntukan hutan produksi, pertanian, perikanan, pertambangan, industri, pariwisata, pemukiman dan lainnya. 19 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2014 II- Gambar 2.10. Kawasan Lindung Berdasarkan RTRW Provinsi Jambi Tahun 2014. Sumber : Data Olahan Tabel SD-3 Buku Data SLHD Provinsi Jambi Tahun 2014, 2015. Terlihat pada Gambar 2.10. di atas bahwa berdasarkan RTRW Provinsi Jambi kawasan budidaya memiliki luasan yang lebih besar dibandingkan dengan kawasan lindung dan jumlah masing-masing luasan ini mengalami penurunan pada tahun 2014. Berdasarkan tutupan lahan, kawasan hutan dapat dikelompokkan menjadi tutupan bervegetasi berupa hutan primer, hutan sekunder, perkebunan, sawah, semakbelukar, savana dan belukar rawa; tutupan areal terbangun berupa pemukiman, transmigrasi dan pelabuhan udaralaut; tutupan tanah terbuka berupa tanah terbuka dan pertambangan; serta tutupan badan air berupa tambak dan rawa. Pada areal kawasan lindung, luasan tutupan lahan seluas 866.021 Ha yang terdiri dari tutupan bervegetasi seluas 833.821 Ha, areal terbangun seluas 100 Ha, tanah terbuka seluas 11.500 Ha dan badan air seluas 600 Ha. Sedangkan pada kawasan budidaya, luasan tutupan lahan seluas 4.149.984 Ha yang terdiri dari tutupan bervegetasi seluas 3.723.012,65 Ha, areal terbangun seluas 83.532,74 Ha, tanah terbuka seluas 325.425,96 Ha dan badan air seluas 18.012,66 Ha. Besarnya masing- masing tutupan lahan pada masing-masing kriteria sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 2.7. kawasan lindung

17.27 kawasan

budidaya 82.73