Kualitas Udara Ambien Indikator dan Parameter IKLH

35 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2014 I- 81,08, Kabupaten Tanjung Jabung Barat dengan nilai IKLH 78,85, dan Kabupaten Tebo dengan nilai IKLH 78,55. Nilai IKLH KabupatenKota di Provinsi Jambi Tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat pada Tabel 1.8., sementara hasil perhitungan IKLH dapat dilihat pada Lampiran 6. Tabel 1.8. Indeks Kualitas Lingkungan Hidup IKLH KabupatenKota di Provinsi Jambi Tahun 2013 dan 2014. No. KabupatenKota 2013 2014 Perubahan 1. Kabupaten Kerinci 87,28 89,03 1,75 2. Kabupaten Merangin 80,58 82,78 2,20 3. Kabupaten Sarolangun 79,44 82,04 2,60 4. Kabupaten Batanghari 77,36 81,24 3,88 5. Kabupaten Muaro Jambi 82,04 85,53 3,49 6. Kabupaten Tanjung Jabung Timur 81,02 87,27 6,25 7. Kabupaten Tanjung Jabung Barat 74,30 78,85 4,55 8. Kabupaten Tebo 73,80 78,55 4,75 9. Kabupaten Bungo 76,80 81,27 4,47 10. Kota Jambi 60,91 81,08 20,17 11. Kota Sungai Penuh 59,60 94,61 35,01 Sumber : BLHD Provinsi Jambi, 2015. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan BLHD Provinsi Jambi sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 1.9., IKLH Provinsi Jambi pada tahun 2014 mencapai 82,74 meningkat 7,79 angka dari 74,95 pada tahun 2013. IKLH ini dihitung berdasarkan jumlah penduduk per kabupatenkota di Provinsi Jambi terhadap jumlah penduduk total di Provinsi Jambi. Terlihat pengaruh jumlah dan kepadatan penduduk di suatu wilayah terhadap kondisi lingkungannya. Tabel 1.9. Indeks Kualitas Lingkungan Hidup IKLH Provinsi Jambi Tahun 2014. No. KabupatenKota IKLH KabKota Penduduk IKLH KabKota X Penduduk 1. Kabupaten Kerinci 89.03 247,895 0.067 5.97 2. Kabupaten Merangin 82.78 349,579 0.094 7.78 3. Kabupaten Sarolangun 82.04 331,354 0.090 7.38 4. Kabupaten Batanghari 81.24 319,175 0.086 6.99 5. Kabupaten Muaro Jambi 85.53 377,154 0.102 8.72 6. Kabupaten Tanjung Jabung Timur 87.27 255,864 0.069 6.02 7. Kabupaten Tanjung Jabung Barat 78.85 319,997 0.086 6.78 8. Kabupaten Tebo 78.55 342,324 0.092 7.23 9. Kabupaten Bungo 81.27 339,031 0.092 7.48 36 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2014 I- 10. Kota Jambi 81.08 712,937 0.193 15.65 11. Kota Sungai Penuh 94.61 105,724 0.029 2.74 IKLH Provinsi Jambi 82.74

F. Kebijakan Pembangunan Lingkungan Hidup di Provinsi Jambi

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD Provinsi Jambi Tahun 2010-2015, pembangunan lingkungan hidup merupakan misi ke empat dari lima misi Pembangunan Provinsi Jambi yaitu “Meningkatkan pengelolaan sumberdaya alam yang optimal dan berwawasan lingkungan yaitu melaksanakan pembangunan yang memanfaatkan ekonomi sumberdaya alam dengan tetap menjaga keseimbangan antara pemanfaatan serta keberlanjutan sumberdaya alam dan lingkungan hidup dengan tetap menjaga fungsi dan daya dukung lingkungan”. Misi pembangunan ini bertujuan untuk menciptakan pengelolaan sumberdaya alam secara terpadu dengan mengedepankan penataan ruang dan lingkungan, dengan sasaran:  Menciptakan pengelolaan sumberdaya alam secara terpadu dengan mengedepankan penataan ruang dan lingkungan.  Terciptanya pemanfaatan potensi tambang skala kecil dan besar.  Meningkatnya kualitas pengelolaan mitigasi perubahan iklim dan kelestarian lingkungan hidup.  Penerapan tata ruang wilayah sebagai acuan kebijakan pembangunan kewilayahan yang berkelanjutan Menciptakan pengelolaan sumberdaya alam secara terpadu dengan mengedepankan penataan ruang dan lingkungan diarahkan pada kebijakan : - Menyelenggarakan revitalisasi pertanian untuk diversifikasi usaha dan mendukung produksi pangan. - Pengamanan ketahanan pangan. - Peningkatan produktivitas, produksi dan daya saing produk pertanian dan perikanan. - Pemanfaatan hutan untuk diversifikasi usaha dan mendukung produksi pangan dilakukan melalui optimalisasi pemanfaatan hutan alam dan pengembangan hutan tanaman dan hasil hutan non kayu. - Mencapai kesepakatan antar tingkat pemerintahan dalam hal pembagian wewenang dan tanggung jawab pengelolaan hutan serta penetapan kawasan hutan pada penataan ruang wilayah sesuai dengan peran dan fungsinya. - Mengefektifkan sumber daya yang tersedia dalam pengelolaan hutan.