Rekomendasi Dokumen Izin Lingkungan

18 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2014 IV- c. Penghargaan Kalpataru Tingkat Nasional, diperoleh oleh: 1. Kelompok Pengelola Hutan Adat KPHA Guguk Desa Guguk Kecamatan Renah Pembarap Kabupaten Merangin untuk kategori Penyelamat Lingkungan 2. Komunitas Konservasi Indonesia Warsi untuk kategori Pembina Lingkungan 3. H. Hasan Basri Agus sebagai nominasi penghargaan Kalpataru Tingkat Nasional untuk kategori Pembina Lingkungan d. Penghargaan Sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional, diperoleh oleh: 1. SD Negeri 49IV Jambi Timur, Kota Jambi 2. SD Negeri 02VII Pasar Sarolangun, Kabupaten Sarolangun 3. SD Negeri 131II SKB Bathin III, Kabupaten Bungo 4. SMP Negeri 41 Kabupaten Muaro Jambi 5. SMP Negeri 1 Kabupaten Sarolangun 6. SMA Negeri 1 Pelepat Ilir Kabupaten Bungo e. Sertifikat Kampung Iklim Tingkat Nasional, diperoleh oleh: 1. Gabungan Kelompok Tani Sejahtera Desa Jernih Jaya Kecamatan Gunung Tujuh Kabupaten Kerinci 2. Kelompok Pengelola Hutan Adat KPHA Ndendang Hulu Sako Batang Buat Desa Lubuk Beringin Kecamatan Bathin III Ulu Kabupaten Bungo. Pada tahun 2014, Pemerintah Provinsi Jambi memberikan penghargaan lingkungan kepada 15 institusiorangkelompok masyarakat yang peduli terhadap pengelolaan lingkungan hidup di wilayah Provinsi Jambi yeng terdiri dari: a. Penghargaan Kota Bersih Tingkat Provinsi Jambi Tahun 2014 1. Kota Sarolangun, Kabupaten Sarolangun. 2. Kota Muara Bulian, Kabupaten Batanghari. 3. Kota Bangko, Kabupaten Merangin. b. Penghargaan Adiwiyata Tingkat Provinsi Jambi Tahun 2014 1. Sekolah Dasar : a. SD Negeri 03VII Kecamatan Sarolangun, Kabupaten Sarolangun. b. SD Negeri 100II Kecamatan Bungo Dani, Kabupaten Bungo. c. SD Negeri 13I Kecamatan Muaro Bulian, Kabupaten Batanghari. d. SD Negeri 25IX Kecamanata Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi. e. SD Negeri 164II Kecamatan Pelepat Ilir, Kabupaten Bungo. f. SD Negeri 31III Kecamatan Air Hangat, Kabupaten Kerinci. 2. SLTA a. SMA Negeri 8 Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi b. SMA Negeri 2 Kecamatan Pelepat Ilir, Kabupaten Bungo. 19 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2014 IV- c. SMA Negeri 4 Kecamatan Mandiangin, Kabupaten Sarolangun. c. Penghargaan Penyusunan SLHD KabupatenKota Tingkat Provinsi Jambi tahun 2014 1. Kota Sungai Penuh. 2. Kabupaten Tanjung Jabung Timur. 3. Kabupaten Sarolangun.

3. Kegiatan Sosialisasi Lingkungan Hidup

Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi bekerjasama dengan beberapa instansi, LSM dan masyarakat telah melaksanakan 89 kegiatan sosialisasi lingkungan hidup yang dilakukan di seluruh wilayah Provinsi Jambi. Kegiatan sosialisasi lingkungan hidup yang dimaksud berupa kegiatan pameran lingkungan sebanyak 3 kali, kegiatan sosialisasi program dan kegiatan Batanghari Bersih, penyusunan SLHD, pengendalian karlahut, pengelolaan persampahan, program adiwiyata, dan sekolah hijau REDD+ sebanyak 31 kali, kegiatan pembinaan terhadap program dan kegiatan tersebut sebanyak 27 kali, kegiatan bimbingan teknis sebanyak 10 kali, kegiatan pembinaan dan kunjungan kepada kelompok masyarakat sebanyak 10 kali, kegiatan pengiklanan layanan masyarakat melalui media elektronik dan media cetak sebanyak 5 kali, kegiatan diskusi dan dialog interaktif sebanyak 2 kali dan kegiatan peringatan hari lingkungan hidup sedunia sebanyak 1 kali. Secara lengkap kegiatan sosialisasi lingkungan di Provinsi Jambi pada tahun 2014 dapat dilihat pada Buku Data Tabel UP-8. Aktivitas kegiatan sosialisasi lingkungan yang telah dilaksanakan ini diharapkan dapat meningkat pada tahun-tahun mendatang baik peningkatan dari segi kualitas maupun dari segi kuantitas, baik yang menyangkut materi maupun penyelenggaraannya.

E. Kelembagaan

Sesuai dengan Undang –Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dijabarkan bahwa penggunaan sumber daya alam harus selaras, serasi, dan seimbang dengan fungsi lingkungan hidup. Sebagai konsekuensinya, setiap kebijakan, rencana, program dan kegiatan pembangunan harus dijiwai oleh kewajiban melakukan pelestarian lingkungan hidup dalam mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan. Hal ini dapat didukung dengan peranan kelembagaan yang berwenang dalam pengelolaan lingkungan.