1.40 1348.65 Limbah Padat dan Limbah Cair dari Rumah Sakit

30 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2014 III- adalah Kabupaten Tanjung Jabung Timur yaitu sebanyak 38.821,90 ton CH4Ha lahan sawah karena secara luasan Kabupaten Tanjung Jabung Timur memiliki lahan sawah paling luas dibandingkan dari pada kabupatenkota yang lainnya terutama Kota Jambi yang memiliki luas lahan paling kecil sehingga juga menghasilkan emisi CH4 yang paling kecil yaitu sebesar 3.146 ton CH4Ha lahan sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 3.17 . Gambar 3.17. Perkiraan Emisi CH4 dari Lahan Sawah di Wilayah Provinsi Jambi Tahun 2014. Sumber : Data Olahan Tabel SE-4 Buku Data SLHD Provinsi Jambi Tahun 2014, 2015. Semakin meningkatnya jumlah penduduk maka akan semakin meningkat pula kebutuhan manusia akan lahan, baik untuk sebagai tempat tinggal maupun sebagai tempat pemenuhan kebutuhan hidup ataupun untuk pembangunan dan pengembangan wilayah seperti pembangunan areal pemukiman, perkebunan, industri, jalan raya, kawasan perkantoran, perairan, dll. Pada Buku Data Tabel SE-5 terjadinya alih fungsi lahan pertanian di Provinsi Jambi menjadi lahan penggunaan lainnya seluas 28.643,20 Ha. Lahan pertanian tersebut dialihkan untuk areal pemukiman seluas 16,35 Ha, areal perkebunan seluas 10.565,85 Ha, tanah kosong seluas 9.479 Ha dan percetakan sawah baru seluas 8.582 Ha. Bila dibandingkan dengan tahun 2013, dimana jumlah luasan sawah di Provinsi Jambi tidak mengalami perubahan luasan namun hanya terjadi pengalihfungsian lahan hutan menjadi sawah dan kemudian lahan sawah menjadi areal pemukiman dan perkebunan. Beda halnya pada tahun 2014, berdasarkan data dari Ditjen Planologi Kehutanan Kementerian Kehutanan yang disinkronkan dengan data dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi, maka luasan sawah pada tahun 2014 lebih 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 Kerinci Merangin Sarolangun Batanghari Muaro Jambi Tanjabtim Tanjabbar Tebo Bungo Kota Jambi S. Penuh 48,237.80 17,322.50 11,150.10 11,532.30 14,614.60 38,821.90 28,654.60 6,661.20 9,721.40 3,146.00 10,385.70 Emisi CH4 ton CH4Ha lahan 31 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2014 III- luas dibandingkan pada tahun 2013 karena luasan sawah pada tahun 2013 hanya berdasarkan frekuensi penanaman saja sementara luasan sawah pada tahun 2014 meliputi luasan sawah terhadap frekwensi pemanenan dan luasan sawah lainnya berupa sawah irigasi, sawah tadah hujan, sawah pasang surut dan sawah rawa lebak.

3. Peternakan

Pemanfaatan lahan pertanian tidak saja sebagai areal untuk perkebunan dan lahan sawah, namun juga dijadikan sebagai tempat pemeliharaan hewan ternak dan unggas.

a. Hewan Ternak

Sama halnya dengan tahun sebelumnya, peternakan di Provinsi Jambi pada tahun 2014 didominasi oleh peternakan sapi perah, sapi potong, kerbau, kuda, kambing, domba, babi dan unggas. Jumlah hewan ternak yang tersebar di seluruh kabupatenkota di Provinsi Jambi tahun 2014 adalah sebanyak 737.744 ekor, yang terdiri dari sapi perah sebanyak 75 ekor, sapi potong sebanyak 138.205 ekor, kerbau sebanyak 42.047 ekor, kuda sebanyak 240 ekor, kambing 417.046 ekor, domba sebanyak 80.169, dan babi sebanyak 59.962 ekor. Pada Buku Data Tabel SE-8 dan Gambar 3.18. menunjukkan banyaknya hewan ternak yang ada di Provinsi Jambi. Hewan ternak kambing mendominasi jumlah ternak yang ada di Provinsi Jambi yaitu sebanyak 417.046 ekor atau sebesar 56,53 dari total jumlah hewan ternak di Provinsi Jambi. Sementara hewan ternak kuda merupakan jenis hewan yang paling sedikit di ternak di wilayah Provinsi Jambi yaitu sekitar 0,03 dari total jumlah hewan ternak di Provinsi Jambi. Penyebaran hewan ternak di Provinsi Jambi menyebar tidak merata untuk setiap jenis hewan ternak. Kota Jambi memiliki jumlah hewan ternak paling banyak diantara kabupatenkota lainnya dengan total jumlah hewan ternak sebanyak 93.949 ekor. Sedangkan Kota Sungai Penuh memiliki jumlah hewan ternak yang paling sedikit yaitu sebanyak 20.735 ekor. Penyebaran hewan ternak di masing-masing kabupatenkota di Provinsi Jambi dapat dilihat pada Buku Data Tabel SE-8 dan Gambar 3.19.