3 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2014
III-
Gambar 3.1. Grafik Jumlah Penduduk KabupatenKota di Provinsi Jambi Tahun 2014.
Sumber : Data Olahan Tabel DE-1 Buku Data SLHD Provinsi Jambi Tahun 2014, 2015.
2. Pertumbuhan Penduduk
Peningkatan jumlah penduduk suatu daerah dipengaruhi oleh faktor kelahiran, kematian dan migrasi penduduk. Begitu juga halnya di Provinsi Jambi, dimana
peningkatan jumlah penduduk pada tahun 2014 sebesar 2,27 juga dipengaruhi oleh peningkatan angka kelahiran, kematian dan migrasi. Namun pengaruh paling besar pada
pertumbuhan penduduk Provinsi Jambi tersebut adalah karena faktor migrasi datang imigrasi yang terjadi di Provinsi Jambi.
Sebagaimana terlihat pada Buku Data Tabel DE-1 dan Gambar 3.2. diantara kabupatenkota di Provinsi Jambi dengan pertumbuhan penduduk tertinggi adalah Kota
Jambi dengan tingkat pertumbuhan 5,29 diikuti oleh Kabupaten Muaro Jambi sebesar 3,07 . Sedangkan Kabupaten Kerinci merupakan kabupatenkota dengan tingkat
pertumbuhan penduduk terendah di Provinsi Jambi sebesar 0,22 .
3. Kepadatan Penduduk
Dengan luas wilayah Provinsi Jambi 50.160,05 km
2
tingkat kepadatan penduduk Provinsi Jambi adalah sebesar 74 jiwakm
2
dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi adalah di Kota Jambi sebesar 3.470 jiwakm
2
atau sebesar 81,07
- 200,000
400,000 600,000
800,000 Kerinci
Merangin Sarolangun
Batanghari Muaro Jambi
Tanjabtim Tanjabbar
Tebo Bungo
Kota Jambi Sungai Penuh
247,895 349,579
331,354 319,175
377,154 255,864
319,997 342,324
339,031 712,937
105,724
Jumlah penduduk jiwa
4 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2014
III-
Gambar 3.2. Grafik Pertumbuhan Penduduk Provinsi Jambi Tahun 2014.
Sumber : Data Olahan Tabel DE-1 Buku Data SLHD Provinsi Jambi Tahun 2014, 2015.
dari total tingkat kepadatan penduduk di Provinsi Jambi. Sedangkan kabupatenkota dengan tingkat kepadatan penduduk terendah adalah Kabupaten Merangin sebesar 46
jiwakm
2
atau sebesar 1,06 dari total tingkat kepadatan penduduk di Provinsi Jambi sebagaimana terlihat pada Buku Data Tabel DE-1 dan Tabel 3.1. Sementara Gambar
3.3. menggambarkan perbandingan tingkat kepadatan penduduk pada setiap
kabupatenkota di Provinsi Jambi.
Tabel 3.1. Kepadatan Penduduk Provinsi Jambi Tahun 2014.
No. KabupatenKota
Luas km
2
Jumlah Penduduk
jiwa Kepadatan
Penduduk jiwakm2
1. Kabupaten Kerinci
3.355,27 247.895
74 2.
Kabupaten Merangin 7.679,00
349.579 46
3. Kabupaten Sarolangun
6.184,00 331.354
54 4.
Kabupaten Batanghari 5.804,00
319.175 55
5. Kabupaten Muaro Jambi
5.326,00 377.154
71 6.
Kabupaten Tanjung Jabung Timur 5.445,00
255.864 47
7. Kabupaten Tanjung Jabung Barat
4.649,85 319.997
69 8.
Kabupaten Tebo 6.461,00
342.324 53
9. Kabupaten Bungo
4.659,00 339.031
73 10.
Kota Jambi 205,43
712.937 3.470
11. Kota Sungai Penuh
391,50 105.724
270
Total 50.160,05
3.701.034 74
Sumber : Data Olahan Tabel De-1 Buku Data SLHD Provinsi Jambi Tahun 2014, 2015. Pada Gambar 3.3. terlihat bahwa Kota Jambi memiliki tingkat kepadatan
penduduk paling besar dan mendominasi diantara kabupatenkota lainnya di Provinsi
0.22 0.86
1.33 1.82
3.07 2.05
1.01 2.03
1.5 5.29
1.43
1 2
3 4
5 6
Ker in
ci M
er an
g in
Sar o
lan g
u n
B at
an g
h ar
i
Mu ar
o Jamb
i T
an jab
ti m
T an
jab b
ar T
eb o
B u
n g
o Ko
ta Jam
b i
Su n
g ai
Pe n
u h
P e
rt u
m b
u h
a n
P e
n d
u d
u k
5 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2014
III-
Jambi. Dengan luas wilayah yang kecil dan jumlah penduduk yang banyak, hal ini akan menyebabkan terjadinya berbagai macam permasalahan terutama masalah terhadap
lingkungan.
Gambar 3.3. Grafik Kepadatan Penduduk Provinsi Jambi Tahun 2014.
Sumber : Data Olahan Tabel DE-1 Buku Data SLHD Provinsi Jambi Tahun 2014, 2015.
4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Penduduk laki-laki di Provinsi Jambi berjumlah 1.901.910 jiwa atau 51,39 dari total jumlah penduduk Provinsi Jambi, sedangkan penduduk perempuan berjumlah
1.799.124 jiwa atau 48,61 dari total jumlah penduduk Provinsi Jambi sebagaimana dapat dilihat pada Buku Data Tabel DE-2 dan Gambar 3.4. Hal ini mengindikasikan
bahwa jumlah penduduk laki-laki lebih banyak daripada jumlah penduduk perempuan.
Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat pada tahun 2014 dengan peningkatan jumlah penduduk sebesar 2,27 menyebabkan terjadinya beberapa
permasalahan lingkungan seperti: a. Semakin bertambahnya penduduk dan jumlah rumah tangga menyebabkan
terjadinya pembukaan lahan untuk dijadikan sebagai areal pemukiman, sarana penunjang kehidupan seperti pertokoan, ruko, industri, lahan pertanian dan
sebagainya. Hal ini jelas terlihat dengan semakin berkurangnya jumlah hutan di
wilayah Provinsi Jambi yang dimanfaatkan untuk kegiatan-kegiatan tersebut.
1.73 1.06
1.25 1.28
1.65 1.10
1.61 1.24
1.70 81.07
6.31
Kerinci Merangin
Sarolangun Batanghari
Muaro Jambi Tanjabtim
Tanjabbar Tebo
Bungo Kota Jambi
Sungai Penuh
6 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2014
III-
Gambar 3.4. Perbandingan Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Tahun 2014.
Sumber : Data Olahan Tabel DE-2 Buku Data SLHD Provinsi Jambi Tahun 2014, 2015.
b. Adanya kegiatan pembukaan lahan dapat mengurangi asupan penyerapan air ke dalam tanah dan air hujan lebih banyak menjadi air limpasan sehingga kandungan
air tanah pada musim kemarau menjadi kering dan pada musim hujan terjadi banjir yang sering melanda beberapa wilayah di kabupatenkota di Provinsi Jambi.
c. Akibat dari kepadatan penduduk yang semakin meningkat akan mendorong peningkatan kebutuhan lahan tidak saja berakibat pada berkurangnya luasan hutan
tapi juga pengurangan terhadap lahan pertanian produktif yang dijadikan sebagai areal pemukiman dan pembangunan sarana dan prasaranan kehidupan.
d. Meningkatnya jumlah penduduk terutama di Kota Jambi sebagai ibukota Provinsi maupun di ibukota-ibukota kabupatenkota di wilayah Provinsi Jambi menyebabkan
kebutuhan akan udara bersih akan semakin meningkat pula. Dengan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang pesat di Provinsi Jambi tentu saja akan
menyebabkan kadar pencemar di udara juga akan semakin meningkat, sehingga pasokan terhadap udara bersih menjadi terbatas. Walaupun hingga saat ini kualitas
udara di wilayah Provinsi Jambi masih berada di batas normal. e. Namun dikarenakan kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat sehingga
terjadi pembukaan lahan dengan cara membakar hingga menyebabkan terjadinya bencana kebakaran hutan dan lahan di beberapa kabupaten di Provinsi Jambi, selain
menyebabkan kerusakan terhadap lahan dan hutan, juga menyebabkan udara menjadi tercemar oleh kabut asap karena semakin meningkatnya konsentrasi
pencemar partikulat di udara. f. Selain kebutuhan akan udara bersih yang menjadi masalah dari peningkatan jumlah
penduduk, ketersediaan air bersih pun akan semakin meningkat karena jumlah air di
51.39 48.61
laki-laki perempuan