Respon Konflik Lahan dan Hutan a. Status

24 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2014 I- 6. Juni 428 209 111 7. Juli 257 113 227 8. Agustus 412 322 97 9. September 596 165 293 10. Oktober 70 28 92 11. November 10 6 43 12. Desember 7 2 5 Jumlah 2.279 1.135 1.226 Sumber: Dinas Kehutanan Provinsi Jambi, 2015. Dari Tabel 1.2. di atas dapat dilihat bahwa bulan-bulan di mana kualitas udara di wilayah Provinsi Jambi memburuk terjadi pada saat jumlah titik api yang terpantau berada di luar kisaran normal yaitu pada bulan Juni, Juli, Agustus, dan September. Pada bulan-bulan tersebut kondisi iklim di wilayah Provinsi Jambi memasuki musim kering yang ditandai dengan intensitas curah hujan yang rendah dan ketersediaan air tanah yang berkurang. Pembakaran lahan dan hutan baik untuk kegiatan pertanian atau kegiatan lainnya sangat tidak dianjurkan pada kondisi seperti ini, karena asap yang ditimbulkannya tidak akan mampu dinetralisir secara alami dan pada akhirnya berdampat pada timbulnya kabut asap.

b. Tekanan

Kabut asap yang ditimbulkan dari kegiatan pembakaran lahan dan hutan atau terbakarnya lahan dan hutan di wilayah Provinsi Jambi berakibat pada menurunnya kualitas lingkungan di wilayah Provinsi Jambi, di wilayah-wilayah tetangga Provinsi Jambi dan di negara tetangga di mana kabut asap tersebut terbawa angin. Untuk wilayah Provinsi Jambi sendiri telah menyebabkan meningkatnya masyarakat yang menderita penyakit Infeksi Saluran pernapasan Akut ISPA terutama bagi anak-anak dan orang lanjut usia. Data Dinas Kesehatan Provinsi Jambi menunjukkan bahwa selama 2 dua tahun terakhir penyakit Infeksi Saluran pernapasan Akut ISPA menduduki peringkat pertama dari 10 sepuluh jenis penyakit utama yang diderita penduduk Provinsi Jambi, masing-masing sebanyak 203.859 jiwa pada tahun 2013 dan 103.348 jiwa pada tahun 2014. Di samping itu kabut asap juga menyebabkan berkurangnya jarak pandang pada landasan pacu Bandara Sultan Thaha Jambi yang berakibat pada tertundanya penerbangan beberapa maskapai yang menghubungkan Kota Jambi dengan Kota Jakarta atau Kota Jambi dengan Kota Batam. 25 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2014 I- Untuk wilayah-wilayah tetangga Provinsi Jambi kabut asap belum dapat dipastikan secara nyata mencapai wilayah mana saja. Informasi yang didasarkan pada data arah angin dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika BMKG Provinsi Jambi menyebutkan bahwa wilayah Provinsi Jambi diapit oleh 2 dua wilayah sumber arah angin yaitu Provinsi Sumatera Selatan dari arah tenggara dan Provinsi Riau dari arah utara. Kedua wilayah provinsi ini merupakan sumber titik panas hotspot tertinggi di Pulau Sumatera dan secara bergantian selalu menempati peringkat pertama dan peringkat kedua dari jumlah titik panas hotspot yang terpantau di Pulau Sumatera. Sementara untuk wilayah negara tetangga yang hampir selalu menerima kiriman asap dari wilayah Provinsi Jambi adalah Singapura. Hal ini disebabkan karena kabut asap yang berasal dari wilayah Provinsi Jambi atau yang berasal dari wilayah Provinsi Sumatera Selatan dan wilayah Provinsi Riau yang tertiup angin dan masuk ke dalam wilayah Provinsi Jambi akan dibawa oleh angin memasuki wilayah Singapura. Kondisi seperti ini yang membuat hubungan diplomatik antara Indonesia dan Singapura sering memanas dan Singapura sudah beberapa kali melakukan protes kepada Indonesia atas terjadinya kiriman kabut asap dari wilayah Provinsi Jambi khususnya dan wilayah Pulau Sumatera umumnya ke dalam wilayah negara Singapura.

c. Respon

Dalam upaya mencegah timbulnya kabut asap dan menanggulangi kabut asap yang terjadi di wilayah Provinsi Jambi, maka Pemerintah Provinsi Jambi telah melakukan upaya-upaya yang meliputi : 1. Deteksi dini melalui pemantauan titik panas hotspot dilakukan setiap hari. 2. Memberikan informasi titik panas hotspot kepada Posko Dalkarlahut KabupatenKota. 3. Sosialisasipenyuluhan kepada masyarakat pengguna lahan. 4. Patroli kebakaran lahan dan hutan. 5. Gelar regu dalam rangka kesiapsiagaan kebakaran lahan dan hutan. 6. Menyiapkan peralatan kebakaran lahan dan hutan. 7. Monitoring peralatan pada perusahaan bidang perkebunan, kehutanan dan pertambangan. 8. Membuat pengumuman Gubernur Jambi tentang pencegahan kebakaran lahan dan hutan. 9. Pembuatan leafletbooklet untuk kampanye pencegahan kebakaran lahan dan hutan. 10. Melaksanakan pemadaman.