pH Sungai Batang Tembesi

85 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2014 II- b. Dengan semakin banyaknya parameter pencemar yang tidak memenuhi baku mutu mengindikasikan bahwa kondisi sungai-sungai di Provinsi Jambi semakin tercemar oleh berbagai sumber pencemaran terutama Sungai Batang Hari yang dicemari oleh 7 tujuh parameter pencemar. Diikuti oleh Sungai Batang Merangin dan Sungai Batang Tembesi yang masing-masing memiliki 5 lima parameter pencemar. Pada tahun 2013, kondisi sungai Batang Merangin masih lebih baik dari sungai Batang Hari dan Sungai Batang Tembesi. c. Dari 9 sembilan parameter pencemar yang tidak memenuhi baku mutu, parameter pH dan Fecal Coliform yang paling banyak terdapat pada setiap sungai. Semua sungai memiliki nilai pH yang berada di atau di bawah rentang minimum ≤ 6 dan yang mengindikasikan bahwa sungai dalam kondisi asam dan sangat berpengaruh terhadap kualitas air keenam sungai tersebut. Keberadaan parameter pencemar Fecal Coliform yang dapat menjadi indikator bahwa sungai tersebut telah terkontaminasi oleh bakteri patogen. d. Namun berdasarkan jumlah pemantauan yang dilakukan pada setiap lokasi sampling dan waktu sampling per parameter yang tidak memenuhi baku mutu justru sungai Batang Bungo yang memiliki tingkat pencemaran yang lebih tinggi yaitu sekitar 83,33 . Hal ini disebabkan dari 12 pemantauan yang dilakukan 10 pemantauan diantaranya tidak memenuhi baku mutu. Kemudian diikuti oleh Sungai Batang Tebo sebesar 66,67 , Sungai Batang Tabir sebesar 56,25 , Sungai Batang Tembesi sebesar 50,00 , Sungai Batang Merangin sebesar 43,33 dan yang paling kecil Sungai Batang Hari sebesar 31,90 . Berbeda dengan tahun 2013, Sungai Batang Hari memiliki jumlah pemantauan yang tidak memenuhi baku mutu lebih tinggi dibandingkan dengan kelima sungai lainnya. Kondisi keenam sungai di Provinsi Jambi berdasarkan jumlah pemantauan yang dilakukan pada tahun 2014 dapat dilihat pada Gambar 2.49. berikut. Gambar 2.49. Grafik Tingkat Pencemaran Sungai di Provinsi Jambi Berdasarkan Jumlah Pemantauan yang Tidak Memenuhi Baku Mutu Tahun 2014. Sumber : Data Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Jambi Tahun 2014, 2015. 31,90 43,33 50,00 56,25 66,67 83,33 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 BHari BMerangin BTembesi BTabir BTebo BBungo P e m a nt a ua n T ida k M e m e n u h i BM 86 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2014 II-

2. DanauWadukSituEmbung a. Inventarisasi DanauWadukSituEmbung

Di wilayah Provinsi Jambi berdasarkan data Balai Wilayah Sungai Sumatera VI sebagaimana dapat dilihat pada Buku Data Tabel SD-13 terdapat danau berjumlah 25 buah dengan luasan berkisar antara 0,03 hektar yaitu Danau Belibis yang terdapat di wilayah Kabupaten Kerinci sampai 4.503 hektar yaitu Danau Kerinci yang juga terdapat di wilayah Kabupaten Kerinci. Dari semua luasan danau tersebut mampu menampung air sebesar 2.185,32 juta meter kubik dan merupakan potensi sumber daya air yang sangat besar apabila dapat dimanfaatkan dengan baik. Danau-danau tersebut tidak hanya berfungsi sebagai penyedia air bersih, namun juga sebagai sumber energi, pertanian, perikanan serta sebagai pengendali banjir, asimilasi nutrisi tanaman, penampung sedimen serta sumber pengisian ulang air tanah. Pada tahun 2014 ini terdapat penambahan inventarisasi danau di wilayah Provinsi Jambi sebanyak 3 buah danau yaitu Danau Kelari, Danau Serapil dan Danau Sigombak. Selain itu juga terinventarisasi 1 satu waduk yaitu waduk Aroma Pecco seluas 0,70 Ha dan 5 lima buah embung dengan luasan berkisar 1,20 Ha hingga 1.85 Ha.

b. Pemantauan Kualitas Air DanauWadukSituEmbung

Pada tahun 2014, BLHD Provinsi Jambi telah melaksanakan pemantauan kualitas air danau pada 2 dua danau yang ada di Provinsi Jambi yaitu Danau Sipin dan Danau Kerinci. Pemantauan kualitas air Danau Sipin dilaksanakan di Kelurahan Buluran Kenali Kecamatan Telanaipura Kota Jambi pada bulan Maret, Mei, Juni, September, dan Oktober dengan mengacu kepada Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Dari 46 empat puluh enam buah parameter yang harus dipantau sebagaimana diamanahkan pada Peraturan Pemerintah tersebut, pada tahun 2014 BLHD Provinsi Jambi telah berhasil melaksanakan pemantauan terhadap 20 dua puluh parameter diantaranya dengan hasil pemantauan sebagaimana dapat dilihat pada Buku Data Tabel SD-15. Pada Buku Data Tabel SD-15. dapat dilihat bahwa kualitas air Danau Sipin dapat digolongkan ke dalam Kriteria Mutu Air KMA Kelas II, dimana hasil pemantauannya menunjukkan bahwa 6 enam parameter telah melebihi baku mutu yang ditetapkan seperti terlihat pada Tabel 2.32.