Deforestasi Kawasan Hutan di Provinsi Jambi

30 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2014 II- 3.896,30 Ha, perambahan hutan seluas 19.700 Ha dan kegiatan pertambangan seluas 800 Ha sebagaimana yang terlihat pada Buku Data Tabel SD-9. Kegiatan ladang berpindah masyarakat menyebabkan masyarakat melakukan perambahan hutan dengan tujuan untuk dijadikan kebun dan berladang dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya, setelah itu ketika tidak memberikan hasil yang mencukupi lagi mereka meninggalkan tanpa melakukan penanaman kembali sehingga kebanyakan lahan hutan tersebut menjadi tanah terbuka atau menjadi lahan kering. Begitu pulahalnya dengan penebangan liar dan perambahan hutan. Kegiatan penebangan liar dilakukan dengan tujuan mengambil komoditi kayu secara ilegal dan kemudian membiarkannya menjadi tanah terbuka. Sementara kegiatan perambahan hutan merupakan pembukaan areal hutan menjadi pertanian lahan kering. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya penurunan kualitas lingkungan yang akhirnya menyebabkan terjadinya bencana alam. Selain itu juga mengancam kelestarian flora dan fauna endemik di wilayah tersebut. Kerusakan hutan di wilayah Provinsi Jambi semakin tahun semakin meningkat. Semakin banyak pula luasan kawasan hutan yang berkurang karena berbagai kegiatan yang dilakukan oleh manusia. Pada Tabel 2.11. terlihat bahwa kerusakan lahan dan hutan di Provinsi Jambi meningkat seluas 36.610,23 Ha atau 55,61 dibandingkan dengan tahun 2013. Kerusakan hutan yang paling banyak disebabkan oleh kegiatan ladang berpindah yang dilakukan oleh masyarakat dengan peningkatan sebesar 60.284,18 Ha. Selain itu kerusakan hutan yang disebabkan oleh perambahan hutan meningkat seluas 15.594,07 Ha, kebakaran hutan meningkat seluas 2.335,68 Ha dan kegiatan pertambangan menyebabkan kerusakan sebesar 800 Ha, padahal pada tahun 2013 tidak ada data yang menyebutkan adanya kerusakan kawasan hutan yang disebabkan oleh pertambangan. Namun, kerusakan hutan yang disebabkan oleh penebangan liar menurun jumlah luasan kerusakannya seluas 46.403,70 Ha. Berikut pada Tabel 2.11. menunjukkan besar luasan hutan yang mengalami kerusakan di wilayah Provinsi Jambi pada masing-masing penyebabnya pada tahun 2013 dan 2014. 31 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2014 II- Tabel 2.11. Kerusakan Hutan di Provinsi Jambi Tahun 2013 dan 2014. No Penyebab Kerusakan Hutan Luas Kerusakan Ha Perubahan Luasan Ha 2013 2014 1. Kebakaran hutan 216,32 2.552,00 + 2.335,68 2. Ladang berpindah 4.015,82 64.300,00 + 60.284,18 3. Penebangan Liar 50.300,00 3.896,30 - 46.403,70 4. Perambahan hutan 4.105,93 19.700,00 + 15.594,07 5. Pertambangan 0,00 800,00 + 800,00 Jumlah 58.638,07 91.248,30 + 36.610,23 Sumber : Data Olahan Tabel SD-9 Buku Data SLHD Provinsi Jambi Tahun 2014, 2015.

10. Konversi Hutan Menurut Peruntukkannya

Alih fungsi kawasan hutan menjadi peruntukan lainnya awalnya diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi yang pada akhirn ya akan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Namun bila tidak dicermati dan dipertimbangkan secara matang dari aspek lingkungan, ekologi, hukum, sosial, ekonomi dan budaya, maka alih fungsi tersebut akan menimbulkan dampak negatif baik secara lokal maupun dalam skala luas. Dalam alih fungsi ini hendaknya tetap dijaga adanya keseimbangan antara fungsi sumber daya hutan sebagai komponen ekologi dan fungsi hutan lainnya sebagai komponen ekonomi. Sampai dengan tahun 2014, konversi hutan di wilayah Provinsi Jambi seluas 491.505 Ha yang peruntukannya digunakan untuk areal pemukiman berupa areal transmigrasi seluas 52.880 Ha, areal perkebunan seluas 366.964 Ha dan areal penggunaan lainnya seluas 71.661 Ha. Peruntukan untuk areal penggunaan lain APL mengacu kepada SK Menteri Kehutanan Nomor : 727Menhut-II2012 tentang Penunjukan Kawasan Hutan Provinsi Jambi sebagai pengganti SK Menteri Kehutanan Nomor: 421Kpts-II1999 tentang Penunjukan Kawasan Hutan Provinsi Jambi, dimana luasan hutan Provinsi Jambi berkurang seluas 71.661,00 Ha dari 2.179.440,00 Ha pada tahun 1999 menjadi 2.107.779,00 Ha pada tahun 2012. Luas konversi kawasan hutan yang terjadi di wilayah Provinsi Jambi sebagaimana dapat dilihat pada Buku Data Tabel SD-10. Lebih rincinya luas konversi hutan untuk peruntukan pemukiman transmigrasi dapat dilihat pada Buku Data Tabel Tambahan SD-10A dan peruntukan untuk areal perkebunan dapat dilihat pada Buku Data Tabel Tambahan SD-10A