Fecal Coliform dan Total Coliform

58 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2014 II-

b. Total Suspended Solid TSSResidu Tersuspensi

Konsentrasi TSS pada air Sungai Batang Merangin yang tidak memenuhi baku mutu selama tahun 2014 terjadi pada bulan Maret dengan kisaran 33,33 dari total pemantauan pada 3 tiga titik sampling lokasi pemantauan. Konsentrasi TSS pada bulan Maret yang tidak memenuhi baku mutu terdapat pada lokasi pemantauan BMerangin-1 di Kabupaten Kerinci dengan konsentrasi TSS sebesar 60 mgL dan pada lokasi pemantauan di titik sampling BMerangin-2 di Kabupaten Sarolangun Desa Batu Penyabung Kecamatan Bathin VIII dengan konsentrasi TSS sebesar 105 mgL dan merupakan konsentrasi yang paling tinggi sepanjang waktu pemantauan. Sementara pada lokasi pemantauan di titik sampling BMerangin-3 konsentrasi TSS selalu memenuhi baku mutu pada setiap waktu pemantauan. Peningkatan konsentrasi TSS ini berkemungkinan disebabkan besarnya padatan tersuspensi pada perairan akibat erosi dari tanah pertanian, pengikisan pinggiran sungai, kegiatan pertambangan dan konstruksi dan lain sebagainya yang membawa endapan lumpur dari aliran sebelumnya. Gambaran kualitas air Sungai Batang Merangin untuk parameter TSS tahun 2014 dapat dilihat pada Gambar 2.29. untuk setiap lokasi dan waktu pemantauan. Gambar 2.29. Grafik Konsentrasi TSS Air Sungai Batang Merangin Tahun 2014. Sumber : Data Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Jambi Tahun 2014, 2015.

c. Biological Oxygen Demand BOD

Selama tahun 2014, peningkatan konsentrasi BOD terjadi pada 2 dua titik dari 6 enam pemantauan atau sekitar 33,33 dari total pemantauan. Peningkatan konsentrasi BOD yang melebihi baku mutu terjadi pada bulan Agustus di lokasi 66 39 105 8 23 12 20 40 60 80 100 120 BM-1 BM-2 BM-3 K on sent ra si m g L Lokasi Pemantauan Maret Agustus Baku Mutu 59 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2014 II- pemantauan titik sampling BMerangin-1 di Kabupaten Kerinci dengan konsentrasi BOD 3,22 mgL dan pada lokasi pemantauan di titik sampling BMerangin-3 di Kabupaten Sarolangun dengan konsentrasi 3,22 mgL. Sedangkan pemantauan pada bulan Maret, semua konsentrasi BOD pada semua titik sampling lokasi pemantauan berada pada batas minimum konsentrasi yang dipersyaratkan yaitu 3 mgL. Tingginya konsentrasi BOD mengindikasikan bahwa air sungai Batang Merangin mengandung banyak pencemar organik yang dihasilkan oleh buangan domestik penduduk baik sampah maupun limbah cair dan limbah industri yang dibuang ke sungai. Gambaran kualitas air Sungai Batang Merangin untuk parameter BOD tahun 2014 dapat dilihat pada Gambar 2.30. untuk setiap lokasi dan waktu pemantauan. Gambar 2.30. Grafik Konsentrasi BOD Air Sungai Batang Merangin Tahun 2014. Sumber : Data Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Jambi Tahun 2014, 2015.

d. Dissolved Oxygen DO

Semakin banyaknya oksigen yang terlarut dalam air maka kualitas air akan semakin baik. Oleh karenanya ditetapkan batas minimum oksigen terlarut harus ada pada perairan adalah 4 mgL. Konsentrasi DO pada air Sungai Batang Merangin yang tidak memenuhi baku mutu sepanjang tahun 2014 terdapat pada 3 tiga titik pemantauan dari 6 enam titik pemantauan atau sekitar 50 dari total pemantauan. Konsentrasi DO yang berada di bawah 4 mgL terjadi pada bulan Maret pada lokasi pemantauan di titik sampling BMerangin-1 di Kabupaten Kerinci, BMerangin-2 dan BMerangin-3 di Kabupaten Sarolangun dengan rentang konsentrasi 3,65 mgL – 3,95 3 3 3 3.22

2.82 3.22

2.6 2.7 2.8 2.9 3 3.1 3.2 3.3 BM-1 BM-2 BM-3 K on sent ra si m g L Lokasi Pemantauan Maret Agustus Baku Mutu 60 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2014 II- mgL. Sementara pada waktu pemantauan di bulan Agustus, konsentrasi DO telah memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan. Gambaran kualitas air Sungai Batang Merangin untuk parameter DO tahun 2014 dapat dilihat pada Gambar 2.31. untuk setiap lokasi dan waktu pemantauan. Gambar 2.31. Grafik Konsentrasi DO Air Sungai Batang Merangin Tahun 2014. Sumber : Data Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Jambi Tahun 2014, 2015.

e. Fecal Coliform

Bakteri coliform merupakan golongan mikroorganisme yang lazim digunakan sebagai indikator, dimana bakteri ini dapat menjadi ‘tanda’ untuk menentukan suatu sumber air telah terkontaminasi oleh bakteri patogen atau tidak. Konsentrasi Fecal Coliform semakin meningkat pada lokasi pemantauan semakin ke hilir sungai Batang Merangin dengan konsentrasi yang melonjak tajam pada lokasi pemantauan BMerangin- 2 dan BMerangin-3. Sekitar 66,67 dari total pemantauan dimana konsentrasi Fecal Coliform melebihi baku mutu yang dipersyaratkan. Peningkatan konsentrasi Fecal Coliform tersebut terjadi pada setiap waktu pemantauan sepanjang tahun 2014 pada lokasi pemantauan di titik sampling BMerangin-2 dan BMerangin-3 di Kabupaten Sarolangun. Sementara pada lokasi pemantauan di titik sampling BMerangin-1 di Kabupaten Kerinci konsentrasi Fecal Coliform sangat kecil yaitu berkisar 200 jml100 ml pada bulan bulan Maret dan 300 jml100 ml pada bulan Agustus. Gambaran kualitas air Sungai Batang Merangin untuk parameter Fecal Coliform tahun 2014 dapat dilihat pada Gambar 2.32. untuk setiap lokasi dan waktu pemantauan.

3.95 3.75

3.65 6.63

6.22 6.32

1 2 3 4 5 6 7 BM-1 BM-2 BM-3 K on sent ra si m g L Lokasi Pemantauan Maret Agustus Baku Mutu 61 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2014 II- Gambar 2.32. Grafik Konsentrasi Fecal Coliform Air Sungai Batang Merangin Tahun 2014. Sumber : Data Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Jambi Tahun 2014, 2015. Bila dibandingkan dengan tahun 2013, terjadi peningkatan jumlah parameter yang tidak memenuhi baku mutu yang dipersyaratan. Jika pada tahun 2013 parameter yang tidak memenuhi baku mutu berjumlah 2 dua parameter yaitu pH dan BOD, maka pada tahun 2014 terjadi peningkatan menjadi 5 lima parameter yang tidak memenuhi baku mutu yaitu parameter pH, TSS, BOD, DO dan Fecal Coliform. Namun jika dilihat dari jumlah pemantauan yang dilakukan, terjadi penurunan persentase jumlah pemantauan yang tidak memenuhi baku mutu terhadap 6 pemantauan yang dilakukan yaitu pada parameter BOD. Namun tidak begitu halnya dengan parameter pH, terjadi peningkatan persentase jumlah pemantauan yang tidak memenui baku mutu. Berikut perbandingan jumlah pemantauan parameter yang tidak memenuhi baku mutu di Sungai Batang Merangin tahun 2013 dan 2014 seperti yang terlihat pada Tabel 2.17. Tabel 2.17. Perbandingan Persentase Pemantauan Terhadap Lokasi Pemantauan Parameter Yang Tidak Memenuhi Baku Mutu Sungai Batang Merangin Tahun 2013 dan 2014. No Parameter Pemantauan BM Status 2013 2014 1. pH 16,67 33,33 menurun 2. TSSResidu Tersuspensi - 33,33 menurun 3. BOD 100 33,33 meningkat 4. DO - 50 menurun 5. Fecal Coliform - 66,67 menurun Sumber : Data Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Jambi Tahun 2014, 2015. 200 1700 1800 300 1500 1700 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 BM-1 BM-2 BM-3 K on sent ra si jm l 1 m L Lokasi Pemenatauan Maret Agustus Baku Mutu 62 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2014 II- Jika dibandingkan berdasarkan konsentrasi tertinggi atau kondisi ekstrim dari masing-masing parameter terjadi penurunan konsentrasi parameter dan nilai pH yang tidak memenuhi baku mutu terhadap 6 pemantauan yang dilakukan yaitu pada parameter pH dan BOD. Berikut perbandingan konsentrasi ekstrim parameter yang tidak memenuhi baku mutu di Sungai Batang Merangin tahun 2013 dan 2014 seperti yang terlihat pada Tabel 2.18. Tabel 2.18. Perbandingan Konsentrasi Parameter Yang Tidak Memenuhi Baku Mutu Sungai Batang Merangin Tahun 2013 dan 2014. No. Parameter Satuan Konsentrasi Status 2013 2014 1. pH 5,31 5,50 meningkat 2. TSSResidu Tersuspensi mgL - 105 menurun 3. BOD mgL 4 3,22 meningkat 4. DO mgL - 3,65 menurun 5. Fecal Coliform jml100 mL - 1.800 menurun Sumber : Data Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Jambi Tahun 2014, 2015.

3. Sungai Batang Tebo

Pemantauan kualitas air Sungai Batang Tebo dilakukan sebanyak 2 dua kali selama tahun 2014 yaitu pada bulan Maret dan Agustus di 3 tiga lokasi pemantauan, yaitu: BTebo-1 Desa Teluk Pandak, Kecamatan Tanah Sepenggal, Kabupaten Bungo. BTebo-2 Kelurahan Manggis, Kecamatan Bathin III, Kabupaten Bungo BTebo-3 Kelurahan Muara Tebo, Kecamatan Tebo Tengah, Kabupaten Tebo. Hasil pemantauan kualitas air Sungai Batang Tebo oleh BLHD Provinsi Jambi dapat dilihat pada Buku Data Tabel SD-14. Pada tabel tersebut dapat dilihat bahwa kualitas air sungai Batang Tebo dapat digolongkan ke dalam Kriteria Mutu Air kelas II, dimana dari 22 dua puluh dua parameter yang dipantau, 18 tujuh belas parameter diantaranya memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan, sementara 4 empat parameter lainnya berada diatas baku mutu sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 2.19. 63 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2014 II- Tabel 2.19. Parameter Kualitas Air Sungai Batang Tebo Yang Tidak Memenuhi Baku Mutu Tahun 2014. No. Parameter Satuan Baku Mutu Maret Agustus 1. pH 6 - 9 3 titik 2 titik 2. TSSResidu Tersuspensi mgL 50 2 titik - 3. Fecal Coliform jml100 ml 1.000 2 titik 1 titik 4 H 2 S mgL 0,002 3 titik 3 titik Sumber : Data Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Jambi Tahun 2014, 2015. Dari Tabel 2.19. di atas terlihat bahwa kualitas air sungai Batang Tebo mengalami penurunan akibat pencemaran yang diindikasikan dengan semakin meningkatnya konsentrasi pencemar pada parameter TSS, Fecal Coliform dan H 2 S serta penurunan nilai pH. Penurunan konsentrasi pH terjadi pada setiap waktu pemantauan masing-masing 3 tiga titik sampling pada bulan Maret dan 2 dua titik sampling pada bulan Agustus. Nilai pH berada di bawah batas minimum rentang yaitu 6 dan ini berindikasi bahwa Sungai Batang Tebo berada pada kondisi asam. Peningkatan konsentrasi TSS yang melebihi baku mutu hanya terjadi pada bulan Maret di 2 dua titik sampling sementara pemantauan pada bulan Agustus konsentrasi TSS memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan. Konsentrasi Fecal Coliform yang meningkat melebihi baku mutu terjadi pada bulan Maret di 2 dua titik sampling dan pada bulan Agustus pada 1 satu titik sampling. Konsentrasi H 2 S yang tidak memenuhi baku mutu terjadi setiap waktu pemantauan pada semua titik sampling. Pada 3 tiga titik sampling pada setiap lokasi pemantauan, dapat dijelaskan konsentrasi masing-masing parameter yang tidak memenuhi baku mutu sebagai berikut:

a. pH

Nilai pH pada pengukuran tahun 2014 terhadap air Sungai Batang Tebo berada pada range 5,5 – 6 pada 3 tiga titik sampling lokasi pemantauan atau 6 pemantauan dalam setahun. Nilai kisaran pH tersebut tidak jauh dari batas bawah nilai pH yang dipersyaratkan yaitu 6. Dari 6 pemantauan pada 3 tiga lokasi pemantauan, 5 lima titik berada pada nilai dibawah 6 atau sekitar 83,33 dari total pemantauan dengan rentang nilai pH 5,5 – 5,9. Kondisi ini mengindikasikan bahwa air sungai Batang Tebo masih berada pada kondisi asam atau mendekati kondisi asam. Kondisi tersebut berlangsung pada bulan Maret di lokasi pemantauan BTebo-1 dan BTebo-2 di Kabupaten Bungo dengan rentang nilai pH 5,6 – 5,9. Penurunan nilai pH