Hotel dan Penginapan Transportasi

5 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2014 IV-

2. Realisasi Kegiatan Reboisasi

Reboisasi merupakan kegiatan penghutanan kembali kawasan hutan bekas tebangan maupun lahan-lahan kosong yang terdapat di dalam kawasan hutan. Reboisasi meliputi kegiatan permudaan pohon, penanaman jenis pohon lainnya di area hutan negara dan area lain sesuai rencana tata guna lahan yang diperuntukkan sebagai hutan. Dengan demikian, membangun hutan baru pada area bekas tebang habis, bekas tebang pilih, atau pada lahan kosong lain yang terdapat di dalam kawasan hutan termasuk reboisasi. Berdasarkan data Dinas Kehutanan Provinsi Jambi, pada tahun 2014 realisasi kegiatan reboisasi di Provinsi Jambi telah dilaksanakan pada areal seluas 576,756 Ha dengan penanaman sebanyak 360.460 batang pohon. Kegiatan ini dilaksanakan pada 3 tiga kabupatenkota di Provinsi Jambi sebagaimana dapat dilihat pada Buku Data Tabel UP-1. Kegiatan reboisasi di Provinsi Jambi yang realisasi penanamannya paling luas adalah di Kabupaten Tanjung Jabung Timur seluas 434,109 Ha dengan realisasi penanaman sebanyak 271.318 batang pohon. Kabupaten Bungo seluas 102,256 Ha dengan realisasi penanaman sebanyak 63.910 batang pohon. Kota Sungai Penuh seluas 40,371 Ha dengan realisasi penanaman sebanyak 25.232 batang pohon. Realisasi kegiatan reboisasi di setiap kabupatenkota terlaksana melalui kegiatan-kegiatan sebagaimana dapat dilihat pada Buku Data Tabel Tambahan UP-1A, seperti kegiatan: a. Rehabilitasi Hutan dan Lahan RHL pada kawasan konservasilindung yang dananya bersumber dari APBN. Kegiatan ini terealisasi dengan penanaman pohon sebanyak 84.347 batang di Kabupaten Tanjung Jabung Timur. b. Rehabilitasi Hutan dan Lahan RHL yang bersumber dari APBD ProvinsiKabupatenKota. Kegiatan ini terealisasi dengan penanaman pohon sebanyak 59.988 batang pada 3 tiga kabupatenkota di Provinsi Jambi yaitu Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kabupaten Bungo dan Kota Sungai Penuh. c. Rehabilitasi Hutan dan Lahan RHL yang berasal dari perimbangan keuangan DAK Kehutanan dan DBH DR. Kegiatan ini terealisasi dengan penanaman pohon sebanyak 216.125 batang pada 2 dua kabupaten di Provinsi Jambi yaitu Kabupaten Tanjung Jabung Timur, dan Kabupaten Bungo. Bila dibandingkan dengan tahun 2013, pada tahun 2014 ini terjadi penurunan realisasi kegiatan reboisasi sebesar 7.246,704 Ha. Peningkatan kegiatan reboisasi hanya terjadi pada Kabupaten Tanjung Jabung Timur seluas 195,889 Ha, Kabupaten Bungo seluas 17,256 Ha dan Kota Sungai Penuh seluas 19,251 Ha. Sementara 6 6 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2014 IV- enam kabupatenkota lainnya mengalami penurunan penanaman dari kegiatan reboisasi. Kabupaten Batanghari sejak tahun 2013 tidak melaksanakan kegiatan reboisasi, sedangkan Kota Jambi sama sekali tidak melakukan kegiatan reboisasi karena status Kota Jambi yang tidak memiliki hutan. Realisasi kegiatan reboisasi pada masing kabupatenkota dapat dilihat pada Tabel 4.2. Tabel 4.2. Realisasi Kegiatan Reboisasi KabupatenKota di Provinsi Jambi Tahun 2013 dan 2014. No. KabupatenKota Realisasi Reboisasi Ha 2013 2014 Perubahan 1. Kabupaten Kerinci 6.492,48 - - 6.492,48 2. Kabupaten Merangin 66,35 - - 66,35 3. Kabupaten Sarolangun 245,80 - - 245,80 4. Kabupaten Batanghari - - - 5. Kabupaten Muaro Jambi 102,40 - - 102,0 6. Kabupaten Tanjung Jabung Timur 238,22 434,109 + 195,889 7. Kabupaten Tanjung Jabung Barat 125,66 - - 125,66 8. Kabupaten Tebo 446,40 - - 446,40 9. Kabupaten Bungo 85,00 102,256 + 17,256 10. Kota Jambi - - - 11. Kota Sungai Penuh 21,12 40,371 + 19,251 Jumlah 7.823,44 576,736 + 7.246,704 Sumber : Data Olahan Tabel UP-1 Buku Data SLHD Provinsi Jambi Tahun 2014, 2015.

3. Kegiatan Fisik Lainnya Terhadap Perbaikan Kondisi Lingkungan

Selain berupa kegiatan penghijauan dan reboisasi, rehabilitasi lingkungan dapat berupa kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh instansi pemerintah baik pemerintah provinsi maupun kabupatenkota, pihak swasta, LSM dan masyarakat. Kegiatan-kegiatan fisik yang dilakukan untuk perbaikan kondisi lingkungan di Provinsi Jambi ini ada yang berkelanjutan dan menjadi kegiatan rutin, namun adapula yang baru dilaksaakan pada tahun 2014 yang terdapat pada Buku Data Tabel UP-2. Kegiatan-kegiatan pengendalian dan perbaikan kondisi lingkungan yang sebelumnya pernah dilakukan oleh instansi pemerintah provinsikabupatenkota, pihak swasta, LSM dan masyarakat yang masih berlanjut hingga sekarang berupa kegiatan: a. BLHD Provinsi Jambi telah melakukan kegiatan pembuatan lubang biopori bekerja sama dengan pihak LSM dan BLH KabupatenKota. Selain itu, bersama Dinas Kebersihan KabupatenKota membentuk bank sampah di tingkat kabupatenkota dan memberikan bantuan alat pengolah sampah dan tong sampah kepada kelompok masyarakat. Dalam rangka pemberdayaan terhadap masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan terutama terhadap Sungai Batang Hari, BLHD Provinsi Jambi telah membentuk dan melakukan pembinaan terhadap 56 kelompok Peduli Sungai 7 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2014 IV- Batang Hari POKDURI dalam kegiatan Batang Hari Bersih. Sementara BLHD KabupatenKota seperti BLHD Kabupaten Sarolangun melakukan kegiatan reklamasi hutan bekas tambang yang ada di Kabupaten Sarolangun. b. Dinas Kehutanan Provinsi Jambi dengan Manggala Agni melakukan kegiatan patroli pengendalian kebakaran lahan dan hutan, pemadaman kebakaran lahan dan hutan, pembuatan hutan rakyat, penanaman pohon penghijauan dan reboisasi. Dinas Kehutanan KabupatenKota telah melakukan kegiatan pengembangan pohon trembesu dan pembuatan hutan kota. c. Dinas PU Provinsi Jambi telah mekakukan kegiatan pengerukan sungaikali embungdam. d. Polisi dan Pol PP KabupatenKota telah melakukan penertiban pertambangan emas tanpa izin PETI. e. BPDAS Batanghari Provinsi Jambi telah melakukan kegiatan pembuatan Kebun Bibit rakyat KBR, pembuatan unit percontohanUnit Pelestarian Sumber Daya Alam UP- UPSA, pembuatan unit percontohanUnit Pertanian Menetap UP-UPM. f. Dari pihak swasta dan BUMN, PT Perkebunan Nusantara VI telah melakukan pemberian bantuan pembangunan WC dan sarana air bersih untuk masyarakat yang berdomisili di sepanjang Sungai Batang Hari. g. Kegiatan-kegiatan lainnya yang dilakukan oleh kelompok masyarakat seperti lubuk larangan, kegiatan kelompok tani dan hutan adat. Sementara ada juga kegiatan yang dilakukan oleh individu dan tokoh masyarakat terhadap pelestarian lingkungan sehingga pemerintah menganugrahi penghargaan kalpataru seperti Bapak Timan, Ir. Dede Martino, MP, Rahmat Arifin dan Kelompok Tani Sumber Makmur. Pada tahun 2014 ada beberapa kegiatan-kegiatan pengendalian dan perbaikan kondisi lingkungan yang dilakukan oleh instansi pemerintah baik pemerintah provinsi maupun kabupatenkota, pihak swasta, LSM dan masyarakat, berupa kegiatan: a. Badan Lingkungan Hidup BLHD Provinsi Jambi telah melakukan kegiatan uji emisi kendaraan bermotor bekerjasama dengan MENLH RI. Selain itu BLHD Provinsi Jambi telah melaksanakan berbagai lomba d bidang lingkungan hidup pada peringatan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia tahun 2014, seperti lomba fotografi dan lomba kreasi produk 3R. BLH di tingkat kabupatenkota juga berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan penanaman pohon di lingkungan sekolah seperti yang dilakukan oleh BLH Kota Jambi dan SMPN 24 Kota Jambi. BLH Kabupaten Merangin melakukan kegiatan reklamasi bekas lahan tambang biji besi di Desa Nalo Baru, Kecamatan Nalo Tantang Kabupaten Merangin. 8 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2014 IV- b. Pemerintah Kabupaten Sarolangun sendiri melakukan kegiatan penyebaran benih ikan ke dalam lubuk larangan di sungai-sungai di wilayah Kabupaten Sarolangun untuk melestarikan dan membudidayakan ikan di lubuk larangan. c. Dinas Kehutanan Provinsi Jambi melakukan pembibitan bakau dan pembibitan tanaman pulau gaharu di Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Sedangkan pembibitan tanaman jelutung dilaksanakan di Kota Jambi, Kabupaten Muaro Jambo dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Bekerjasama dengan Pemerintah Kota Sungai Penuh melakukan penanaman pohon penghijauan di Kelurahan Cempaka, Kecamatan Hamparan Rawang, Kota Sungai Penuh. Sedangkan berkoordinasi dengan PT. Wira Karya Sakti dan SMAN 5 Kota Jambi melakukan penanaman pohon penghijauan di SMAN 5 Kota Jambi. d. Korem 042 Garuda Putih bersama Pemerintah Provinsi Jambi dan Pemerintah Kota Jambi melakukan karya bakti pembersihan Sungai Batang Hari dan bekerjasama dengan Kodim serta BLH se-Provinsi Jambi melaksanakan pembuatan Lubang Resapan Biopori sebanyak 200.000 lubang. e. Keterlibatan sekolah dalam kegiatan serupa dilaksanakan di STIKES Prima Jambi yang melakukan penanaman mangrove di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, SMPN 23 Kota Jambi yang melakukan penanaman pohon di lingkungan sekolahnya, dan Sispala Kurintji SMA Pembangunan YPWI Jambi dan Walhi Jambi yang melakukan aksi pungut sampah di sepanjang jalur pendakian Gunung Kerinci. f. Pihak swasta yang turut serta seperti PT. Telkom Cabang Jambi yang melakukan gerakan penghijauan, PT. Pertamina EP Jambi yang melakukan uji emisi kendaraan bermotor dan pembentukan desa sadar sampah di Kelurahan Kenali Asam Bawah Kecamatan Kota Baru Kota Jambi yang bekerjasama dengan Kelompok Swadaya Masyarakat KSM Sinar Kenali. g. LSM Gafatar Kota Jambi yang pada tahun ini melakukan kegiatan bakti sosial gotong royong di Kelurahan Rajawali, Kecamatan Jambi Timur, Kota Jambi. h. Kegiatan-kegiatan lainnya yang dilakukan oleh masyarakat dan kelompok masyarakat dalam usaha perbaikan kondisi lingkungan, kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, hutan adat, lubuk larangan. Pada tahun 2014, Pemerintah Kabupaten Kerinci telah mengesahkan 5 lima SK Pengukuhan Hutan Adat yaitu Hutan Adat Tigo Luhah Permenti Yang Berenam di Desa Pungut Mudik, Hutan Adat Tigo Luhah Kemantan di Desa Kemantan, Hutan Adat Lubuk Titing di Desa Pungut, Hutan Adat Bukit Gedang di Desa Pendung Hilir, dan Hutan Adat Bukit Sigi di Desa Tanjung Genting. Selain itu, Pemerintah Kabupaten Sarolangun juga telah mengeluarkan SK Pengukuhan Hutan Adat sebanyak 2 dua hutan adat yaitu Hutan Adat Imbo Larangan Dusun Muaro Mensio dan Dusun Benteng Tinggi di Desa Panca