Stasiun Bandara Sultan Thaha Jambi

128 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2014 II-

1. Banjir

Banjir menurut Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana yang dimaksud dengan banjir adalah peristiwa atau keadaaan dimana terendamnya suatu daerah atau daratan karena volume air yang meningkat. Banjir sudah merupakan bencana rutin di wilayah Provinsi Jambi setiap tahunnya, terutama di wilayah dataran rendah dan disepanjang DAS Batang Hari. Wilayah Provinsi Jambi terbagi kepada 5 lima buah Daerah Aliran Sungai DAS yaitu DAS Batanghari yang luasnya mencapai 67,41 dari luasan Provinsi Jambi, DAS Tungkal-Mendahara dengan luas 14,97 , DAS Air Hitam dengan luas 1,24 , DAS Air Dikit dengan luas 2,67 dan DAS Bayung Lincir dengan luas 13,71 . Dari kelima DAS tersebut, DAS Batanghari merupakan DAS terluas yang sangat mempengaruhi sistem tata air di wilayah Provinsi Jambi. DAS Batanghari yang terbagi menjadi 5 lima Sub DAS dewasa ini mulai kritis kondisinya dan selalu menimbulkan banjir secara periodik pada sebagian besar wilayah Provinsi Jambi. Wilayah-wilayah yang mengalami genangan secara periodik adalah lokasi-lokasi yang mulai rawan karena kondisi lingkungan hidup yang sudah mulai parah di sepanjang aliran DAS tersebut serta lokasi- lokasi timbunan rawa seperti yang terdapat di ibukota kabupatenkota yang menjadikan daerah tangkapan air sebagai wilayah pemukiman sehingga daya dukung lingkungan menjadi sangat rendah. Berdasarkan peta indeks risiko bencana banjir di Provinsi Jambi pada Gambar 2.66. terlihat bahwa di wilayah Provinsi Jambi yang memiliki tingkat risiko bencana banjir yang tinggi adalah Kabupaten Batanghari, Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, dan Kota Jambi, sedangkan kawasan yang memiliki tingkat risiko bencana banjir yang sedang adalah Kabupaten Merangin, Kabupaten Bungo, dan Kabupaten Tebo. Sementara kawasan yang memiliki tingkat risiko bencana banjir yang rendah adalah Kabupaten Kerinci, Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Sarolangun. 129 Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi 2014 II- Gambar 2.66. Peta Indeks Resiko Bencana Banjir di Provinsi Jambi. Sumber: Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jambi, 2015 Pada Buku Data Tabel BA-1 dan Lampiran 10 terlihat bahwa di sepanjang tahun 2014 berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jambi banjir telah terjadi di wilayah 9 sembilan kabupatenkota di Provinsi Jambi dengan luas areal yang terendam 1.300,72 Ha. Luasan ini terdiri dari 497,72 Ha daerah pemukiman dan 803 Ha merupakan areal persawahan. Wilayah yang paling luas terendam akibat banjir pada tahun 2014 ini adalah di Kabupaten Batanghari dengan luas total area terendam 408,24 Ha. Sementara wilayah yang paling kecil terkena dampak adalah Kota Jambi dengan total area terendam seluas 13,24 Ha. Sedangkan Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat tidak mengalami bencana banjir pada tahun ini. Akibat bencana ini total kerugian yang dialami oleh korban bencana diperkirakan sebanyak Rp. 6.557.500.000,- dan telah menelan korban sebanyak 4 empat orang meninggal dunia dan 4.329 jiwa terpaksa mengungsi. Jenis kerusakan yang telah ditimbulkan akibat terjadinya bencana ini berupa rusaknya rumah penduduk sebanyak 12.419 unit, rusaknya jembatan sebanyak 4 unit, rusaknya sarana ibadah