Jumlah ekspor gas Jumlah impor BBM Jumlah impor minyak mentah
1. Jumlah ekspor minyak mentah Produksi minyak mentah Indonesia terutama ditujukan
untuk memenuhi kebutuhan domestik, namun sebagian diekspor karena spesiikasinya tidak sesuai dengan kebutuhan kilang dalam negeri. Kilang minyak Indonesia dibangun pada saat produksi minyak Indonesia masih sekitar 1,5 juta BOPD atau di atas kapasitas kilang 1,057 juta BOPD dan masih dapat memenuhi konsumsi dalam negeri. Perkembangan selanjutnya menunjukkan bahwa produksi minyak semakin menurun dan dibawah kapasitas kilang dalam negeri. Sementara konsumsi meningkat namun peningkatan kapasitas kilang sangat terbatas. Realisasi ekspor minyak mentah pada tahun 2013 ini mencapai 117 juta barel meningkat sedikit dengan realisasi tahun 2012, atau lebih rendah dari jumlah yang ditargetkan yaitu sebesar 135 juta barel atau tercapai 86,95.2. Jumlah ekspor gas bumi Realisasi ekspor gas bumi selama 3 tahun terakhir
menunjukan penurunan karena sesuai UU Migas Tahun 2001 produksi gas bumi di priorotaskan untuk memenuhi kebutuhan domestik. Hal ini menunjukkan bahwa pada tataran kebijakan dan perencanaan, upaya pengutamaan pasokan gas bumi domestik sudah berjalan sangat baik. Meskipun saat ini kebijakan alokasi gas untuk domestik sudah diprioritaskan, namun ekspor gas juga tetap diperlukan untuk mencapai skala keekonomian dari suatu lapangan gas bumi, mengingat harga gas bumi domestik pada umumnya lebih rendah dibandingkan ekspor. Pada tahun 2013 ini realisasi ekspor gas bumi hanya sebesar 3.544 MSCFD atau 88 dibandingkan dengan target, dan bila dibandingkan dengan tahun 2012 menurun sebesar 6,5 atau 231 MMSCFD. Ekspor gas bumi tahun 2013 terdiri dari ekspor gas pipa sebesar 948 MSCFD dan ekspor LNG 2.596 MSCFD.3. Jumlah impor BBM Realisasi impor BBM pada tahun 2013 mencapai 32,61
Juta KL, angka ini lebih tinggi dari jumlah target yang ditetapkan dalam Restra yaitu sebesar 38,17 Juta KL, dengan demikian capaian kinerja mencapai 85. Namun jika dibandingkan dengan capaian tahun 2012 Gambar 5.69 – Jumlah Impor BBM 2011 - 2013 ri. un n at ih tu i h r a n h i a n ap a , n u i h ggi r 132 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah masih terlihat lebih rendah yaitu mengalami penurunan sebesar 4. Hal ini menunjukkan bahwa konsumsi BBM di Indonesia relatif masih tinggi, sedangkan produksi BBM dalam negeri tidak dapat mencukupi kebutuhan akan BBM, sehingga ketergantungan terhadap impor BBM semakin lama semakin besar.4. Jumlah impor minyak mentah Produksi minyak mentah Indonesia terutama ditujukan
untuk memenuhi kebutuhan domestik, namun karena spesiikasinya tidak sesuai dengan kebutuhan kilang dalam negeri, oleh karena itu untuk memenuhi kekurangan pasokan dalam negeri, dilakukan impor minyak yang sesuai spesiikasi kilang minyak di Indonesia. Pada tahun 2013 ini jumlah impor minyak mentah adalah sebesar 118,33 Juta Barel lebih tinggi dibandingkan dengan target Renstra sebesar 90,04 juta barel atau 131. Dan realisasi ini lebih tinggi dari capaian pada tahun 2012 yang sebesar 95,97 juta barel juta barel atau meningkat sebesar 31.Parts
» content laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah kementerian esdm tahun 2013
» Peran Sektor ESDM dalam Pembangunan Nasional
» Lembaga Pengelolaan Sub Sektor Ketenagalistrikan
» Lembaga Pengelolaan Sub Sektor Mineral dan Batubara
» Struktur Organisasi Sumber Daya Manusia KESDM
» Kondisi Umum AKUNTABILITAS KINERJA 5.1.
» Visi dan Misi Pembangunan Nasional
» Memperkuat Dimensi Keadilan di Semua
» Peningkatan Pengelolaan Sumber Daya Mineral dan Pertambangan
» Sub sektor Mineral Batubara dan Panas Bumi. Investasi. Untuk mencapai sasaran yang
» Jumlah penerimaan negara di sektor Jumlah realisasi investasi di sektor energi
» Jumlah Kontrak Kerja Sama di sektor Jumlah produksi :
» Persentase peningkatan pemberdayaan kapasitas
» Persentase kemampuan pasokan energi BBM
» Persentase peningkatan peran sektor sektor energi
» Persentase pemanfaatan energi Non BBM dalam
» Jumlah Kontrak Kerja Sama Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral yang telah ditawarkan
» Jumlah Produksi Sektor ESDM a.
» Persentase Pengurangan volume Subsidi. a.
» Persentase pemanfaatan produk sektor ESDM : a.
» Persentase peningkatan pemberdayaan kapasitas nasional
» Prosentase Kemampuan pasokan energi BBM dalam negeri
» Persentase peningkatan peran sektor ESDM dalam pembangunan daerah
» Persentase pemanfaatan energi Non BBM
» Metalurgi content laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah kementerian esdm tahun 2013
» Semen, Tekstil, Pupuk dan Pulp
» Pasokan Batubara Untuk Kebutuhan Dalam Negeri
» Produksi BBM content laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah kementerian esdm tahun 2013
» Produksi LPG content laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah kementerian esdm tahun 2013
» Produksi LNG content laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah kementerian esdm tahun 2013
» Pangsa energi primer pembangkit listrik
» Pangsa energi baru terbarukan lainnya
» Pangsa energi primer untuk pembangkit listrik
» Pangsa energi baru terbarukan
» Jumlah lokasi fasilitas pembangkit
» Jumlah wilayah yang teraliri jaringan gas untuk rumah tangga Wilayah.
» Rasio elektriikasi Jumlah Kapasitas Pembangkit listrik
» IZIN TAHUN 2012 IZIN TAHUN 2013
» Jumlah Kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi PLTP
» Jumlah lokasi fasilitas Energi Baru Terbarukan EBT
» Dana Bagi Hasil DBH Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral
» Jumlah sumur bor daerah sulit air
» Jumlah jaringan distribusi listrik kms dan gardu distribusi listrik MVA.
» Jumlah Subsidi BBM Volume Jenis BBM Tertentu tahun 2013 mengalami
» Jumlah Subsidi LPG Volume LPG bersubsidi merupakan salah satu asumsi
» Subsidi Listrik Berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber
» Jumlah ekspor gas Jumlah impor BBM Jumlah impor minyak mentah
» Jumlah impor minyak mentah Produksi minyak mentah Indonesia terutama ditujukan
» Jumlah tenaga kerja sub Jumlah tenaga kerja sub
» Jumlah tenaga kerja sub sektor migas Realisasi penyerapan tenaga kerja pada sub sektor migas
» Jumlah tenaga kerja sub sektor ketenagalistrikan
» Jumlah Tenaga Kerja Sub Sektor Mineral dan Batubara Rasio tenaga kerja asing dengan
» Persentase pemanfaatan barang Persentase Penggunaan Barang
» Penggunaan Barang dan Jasa Produksi dalam negeri dalam pembangunan sektor
» Rancang Bangun dan Pengembangan Prototipe Rig CBM Terpenuhinya bahan baku industri pupuk
» Rancang Bangun Tabung ANG untuk Kendaraan Bermotor Roda Dua
» Peningkatan industri jasa penunjang Sektor ESDM memberikan dampak backward linkage
» Terpenuhinya bahan baku industri pupuk Upaya Pemerintah dalam mendukung ketahanan
» Jumlah Badan Usaha yang mendaftarkan Nomor Registrasi Usaha NRU dari BPH Migas
» Jumlah Pengawasan Badan Usaha Niaga Umum dan Terbatas Pemegang Izin Usaha Penyediaan
» Jumlah Pengawasan Terhadap Penugasan Badan Usaha Untuk Penyediaan dan
» Jumlah Pemberian Hak Khusus Kegiatan Usaha Gas Bumi Melalui Pipa
» Volume Gas Bumi yang Diniagakan Melalui Pipa
» Jumlah Gas Bumi yang Diangkut Melalui Pipa Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001
» Jumlah Wilayah Keprospekan, Potensi, Dan Status Sumber Daya Geologi Panas Bumi,
» Jumlah gunung api yang dipantau untuk kegiatan gunung api aktif tipe A dari Pos
» Opini BPK terhadap Laporan Keuangan KESDM Salah satu komitmen utama pemerintah yang
» Jumlah dokumen perumusan dan perancangan
» Jumlah dokumen penetapan langkah-langkah
» Persentase Pemrosesan Pembinaan Disiplin dan Kinerja Pegawai
» Persentase penghapusan BMN yang diproses sampai terbitnya SK Menteri ESDM
» Persentase Satker yang telah tertib dan taat pada peraturan perundang-undangan dalam
» Jumlah unit eselon I yang akuntabilitas
» Jumlah unit eselon I mendapat score baik dalam mengimplementasikan Penilaian Inisiasi
» Jumlah makalah ilmiah yang diterbitkan oleh media yang terakreditasi
» Jumlah Pilot PlantDemo Plant atau Rancang BangunFormula
» Jumlah NSPK yang ditetapkan dan diberlakukan
» Meningkatnya investasi sektor ESDM Terwujudnya peran penting sektor ESDM
» Terwujudnya pengurangan beban subsidi
» Optimalnya ekspor dan impor Sektor
» Terwujudnya penyerapan tenaga kerja Jumlah tenaga kerja sektor ESDM
» Terwujudnya pemberdayaan nasional Peningkatan industri jasa backward
» Fungsi : a. koordinasi kegiatan Kementerian Energi dan
» Fungsi : a. penyusunan kebijakan teknis, rencana dan
Show more