Jumlah Gas Bumi yang Diangkut Melalui Pipa Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001

Untuk Kesejahteraan Rakyat B AB 5 | AKUNT ABILIT AS KINERJA Usaha yang diaturnya. Selanjutnya dalam Peraturan Pemerintah Nomor 1 tahun 2006 tentang Besaran dan Penggunaan Iuran Badan Usaha dalam Kegiatan Usaha Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa dinyatakan bahwa Badan Usaha yang wajib membayar Iuran adalah Badan Usaha yang melakukan kegiatan pengangkutan Gas Bumi melalui pipa, yaitu: a Badan Usaha pemegang Izin Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa transporter pada Ruas Transmisi danatau Wilayah Jaringan Distribusi yang telah memiliki Hak Khusus dari BPH Migas. b Badan Usaha pemegang Izin Usaha Niaga dengan Fasilitas trader yang memiliki fasilitas yang telah memiliki Hak Khusus dari BPH Migas. Besaran Iuran yang wajib dibayar oleh Badan Usaha yang melakukan Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa pada Ruas Transmisi danatau pada Wilayah Jaringan Distribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat 2 didasarkan pada perkalian jumlah volume Gas Bumi yang diangkut melalui pipa per tahun dengan persentase dari tarif pengangkutan Gas Bumi per seribu standard kaki kubik sebagaimana terlihat pada tabel 5.53. Kemudian besaran Iuran yang wajib dibayar oleh Badan Usaha yang melakukan kegiatan usaha Niaga Gas Bumi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat 3 didasarkan pada perkalian jumlah volume Gas Bumi yang dijual per tahun dengan 31000 tiga per seribu dari harga jual Gas Bumi per seribu standard kaki kubik. Tabel 5.55 – Realisasi Volume Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa Tiap Badan Usaha Gambar 5.91– Graik Realisasi Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa 2012 2013 NO BADAN USAHA PENGANGKUTAN VOLUME PENGANGKUTAN MMSCF 1 PT. PERTAMINA GAS PERTAGAS 971,624.05 2 PT. PERUSAHAAN GAS NEGARA Persero Tbk 62,381.88 3 PT. TRANSPORTASI GAS INDONESIA 226,731.57 4 PT. ENERGASINDO HEKSA KARYA 6,263.73 5 PT. MAJUKO UTAMA INDONESIA 2,959.27 TOTAL 1,269,960.50 - 100.000,00 200.000,00 300.000,00 400.000,00 500.000,00 600.000,00 700.000,00 800.000,00 900.000,00 1.000.000,00 PT. PERTAMINA GAS PERTAGAS PT PERUSAHAAN GAS NEGARA Persero Tbk PT TRANSPORTASI GAS INDONESIA PT ENERGASINDO HEKSA KARYA PT MAJUKO UTAMA INDONESIA 2012 2013 160 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dalam Pasal 11 dan Pasal 13 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2006, Badan Usaha wajib menyampaikan kepada BPH Migas rencana volume dan laporan realisasi volume Gas Bumi yang diangkut dan diniagakan melalui pipa setiap triwulan. Pada triwulan III tahun 2013, realisasi volume pengangkutan Gas Bumi adalah sebesar 1,269,960.50 MMSCF. Angka ini meningkat 12,45 dari tahun sebelumnya pada triwulan yang sama yaitu sebesar 1,129,382.95 MMSCF. Peningkatan ini disebabkan oleh PLN Muara Tawar di Bekasi dan PLN Tempino Kecil – Payo Selincah di Palembang, yang menambah penggunaan gas. Rincian volume pengangkutan Gas Bumi melalui pipa pada setiap Badan Usaha adalah: Realisasi pengangkutan Gas Bumi melalui pipa pada Badan Usaha mengalami peningkatan untuk setiap tahunnya seperti dapat dilihat pada graik diatas. Pada tahun 2013 secara keseluruhan volume pengangkutan Gas Bumi melalui pipa mengalami peningkatan sebesar 12,45 dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2012. Sasaran 2 : Pengungkapan Potensi Geologi Indonesia Untuk Kesejahteraan dan Perlindungan Masyarakat. Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur melalui pencapaian 3 indikator kinerja sasaran yang dikembangkan dari indikator kinerja programkegiatan rencana kinerja tahun 2012. Indikator kinerja sasaran beserta target, realisasi dan capaiannya diuraikan dalam tabel berikut: 1. Jumlah Peta Geologi yang dihasilkan Kegiatan interpretasi geologi berbasis data penginderaan jauh bermaksud mengupdate informasi geologi berupa informasi litologi dan struktur pada skala 1:50.000. kandungan dan penyebaran unsur sebagai hasil No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian 1. Jumlah peta geologi yang dihasilkan Peta 820 833 101,59 2. Jumlah wilayah keprospekan, potensi, dan status sumber daya geologi panas bumi, batubara, Shale Gas, Bitumen padat, dan mineral Lokasi 75 80 106,67 3. Jumlah gunung api yang dipantau untuk kegiatan gunung api aktif tipe A dari Pos Pengamatan Gunung Api Gunung Api 70 70 100 Tabel 5.56 – Indikator Kinerja Sasaran 2 Penunjang Gambar 5.92 Wilayah Kegiatan Interpretasi Geologi Berbasis Data Penginderaan Jauh Tahun 2013 Untuk Kesejahteraan Rakyat B AB 5 | AKUNT ABILIT AS KINERJA Sedangkan tujuannya adalah untuk memetakan kondisi geologi seluruh wilayah Indonesia dalam waktu yang relatif singkat. Metoda yang digunakan Tahap awal dilakukan pemrosesan citra digital landsat dan DEM TerraSAR X. Selanjutnya menggabungan kedua citra tersebut dengan data titik-titik lokasi penyelidikan lapangan terdahulu,peta topograi, peta geologi regional dan info sekunder lainnya ke dalam lembar peta index. Peta ini dijadikan peta dasar untuk menginterpretasi geologi. Deliniasi litologi dan struktur yang dihasilkan didasarkan pada prinsip-prinsip interpretasi visual seperti rona,textur,relief,asosiasi,kelurusan dan morfologi. Tahun anggaran 2013, telah melaksanakan kegiatan Interpretasi Geologi berbasis data Inderaan Jauh untuk wilayah seluruh Jawa, seluruh Nusa Tenggara Timur, sebagian Sumatera, sebagian Kalimantan dan sebagian Sulawesi, serta beberapa pulau-pulau kecil. Hasil interpretasi dituangkan ke dalam peta interpretasi geologi berbasis data penginderaan jauh sebanyak 740 NLP Nomor Lembar Peta skala 1:50.000. Data geokimia yang tersaji dalam bentuk peta geokimia sangat penting untuk mengetahui kandungan dan penyebaran unsur sebagai hasil erosi batuan di permukaan, yang nantinya digunakan sebagai data dasae dalam eksplorasi sumber daya mineral. Pada Tahun 2013, kegiatan dilakukan di wilayah Kalimantan Barat bagian Utara perbatasan Indonesia-Malaysia, Kalimantan Timur bagian Selatan dan Jawa Timur bagian Timur. Ditargetkan capaian menghasilkan 30 lembar dan terlaksana 100. Metoda kerja yang dilakukan meliputi tahap persiapan, tahap pekerjaan lapangan pengambilan sampel stream sediment pada sungai aktif dengan saringan sieve berukuran 40 , 80 dengan berat masing-masing conto ± 0,5 kg serta grab sampel seberat 2 kg, tahap analisis laboratorium metoda XRF dan menggunakan software ArcGIS dan Geosoft Oasis Montaj dan pengolahan data Pembuatan peta geokimia per unsur yang kemudian disusun dalam suatu atlas peta geokimia. Capaian hasil kegiatan adalah, pengamatan dan pengambilan sampel stream sediment sebanyak 2.409 titik dengan pencapaian sampe rata-rata 80. Produk akhir dari kegiatan pemetaan geokimia pada Tahun 2013 ini adalah peta geokimia stream sediment per unsur skala 1:100.000 yang nantinya akan diterbitkan dalam bentuk album peta geokimia stream sediment per unsur dengan skala regional ~ 1:2.000.000.Capaian kinerja pemetaan Geologi Gunungapi, kawasan rawan bencana gunungapi, gempabumi, tsunami, zona kerentananan gerakan tanah, dan peta risiko bencana gunungapi, gempabumi, tsunami, dan gerakan tanah secara umum dapat tercapai 100 persen. Peta myang dihasilkan akhir- Gambar 5.93 – Peta Lokasi Pemetaan Geokimia Tahun 2013 di Pulau Kalimantan 162 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah akhir ini sangat ditunggu oleh masyarakat khususnya pada kawasan rawan bencana geologi, sekaligus sebagai acuan penataan ruang Pemerintah Daerah. Pada tahun 2013 pemetaan geologi di lakukan pada 4 empat gunungapi, yaitu: 1. G. Batu Tara, Nusa Tenggara Timur 2. G. Sikicau Belirang, Sumatera Selatan 3. G. Ilimuda, Nusa Tenggara Timur 4. G. Todoko, Maluku Utara Sedangkan pemetaan kawasan rawan bencana gunungapi dilakukan pada 3 tiga gunungapi yaitu: 1. G. Talakmau, Sumatera Barat 2. G. Sikicau Belirang, Sumatera Selatan 3. G. Lumut Balai, Sumatera Selatan\ Gambar 5.94– Peta Lokasi Pemetaan Geokimia Tahun 2013 Wilayah Jawa Timur Bagian Timur Gambar 5.95 – Peta Geokimia Stream Sebasar Unsur Tembaga Cu Wilayah Kalimantan Barat Untuk Kesejahteraan Rakyat B AB 5 | AKUNT ABILIT AS KINERJA Kondisi pemetaan geologi gunungapi hingga tahun 2013 yaitu sudah terpetakan 67 gunungapi Tipe-A, 25 gunungapi Tipe-B dan 2 gunungapi Tipe-C. Dengan demikian jumlah gunungapi yang belum terpetakan adalah 10 gunungapi Tipe-A, 4 gunungapi Tipe-B dan 19 gunungapi Tipe-C. Kondisi pemetaan KRB gunungapi hingga tahun 2013 yaitu sudah terpetakan 68 dari 77 gunungapi Tipe-A, 22 dari 29 gunungapi Tipe-B dan 13 dari 21 gunungapi Tipe-C. Kegiatan pemetaan geologi maupun pemetaan kawasan rawan bencana gunungapi yang belum dilaksanakan, hal ini disebabkan oleh skala prioritas pelaksanaan kegiatan terhadap gunungapi tipe A, terdapat 5 gunungapi bawah laut, dan tingkat pencapaian lokasi pulau gunungapi terpencil. Badan Geologi melalui Pusat Sumber Daya Air Tanah dan Geologi Lingkungan pada tahun anggaran 2013, telah melaksanakan kegiatan pemetaan hidrogeologi bersistem Indonesia skala 1:250.000 diseluruh Indonesia sebanyak 10 lokasi, dan Pemetaan Geologi Teknik di seluruh Jawa dan Bali sebanyak 8 lokasi, yaitu: 1. Pemetaan hidrogeologi bersistem skala 1:250.000 : • Lembar 0620 - langsa, p. Sumatera; • Lembar 0618 – sidikalang, p.sumatera; • Lembar 0716 - lubuk sikaping, p. L Sumatera; • lembar 0813 - sungai penuh, p. Sumatera; • Lembar 0914 - muaro bungo, p. Sumatera; • Lembar 1012 - lahat, p. Sumatera; • Lembar 1112 - tulung selapan, p. Sumatera; • Lembar 1715 - muara teweh, p. Kalimantan; • Lembar 1917 - muara lasan, p. Kalimantan; • Lembar 1918 - tanjung selor, p. Kalimantan; 2. PEMETAAN GEOLOGI TEKNIK : • Lembar Baturaja Banding Agung, Sumatera Selatan; • Lembar Baturaja Pulau Beringin, Sumatera Selatan; • Lembar Baturaja Baturaja, Sumatera Selatan; • Lembar Baturaja Muara Dua, Sumatera Selatan; • Lembar Baturaja Pakuan Ratu, Lampung; • Lembar Menggala Bandar Jaya, Provinsi Lampung; • Peta Geologi Teknik Siap Terbit Pulau Lombok; dan • Peta Geologi Teknik Siap Terbit Pulau Sumbawa.

2. Jumlah Wilayah Keprospekan, Potensi, Dan Status Sumber Daya Geologi Panas Bumi,

Batubara, Shale Gas, Bitumen Padat, Dan Mineral. Capaian kinerja Rekomendasi Keprospekan potensi sumber daya geologi tercapai 100 atau 75 Rekomendasi wilayah, yang mencakup: 27 wilayah keprospekan potensi panas bumi, 18 wilayah keprospekan potensi energi fosil batubara, CBM dan bitumen padat dan 21 wilayah keprospekan potensi mineral logam dan mineeral Bukan Logam serta 9 wilayah keprospekan optimasi nilai tambah dan pemanfatan potensi sumber daya mineral, yang secara rinci dapat disajikan pada tabel 4.8 dibawah ini. a Rekomendasi Keprospekan, Potensi, dan Status Sumber Daya Panas Bumi Hasil penyelidikan dan eksplorasi sumber daya energi panas bumi tahun 2013, tercapai 27 rekomendasi wilayah keprospekan potensi panas bumi 100, dengan penambahan lokasi panas bumi baru: 4 rekomendasiwilayah keprospekan baru yang menghasilkan 13 daerah prospek panas bumi barudari hasil survei pendahuluan geologi dan geokimia; 7 rekomendasi peningkatan status sumber daya spekulatif menjadi sumber daya hipotetik dan atau kecadangan terduga pada 3 wilayahkegiatan survei terpadu Tabel 5.57 Peta Lokasi Pemetaan Geokimia Tahun 2013 Wilayah Jawa Timur Bagian Timur Pada tahun 2013 pemetaan geologi di lakukan pada • • • • • • • • • • • • • • • No. Nama Peta Jumlah 1 Peta Kawasan Rawan Bencana Gempabumi 4 2 Peta KRB Tsunami 4 3 Zona Kerentanan Gerakan Tanah 7 4 Pemetaan Geologi Gunungapi 4 5 KRB Gunungapi 3 6 Peta Evaluasi Risiko Bencana Gunungapi 10 7 Peta Evaluasi Risiko Bencana Gerakan tanah 8 8 Peta Evaluasi Risiko Bencana Gempabumi 4 9 Peta Evaluasi Risiko Bencana Tsunami 2 164 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah geologi, geokimia dan geoisika panas bumidan MT; 4 ekomendasi wilayah peningkatan data karakteristik panas bumi hasil penelitian aliran panas; 6rekomendasi wilayah keprospekan data bawahpermukaan reservoir panasbumi di daerah survei magnetotellurik,3 rekomendasi wilayah peningkatan kualitas data keprospekan panas bumi dengan survei pengeboran landaian suhu panas bumi. Gambaran perbandingan penambahan daerah baru panas bumi dan peningkatan status tahun 2008 – 2013 dapat dijelaskan pada gambar 4.9 dibawah ini Berdasarkan capaian kinerja keluaran output kegiatan penyelidikan dan eksplorasi potensi sumber daya dan cadangan panas bumi diatas, maka hasil akhir outcomes kinerja kegiatan potensi panas bumi tahun ini hingga tahun 2013 telah menghasilkan capaian status sumber daya panas bumi menjadi sebesar 28.811 MWe dengan jumlah daerahlokasi keprospekan panas bumi 312 lokasi, dengan total sumber daya 12385 MW , Cadangan 16426.MW. Perkembangan peningkatan status potensi panas bumi tahun 2010 – 2013 dapat dijelaskan pada Tabel 5.57 dan gambar ..... Hasil outcome rekomendasi keprospekan sumber daya panas bumi tahun 2013 terhadap tahun 2012, yakni : terdapat kenaikan sebesar 207 MWe di status sumberdaya spekulatif, kenaikan sebesar 59 MWe di status sumberdaya hipotetis, namun terjadi penurunan sebesar 76 MWe di kelas cadangan terduga, dikarenakan akibat hasil MT terbaru dan hasil pengeboran landaian suhu di daerah G.Talang yang menunjukan bahwa luasan daerah prospek di eleminirdikurangi sehingga nilai potensinya turut berubah. Berdasarkan capaian kinerja penyelidikan sumber daya panas bumidiatas, maka diperoleh peningkatan status tahapan penyelidikan sumber daya panas bumi 2013, yaitu pada tahapan survei terpadurinci permukaan telah mencapai 117 lokasi 38, seperti yang disajikan pada gambar 5.58 dibawah ini. b Rekomendasi Keprospekan, potensi, dan status sumber daya batubara dan CBM Capaian kinerja rekomendasi keprospekan potensi sumber daya batubara dan CBM tahun 2013 tercapai 14 rekomendasi wilayah 100 dari target 14 rekomendasi wilayah keprospekan, yang mencakup rekomendasi wilayah penyelidikan pendahuluan batubara dan penyelidikan batubara bersistem sebanyak 10 lokasi : di Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, Kalimantan • • • Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian Jumlah rekomendasi keprospekan, potensi, dan status sumber daya panas bumi Rekomendasi wilayah 27 27 100 Jumlah Rekomendasi keprospekan, potensi, dan status sumber daya batubara dan CBM Rekomendasi Wilayah 14 14 100 Jumlah Rekomendasi keprospekan, potensi, dan status sumber daya bitumen padat Rekomendasi Wilayah 4 4 100 Jumlah Rekomendasi keprospekan, potensi, dan status sumber daya mineral Rekomendasi Wilayah 21 21 100 Jumlah rekomendasi wilayah pemanfatanoptimasi nilai tambah potensi sumber daya mineral Rekomendasi Wilayah 9 9 100 Tabel 5.58 – Peta Lokasi Pemetaan Geokimia Tahun 2013 Wilayah Jawa Timur Bagian Timur