Jumlah Subsidi LPG Volume LPG bersubsidi merupakan salah satu asumsi

Untuk Kesejahteraan Rakyat B AB 5 | AKUNT ABILIT AS KINERJA a. Bertujuan untuk mengarahkan upaya-upaya dalam mewujudkan keamanan pasokan energi dalam negeri. b. Mengurangi ketergantungan penggunaan energi yang berasal dari minyak bumi salah satunya dengan mengalihkan ke energi lainnya. c. Terwujudnya energi primer mix yang optimal pada tahun 2025, yaitu peranan minyak bumi menjadi kurang dari 20 dan peranan gas bumi menjadi lebih dari 30 terhadap konsumsi energi nasional. 3 Peraturan Presiden No. 104 Tahun 2007 tentang tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Penetapan Harga LPG Tabung 3 Kg. 4 Peraturan Menteri ESDM No 26 Tahun 2009 tentang Penyediaan dan Pendistribusian LPG. Sesuai dengan Perpres No 1042007 tentang tentang tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Penetapan Harga LPG Tabung 3 Kg, maka penerima paket perdana LPG 3 kg sasaran konversi adalah: • Rumah tangga, yaitu konsumen yang mempunyai legalitas penduduk, menggunakan minyak tanah untuk memasak dalam lingkup rumah tangga dan tidak mempunyai kompor gas • Usaha mikro, yaitu konsumen dengan usaha produktif milik perorangan yang mempunyai legalitas penduduk, menggunakan minyak tanah untuk memasak dalam lingkup usaha mikro dan tidak mempunyai kompor gas Dengan adanya program konversi minyak tanah ke LPG tabung 3 kg yang dimulai sejak tahun 2007, volume LPG bersubsidi setiap tahunnya bertambah. Untuk tahun 2013, volume LPG bersubsidi yang ditetapkan dalam Undang-Undang APBN dan APBN-P adalah sebesar 3,86 juta MT serta dalam APBN-P penyesuaian sebesar 4,39 juta MT. sedangkan realisasi volume LPG bersubsidi sebesar 4,43 juta MT atau 144,1 dibanding target APBN, dan 100,2 dibanding taget APBNP. Terhadap penyaluran LPG bersubsidi, Pemerintah melakukan veriikasi realisasi pendistribusian isi ulang LPG bersubsidi dalam rangka pembayaran subsidi isi ulang LPG bersubsidi oleh Pemerintah kepada Badan Usaha Pelaksana PSO. Alasan penambahan volume LPG 3 Kg : − Peningkatan pertambahan penduduk − Peningkatan kesadaran masyarakat dalam menggunakan LPG 3 kg − Perubahan budaya masyarakat dalam rangka penggunaan energi bersih dan ramah lingkungan. − Tambahan paket konversi tahun 2013 dengan jumlah paket sebesar ± 1,3 juta paket Konversi Minyak Tanah ke LPG Tabung 3 Kg tahun 2013 direncanakan dilakukan di 10 sepuluh propinsi yaitu Aceh, Sumatera Barat, Bangka Belitung, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah sebanyak 1.732.814 paket perdana dengan realisasi distribusi sebanyak 1.301.073 paket yang telah dibayar sebanyak 1.300.000 paket.

3. Subsidi Listrik Berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber

Daya Mineral nomor 07 tahun 2010 tentang Tarif tenaga listrik yang disediakan oleh perusahaan perseroan Persero PT Perusahaan Listrik Negara, diatur mengenai tarif dasar listrik per golongan pelanggan dan tarif tenaga listrik bagi pelanggan listrik prabayar. Dimana, didalam peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ini, tarif yang diberlakukan masih berada jauh dari tarif keekonomian sehingga Pemerintah terus berusaha agar tarif tenaga listrik yang disediakan memiliki nilai keekonomian. Untuk mencapai tarif tenaga listrik yang mencapai nilai keekonomian, dibutuhkan inovasi baru dalam pemberian subsidi listrik. Inovasi yang dapat dilakukan antara lain: 1. Diversiikasi penggunaan bahan bakar non BBM untuk pembangkit; 2. Pemberian Subsidi listrik bagi golongan pelanggan yang tidak mampu; 3. Mendorong penurunan Biaya Pokok Penyediaan. Untuk dapat mewujudkan subsidi listrik yang tepat sasaran dengan menentukan jenis golongan pelanggan yang seharusnya mendapatkan subsidi listrik dan memisahkan dengan pelanggan yang mampu. Kondisi saat ini, seluruh golongan pelanggan mendapatkan subsidi listrik. Kedepannya nanti diharapkan subsidi listrik dapat diberikan hanya untuk golongan pelanggan yang tidak mampu. Mengenai menurunnya besaran subsidi listrik yaitu Pemerintah bersama PT PLN Persero melakukan langkah-langkah upaya penurunan Biaya Pokok Penyediaan BPP 128 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tenaga Listrik. Tarif Tenaga Listrik TTL disesuaikan secara bertahap menuju harga keekonomian, pada Tahun 2014 diharapkan mencapai Nilai Keekonomian. Di tahun 2014, untuk pelanggan mampu akan diterapkan Automatic Tarif Adjustment. Subsidi listrik hanya diperuntukkan bagi pelanggan tidak mampu. Margin usaha PT PLN Persero diperlukan untuk investasi sarana penyediaan tenaga listrik. Sedangkan untuk meningkatkan efektiitas pemberian subsidi listrik kepada pelanggan yang tidak mampu yaitu seiring meningkatnya Biaya Pokok Penyediaan tiap tahunnya, maka subsidi listrik bagi semua golongan akan meningkat tapi kedepannya nanti pemberian subsidi listrik hanya akan diberikan kepada pelanggan yang tidak mampu sehingga bagi pelanggan mampu akan diterapkan tarif sesuai dengan harga biaya pokok penyediaannya. Dengan adanya pemberian subsidi listrik bagi pelanggan yang tidak mampu, maka subsidi dapat dikurangi dan menjadi nilai tambah untuk kesejahteraan masyarakat. Semenjak berlakunya kebijakan subsidi diperluas, alokasi anggaran dan realisasi subsidi listrik sangat berluktuasi dan cenderung meningkat. Akibatnya, komposisi subsidi listrik dari total subsidi dalam APBN mengalami peningkatan dan menjadi salah satu penyebab berkurangnya ruang iskal. Kenaikan harga bahan bakar yang melampaui harga normal seperti kejadian tahun 2008 mengakibatkan pembengkakan subsidi yang cukup besar sehingga menimbulkan risiko kerentanan iscal sustainability. Sedangkan untuk meningkatnya efektiitas pemberian subsidi listrik kepada pelanggan yang tidak mampu yaitu seiring meningkatnya Biaya Pokok Penyediaan tiap tahunnya, maka subsidi listrik bagi semua golongan akan meningkat tapi kedepannya nanti pemberian subsidi listrik hanya akan diberikan kepada pelanggan yang tidak mampu sehingga bagi pelanggan mampu akan diterapkan tarif sesuai dengan biaya pokok penyediaannya. Dengan adanya pemberian subsidi listrik bagi pelanggan yang tidak mampu, maka subsidi dapat dikurangi dan menjadi nilai tambah untuk kesejahteraan masyarakat. Semenjak berlakunya kebijakan subsidi diperluas, alokasi anggaran dan realisasi subsidi listrik sangat berluktuasi dan cenderung meningkat. Akibatnya, komposisi subsidi listrik dari total subsidi dalam APBN mengalami peningkatan dan menjadi salah satu penyebab berkurangnya ruang iskal. Kenaikan harga bahan bakar yang melampaui harga normal seperti kejadian tahun 2008 mengakibatkan pembengkakan subsidi yang cukup besar sehingga menimbulkan risiko kerentanan iscal sustainability. Pada tahun 2013 ini Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan sampai dengan bulan Juni 2013 belum dapat mencapai sasaran stratejik yang telah ditetapkan ini, karena realisasi subsidi listrik lebih besar PERTIMBANGAN EKONOMI 2010 2014 Tahun RpkWh Biaya Pokok Penyediaan 411 PERTIMBANGAN POLSOSKAM TDL KEEKONOMIAN Bantuan Dana Investasi Pemerintah 2013 2012 2011 1.038 Subsidi Subsidi 662 Gambar 5.65 – Roadmap Subsidi Listrik 2010 - 2014