Desa Mandiri Energi content laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah kementerian esdm tahun 2013

xiv Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah secara maksimum dapat dicapai. Untuk menghasilkan produk yang tidak kalah bersaing baik dalam segi kompetensi, mutu, harga dan jangka waktu penyerahan barangperalatan, maka dapat mengikuti perkembangan kemajuan teknologi di bidang pertambangan. Penggunaan barang dan jasa dalam negeri ditujukan untuk menekan biaya produksi dan menumbuhkan ekonomi lokal, Dengan meningkatkan pengunaan barang dan jasa dalam negeri diharapkan industri pertambangan akan lebih banyak dapat menampung tenaga kerja. Salah satu cara yang dilakukan dalam meningkatkan pemanfaatan barang dan jasa dalam negeri, Ditjen Minerba menghimbau agar instansi terkait yang membawahi langsung pembinaan industri produksi dalam negeri dapat menjalin kerjasama yang baik dalam upaya peningkatan volume dan jenis produksi dalam negeri yang dipasok kedalam industri pertambangan di Indonesia. Pencapaian kinerja Tahun 2013 mengenai Persentase pemanfaatan barang dalam negeri untuk sub sektor migas mencaoai 56 dan untuk sub sektor mineral dan batubara sebesar 79. Kemampuan Pengungkapan dan Pemanfaatan Potensi ESDM Kegiatan eskplorasi dan eksploitasi ESDM bukanlah pekerjaan yang mudah sebab umumnya potensi di sektor ini berada di dalam perut bumi. Oleh sebab Arah Kebijakan Energi Nasional adalah dengan menekan laju konsumsi energi nasional sehingga pada tahun 2025, konsumsi dapat ditekan sebesar 33,85 dari skenario business as usual BAU atau menurun dari 5.100 SBM menjadi 3.200 SBM. Bauran energi juga diubah dengan lebih mengutamakan peranan energi baru terbarukan dan menurunkan ketergantungan akan energi fosil. Peranan energi baru terbarukan akan ditingkatkan hingga mencapai 23. Hal ini ditunjukkan dengan persentase pemanfaatan energi non BBM dalam rangka diversiikasi energi pada energy mix pembangkit listrik dimana pangsa panas bumi, pangsa tenaga air, dan pangsa bio energi meningkat secara relatif tiap tahunnya menggeser pangsa BBM, pangsa gas, dan pangsa batubara secara perlahan. Diharapkan pada tahun 2025 seperti yang tercantum dalam Kebijakan Energi Nasional pangsa energi baru terbarukan sebesar 17 pada tahun 2025 dapat tercapai. Pemberdayaan Kapasitas Nasional Terwujudnya pemberdayaan nasional salah satu indikator kinerjanya adalah penggunaan kandungan lokal produk dalam negeri. Penggunaan produksi dalam negeri untuk menggantikan barang impor tidak bisa dilakukan sekaligus, namun perlu dilakukan upaya terus-menerus sejak sekarang agar target pencapaian kandungan lokal No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian 1. Jumlah peta geologi yang dihasilkan Peta 820 833 101,59 2. Jumlah wilayah keprospekan, potensi, dan status sumber daya geologi panas bumi, batubara, Shale Gas, Bitumen padat, dan mineral Lokasi 75 80 106,67 3. Jumlah gunung api yang dipantau untuk kegiatan gunung api aktif tipe A dari Pos Pengamatan Gunung Api Gunung Api 70 70 100 4. Jumlah usulan Paten, Hak Cipta, dan litbang inovasi Usulan 8 20 250 5. Jumlah makalah ilmiah yang diterbitkan oleh media yang terakreditasi Makalah 51 62 121,57 6. Jumlah Pilot PlantDemo Plant atau Rancang BangunFormula Pilot Plant Prototype Demo Plant 24 26 108,33 Tabel 0.2 – Indikator Kinerja Pengungkapan dan Pemanfaatan Potensi ESDM