Terwujudnya pengurangan beban subsidi

204 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah mempertimbangkan berbagai isu strategis, baik yang bersifat nasional maupun internasional, seperti: konservasi energi, pemenuhan kebutuhan energi nasional, pemanfaatan energi alternatif, dan dampak terhadap lingkungan hiudup. 5. Meneruskan langkah strategis untuk melaksanakan reformasi birokrasi dalam lingkungan organisasi KESDM sesuai dengan Grand Design Reformasi Birokrasi Nasional maupun Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2010 – 2014 guna mewujudkan birokrasi pemerintahan kelas dunia di lingkungan organisasi Kementerian ESDM. 6. Memperhatikan dan mengantisipasi perubahan lingkungan strategis. Hal ini dapat dicapai antara lain melalui koordinasi yang intensif dengan unit- unit kerja yang berada dalam lingkungan organisasi KESDM, instansi pemerintah maupun pihak-pihak terkait lainnya dalam pelaksanaan kegiatan. 7. Konsisten melakukan pengkajian yang mendalam atas kuantitas dan kualitas target dari indikator kinerja sasaran-sasaran stratejik maupun cara-cara pengukuran dan evaluasi kinerja. Akhirnya dengan disusunnya LAKIP ini, diharapkan dapat memberikan informasi secara transparan kepada seluruh pihak yang terkait mengenai tugas fungsi Kementerian ESDM, sehingga dapat memberikan umpan balik guna peningkatan kinerja pada periode berikutnya. Secara internal LAKIP tersebut harus dijadikan motivator untuk lebih meningkatkan kinerja organisasi dengan jalan selalu menyesuaikan indikator-indikator kinerja yang telah ada dengan perkembangan tuntutan stakeholders, sehingga Kementerian ESDM dapat semakin dirasakan keberadaannya oleh masyarakat dengan pelayanan yang profesional. No Sasaran Indikator Kinerja Capaian

12. Terwujudnya pemberdayaan nasional

Rasio tenaga kerja asing dengan tenaga kerja nasional 100 Persentase pemanfaatan barang dan jasa dalam negeri pada usaha minyak dan gas bumi 86,2 Persentase Penggunaan Barang dan Jasa Produksi dalam negeri dalam pembangunan sub sektor Mineral dan Batubara 137,4 13 Peningkatan nilai tambah Persentase peningkatan kemampuan nasional dalam merancang dan merakit instalasi peralatan migas 100

14. Peningkatan industri jasa backward

linkage dan industri yang berbahan baku dari sektor ESDM, antara lain pupuk forward linkage Peningkatan industri jasa penunjan Peningkatan industri jasa penunjang sektor ESDM • Jumlah industri jasa penunjang Migas xx • Jumlah industri jasa penunjang ketenagalistrikan 213,33 • Jumlah industri jasa penunjang mineral dan batubara 134,11 Terpenuhinya bahan baku industri pupuk Terpenuhinya bahan baku industri pupuk • Persentase pemenuhan bahan baku industri pupuk 105,58