Rancang Bangun dan Pengembangan Prototipe Rig CBM Terpenuhinya bahan baku industri pupuk

Untuk Kesejahteraan Rakyat B AB 5 | AKUNT ABILIT AS KINERJA CBM termasuk rancang bangun peralatan rig pekerjaan Engineering, pekerjaan fabrikasi, Pemasangan Under Carrier, pemasangan Handling Tools, Test Fungsi Test Beban, dan mobilisasi Unit dari Workshop Kontraktor ke kantor Lemigas; serta uji coba rig yang dibuat untuk unjuk kerja beban, semua sistim hydraulic, electric, dan unjuk kerja unit Rig secara keseluruhan pada skala warehouse.

2. Rancang Bangun Tabung ANG untuk Kendaraan Bermotor Roda Dua

Tujuan rancang bangun adalah membuat rancang bangun tabung ANG khusus untuk kendaraan sepeda motor yang mencakup tentang pembuatan adsorben gas, desain dan pembuatan tabung ANG untuk sepeda motor; memanfaatkan bahan bakar gas sebagai pengganti bahan bakar premium untuk kendaraan sepeda motor; dan mendukung program pemerintah melakukan diversiikasi energi untuk kendaraan sepeda bermotor. Dari hasil kegiatan dapat disimpulkan sebagai berikut: • Aktivasi karbon aktif dilakukan secara kimia dan isika dengan surface area sekitar 1200 m2g. • Kualitas karbon aktif belum bisa seragam dalam setiap proses aktivasinya. • Pembuatan peralatan briketing dengan tekanan Gambar 5.77 – Jumlah Perusahaan Jasa Pertambangan 2009 - 2013 Gambar 5.78 – Nilai Kontrak dan Realisasi Usaha Jasa Pertambangan 2010 - 2013 na at ng tri at n ata n n it or • • • • g • g • si; si an; n, i ; 144 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 10 ton dan ukuran molding 5- 12 cm. • Prototipe tabung ANG untuk sepeda motor dengan ukuran 1,5 dan 2 liter wc yang setara dengan 15 lt bensin.. Sasaran 14. Peningkatan industri jasa backward linkage dan industri yang berbahan baku dari sektor ESDM, antara lain pupuk forward linkage Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur melalui pencapaian 2 indikator kinerja sasaran yang dikembangkan dari indikator kinerja programkegiatan rencana kinerja tahun 2013. Indikator kinerja sasaran beserta target, realisasi dan capaiannya diuraikan dalam tabel berikut:

1. Peningkatan industri jasa penunjang Sektor ESDM memberikan dampak backward linkage

dan forward linkage. Keberadaan industri ESDM membentuk backward linkage, yaitu terciptanya industri yang mendukung kegiatan industri ESDM tersebut. Contoh dari industri tersebut antara lain industri material dan peralatan di Batam seperti pabrikasi pipa, platform, alat-alat berat dan lain-lain. Selain itu, adanya industri ESDM juga menghidupkan forward linkage dimana industri lain seperti pabrik pupuk, petrokimia, dan industri lainnya tumbuh dan berkembang karena keberadaan dan operasi industri ESDM. Jumlah industri jasa penunjang minyak dan gas bumi Salah satu unsur penting dalam kegiatan usaha minyak dan gas bumi adalah adanya usaha penunjang minyak dan gas bumi. Usaha penunjang migas berperan penting dalam berbagai kegiatan usaha minyak dan gas bumi dari sektor hulu hingga hilir. Dengan demikian keberadaannya sangat penting bagi berbagai pihak yang terkait, termasuk investor pada sub sektor minyak dan gas bumi. Besarnya tingkat kebutuhan usaha penunjang migas nasional diharapkan dapat dimanfaatkan secara optimal sehingga dapat memberikan efek berantai multiplier efect bagi kegiatan perekonomian dalam negeri. Hal tersebut tentunya memerlukan pengelolaan dan pembinaan terhadap badan usaha penunjang migas secara transparan, terbuka dan adil dengan lebih berpihak pada usaha jasa penunjang migas dalam negeri yang secara teknis memenuhi persyaratan modal, kompetensi dan kualiikasi. sehingga dapat menjamin kesetaraan kedudukan antara pengguna dan penyedia barang dan jasa dalam hak dan kewajiban. Bentuk pembinaan usaha penunjang migas yang dilakukan oleh Ditjen Migas adalah dengan surat keterangan terdaftar yang diberikan kepada badan usaha penunjang migas yang kompeten dan berkualiikasi serta memenuhi persyaratan teknis dan nonteknis. Jumlah industri jasa penunjang Ketenagalistrikan Badan usaha penunjang tenaga listrik saat ini dituntut untuk bekerja secara profesional, hal ini karena badan usaha penunjang tenaga listrik memegang peranan yang sangat penting dalam menunjang usaha penyediaan tenaga listrik yang andal, aman dan akrab lingkungan. Pada tahun 2013 realisasi jumlah industri jasa penunjang bidang ketenagalistrikan sebanyak 32 perusahaan, dari target 15 perusahaan, sehingga capaian kinerja ini sebesar 213. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan, pembagian wewenang dalam pemberian izin usaha ketenagalistrikan sudah dipisah antara pemerintah pusat dan daerah. Pembagian wewenang tersebut berdasarkan kepada kepemilikan saham badan usaha tersebut. Jika badan usaha tersebut kepemilikan sahamnya mayoritas adalah asing danatau BUMN, maka perizinan dikeluarkan oleh Menteri. Akan tetapi jika badan usaha tersebut kepemilikan sahamnya mayoritas adalah dalam negeri maka perizinannya dilakukan oleh BupatiWalikota. Jumlah industri jasa penunjang mineral dan batubara Usaha Jasa Pertambangan adalah usaha jasa yang kegiatannya berkaitan dengan tahapan danatau bagian kegiatan usaha pertambangan. Penyelenggaraan usaha jasa pertambangan bertujuan untuk : a. menunjang kelancaran dalam pelaksanaan kegiatan usaha pertambangan; b. mewujudkan tertib penyelenggaraan usaha jasa pertambangan darn meningkatkan kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang- undangan; c. mendorong pertumbuhan dan perkembangan ekonomi lokal dalam usaha pertambangan melalui usaha jasa pertambangan dengan mewujudkan