56
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
tahun 2013. Pertumbuhan produksi batubara selama 5 lima tahun terakhir sebesar 13,8.
Pertumbuhan ini menunjukkan tren yang positif yang berimplikasi pada peningkatan
perekonomian nasional, karena secara langsung juga berdampak pada peningkatan
Penerimaan Negara state revenue
d. Mineral
Produksi mineral tahun 2013 relatif baik yaitu mencapai 135,54 Juta ton, melebihi dari
jumlah produksi mineral yang ditargetkan yaitu sebesar 78,65 Juta atau capaian kinerja
sebesar 172,34. Pada tahun 2013 terdapat peningkatan
produksi dari beberapa komoditi mineral dibanding tahun 2012 seperti produksi
bijih nikel, bauksit, dan bijih besi sampai menyentuh angka 146, 186 dan
190. Walaupun terdapat komoditi yang produksinya menurun seperti emas dan
timah yang hanya berproduksi 78,6 dan 92,63 dibandingkan tahun 2012.
e. Listrik
Dalam upaya memenuhi kebutuhan tenaga listrik yang diproyeksikan tumbuh
rata-rata sebesar 9,5 pertahun telah dilakukan peningkatan sarana dan prasarana
ketenagalistrikan, jumlah kapasitas terpasang pembangkit tenaga listrik pada tahun 2013
yaitu sekitar 47.128
MW, dimana tambahan
kapasitas pembangkit tenaga listrik tersebut dapat diperoleh dari pelaksanaan Program
Percepatan 10.000 MW Tahap I, Program Percepatan 10.000 MW Tahap II, dan Program
Reguler PLN dan Independent Power Producer-IPP.
f. Bioetanol
Target produksi bioethanol tahun 2013 ini ditetapkan sebesar 100.000 Kilo liter, belum
terealisasi karena harga jual dari bioetanol belum sesuai dengan nilai keekonomian.
Bioetanol adalah etanol yang diproduksi dengan cara fermentasi menggunakan
bahan baku nabati.
g. Biodiesel
Target produksi biodiesel tahun 2013 ditetapkan sebesar 1.500.000 Kl, dengan
Gambar 5.5 -- bahan Baku Bioetanol
Gambar 5.6 – Produksi Mineral 2010 - 2013
tu lah
ar .
i
g
dibandingkan tahun 2012.
Untuk Kesejahteraan Rakyat
B AB 5 |
AKUNT ABILIT
AS KINERJA
Realisasi sebesar 1.031.901Kl atau capaian kinerja sebesar 64, belum tercapainya
target dikarenakan kurangnya infrastruktur terkait dengan distribusi BBN di Pertamina
untuk produksi biodiesel. Infrastruktur untuk pencampuran B10 di Indonesia Timur masih
terbatas. Capaian jumlah produksi biodiesel
tahun 2013 yaitu capaian dari penyerapan biodiesel FAME di Pertamina Desember
2013 959.900KL. Realisasi penyerapan biodiesel untuk pembangkit listrik PLN
Desember 2013 72.001 KL. Biodiesel adalah bahan bakar mesin
diesel yang terbuat dari sumberdaya hayati yang berupa minyak lemak nabati
atau lemak hewani. Senyawa utamanya adalah ester. Biodiesel dapat dibuat dari
transesteriikasi asam lemak. Asam lemak dari minyak lemak nabati direaksikan dengan
alkohol menghasilkan ester dan produk samping berupa gliserin yang juga bernilai
ekonomis cukup tinggi. Biodiesel telah banyak digunakan sebagai bahan bakar
pengganti solar. Bahan baku biodiesel yang dikembangkan bergantung pada sumber
daya alam yang dimiliki suatu negara, minyak kanola di Jerman dan Austria, minyak kedelei
di Amerika Serikat, minyak sawit di Malaysia, dan minyak kelapa di Filipina Indonesia
mempunyai banyak sekali tanaman penghasil minyak lemak nabati, diantaranya
adalah kelapa sawit, kelapa, jarak pagar, jarak, nyamplung, dan lain-lain.
h. Biogas
Target produksi biogas tahun 2013 ditetapkan sebesar 18.000 M3 dan terialisasi
sebesar 44.180 M3 atau capaian kinerja sebesar 245,44, capaian tersebut diperoleh
dari pembangunanpengadaan melalui: •
Ditjen EBTKE 4.779 M3 dari biogas digester 6,20,40,90 M3;
• BIRU Hivos 19.139 M3 biogas digester 4
M3 dan 6 M3; •
Digester iber SWEN 5.150 M3 biogas digester 4 M3, 5 M3, 11 M3;
• DAK 2.695 M3hari biogas digester 4
M3, 5 M3, 11 M3; •
PLT Biogas POME12.396 M3hari •
Total volume biogas yang dihasilkan 44.180 Mhari atau setara dengan
15.904.800 M3hari.
Tabel 5.3
Perbandingan Realisasi Produksi Biodiesel
Uraian Satuan
Realisasi 2011
2012 2013
Biodiesel KL
358.812 700.000
1.031.901 M3 a
ter m
● Ditjen EBTKE 4.779 M3 dari biogas digester ●
● Ditjen EBTKE 4.779 M3 dari biogas digester ●
58
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Biogas adalah gas yang dihasilkan dari proses penguraian bahan-bahan organik oleh
mikroorganisme pada kondisi langka oksigen anaerob.Biogas dapat dibakar seperti elpiji,
dalam skala besar biogas dapat digunakan sebagai pembangkit energi listrik, sehingga
dapat dijadikan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan dan terbarukan.
Sumber energi Biogas yang utama antara lain kotoran ternak Sapi, Kerbau, Babi dan Kuda.
Manfaat energi biogas adalah sebagai pengganti bahan bakar khususnya minyak
tanah dan dipergunakan untuk memasak selain sebagai bahan pengganti bahan bakar
minyak bensin, solar. Dalam skala besar, biogas dapat digunakan
sebagai pembangkit energi listrik. Potensi pengembangan Biogas di Indonesia masih
cukup besar, mengingat cukup banyaknya populasi sapi, kerbau dan kuda. Setiap 1 ekor
ternak sapikerbau dapat dihasilkan ± 2 m3 biogas per hari. Rata-rata 1 m3 biogas dapat
digunakan setara dengan 0,62 liter minyak tanah.
Potensi bahan baku biogas di Indonesia mencapai 684.8 MW, yang sebagian besar
berasal dari kotoran hewan ternak dan bahan organik lainnya.
Pengembangan biogas dilakukan melalui dua pendekatan, yaitu:
• Pengembangan biogas skala kecil untuk
pemanfaatan rumah tangga, dengan melaksanakan kegiatan Program Desa
Mandiri Energi DME Berbasis BBN Biogas, dan Program Biogas Nasional
yang berskala rumah tangga bernama Program Biogas Rumah Program BIRU;
• Pengembangan biogas skala besar
untuk pemanfaatan komersial dengan mendorong pemanfaatan biogas
pada industri-industri pertanian untuk listrik. Guna mendorong hal tersebut,
Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Menteri No. 4 Tahun 2012
Tentang Harga Pembelian Tenaga Listrik oleh PT PLN Persero dari Pembangkit
Tenaga Listrik yang Menggunakan Energi Terbarukan Skala Kecil dan Menengah
atau Kelebihan Tenaga Listrik. Program DME Berbasis BBN Biogas
merupakan kegiatan yang didanai APBN yang ditujukan untuk memperkenalkan
teknologi biogas kepada masyarakat. Program Biogas Rumah BIRU merupakan
kerjasama antara Pemerintah Indonesia melalui Direktorat Jenderal Energi Baru,
Terbarukan dan Konservasi Energi dengan Pemerintah Belanda. Program ini diinisiasi
oleh Pemerintah Indonesia pada Joint Energy Working Group yang bertujuan untuk
membentuk sektor pasar biogas.
5. Persentase Pengurangan volume Subsidi. a.
BBM Realisasi volume BBM bersubsidi tahun 2013
mencapai 46,25 juta KL, melebihi kuota yang ditargetkan sebesar 48 juta KL. Namun
demikian ralisasi jenis BBM tertentu tahun 2013 tidak melebihi kuota jenis BBM tertentu
tahun 2013 dengan rincian sebagai berikut:
b. LPG 3 Kg
LPG Tabung 3kg tahun 2013 mengalami
● ●
● Total volume biogas yang dihasilkan 44.180
Uraian Satuan
Realisasi 2011
2012 2013
Biogas M
3
13.835 9.305
44.180 •
•
Tabel 5.4
Perbandingan Realisasi Produksi Biogas
tu 2013
Jenis BBM Tertentu KUOTA
juta KL Realisasi
juta KL Bensin Gasoline RON 88
30,77 29,26
Minyak Tanah
1,20 1,11
Minyak Solar Gasoil
16,03 15,88
TOTAL 48,00
46,25
• •
• •
da kar
• •
Untuk Kesejahteraan Rakyat
B AB 5 |
AKUNT ABILIT
AS KINERJA
kenaikan dibandingkan volume LPG Tabung 3 Kg tahun 2012, berikut tabel realisasi LPG
Tabung 3 Kg terhadap kuota tahun 2013: Dalam Alasan penambahan volume lpg 3 Kg :
• Peningkatan pertambahan penduduk
• Peningkatan kesadaran masyarakat dalam
menggunakan LPG 3 kg •
Perubahan budaya masyarakat dalam rangka penggunaan energi bersih dan
ramah lingkungan. •
Tambahan paket konversi tahun 2013 dengan jumlah paket sebesar ± 1,3 juta
paket Konversi Minyak Tanah ke LPG Tabung 3
Kg tahun 2013 direncanakan dilakukan di 10 sepuluh propinsi yaitu Aceh, Sumatera
Barat, Bangka Belitung, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan,
Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah sebanyak
1.732.814 paket perdana dengan realisasi distribusi sebanyak 1.301.073 paket yang
telah dibayar sebanyak 1.300.000 paket.
c. Listrik
Realisasi subsidi tahun 2013 adalah sebesar Rp. 89,59 Triliun dari target sebesar Rp. 87,24
Triliun dan ini melebihi dari target sebesar Rp 2,53 triliun, karena beberapa hal yaitu:
• Naiknya ICP dari semula 108 USDbarrel
menjadi 105,82 USDBarrel; •
Mundurnya COD beberapa PLTU Batubara program 10.000 MW Tahap I,
repowering PLTU Batubara reguler, dan menurunnya capacity factor, sehingga
target semula pasokan batubara sebesar 37 juta ton diperkirakan terealisasi 29
juta ton.
6. Persentase pemanfaatan produk sektor ESDM : a.
Persentase pemanfaatan hasil produksi minyak bumi domestik yang diolah
menjadi LPG, BBM dan hasil olahannya.
Tabel 5.6
Kuota dan Realisasi LPG Tabung 3kg 2013
Gambar 5.8 -- Produksi dan Pemanfaatan Gas Bumi Tahun 2013 Jenis
KUOTA juta MT
Realisasi juta MT
LPG Tabung 3 kg
4,39 4,40
• •
• •
m u
j al
d
h g
k in
y ri
n n
n g
ar un
a V
at g
sil