Jumlah Wilayah Keprospekan, Potensi, Dan Status Sumber Daya Geologi Panas Bumi,

164 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah geologi, geokimia dan geoisika panas bumidan MT; 4 ekomendasi wilayah peningkatan data karakteristik panas bumi hasil penelitian aliran panas; 6rekomendasi wilayah keprospekan data bawahpermukaan reservoir panasbumi di daerah survei magnetotellurik,3 rekomendasi wilayah peningkatan kualitas data keprospekan panas bumi dengan survei pengeboran landaian suhu panas bumi. Gambaran perbandingan penambahan daerah baru panas bumi dan peningkatan status tahun 2008 – 2013 dapat dijelaskan pada gambar 4.9 dibawah ini Berdasarkan capaian kinerja keluaran output kegiatan penyelidikan dan eksplorasi potensi sumber daya dan cadangan panas bumi diatas, maka hasil akhir outcomes kinerja kegiatan potensi panas bumi tahun ini hingga tahun 2013 telah menghasilkan capaian status sumber daya panas bumi menjadi sebesar 28.811 MWe dengan jumlah daerahlokasi keprospekan panas bumi 312 lokasi, dengan total sumber daya 12385 MW , Cadangan 16426.MW. Perkembangan peningkatan status potensi panas bumi tahun 2010 – 2013 dapat dijelaskan pada Tabel 5.57 dan gambar ..... Hasil outcome rekomendasi keprospekan sumber daya panas bumi tahun 2013 terhadap tahun 2012, yakni : terdapat kenaikan sebesar 207 MWe di status sumberdaya spekulatif, kenaikan sebesar 59 MWe di status sumberdaya hipotetis, namun terjadi penurunan sebesar 76 MWe di kelas cadangan terduga, dikarenakan akibat hasil MT terbaru dan hasil pengeboran landaian suhu di daerah G.Talang yang menunjukan bahwa luasan daerah prospek di eleminirdikurangi sehingga nilai potensinya turut berubah. Berdasarkan capaian kinerja penyelidikan sumber daya panas bumidiatas, maka diperoleh peningkatan status tahapan penyelidikan sumber daya panas bumi 2013, yaitu pada tahapan survei terpadurinci permukaan telah mencapai 117 lokasi 38, seperti yang disajikan pada gambar 5.58 dibawah ini. b Rekomendasi Keprospekan, potensi, dan status sumber daya batubara dan CBM Capaian kinerja rekomendasi keprospekan potensi sumber daya batubara dan CBM tahun 2013 tercapai 14 rekomendasi wilayah 100 dari target 14 rekomendasi wilayah keprospekan, yang mencakup rekomendasi wilayah penyelidikan pendahuluan batubara dan penyelidikan batubara bersistem sebanyak 10 lokasi : di Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, Kalimantan • • • Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian Jumlah rekomendasi keprospekan, potensi, dan status sumber daya panas bumi Rekomendasi wilayah 27 27 100 Jumlah Rekomendasi keprospekan, potensi, dan status sumber daya batubara dan CBM Rekomendasi Wilayah 14 14 100 Jumlah Rekomendasi keprospekan, potensi, dan status sumber daya bitumen padat Rekomendasi Wilayah 4 4 100 Jumlah Rekomendasi keprospekan, potensi, dan status sumber daya mineral Rekomendasi Wilayah 21 21 100 Jumlah rekomendasi wilayah pemanfatanoptimasi nilai tambah potensi sumber daya mineral Rekomendasi Wilayah 9 9 100 Tabel 5.58 – Peta Lokasi Pemetaan Geokimia Tahun 2013 Wilayah Jawa Timur Bagian Timur Untuk Kesejahteraan Rakyat B AB 5 | AKUNT ABILIT AS KINERJA Timur; Maliput, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, Sungai Sai, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Danau Nisa, Kabupaten Mamberamo, Papua, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Suruk Mandai Keriau, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, Paninjau, Kabupaten Batanghari, Jambi; Lubuk Jering-Provinsi Jambi. Selain itu juga 4 rekomendasi wilayah kegiatan penelitian dan pengeboran CB Mserta penentuan Titik Bor CBM yaitu di daerah Sumai, Kabupaten Tebo, Jambi 1 TitikBor 428 m, Muara Kilis, Kabupaten Tebo, Jambi 1 Titik 500,3 m, Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur 3 Titik : BT-1 : 503 mtr; BT –2 498 mtr dan BT-3 : 492 mtr dan Seismik Batubara daerah Muara Kilis, KabupatenTebo, Jambi. Keluaran rekomendasi wilayah keprospekan potensi batubara dan CBM tahun 2013, yaitu diperoleh penambahan total sumber daya batubara pemukaan 128,334 juta ton. Sehingga hasil Outcome rekomendasi wilayah keprospekan potensi batubara terdiri dari status potensi batubara tahun 2012 total sumber daya sebesar Tabel 5.59 – Perkembangan Status Potensi Energi Panas Bumi Tahun 2010 - 2013 Tahun Jumlahlokasi Spekulatif Hipotetis Terduga Mungkin Terbukti Total Potensi Mwe 2010 276 8780 4391 12756 823 2288 29038 2011 285 8231 4964 12909 823 2288 29215 2012 299 7247 4886 13391 823 2288 28635 2013 312 7454 4931 13315 823 2288 28811 166 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 119, 440 ditambahkan hasil penyelidikan batubara tahun 2013 sebesar 128,334 juta ton, menjadi 119,575 Milyar Ton dan cadangan total 29 Milyar Ton. Status potensi batubara dari tahun 2009 sampai dengan 2013 mengalami peningkatan sumber daya sebesar 14,635 Milyar Ton dan cadangan sebesar 9,65 Milyar Ton sesuai gambar 4.12 dibawah ini Sehingga outcome rekomendasi wilayah keprospekan sumber daya batubara terdapat penambahan sumber daya dari potensi batubara tahun 2012 total sumber daya sebesar 119, 440, ditambahkan capaian keluaran hasil penyelidikan batubara tahun 2013 sebesar 128,334 juta ton, menjadi total sumber daya sebesar 119,575 Milyar Ton. Status potensi batubara dari tahun 2009 sampai dengan 2013 mengalami peningkatan sumber daya sebesar 14,635 Milyar Ton, yang dapat dijelaskan pada gambar 4.13 dibawah ini: Sesuai hasil penyelidikan pengeboran dan evaluasi CBM pada tahun 2013, diperoleh penambahan potensi CBM atau kandungan Gas Metana Batubara: Sumai 24 ; Berau Tanjung Redep : 16 sd 73 dan penambahan potensi batubara tambang dalam sebesar 561 juta ton. ahun 2010 - 2013 Gambar 5.98– Status Tahapan Penyelidikan Potensi Panas Bumi Tahun 2013 Untuk Kesejahteraan Rakyat B AB 5 | AKUNT ABILIT AS KINERJA Sehingga hasil outcome potensi batubara CBM tahun 2013 sebesar 6,290 Milyar Cubbic feet dan sumber daya batubara tambang dalam total 40,959 Milyar Ton. c Rekomendasi keprospekan, potensi, dan status sumber daya bitumen padat Capaian kinerja Rekomendasi wilayah keprospekan potensi sumber daya bitumen padat tahun 2013, tercapai 6 rekomendasi wilayah keprospekan potensi bitumen padat 100 dari target 6 lokasi. Hasil outcome penambahan potensi sumber daya bitumen padat tahun 2013 mengalami peningkatan dari tahun 2012 sebesar 6,5 Juta Ton, sehingga total status potensi sumber daya bitumen padat menjadi sebesar 11,514 Milyar Ton. Perkembangan peningkatan sumber daya bitumen padat dapat disajikan pada Gambar 4.14 dan 4.15 dibawah ini Hasil outcome penambahan potensi sumber daya bitumen padat tahun 2013 mengalami peningkatan dari tahun 2012 sebesar 6,5 Juta Ton, sehingga total status potensi sumber daya bitumen padat menjadi sebesar 11,514 Milyar Ton. Perkembangan peningkatan Gambar 5.100– Status Sumber Daya Cadangan Batubara Tahun 2009-2013 Gambar 5.99– Graik Penambahan Sumber Daya Batubara Tahun 2012-2013 104,94 105,19 120,34 119,44 119,575 95 100 105 110 115 120 125 2009 2010 2011 2012 2013 M ily ar T o n Sumberdaya Batubara Sumberdaya 168 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sumber daya bitumen padat dapat disajikan pada gambar 4.13 dibawah ini. d Rekomendasi Keprospekan, Potensi, Dan Status Sumber Daya Mineral Capaian kinerja kegiatan penyelidikan SumberDaya Mineral terlaksana 22 rekomendasi tercapai 100 dari target 22 wilayah, yang terdiri dari 15rekomendasi wilayah penyelidikan mineral logam dan 7 rekomendasi wilayah penyelidikan mineral Bukan Logam. Keluaran Penyelidikan Mineral Logam sebanyak 15 rekomendasiwilayah yang mencakup13 daerah penyelidikan mineral logam, yakni: Kabupaten Natuna, Kabupaten Anambas, Provinsi Kepulauan Riau, Kabupaten Tambrau, Provinsi Papua, Kabupaten Seram Barat, Provinsi Maluku, Bengkayang, Kalimantan Barat perbatasan Malysia, Kabupaten LuwuTimur, Sulawesi Selatan; Ransiki Kabupaten Manokwari, Papua Barat; Kabupaten Timor Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur; Kabupaten Tanah Datar, Sumatera- Barat; Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat; Gunung Kidul Kabupaten Wonosari Daerah Istimewa Yogyakarta; Sekadau Kabupaten Sintang-Kalimantan Barat; dan Halmahera Selatan, Maluku danSurvei Gambar 5.101 – Penambahan Sumber Daya Bitumen Padat Tahun 2012-2013 Gambar 5.102 – Perkembangan Status Sumber Daya Bitumen Padat Tahun 2013 Untuk Kesejahteraan Rakyat B AB 5 | AKUNT ABILIT AS KINERJA Geoisika Mineral 2 rekomendasi wilayah di daerah Solok-Sumatra Barat, dan Gunung Kidul – Wonosari- Yogjakarta. Dari keluaranoutput hasil penambahan Mineral logam dapat disajikan pada gambar 4.16. Hasil outcome rekomendasi keprospekan sumber daya mineral logam tahun ini, dapat dijelaskan dari perkembangan penambahan sumber daya mineral logam Hasil Penyelidikan tahun 2012 dan tahun 2013, yakni terdapat peningkatan dalam penemuan sumber daya hipotetik untuk mineral logam strategis, seperti : Bauksit, Nikel, Mangan dan Bijih Emas, yang dapat disajikan pada gambar 4.17 sebagai berikut: Capaian kinerja kegiatan Penyelidikan Mineral Bukan Logam sebanyak 7 rekomendasi wilayah yang mencakup : Kabupaten Polewali Mandar dan Kabupaten Majene, Sulawesi BaratKabupaten Halmahera Utara dan Kabupaten Halmahera Barat-Maluku Utara, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat , Kabupaten Ende – Nusa Tenggara Timur dan Kabupaten Bungo-Jambi.selatan, diagram dan penambahan sumber daya hopotetik mineral bukan logam dapat disajikan gambar ....... dibawah iniCapaian kinerja Rekomendasi pemanfatan potensi, jenis bahan galian lainmineral ikutan dan nilai tambah keekonomian sumber daya geologi tahun 2013 sebanyak 9 rekomendasi wilayah yaitu daerah Kabupaten Barito Timur, Provinsi Kalimantan Tengah; Pulau Singkep Timah primer Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau; Kabupaten Paser Tailing, Provinsi Kalimantan Timur; Kabupaten Kutai Barat Tailing , Provinsi Kalimantan Timur ; di Pulau Bintan Bauksit- UTJ, Provinsi Kepulauan Riau; Kab Landak, Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat, Bangka Selatan Unsur Tanah Jarang, Provinsi Bangka Belitung, dapat disajikan tabel sebagai berikut:

3. Jumlah gunung api yang dipantau untuk kegiatan gunung api aktif tipe A dari Pos

Pengamatan Gunung Api. Indonesia memiliki 129 gunungapi aktif dengan sifat erupsi yang berlainan. Untuk mengantisipasi kemungkinan timbulnya bencana akibat erupsi gunungapi diperlukan suatu mitigasi dari bencana erupsi gunungapi, salah satunya dengan cara melakukan pengamatan kegiatan gunungapi. Gambar 5.104 Penambahan Sumber Daya Mineral Logam Tahun 2013 et dari an dasi an ral 15 13 m, en iau, ua, nsi rat LuwuTimur, Gambar 5.103 Diagram Penambahan Sumber Daya Mineral Logam Tahun 2012-2013 170 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Sampai akhir tahun 2013, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi memantau sebanyak 70 gunungapi aktif dari 71 pos pengamatan gunungapi pos PGA. Kegiatan pengamatan gunungapi aktif tersebut meliputi pemantauan, pengamatan terpadu, peringatan dini, tanggap darurat letusan gunungapi, dan instalasi peralatan pemantauan gunungapi. Selain itu untuk memahami karakteristik setiap gunungapi, dilakukan penyelidikan parameter kegunungapian, diantaranya adalah penyelidikan geoisika, geokimia, deformasi gunungapi, dan pemetaan geologi gunungapi. Kegiatan tersebut dilakukan untuk mempelajari ciri dan sifat erupsi gunungapi dan mengevaluasi tingkat kegiatannya. Pemodelan bencana gunungapi dalam kegiatan pemodelan abu vulkanik dibuat karena membayakan bagi kesehatan masyarakat juga dapat membuat terganggunya kehidupan social ekonomi, seperti pertanian peternakan, perkebunan dan transportasi udara. Kegiatan Tanggap Darurat Pasca Bencana Letusan Gunungapi, Semburan Lumpur, Gas dan Air pada tahun 2013 dilakukan di 26 lokasi Tanggap Darurat dan 3 lokasi Pasca Bencana. Tim Tanggap Darurat dikirimkan untuk melakukan evaluasi kegiatan gunung api secara intensif, melakukan koordinasisosialisasi, dan memberikan rekomendasi teknis kepada Pemerintah Daerah setempat. Selama tahun 2013 terdapat 19 gunungapi yang mengalami perubahan tingkat kegiatan baik berupa peningkatan atau penurunan aktivitas vulkaniknya. Pada akhir tahun 2013 terdapat 16 gunungapi dengan status Waspada Level II dan 3 gunungapi berstatus Siaga Level III serta 1 gunungapi bersatus Awas Level IV. Pengembangan Metode Pemantauan Gunung api Berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 18 tahun 2010, Pasal 633, menyatakan bahwa salah satu tugas Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunung api adalah melaksanakan perekayasaan serta pengamatan gunung api, baik untuk gunung api di Wilayah Barat maupun Timur Indonesia. Dalam rangka melaksanakan fungsi tersebut, Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunungapi selama tahun 2012 telah melakukan beberapa hal, yaitu: 1 Aplikasi secara bersamaan pengukuran GPS, seismik dan metoda lainnya seperti geokimia, magnetik dan gaya berat dalam penentuan sumber kegempaan vulkanik, sumber deformasi gunungapi dan kondisi bawah permukaan gunungapi G. Ijen, G. Galunggung, G. Agung, G. Gambar 5.105 – Penambahan Sumber Daya Mineral Non Logam Tahun 2013