152
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Indonesia karena pada triwulan III PT. Shell Indonesia belum melaporkan kegiatan usahanya.
Realisasi penjualan BBM Non-PSO Januari-September tahun 2013 mencapai 19,87 juta KL atau rata-rata
sebesar 2,205 juta KLbulan. Sebanyak ±70,99 penyediaan dan pendistribusian BBM Non-PSO
dilakukan oleh PT. Pertamina Persero, sedangkan sisanya dilakukan oleh Badan Usaha lainnya, dengan
komposisi sebagai pada tabel.....: Berdasarkan graik tersebut, volume penjualan BBM
Non PSO PT.Pertamina Persero triwulan III tahun 2013 mengalami penurunan hampir sama dengan besarnya
penurunan penyaluran BBM PSO PT. Pertamina Persero Triwulan III tahun 2013. Adapun persentase
volume penjualan BBM Non PSO PT. Pertamina Persero triwulan III tahun 2013 terhadap penjualan
BBM total PT. Pertamina Persero adalah 29 sama dengan persentase Triwulan II tahun 2013 BBM Non
PSO Badan Usaha Non Pertamina. Berdasarkan hasil veriikati Triwulan III Tahun 2013
diketahui peringkat 10 Besar realisasi volume penjualan BBM Non PSO Badan Usaha Non PT Pertamina adalah
sebagai berikut: Berdasarkan Pie Chart di atas terlihat bahwa volume
penjualan BBM Non PSO Badan Usaha Non PT. Pertamina terbesar dilakukan oleh PT. AKR Corporindo
Tbk 29 diikuti oleh PT. Pertamina Patra Niaga 22 dan PT. Petromine Energy Trading 15. Sementara
untuk realisasi Volume Penjualan BBM Non PSO Badan Usaha Non PT. Pertamina adalah sebagai graik di
samping: Berdasarkan Pie Chart tersebut terlihat bahwa realisasi
volume penjualan BBM Non PSO Non PT. Pertamina yang terbesar adalah jenis BBM HSD 95,95 diikuti
oleh MFO 3,44. Pada saat veriikasi BBM Non PSO periode Triwulan III Juli, Agustus, September tahun
2013, ditemukan hal-hal sebagai berikut:
Graik 5.83
Komposisi Realisasi Penjualan BBM Non PSO Tahun 2013
Graik 5.84
Perbandingan Volume Realisasi PSO dan Non PSO PT Pertamina Tahun 2012 - 2013
Untuk Kesejahteraan Rakyat
B AB 5 |
AKUNT ABILIT
AS KINERJA
a. Terdapatnya Badan Usaha yang tidak dapat
dihubungi; b.
Terdapatnya indikasi Badan Usaha yang melakukan niaga BBM namun tidakbelum membayar iuran;
c. Terdapatnya Badan Usaha yang Ijin Usaha
Niaganya tidak diperpanjang; d.
Terdapatnya Badan Usaha yang datang namun tidak memberikan laporan sehingga veriikasi
belum dapat dilaksanakan; e.
Laporan volume penjualan BBM Badan Usaha sebagian besar dilaporkan pada saat veriikasi;
f. Terdapatnya Beberapa Badan Usaha yang
diveriikasi selama beberapa triwulan sekaligus karena tidak dapat hadirnya Badan Usaha tersebut
pada acara veriikasi sebelumnya. Terhadap pelaksanaan kegiatan Pengawasan Badan
Usaha Pemegang Izin Usaha Niaga Umum dan Izin Usaha Niaga Terbatas, diusulkan hal-hal
sebagai berikut : a.
Pengawasan ke lapangan yang telah dilakukan pada periode ini agar dilakukan lebih intensif pada
periode veriikasi selanjutnya sehingga data yang didapat menjadi lebih akurat;
b. Terhadap Badan Usaha yang belum mengikuti
veriikasi BBM NON PSO tahun 2012 dan tidak pula hadir pada undangan veriikasi lanjutan
bagi Badan Usaha yang tidak hadir, maka akan dilakukan veriikasi lapangan untuk mengetahui
apakah Badan Usaha tersebut masih beroperasi atau tidak dan bagi Badan Usaha yang terbukti
Graik 5.85 – 10 Besar Realisasi Penjualan BBM Non PSO Non Pertamina
Graik 5.86 – Realisasi Penjualan BBM Non PSI Menurut Jenisnya
at SO
ina KR
PT. PT.
. e
ha fik
hat
154
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
sengaja tidak mengindahkan surat teguran BPH Migas agar dikenakan sanksi yang tegas.
3. Jumlah Pengawasan Terhadap Penugasan Badan Usaha Untuk Penyediaan dan
Pendistribusian Jenis BBM Tertentu BBM Subsidi
BPH Migas menugaskan PT. Pertamina, PT. AKR Corporindo Tbk, dan PT. Surya Parna Niaga untuk
melaksanakan Penyediaan dan Pendistribusian Jenis BBM Tertentu Bensin Premium, Minyak Tanah,
dan Minyak Solar tahun 2013. PT. Pertamina masih memegang peran terbesar dengan kuota sebesar
97,83 dari total kuota nasional APBN tahun 2013 sebesar 46,01 juta KL.
Kuota volume Jenis BBM Tertentu sesuai dengan APBN-P Tahun 2013 dan Realisasi penjualan Jenis BBM
Tertentu Periode Januari s.d Desember Tahun 2013 adalah sebagai pada tabel:
Berdasarkan realisasi volume pendistribusian Jenis BBM Tertentu rata-rata perbulan mulai Januari sampai
dengan Desember 2013 yaitu sebesar ±3,859 juta KL Bulan. Jika dibandingkan dengan tahun 2012, maka
terdapat peningkatan sebesar 2,8. Total realisasi Jenis BBM Tertentu Januari sampai dengan Desember
Tahun 2013 sebesar ±46,312 Juta KL tidak melebihi kuota APBN-P Tahun 2013, melainkan masih terdapat
kuota yang tidak disalurkan di tahun 2013 sebesar ±1,688 KL. Realisasi yang masih di bawah kuota
nasional disebabkan adanya kebijakan penambahan kuota nasional di akhir tahun yang telah disetujui oleh
Pemerintah dan DPR.
4. Jumlah Pemberian Hak Khusus Kegiatan Usaha Gas Bumi Melalui Pipa
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2004, Hak Khusus adalah hak yang diberikan Badan
Pengatur kepada Badan Usaha untuk mengoperasikan Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa pada Ruas
Jenis BBM Tertentu Volume Berdasarkan
Kuota APBN-P 2013 Realisasi Tahun 2013
Januari – Desember
Juta KL Rata-Rata
Juta KLBulan Juta KL
Rata-Rata Juta KLBulan
Premium 30,770
2,564 29,237
2,436 Minyak Tanah
1,200 0,100
1,097 0,091
Minyak Solar 16,030
1,336 15,977
1,331 Total
48,000 4,000
46,312 3,859
Tabel 5.51
Realisasi Penjualan BBM Non PSI Menurut Jenisnya
Gambar 5.87– Graik Realisasi dan Prognosa Jenis BBM Tertentu tahun 2010-2013
Untuk Kesejahteraan Rakyat
B AB 5 |
AKUNT ABILIT
AS KINERJA
Transmisi danatau pada Wilayah Jaringan Distribusi berdasarkan lelang.
Selanjutnya dalam Peraturan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 19 Tahun 2010, Hak Khusus
di bedakan menjadi 4 empat macam, yaitu : a
Hak Khusus Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa pada Ruas Transmisi tertentu adalah hak
yang diberikan Badan Pengatur kepada Badan Usaha untuk mengoperasikan Pengangkutan Gas
Bumi Melalui Pipa pada Ruas Transmisi tertentu berdasarkan lelang.
b Hak Khusus Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa pada Wilayah Jaringan Distribusi tertentu adalah
hak yang diberikan Badan Pengatur kepada Badan Usaha untuk mengoperasikan Pengangkutan Gas
Bumi Melalui Pipa pada Wilayah Jaringan DIstribusi tertentu berdasarkan lelang.
c Hak Khusus Niaga Gas Bumi Melalui Pipa Dedicated
Hilir adalah hak yang diberikan Badan Pengatur kepada Badan Usaha untuk mengoperasikan
Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa pada Pipa Dedicated Hilir pada Wilayah Niaga Tertentu tidak
berdasarkan lelang. Hak Khusus Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa Pada
Pipa Dedicated Hilir adalah hak yang diberikan Badan Pengatur kepada Badan Usaha untuk mengoperasikan
Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa pada Pipa Dedicated Hilir pada Wilayah Niaga Tertentu tidak
berdasarkan lelang. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun
2004, Hak Khusus adalah hak yang diberikan Badan Pengatur kepada Badan Usaha untuk mengoperasikan
Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa pada Ruas Transmisi danatau pada Wilayah Jaringan Distribusi berdasarkan
lelang. Selanjutnya dalam Peraturan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 19 Tahun 2010, Hak Khusus
di bedakan menjadi 4 empat macam, yaitu:
Gambar 5.88
Graik Realisasi Tahun 2012, Kuota APBN-P 2013, Realisasi Prognosa 2013 untuk Total Seluruh Jenis
Tabel 5.52 – Badan usaha yang mendapatkan hak khusus No
Badan Usaha Wilayah Administrasi
Hak Khusus Nomor
Tanggal
1. PT Rabana Gasindo Usama
SKG Tegalgede – Stasiun Gas Citeureup, Bekasi Bogor
13KTBPHMIGASKOM2013 22 Juli 2013
2. PT Rabana Gasindo Utama
SKG Tegalgede – Cikarang, Listrindo, Bekasi
14KTBPHMIGASKOM2013 22 Juli 2013
3. PT Gasindo Pratama Sejati
Citarik – SKG Tegalgede – Stasiun Gas Cikarang, Bekasi Karawang
15KTBPHMIGASKOM2013 22 Juli 2013