Penggunaan Barang dan Jasa Produksi dalam negeri dalam pembangunan sektor
Untuk Kesejahteraan Rakyat
B AB 5 |
AKUNT ABILIT
AS KINERJA
menumbuhkan ekonomi lokal, Dengan meningkatkan pengunaan barang dan jasa dalam negeri diharapkan
industri pertambangan akan lebih banyak dapat menampung tenaga kerja.
Salah satu cara yang dilakukan dalam meningkatkan pemanfaatan barang dan jasa dalam negeri, Ditjen
Minerba menghimbau agar instansi terkait yang membawahi langsung pembinaan industri produksi
dalam negeri dapat menjalin kerjasama yang baik dalam upaya peningkatan volume dan jenis produksi dalam
negeri yang dipasok kedalam industri pertambangan di Indonesia.
Pencapaian kinerja Tahun 2013 mengenai Persentase pemanfaatan barang dalam negeri untuk
pengembangan sub sektor mineral dan batubara telah melampaui target sebesar 137,39 dari target
local content sebesar 57,5, hal ini dimungkinkan karena Ditjen Minerba menghimbau agar instansi
terkait yang membawahi langsung pembinaan industri produksi dalam negeri dapat menjalin kerjasama
yang baik dalam upaya peningkatan volume dan jenis produksi dalam negeri yang dipasok ke dalam industri
pertambangan di Indonesia. Kalau merujuk pada statistik realisasi pemanfaatan barang dan jasa dalam
negeri di sub sektor mineral dan batubara periode lima tahunan 2009-2013 menunjukkan trend positif rata-
rata tumbuh 6tahun, dan pertumbuhan barang dan jasa yang berasal dari impor mengalami penurunan
selama kurun waktu lima tahun terakhir sebesar 11 tahun seperti pada Tabel 5.13.
Berdasarkan hal tersebut, ini menunjukkan sinyal yang positif bahwa penggunaan barang dan jasa
yang digunakan di sub sektor pertambangan umum telah menggunakan barang dalam negeri local
content sehingga sasaran strategis untuk terwujudnya pemberdayaan nasional dapat tercapai melalui peran
barang dan jasa tesebut. Selain itu, hal ini menunjukkan
bahwa sub sektor pertambangan umum telah berorientasi pada berorientasi pada pro growth, pro
poor dan pro job.
Sasaran 13. Peningkatan Nilai Tambah Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur melalui
pencapaian 1 indikator kinerja sasaran yang dikembangkan dari indikator kinerja programkegiatan
rencana kinerja tahun 2013. Indikator kinerja sasaran beserta target, realisasi dan capaiannya diuraikan dalam
tabel berikut. Sektor ESDM berkontribusi secara nyata sebagai
penggerak utama pembangunan melalui efek berantai
at diri,
kan 348
di a
3 akan uti
ah ec.
a ia;
•
• •
•
142
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Multiplier Efect. Disamping pembangunan daerah dan Pengembangan Masyarakat Community Development,
efek berantai tersebut dapat diidentiikasi dari kegiatan pembukaan lapangan kerja, peningkatan nilai tambah
dan peningkatan kegiatan ekonomi. Dalam rangka memberi peningkatan nilai tambah
terhadap kemampuan nasional Sektor ESDM melakukan pengembangan teknologi dalam bidang rekayasa
perancangan dan perakitan instalasi peralatan migas. Sebagaimana yang terlihat pada tabel diatas, bahwa
untuk tahun 2013 target kinerja yang ditetapkan dapat dicapai seluruhnya atau 100.
Pada tahun 2013 ini, Kementerian ESDM melalui Badan Litbang ESDM berhasil merealisasikan 3 buah paten
di bidang minyak dan gas bumi yaitu Tabung ANG Adsorbed Natural Gas untuk Penggunaan Rumah
Tangga, Airgun dengan Klep Searah; dan Sekuen Molekul Asam Amino Peptida Bersifat Surfaktan
Anionik. Beberapa Litbang unggulan dibidang migas
diantaranya adalah sebagai berikut: