Terwujudnya pemberdayaan nasional Peningkatan industri jasa backward
Untuk Kesejahteraan Rakyat
L AMPIR
AN 1
FORMULIR RENC ANA KERJA 2013
LAMPIRAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
1
FORMULIR RENCANA KINERJA
206
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
FORMULIR RENCANA KINERJA
Kementerian : Energi dan Sumber Daya Mineral
Tahun Anggaran : 2013
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Target
Meningkatnya kemampuan pasokan
energi untuk domestik Jumlah produksi lifting minyak bumi
840 MBOPD Jumlah produksi gas bumi
1.397 MBOEPD Persentase produksi BBM dari kilang dalam negeri
60 Persentase pasokan LPG dari kilang dalam negeri
60 Jumlah produksi batubara PKP2B, PT BA, dan
IUP 391 Juta Ton
Jumlah pasokan batubara untuk kebutuhan dalam negeri
74,3 Juta Ton Jumlah produksi uap panas bumi
74 Juta Ton Jumlah produksi bioetanol
100.000 Kl Jumlah produksi biodiesel
1.500.000 Kl Jumlah produksi biogas
18.000 M
3
Meningkatnya kemampuan pasokan
bahan baku pupuk dan petrokimia untuk domestik
Persentase pemenuhan kebutuhan bahan baku pupuk dan petrokimia
90
Meningkatnya pengembangan berbagai
sumber energi dalam rangka diversifikasi energi
Pangsa energi primer untuk pembangkit tenaga listrik
• BBM 9,70
• Non BBM 90,30
Persentase pemanfaatan BBN pada BBM-PSO Transportasi
10
Persentase pemanfaatan BBN pada BBM – PSO Transportasi dan industri
2 Jumlah kapasitas pembangkit listrik energi baru
terbarukan 1.396 MW
Meningkatnya pembangunan
Jumlah wilayah yang teraliri jaringan gas untuk rumah tangga
4 Wilayah
Untuk Kesejahteraan Rakyat
L AMPIR
AN 1
FORMULIR RENC ANA KERJA 2013
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Target
infrastruktur energi dan mineral
Jumlah wilayah yang terbangunnya infrastruktur gas untuk transportasi
3 Lokasi Jumlah ruas pipa yang dibangun dalam rangka
pembangunan sarana prasarana bahan bakar gas
3 Ruas Jumlah SPBG Online
2 Unit Jumlah penambahan kapasitas pembangkit
tenaga listrik PLN dan IPP 3.947 MW
Jumlah penambahan jaringan transmisi melalui pendanaan APBN
884 Kms Jumlah penambahan kapasitas gardu induk
melalui pendanaan APBN 270 MVA
Jumlah penambahan jaringan distribusi melalui pendanaan APBN
9.256,74 kms Jumlah penambahan kapasitas gardu distribusi
melalui pendanaan APBN 217,5 MVA
Rasio elektrifikasi 77,65
Jumlah lokasi pembangunan infrastruktur Energi Baru Terbarukan EBT
129 Lokasi Peningkatan efisiensi
pemakaian dan pengolahan energi
Jumlah penurunan intensitas energi 5,05 juta
SBMMilyar Rp Penurunan emisi CO
2
9,8 Juta Ton Meningkatnya investasi
sektor ESDM Jumlah investasi sektor ESDM
US 32.358 Juta - Sub sektor Migas
US 27.940 Juta - Sub sektor Ketenagalistrikan
US 649 Juta - Sub sektor Mineral dan Batubara
US 3.769,03 Juta Terwujudnya peran
penting sektor ESDM dalam penerimaan negara
Jumlah penerimaan Negara dari sektor ESDM Rp. 291,65 Triliun
- Sub sektor Migas Rp 257,3Triliun
- Sub sektor Mineral dan Batubara Rp 32,6 Triliun
- Sub sektor EBTKE Rp 0,40 Triliun
208
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Target
- Sub sektor Lainnya : Rp 1,35 Triliun
Terwujudnya peningkatan peran sektor ESDM dalam
pembangunan daerah Jumlah CSR Comdev sektor ESDM
Rp.2.116.3 Miliar -
Jumlah CSR Comdev subsektor Migas Rp 361,3 Miliar
- Jumlah CSR Comdev sub sektor
ketegalistrikan Rp 75 Miliar
- Jumlah CSR Comdev subsektor Minerba
Pabum Rp 1.680 Miliar
Jumlah dana bagi hasil Sektor ESDM Rp 31,27 Triliun
- Jumlah dana bagi hasil subsektor Migas
Rp 17,19 Triliun -
Jumlah dana bagi hasil subsektor Mineral dan batubara
Rp 14,08 Triliun Jumlah pembinaan dan pengawasan
pelaksanaan community development sub sektor ketenagalistrikan
18 Unit Usaha
Jumlah Desa Mandiri Energi DME berbasis BBN
50 DME Jumlah sumur bor di daerah sulit air
200 Titik Bor Terwujudnya
pengurangan beban subsidi BBM dan Listrik
Jumlah volume BBM bersubsidi 46.010 Ribu KL
Jumlah volume LPG bersubsidi 3.859,0 Ribu MT
Optimalnya ekspor dan impor
Industri ESDM Jumlah ekspor minyak mentah
135 Juta Barel Jumlah ekspor gas
400.572,3 BBTU Jumlah impor minyak mentah
90,04 Juta Barel Jumlah impor BBM
38,17 Juta KL Terwujudnya peningkatan
tenaga kerja Jumlah tenaga kerja sektor ESDM
675.940 Orang - Jumlah tenaga kerja sub sektor migas
450.092 Orang
- Jumlah tenaga kerja sub sektor Ketenagalistrikan
25.434 Orang - Jumlah tenaga kerja sub sektor mineral dan
batubara 200.414 Orang
Untuk Kesejahteraan Rakyat
L AMPIR
AN 1
FORMULIR RENC ANA KERJA 2013
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Target
Terwujudnya pemberdayaan nasional
Persentase pemanfaatan barang dan jasa dalam negeri pada sektor ESDM
54 -
Persentase penggunaan barang dan jasa produksi dalam negeri sub sektor minyak
dan gas bumi 65
- Persentase Penggunaan Barang dan Jasa
Produksi dalam negeri dalam sub sektor Ketenagalistrikan
39 -
Persentase Penggunaan Barang dan Jasa Produksi dalam negeri dalam pembangunan
sub sektor Mineral dan Batubara 57,5
Persentase penggunaan tenaga kerja nasional pada sektor ESDM
95,93 -
Persentase penggunaan tenaga kerja nasional pada usaha minyak dan gas bumi
98,6 -
Persentase penggunaan tenaga kerja nasional sub sektor ketenagalistrikan
90 -
Persentase penggunaan tenaga kerja nasional sub sektor Mineral dan Batubara
99,2 Peningkatan industri jasa
backward linkage dan industri yang berbahan
baku dari industri
ESDM, antara lain pupuk forward linkage
Jumlah industri jasa penunjang Sektor ESDM
1.870 perusahaan -
Persentase industri jasa penunjang sub sektor minyak dan gas bumi
955 Perusahaan -
Persentase industri jasa penunjang sub sektor ketenagalistrikan
15 Perusahaan -
Persentase industri jasa penunjang sub sektor Mineral dan Batubara
900 Perusahaan Peningkatan implementasi
tata kelola pemerintahan yang bersih dan baik di
KESDM Opini BPK terhadap laporan keuangan KESDM
WTP Jumlah rancangan peraturan perUUan sektor
ESDM yang diselesaikan 25 Buah
Persentase anggaran KESDM yang menunjang Prioritas nasional sebesar 65
100 Persentase pemrosesan pembinaan disiplin
dan kinerja pegawai 95
Tingkat komplain data ESDM yang tidak akurat 10
210
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Target
Persentase penghapusan BMN yang diproses sampai terbitnya SK Menteri ESDM
95 Perwujudan KESDM yang
bersih, akuntabel dan transparan
Jumlah Satker yang tertib dan taat pada peraturan perundang-undangan dalam
setiap pelaksanaan tugas dan pengelolaan sumber daya
50 Satker
Jumlah unit eselon I yang akuntabilitas kinerjanya meningkat
2 Unit Jumlah unit eselon I mendapat nilai baik
dalam mengimplemen-tasikan Penilaian Inisiasi Anti Korupsi
3 Unit Meningkatnya
pemanfaatan hasil penelitian dan
pengembangan energi dan sumber daya mineral
Jumlah usulan Paten, Hak Cipta, dan litbang inovasi.
8 Usulan Jumlah makalah ilmiah yang diterbitkan oleh
media yang terakreditasi. 51 Makalah
Jumlah Pilot PlantPrototypeDemo Plant atau Rancang BangunFormula.
24 Pilot PlantPrototype
Demo Plant Indeks kepuasan pelanggan atas layanan jasa
teknologi di bidang penetian dan pengembanganESDM dan sertifikasi produk.
90 Pengungkapan potensi
geologi Indonesia untuk kesejahteraan dan
perlindungan masyarakat Jumlah peta geologi yang dihasilkan.
820 Peta Jumlah wilayah keprospekan, potensi, dan
status sumber daya geologi panas bumi, batubara, Shale Gas, Bitumen padat, dan
mineral 75 Lokasi
Jumlah gunung api yang dipantau untuk kegiatan gunung api aktif tipe A dari Pos
Pengamatan Gunung Api 70 Gunung Api
Terwujudnya sumberdaya manusia sektor energi dan
sumber daya mineral yang memiliki kompetensi,
profesional, berdaya saing tinggi, dan bermoral dalam
rangka melaksanakan tugas pemerintahan dan
pembangunan Jumlah penyelenggaraan diklat dalam setahun
520 Diklat Jumlah jenis diklat sektor ESDM yang
diselenggarakan 8 Jenis
Jumlah SDM yang ditingkatkan kemampuannya
2.623 Orang Jumlah NSPK yang ditetapkan dan
diberlakukan 659 NSPK
Tersedianya pengaturan dan penetapan serta
Jumlah Badan Usaha yang mendapatkan Nomor Registrasi Usaha NRU dari BPH Migas
15 Badan Usaha
Untuk Kesejahteraan Rakyat
L AMPIR
AN 1
FORMULIR RENC ANA KERJA 2013
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Target
terlaksananya pengawasan penyediaan
dan pendistribusian BBM di seluruh wilayah NKRI
Jumlah Badan Usaha Niaga Umum dan terbatas pemegang izin usaha penyediaan dan
pendistribusian BBM Non Subsidi. 65 Badan Usaha
Jumlah pengawasan terhadap penugasan Badan Usaha untuk penyediaan dan
pendistribusian jenis BBM tertentu BBM Subsidi.
15 Pengawasan
Meningkatkan pengembangan
infrastruktur jaringan pipa gas bumi dalam rangka
meningkatkan pemanfaatan Gas Bumi di
dalam Negeri Jumlah pemberian Hak Khusus Ruas Transmisi
dan Wilayah Jaringan Gas BumiPipa Dedicated Hilir
6 enam Surat Keputusan
Pemberian Hak Khusus
Jumlah gas bumi yang diniagakan melalui pipa. Naik 2 dari Tahun
2012 Jumlah gas bumi yang diangkut melalui pipa.
Naik 2 dari Tahun 2012
Pemfasilitasian yang efektif dan efisien untuk
menunjang ketahanan energi nasional
Jumlah dokumen perumusan dan perancangan kebijakan energi lintas sektor dan daerah
10 Dokumen Jumlah dokumen penetapan langkah-langkah
penanggulang-an kondisi krisis dan darurat energi
8 Dokumen
212
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Untuk Kesejahteraan Rakyat
L AMPIR
AN 2
PENE TAP
AN KINERJA 2013
LAMPIRAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
2
PENETAPAN KINERJA 2013
214
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
PENETAPAN KINERJA 2013
Untuk Kesejahteraan Rakyat
L AMPIR
AN 2
PENE TAP
AN KINERJA 2013
216
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Untuk Kesejahteraan Rakyat
L AMPIR
AN 2
PENE TAP
AN KINERJA 2013
218
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Untuk Kesejahteraan Rakyat
L AMPIR
AN 2
PENE TAP
AN KINERJA 2013
220
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Untuk Kesejahteraan Rakyat
L AMPIR
AN 2
PENE TAP
AN KINERJA 2013
222
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Untuk Kesejahteraan Rakyat
L AMPIR
AN 3
PENGUKUR AN KINERJA 2013
LAMPIRAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
3
PENGUKURAN KINERJA 2013
L ap
or
an A kun
tabilitas Kinerja I
nstansi P emerin
tah
PENGUK
URAN KINERJA 2013
No. Sasaran
Indikator Kinerja Satuan
Target Realisasi
Program Anggaran Milyar
Pagu Realisasi
SASARAN STRATEGIS
1.
Meningkatnya kemampuan
pasokan energi untuk domestik
Produksi minyak bumi
MBOPD 840
825 98,21
Pengelolaan dan Penyediaan
Minyak dan Gas Bumi
2.342,81 1.607,05
75,00 Produksi gas bumi
MBOEPD 1.517
1.441 95,2
Produksi CBM MBOEPD
- Produksi batubara
Juta Ton 391
421 107,67
Pembinaan Pengusahaan
Mineral dan Batubara
447,04 400,65
69,25 Pasokan batubara
untuk kebutuhan dalam negeri
Juta Ton 96
74,32 77,41
Produksi mineral Ribu Ton
78.645,09 135.538,06
172,34 -
Logam Tembaga
Ribu Ton 545
450 82,57
- Emas
Ribu Ton 0,09
0,06 67,05
- Timah
Ribu Ton 100
88 88,00
- Bijih Nikel
Ribu Ton 37.000
60.000 162,16
- Bauksit
Ribu Ton 30.000
56.000 186,67
- Bijih Besi
Ribu Ton 11.000
19.000 172,72
Produksi BBM Juta KL
45,9 37,8
82,35 Pengelolaan dan
Penyediaan Produksi LPG
Juta Ton 2
4,59 229,5
Un tuk Kesejah
ter aan R
ak ya
t
LAMPIRAN 3 PENGUKURAN KINERJA 2013
No. Sasaran
Indikator Kinerja Satuan
Target Realisasi
Program Anggaran Milyar
Pagu Realisasi
Produksi LNG MMTPA
23,81 42,09
176,77 Minyak dan Gas
Bumi 2.
Meningkatnya kemampuan
pasokan bahan baku untuk domestik
Persentase pemenuhan
kebutuhan bahan baku pupuk dan
petrokimia 90
95 105,60
3. Meningkatnya
pengembangan berbagai sumber
energi dalam rangka diversifikasi
energy Pangsa energi
primer untuk pembangkit
listrik 95,24
93,29 97,95
Pengelolaan Ketenagalistrikan
196,97 154,04
85,52
- Pangsa Minyak
Bumi 12
12,54 102,93
- Pangsa Gas
Bumi 30
23,58 78,6
- Pangsa
Batubara 49
51,61 105,32
- Pangsa Panas
Bumi 4,24
4,45 104,95
Pangsa energi baru terbarukan
lainnya 7,08
10,52 148,60
- Pangsa Tenaga
Air 7
7,68 109,71
- Pangsa Bio
Diesel Bio 0,08
0,15 187,5
L ap
or
an A kun
tabilitas Kinerja I
nstansi P emerin
tah
No. Sasaran
Indikator Kinerja Satuan
Target Realisasi
Program Anggaran Milyar
Pagu Realisasi
Energi 4.
Meningkatnya pembangunan
infrastruktur energi dan
mineral Jumlah wilayah
yang teraliri jaringan gas
untuk rumah tangga Wilayah
Wilayah 4
4 100
Pengelolaan dan Penyediaan
Minyak dan Gas Bumi
Rasio elektrifikasi 77,65
80,51 103,68
Pengelolaan Ketenagalistrikan
PT PLN Persero 10.101,69
5.222,07 56,61
Jumlah Kapasitas pembangkit
listrik MW
48.101 47.128
97,98
Jumlah Kapasitas Pembangkit
Listrik Tenaga Panasbumi
PLTP MW
1.346 1.344
99,85
Jumlah lokasi fasilitas
pembangkit Energi Baru
Terbarukan EBT Lokasi
129 165
127,91 Pengelolaan
Energi Baru Terbarukan dan
Konservasi Energi 1.297,49
1.261,68 69,73
5. Peningkatan
efisiensi pemakaian dan pengolahan
energy Intensitas Energi
1,52 1,55
101,9 Jumlah
Penurunan emisi CO
2
Juta Ton 9,8
9,57 97,7
6. Meningkatnya
Jumlah Investasi US Milyar
41,78 27,82
66,58
Un tuk Kesejah
ter aan R
ak ya
t
LAMPIRAN 3 PENGUKURAN KINERJA 2013
No. Sasaran
Indikator Kinerja Satuan
Target Realisasi
Program Anggaran Milyar
Pagu Realisasi
investasi sektor ESDM
Sektor ESDM : • Jumlah
Investasi sub sektor migas
US Milyar 27,94
15,04 53,83
Pengelolaan dan Penyediaan
Minyak dan Gas Bumi
• Jumlah Investasi bidang
ketenagalistrikan US Milyar
6,49 4,31
66,41 Pengelolaan
Ketenagalistrikan • Jumlah
investasi sub sektor mineral
dan batubara US Milyar
3,77 5,13
136,01 Pembinaan
Keteknikan Lindungan
Lingkungan dan Usaha Penunjang
Bidang Mineral dan Batubara
• Jumlah Investasi
bidang energi baru
terbarukan US Milyar
3,13 3,34
106,83 Pengelolaan
Energi Baru Terbarukan dan
Konservasi Energi
7. Terwujudnya peran
penting sektor ESDM dalam
penerimaan negara Total Penerimaan
Negara Sektor ESDM
Rp Triliun 403,65
447,87 110,95
Pengelolaan dan Penyediaan
Minyak dan Gas Bumi
• Jumlah penerimaan
Rp Triliun 257,30
305,60 118,80
Pengelolaan dan Penyediaan
L ap
or
an A kun
tabilitas Kinerja I
nstansi P emerin
tah
No. Sasaran
Indikator Kinerja Satuan
Target Realisasi
Program Anggaran Milyar
Pagu Realisasi
negara sub sektor migas
Minyak dan Gas Bumi
• Jumlah penerimaan
negara bukan pajak subsektor
pertambangan umum mineral,
batubara Rp Triliun
144,60 140,41
97,10 Pembinaan
Keteknikan Lindungan
Lingkungan dan Usaha Penunjang
Bidang Mineral dan Batubara
• Jumlah penerimaan
negara dari subsector
energi bari terbarukan
Panas Bumi Rp Triliun
0,40 0,87
214,80 Pengelolaan
Energi Baru Terbarukan dan
Konservasi Energi
• Jumlah Penerimaan
lain-lain Balitbang,
Badiklat, BPH Migas
Rp Triliun 1,35
0,99 73,33
Penelitian dan Pengembangan
Energi Dan Sumber Daya
Mineral
Pendidikan dan Pelatihan Energi
Dan Sumber Daya Mineral
Pengaturan dan Pengawasan
Penyediaan dan
Un tuk Kesejah
ter aan R
ak ya
t
LAMPIRAN 3 PENGUKURAN KINERJA 2013
No. Sasaran
Indikator Kinerja Satuan
Target Realisasi
Program Anggaran Milyar
Pagu Realisasi
Pendistribusian Bahan Bakar
Minyak dan Pengangkutan
Gas Bumi Melalui Pipa
8. Terwujudnya
peningkatan peran sektor ESDM dalam
pembangunan daerah
Jumlah dana bagi hasil sektor
ESDM Rp Triliun
31,27 57,42
48,48 • Jumlah dana
bagi hasil subsektor
Migas Rp Triliun
17,19 42,26
245,84 Pengelolaan dan
Penyediaan Minyak dan Gas
Bumi
• Jumlah dana bagi hasil
subsektor Mineral dan
batubara Rp Triliun
14,08 15,16
107,71 Pembinaan
Keteknikan Lindungan
Lingkungan dan Usaha Penunjang
Bidang Mineral dan Batubara
Jumlah CSR Comdev sector
ESDM Rp Miliar
2.116,3 1.688,2
79,77 • Jumlah CSR
subsektor Minerba Pabum
Rp Miliar 1.680
1.570 93,45
Pembinaan Keteknikan
Lindungan Lingkungan dan
L ap
or
an A kun
tabilitas Kinerja I
nstansi P emerin
tah
No. Sasaran
Indikator Kinerja Satuan
Target Realisasi
Program Anggaran Milyar
Pagu Realisasi
Usaha Penunjang Bidang Mineral
dan Batubara • Jumlah CSR
subsektor Ketenagalistrikan
Rp Miliar 75
76,6 102,13
Pengelolaan Ketenagalistrikan
• Jumlah CSR subsektor
Migas Rp Miliar
361,3 41,6
11,51 Pengelolaan dan
Penyediaan Minyak dan Gas
Bumi
Jumlah jaringan distribusi
listrikkms dan gardu distribusi
listrik Kms
MVA 9.256,74
217,5 12.702,5
258,91 137,23 119,04
Pengelolaan Ketenagalistrikan
Jumlah desa mandiri energi
DME DME
50 55
110,00 Pengelolaan
Energi Baru Terbarukan dan
Konservasi Energi
Jumlah sumur bor daerah sulit
air Titik Bor
200 190
95,00 Penelitian,
Mitigasi, dan Pelayanan Geologi
9. Terwujudnya
pengurangan beban subsidi BBM dan
Jumlah Subsidi Energi
Rp Triliun 287,14
299,59 104,34
Jumlah subsidi : Pengelolaan dan
Un tuk Kesejah
ter aan R
ak ya
t
LAMPIRAN 3 PENGUKURAN KINERJA 2013
No. Sasaran
Indikator Kinerja Satuan
Target Realisasi
Program Anggaran Milyar
Pagu Realisasi
Listrik BBM
Ribu KL 48.000
46.250 96,35
Penyediaan Minyak dan Gas
Bumi LPG
Ribu MT 4.390
4.403 100,2
Jumlah subsidi Listrik
Rp Triliun 87,24
89,59 102,69
Pengelolaan Ketenagalistrikan
10. Peningkatan peran
penting sektor ESDM dalam
peningkatan surplus neraca perdagangan
dengan mengurangi impor
Jumlah ekspor minyak mentah
Juta barel 135
117,38 86,95
Pengelolaan dan Penyediaan
Minyak dan Gas Bumi
Jumlah ekspor gas
MMSCFD 4.001
3.544 88,58
Jumlah impor BBM
Juta KL 38,17
32,61 85,43
Jumlah impor minyak mentah
Juta Barel 90,04
118,33 95,97
11. Terwujudnya
peningkatan tenaga kerja
Jumlah Tenaga Kerja Sektor
ESDM Orang
675.940 642.786
95,09 Jumlah tenaga
kerja sub sektor migas
Orang 450.092
289.602 64,34
Pengelolaan dan Penyediaan
Minyak dan Gas Bumi
Jumlah tenaga kerja sub sektor
Ketenagalistrikan Orang
26.500 26.701
100,76 Pengelolaan
Ketenagalistrikan Jumlah tenaga
kerja sub sektor Orang
200.414 326.483
162,90 Pembinaan
Keteknikan
L ap
or
an A kun
tabilitas Kinerja I
nstansi P emerin
tah
No. Sasaran
Indikator Kinerja Satuan
Target Realisasi
Program Anggaran Milyar
Pagu Realisasi
pertambangan umum
Lindungan Lingkungan dan
Usaha Penunjang Bidang Mineral
dan Batubara
12. Terwujudnya
pemberdayaan nasional
Rasio tenaga kerja asing
dengan tenaga kerja nasional
Rasio 100 : 1
100 : 1 100
Persentase pemanfaatan
barang dan jasa dalam negeri
pada usaha minyak dan gas
bumi 65
56 112,5
Pengelolaan dan Penyediaan
Minyak dan Gas Bumi
Persentase Penggunaan
Barang dan Jasa Produksi dalam
negeri dalam pembangunan
sub sektor Mineral dan
Batubara 57,5
79 86,2
Pembinaan Keteknikan
Lindungan Lingkungan dan
Usaha Penunjang Bidang Mineral
dan Batubara
13. Peningkatan nilai
tambah Persentase
peningkatan kemampuan
70 70
100 Penelitian dan
Pengembangan Energi Dan
Un tuk Kesejah
ter aan R
ak ya
t
LAMPIRAN 3 PENGUKURAN KINERJA 2013
No. Sasaran
Indikator Kinerja Satuan
Target Realisasi
Program Anggaran Milyar
Pagu Realisasi
nasional dalam merancang dan
merakit instalasi peralatan migas
Sumber Daya Mineral
14. Peningkatan industri jasa backward linkage dan industri yang berbahan baku dari sektor
ESDM, antara lain pupuk forward linkage:
Peningkatan industri jasa
penunjang Peningkatan
industri jasa penunjang Sektor
ESDM
• Jumlah industri jasa penunjang
Migas Perusahaan
xx xx
xx Pengelolaan dan
Penyediaan Minyak dan Gas
Bumi
• Jumlah industri jasa penunjang
ketenagalistrik an
Perusahaan 15
32 213,33
Pengelolaan Ketenagalistrikan
• Jumlah industri jasa penunjang
mineral dan batubara
Perusahaan 900
1207 134,11
• Pembinaan Keteknikan
Lindungan Lingkungan dan
Usaha Penunjang Bidang Mineral
dan Batubara
Terpenuhinya bahan baku
Terpenuhinya bahan baku
Pengelolaan dan Penyediaan
L ap
or
an A kun
tabilitas Kinerja I
nstansi P emerin
tah
No. Sasaran
Indikator Kinerja Satuan
Target Realisasi
Program Anggaran Milyar
Pagu Realisasi
industri pupuk industri pupuk
Minyak dan Gas Bumi
• Persentase pemenuhan
bahan baku industri pupuk
90 95
105,56
SASARAN PENUNJANG
1 Perwujudan tata
kelola pemerintahan
yang baik. Opini BPK
terhadap laporan keuangan KESDM
Jenis Opini WTP
WTP 100
Dukungan Manajemen Dan
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
KESDM 1.352,07
650,45 53,58
Jumlah rancangan
peraturan perUUan sektor
ESDM yang diselesaikan
Buah 25
48 192
Persentase anggaran KESDM
yang menunjang Prioritas nasional
sebesar 65 100
104,52 104,52
Persentase penghapusan
BMN yang dipindah-
tangankan 95
73,3 77,15
Un tuk Kesejah
ter aan R
ak ya
t
LAMPIRAN 3 PENGUKURAN KINERJA 2013
No. Sasaran
Indikator Kinerja Satuan
Target Realisasi
Program Anggaran Milyar
Pagu Realisasi
kepada pihak ketiga
2. Terwujudnya
pengaturan pengawasan
penyediaan dan pendistribusian
bahan bakar minyak dan
pengangkutan gas bumi melalui
pipa yang optimal.
Jumlah Badan Usaha yang
mendaftarkan Nomor Registrasi
Usaha NRU dari BPH Migas
Badan Usaha 15
23 153
Pengaturan dan Pengawasan
Penyediaan dan Pendistribusian
Bahan Bakar Minyak dan
Pengangkutan Gas Bumi Melalui
Pipa 368,82
362,62 42,51
Jumlah Badan Usaha Niaga
Umum dan terbatas
pemegang izin usaha penyediaan
dan pendistribusian
BBM Non PSO Badan Usaha
65 68
116,1
Jumlah pengawasan
terhadap penugasan Badan
Usaha untuk penyediaan dan
pendistribusian Jenis BBM
Tertentu Pengawasan
15 19
126
Jumlah pemberian Hak
Surat Keputusan
6 12
200
L ap
or
an A kun
tabilitas Kinerja I
nstansi P emerin
tah
No. Sasaran
Indikator Kinerja Satuan
Target Realisasi
Program Anggaran Milyar
Pagu Realisasi
Khusus pada kegiatan usaha
Gas Bumi melalui Pipa
Pemberian Hak Khusus
Persentase volume gas bumi
yang diniagakan melalui pipa
kenaikan dari tahun
2012 2
1,74 98,26
Persentase volume gas bumi
yang diangkut melalui pipa
kenaikan dari tahun
2012 2
12,45 112,45
3. Pengungkapan
Potensi Geologi Indonesia Untuk
Kesejahteraan dan Perlindungan
Masyarakat Jumlah peta
geologi yang dihasilkan
Peta 820
833 101,59
Penelitian, Mitigasi, dan
Pelayanan Geologi 990,39
836,72 83,62
Jumlah wilayah keprospekan,
potensi, dan status sumber
daya geologi panas bumi,
batubara, Shale Gas, Bitumen
padat, dan mineral
Lokasi 75
80 106,67
Jumlah gunung Gunung Api
70 70
100
Un tuk Kesejah
ter aan R
ak ya
t
LAMPIRAN 3 PENGUKURAN KINERJA 2013
No. Sasaran
Indikator Kinerja Satuan
Target Realisasi
Program Anggaran Milyar
Pagu Realisasi
api yang dipantau untuk
kegiatan gunung api aktif tipe A
dari Pos Pengamatan
Gunung Api
4. Pemfasilitasian
Yang Efektif Dan Efisien Untuk
Menunjang Ketahanan Energi
Nasional Jumlah
dokumen perumusan dan
perancangan kebijakan energi
lintas sektor dan daerah
Dokumen 13
13 100
Program Dukungan
Manajemen dan Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya Setjen DEN
77,67 64,04
86,07
Jumlah dokumen
penetapan langkah-langkah
penanggulanga n kondisi krisis
dan darurat energi
Dokumen 7
7 100
5. Perwujudan
KESDM Yang Bersih, Akuntabel
dan Transparan Persentase
Satker yang telah tertib dan
taat pada peraturan
perundang- 50
50 100
Pengawasan dan Peningkatan
Akuntabilitas Aparatur
Kementerian Energi dan Sumber
148,64 93,90
73,61
L ap
or
an A kun
tabilitas Kinerja I
nstansi P emerin
tah
No. Sasaran
Indikator Kinerja Satuan
Target Realisasi
Program Anggaran Milyar
Pagu Realisasi
undangan dalam setiap
pelaksanaan dan pengelolaan
sumber daya Daya Mineral
Jumlah unit eselon I yang
akuntabilitas kinerjanya
meningkat Unit
2 3
150
Jumlah unit eselon I
mendapat score baik dalam
mengimplement asikan Penilaian
Inisiasi Anti Korupsi PIAK
Unit 3
3 100
6. Perwujudan
Kualitas Penelitian dan
Pengembangan Teknologi Sektor
Energi dan Sumber Daya
Mineral Jumlah usulan
Paten, Hak Cipta, dan
litbang inovasi Usulan
8 20
250 Penelitian dan
Pengembangan Energi Dan
Sumber Daya Mineral
761,35 608,35
82,02
Jumlah makalah ilmiah yang
diterbitkan oleh media yang
terakreditasi Makalah
51 62
121,57
Un tuk Kesejah
ter aan R
ak ya
t
LAMPIRAN 3 PENGUKURAN KINERJA 2013
No. Sasaran
Indikator Kinerja Satuan
Target Realisasi
Program Anggaran Milyar
Pagu Realisasi
Jumlah Pilot PlantDemo
Plant atau Rancang
BangunFormula Pilot Plant
Prototype Demo Plant
24 26
108,33
Indeks kepuasan pelanggan atas
layanan jasa teknologi di
bidang penelitian dan
pengembangan ESDM dan
sertifikasi
produk 90
89 99,26
7. Perwujudan
Sumber Daya Manusia Sektor
ESDM Yang Profesional.
Berdaya Saing Tinggi dan
Bermoral Jumlah
penyelenggaraa n diklat dalam
setahun Diklat
520 640
123,07 Pendidikan dan
Pelatihan Energi Dan Sumber Daya
Mineral 718,39
581,98 89,09
Jumlah jenis diklat sektor
ESDM yang diselenggarakan
Jenis 8
8 100
Jumlah SDM yang
ditingkatkan kemampuannya
Orang 2.623
4.635 176,71
L ap
or
an A kun
tabilitas Kinerja I
nstansi P emerin
tah
No. Sasaran
Indikator Kinerja Satuan
Target Realisasi
Program Anggaran Milyar
Pagu Realisasi
Jumlah NSPK yang ditetapkan
dan diberlakukan
NSPK 659
762 115,63
Untuk Kesejahteraan Rakyat
L AMPIR
AN 4
PER AR
TUR AN MENTERI ESDM 2013
LAMPIRAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
4
PERATURAN MENTERI ESDM 2013
242
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
PERATURAN MENTERI ESDM 2013
PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 13 TAHUN 2013 TENTANG
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa Indikator Kinerja Utama di Lingkungan
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Energi dan
Sumber Daya Mineral Nomor 12 Tahun 2009 sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan pembangunan
sektor energi dan sumber daya mineral sehingga perlu diganti;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan sesuai dengan ketentuan Pasal 3 dan Pasal 4 Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER9M.PAN52007 tentang Pedoman Umum
Penetapan lndikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, perlu menetapkan Peraturan
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral;
Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2006
Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4614;
2. Keputusan Presiden Nomor 86 Tahun 2002 tanggal 30 Desember 2002 tentang Pembentukan Badan Pengatur
Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui
Pipa sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2012 tanggal 16 April 2012;
3. Peraturan ...
Untuk Kesejahteraan Rakyat
L AMPIR
AN 4
PER AR
TUR AN MENTERI ESDM 2013
- 2 - 3. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tanggal 14
April 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi, Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas,
dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Peraturan
Presiden Nomor 92 Tahun 2011 Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 142;
4. Keputusan Presiden Nomor 59P Tahun 2011 tanggal 18 Oktober 2011;
5. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER9M.PAN52007 tanggal 31 Mei
2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja;
6. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 14 Tahun 2009 tentang Tugas dan Fungsi
Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 224;
7. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 18 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Berita Negara Tahun 2010 Nomor 552;
MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA
MINERAL TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN ENERGI DAN
SUMBER DAYA MINERAL.
Pasal 1 Menetapkan Indikator Kinerja Utama Kementerian Energi
dan Sumber Daya Mineral dan unit-unit utama di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
sebagaimana tercantum dalam Lampiran I sampai dengan Lampiran XII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Menteri ini.
Pasal 2 Indikator Kinerja Utama sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 1 merupakan acuan ukuran kinerja yang digunakan oleh masing-masing unit utama di lingkungan Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral dalam: a. menetapkan rencana kinerja tahunan;
b. menyampaikan rencana kerja dan anggaran; c. menyusun dokumen penetapan kinerja;
d. menyusun ...
244
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
d. menyusun laporan akuntabilitas kinerja; dan e. melakukan evaluasi pencapaian kinerja sesuai dengan
organisasi dan dokumen Rencana Strategis Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Pasal 3 Pimpinan Unit Utama di lingkungan Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral agar menentukan target masing- masing Indikator Kinerja Utama setiap tahun dalam
dokumen Penetapan Kinerja.
Pasal 4 Pimpinan Unit di lingkungan Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral agar menyusun dan menentukan target masing-masing Indikator Kinerja setiap tahun untuk
ditetapkan oleh Pimpinan Unit Utama.
Pasal 5 Penyusunan laporan akuntabilitas kinerja dan evaluasi
terhadap pencapaian kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dilakukan oleh setiap Pimpinan Unit Utama dan
disampaikan kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
Pasal 6 Dalam rangka meningkatkan efektifitas pelaksanaan
Peraturan Menteri ini, Inspektorat Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melaksanakan:
a. analisis atas capaian kinerja setiap unit utama dalam rangka keandalan informasi yang disajikan dalam laporan
akuntabilitas kinerja; b. evaluasi terhadap pelaksanaan Peraturan Menteri ini dan
melaporkan kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
Pasal 7 Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 12 Tahun 2009 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama di
Lingkungan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 189,
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 8 ...
Untuk Kesejahteraan Rakyat
L AMPIR
AN 4
PER AR
TUR AN MENTERI ESDM 2013
Pasal 8 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 6 Februari 2013
MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
REPUBLIK INDONESIA, ttd.
JERO WACIK Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 6 Februari 2013 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA, ttd.
AMIR SYAMSUDIN BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2013 NOMOR
Salinan sesuai dengan aslinya KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Kepala Biro Hukum dan Humas,
Susyanto
246
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2013
TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DI LINGKUNGAN
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
INDIKATOR KINERJA UTAMA KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
1. Nama Organisasi : Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 2. Tugas
: Menyelenggarakan urusan di bidang energi dan sumber daya mineral dalam pemerintahan untuk
membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara.
3. Fungsi : a. perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan
di bidang energi dan sumber daya mineral; b. pengelolaan barang milikkekayaan negara yang
menjadi tanggung jawab Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral;
c. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral;
d. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral di daerah; dan e. pelaksanaan kegiatan teknis yang berskala nasional.
4. Indikator Kinerja Utama NO.
URAIAN SATUAN
ALASAN 1.
Jumlah penerimaan negara di sektor energi dan sumber daya
mineral terhadap target APBN Rp
Mengukur seberapa besar peran sektor energi
dan sumber daya mineral dalam penerimaan Negara
2. Jumlah realisasi investasi di
sektor energi dan sumber daya mineral
US Mengukur
realisasi investasi di sektor energi
dan sumber daya mineral dalam rangka menunjang
pembangunan perekonomian nasional.
3. Jumlah Kontrak Kerja Sama di
sektor energi dan sumber daya mineral yang telah ditawarkan
dan ditandatangani: Mengukur hasil dari
kegiatan promosilelang penawaran Wilayah Kerja
di sektor
energi dan sumber daya mineral.
a. Penawaran WK Migas Konvensional
WK b. Penandatanganan KKS Migas
Konvensional KKS
c. Penawaran WK Non Konvensional
WK d. Penandatanganan KKS Non
Konvensional KKS
Untuk Kesejahteraan Rakyat
L AMPIR
AN 4
PER AR
TUR AN MENTERI ESDM 2013
NO. URAIAN
SATUAN ALASAN
e. WK Pertambangan Panas
Bumi yang telah dilelang WKP