Terwujudnya pemberdayaan nasional Peningkatan industri jasa backward

Untuk Kesejahteraan Rakyat L AMPIR AN 1 FORMULIR RENC ANA KERJA 2013 LAMPIRAN Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 1 FORMULIR RENCANA KINERJA 206 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah FORMULIR RENCANA KINERJA Kementerian : Energi dan Sumber Daya Mineral Tahun Anggaran : 2013 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Meningkatnya kemampuan pasokan energi untuk domestik Jumlah produksi lifting minyak bumi 840 MBOPD Jumlah produksi gas bumi 1.397 MBOEPD Persentase produksi BBM dari kilang dalam negeri 60 Persentase pasokan LPG dari kilang dalam negeri 60 Jumlah produksi batubara PKP2B, PT BA, dan IUP 391 Juta Ton Jumlah pasokan batubara untuk kebutuhan dalam negeri 74,3 Juta Ton Jumlah produksi uap panas bumi 74 Juta Ton Jumlah produksi bioetanol 100.000 Kl Jumlah produksi biodiesel 1.500.000 Kl Jumlah produksi biogas 18.000 M 3 Meningkatnya kemampuan pasokan bahan baku pupuk dan petrokimia untuk domestik Persentase pemenuhan kebutuhan bahan baku pupuk dan petrokimia 90 Meningkatnya pengembangan berbagai sumber energi dalam rangka diversifikasi energi Pangsa energi primer untuk pembangkit tenaga listrik • BBM 9,70 • Non BBM 90,30 Persentase pemanfaatan BBN pada BBM-PSO Transportasi 10 Persentase pemanfaatan BBN pada BBM – PSO Transportasi dan industri 2 Jumlah kapasitas pembangkit listrik energi baru terbarukan 1.396 MW Meningkatnya pembangunan Jumlah wilayah yang teraliri jaringan gas untuk rumah tangga 4 Wilayah Untuk Kesejahteraan Rakyat L AMPIR AN 1 FORMULIR RENC ANA KERJA 2013 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target infrastruktur energi dan mineral Jumlah wilayah yang terbangunnya infrastruktur gas untuk transportasi 3 Lokasi Jumlah ruas pipa yang dibangun dalam rangka pembangunan sarana prasarana bahan bakar gas 3 Ruas Jumlah SPBG Online 2 Unit Jumlah penambahan kapasitas pembangkit tenaga listrik PLN dan IPP 3.947 MW Jumlah penambahan jaringan transmisi melalui pendanaan APBN 884 Kms Jumlah penambahan kapasitas gardu induk melalui pendanaan APBN 270 MVA Jumlah penambahan jaringan distribusi melalui pendanaan APBN 9.256,74 kms Jumlah penambahan kapasitas gardu distribusi melalui pendanaan APBN 217,5 MVA Rasio elektrifikasi 77,65 Jumlah lokasi pembangunan infrastruktur Energi Baru Terbarukan EBT 129 Lokasi Peningkatan efisiensi pemakaian dan pengolahan energi Jumlah penurunan intensitas energi 5,05 juta SBMMilyar Rp Penurunan emisi CO 2 9,8 Juta Ton Meningkatnya investasi sektor ESDM Jumlah investasi sektor ESDM US 32.358 Juta - Sub sektor Migas US 27.940 Juta - Sub sektor Ketenagalistrikan US 649 Juta - Sub sektor Mineral dan Batubara US 3.769,03 Juta Terwujudnya peran penting sektor ESDM dalam penerimaan negara Jumlah penerimaan Negara dari sektor ESDM Rp. 291,65 Triliun - Sub sektor Migas Rp 257,3Triliun - Sub sektor Mineral dan Batubara Rp 32,6 Triliun - Sub sektor EBTKE Rp 0,40 Triliun 208 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target - Sub sektor Lainnya : Rp 1,35 Triliun Terwujudnya peningkatan peran sektor ESDM dalam pembangunan daerah Jumlah CSR Comdev sektor ESDM Rp.2.116.3 Miliar - Jumlah CSR Comdev subsektor Migas Rp 361,3 Miliar - Jumlah CSR Comdev sub sektor ketegalistrikan Rp 75 Miliar - Jumlah CSR Comdev subsektor Minerba Pabum Rp 1.680 Miliar Jumlah dana bagi hasil Sektor ESDM Rp 31,27 Triliun - Jumlah dana bagi hasil subsektor Migas Rp 17,19 Triliun - Jumlah dana bagi hasil subsektor Mineral dan batubara Rp 14,08 Triliun Jumlah pembinaan dan pengawasan pelaksanaan community development sub sektor ketenagalistrikan 18 Unit Usaha Jumlah Desa Mandiri Energi DME berbasis BBN 50 DME Jumlah sumur bor di daerah sulit air 200 Titik Bor Terwujudnya pengurangan beban subsidi BBM dan Listrik Jumlah volume BBM bersubsidi 46.010 Ribu KL Jumlah volume LPG bersubsidi 3.859,0 Ribu MT Optimalnya ekspor dan impor ฀Industri ESDM Jumlah ekspor minyak mentah 135 Juta Barel Jumlah ekspor gas 400.572,3 BBTU Jumlah impor minyak mentah 90,04 Juta Barel Jumlah impor BBM 38,17 Juta KL Terwujudnya peningkatan tenaga kerja Jumlah tenaga kerja sektor ESDM 675.940 Orang - Jumlah tenaga kerja sub sektor migas 450.092 Orang - Jumlah tenaga kerja sub sektor Ketenagalistrikan 25.434 Orang - Jumlah tenaga kerja sub sektor mineral dan batubara 200.414 Orang Untuk Kesejahteraan Rakyat L AMPIR AN 1 FORMULIR RENC ANA KERJA 2013 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Terwujudnya pemberdayaan nasional Persentase pemanfaatan barang dan jasa dalam negeri pada sektor ESDM 54 - Persentase penggunaan barang dan jasa produksi dalam negeri sub sektor minyak dan gas bumi 65 - Persentase Penggunaan Barang dan Jasa Produksi dalam negeri dalam sub sektor Ketenagalistrikan 39 - Persentase Penggunaan Barang dan Jasa Produksi dalam negeri dalam pembangunan sub sektor Mineral dan Batubara 57,5 Persentase penggunaan tenaga kerja nasional pada sektor ESDM 95,93 - Persentase penggunaan tenaga kerja nasional pada usaha minyak dan gas bumi 98,6 - Persentase penggunaan tenaga kerja nasional sub sektor ketenagalistrikan 90 - Persentase penggunaan tenaga kerja nasional sub sektor Mineral dan Batubara 99,2 Peningkatan industri jasa backward linkage dan industri yang berbahan baku dari ฀industri ESDM, antara lain pupuk forward linkage Jumlah ฀industri jasa penunjang Sektor ESDM 1.870 perusahaan - Persentase industri jasa penunjang sub sektor minyak dan gas bumi 955 Perusahaan - Persentase industri jasa penunjang sub sektor ketenagalistrikan 15 Perusahaan - Persentase industri jasa penunjang sub sektor Mineral dan Batubara 900 Perusahaan Peningkatan implementasi tata kelola pemerintahan yang bersih dan baik di KESDM Opini BPK terhadap laporan keuangan KESDM WTP Jumlah rancangan peraturan perUUan sektor ESDM yang diselesaikan 25 Buah Persentase anggaran KESDM yang menunjang Prioritas nasional sebesar 65 100 Persentase pemrosesan pembinaan disiplin dan kinerja pegawai 95 Tingkat komplain data ESDM yang tidak akurat 10 210 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Persentase penghapusan BMN yang diproses sampai terbitnya SK Menteri ESDM 95 Perwujudan KESDM yang bersih, akuntabel dan transparan Jumlah Satker yang tertib dan taat pada peraturan perundang-undangan dalam setiap pelaksanaan tugas dan pengelolaan sumber daya 50 Satker Jumlah unit eselon I yang akuntabilitas kinerjanya meningkat 2 Unit Jumlah unit eselon I mendapat nilai baik dalam mengimplemen-tasikan Penilaian Inisiasi Anti Korupsi 3 Unit Meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan energi dan sumber daya mineral Jumlah usulan Paten, Hak Cipta, dan litbang inovasi. 8 Usulan Jumlah makalah ilmiah yang diterbitkan oleh media yang terakreditasi. 51 Makalah Jumlah Pilot PlantPrototypeDemo Plant atau Rancang BangunFormula. 24 Pilot PlantPrototype Demo Plant Indeks kepuasan pelanggan atas layanan jasa teknologi di bidang penetian dan pengembanganESDM dan sertifikasi produk. 90 Pengungkapan potensi geologi Indonesia untuk kesejahteraan dan perlindungan masyarakat Jumlah peta geologi yang dihasilkan. 820 Peta Jumlah wilayah keprospekan, potensi, dan status sumber daya geologi panas bumi, batubara, Shale Gas, Bitumen padat, dan mineral 75 Lokasi Jumlah gunung api yang dipantau untuk kegiatan gunung api aktif tipe A dari Pos Pengamatan Gunung Api 70 Gunung Api Terwujudnya sumberdaya manusia sektor energi dan sumber daya mineral yang memiliki kompetensi, profesional, berdaya saing tinggi, dan bermoral dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan dan pembangunan Jumlah penyelenggaraan diklat dalam setahun 520 Diklat Jumlah jenis diklat sektor ESDM yang diselenggarakan 8 Jenis Jumlah SDM yang ditingkatkan kemampuannya 2.623 Orang Jumlah NSPK yang ditetapkan dan diberlakukan 659 NSPK Tersedianya pengaturan dan penetapan serta Jumlah Badan Usaha yang mendapatkan Nomor Registrasi Usaha NRU dari BPH Migas 15 Badan Usaha Untuk Kesejahteraan Rakyat L AMPIR AN 1 FORMULIR RENC ANA KERJA 2013 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target terlaksananya pengawasan penyediaan dan pendistribusian BBM di seluruh wilayah NKRI Jumlah Badan Usaha Niaga Umum dan terbatas pemegang izin usaha penyediaan dan pendistribusian BBM Non Subsidi. 65 Badan Usaha Jumlah pengawasan terhadap penugasan Badan Usaha untuk penyediaan dan pendistribusian jenis BBM tertentu BBM Subsidi. 15 Pengawasan Meningkatkan pengembangan infrastruktur jaringan pipa gas bumi dalam rangka meningkatkan pemanfaatan Gas Bumi di dalam Negeri Jumlah pemberian Hak Khusus Ruas Transmisi dan Wilayah Jaringan Gas BumiPipa Dedicated Hilir 6 enam Surat Keputusan Pemberian Hak Khusus Jumlah gas bumi yang diniagakan melalui pipa. Naik 2 dari Tahun 2012 Jumlah gas bumi yang diangkut melalui pipa. Naik 2 dari Tahun 2012 Pemfasilitasian yang efektif dan efisien untuk menunjang ketahanan energi nasional Jumlah dokumen perumusan dan perancangan kebijakan energi lintas sektor dan daerah 10 Dokumen Jumlah dokumen penetapan langkah-langkah penanggulang-an kondisi krisis dan darurat energi 8 Dokumen 212 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Untuk Kesejahteraan Rakyat L AMPIR AN 2 PENE TAP AN KINERJA 2013 LAMPIRAN Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2 PENETAPAN KINERJA 2013 214 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah PENETAPAN KINERJA 2013 Untuk Kesejahteraan Rakyat L AMPIR AN 2 PENE TAP AN KINERJA 2013 216 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Untuk Kesejahteraan Rakyat L AMPIR AN 2 PENE TAP AN KINERJA 2013 218 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Untuk Kesejahteraan Rakyat L AMPIR AN 2 PENE TAP AN KINERJA 2013 220 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Untuk Kesejahteraan Rakyat L AMPIR AN 2 PENE TAP AN KINERJA 2013 222 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Untuk Kesejahteraan Rakyat L AMPIR AN 3 PENGUKUR AN KINERJA 2013 LAMPIRAN Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 3 PENGUKURAN KINERJA 2013 L ap or an A kun tabilitas Kinerja I nstansi P emerin tah PENGUK URAN KINERJA 2013 No. Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Program Anggaran Milyar Pagu Realisasi SASARAN STRATEGIS 1. Meningkatnya kemampuan pasokan energi untuk domestik Produksi minyak bumi MBOPD 840 825 98,21 Pengelolaan dan Penyediaan Minyak dan Gas Bumi 2.342,81 1.607,05 75,00 Produksi gas bumi MBOEPD 1.517 1.441 95,2 Produksi CBM MBOEPD - Produksi batubara Juta Ton 391 421 107,67 Pembinaan Pengusahaan Mineral dan Batubara 447,04 400,65 69,25 Pasokan batubara untuk kebutuhan dalam negeri Juta Ton 96 74,32 77,41 Produksi mineral Ribu Ton 78.645,09 135.538,06 172,34 - Logam Tembaga Ribu Ton 545 450 82,57 - Emas Ribu Ton 0,09 0,06 67,05 - Timah Ribu Ton 100 88 88,00 - Bijih Nikel Ribu Ton 37.000 60.000 162,16 - Bauksit Ribu Ton 30.000 56.000 186,67 - Bijih Besi Ribu Ton 11.000 19.000 172,72 Produksi BBM Juta KL 45,9 37,8 82,35 Pengelolaan dan Penyediaan Produksi LPG Juta Ton 2 4,59 229,5 Un tuk Kesejah ter aan R ak ya t LAMPIRAN 3 PENGUKURAN KINERJA 2013 No. Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Program Anggaran Milyar Pagu Realisasi Produksi LNG MMTPA 23,81 42,09 176,77 Minyak dan Gas Bumi 2. Meningkatnya kemampuan pasokan bahan baku untuk domestik Persentase pemenuhan kebutuhan bahan baku pupuk dan petrokimia 90 95 105,60 3. Meningkatnya pengembangan berbagai sumber energi dalam rangka diversifikasi energy Pangsa energi primer untuk pembangkit listrik 95,24 93,29 97,95 Pengelolaan Ketenagalistrikan 196,97 154,04 85,52 - Pangsa Minyak Bumi 12 12,54 102,93 - Pangsa Gas Bumi 30 23,58 78,6 - Pangsa Batubara 49 51,61 105,32 - Pangsa Panas Bumi 4,24 4,45 104,95 Pangsa energi baru terbarukan lainnya 7,08 10,52 148,60 - Pangsa Tenaga Air 7 7,68 109,71 - Pangsa Bio Diesel Bio 0,08 0,15 187,5 L ap or an A kun tabilitas Kinerja I nstansi P emerin tah No. Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Program Anggaran Milyar Pagu Realisasi Energi 4. Meningkatnya pembangunan infrastruktur energi dan mineral Jumlah wilayah yang teraliri jaringan gas untuk rumah tangga Wilayah Wilayah 4 4 100 Pengelolaan dan Penyediaan Minyak dan Gas Bumi Rasio elektrifikasi 77,65 80,51 103,68 Pengelolaan Ketenagalistrikan PT PLN Persero 10.101,69 5.222,07 56,61 Jumlah Kapasitas pembangkit listrik MW 48.101 47.128 97,98 Jumlah Kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi PLTP MW 1.346 1.344 99,85 Jumlah lokasi fasilitas pembangkit Energi Baru Terbarukan EBT Lokasi 129 165 127,91 Pengelolaan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi 1.297,49 1.261,68 69,73 5. Peningkatan efisiensi pemakaian dan pengolahan energy Intensitas Energi 1,52 1,55 101,9 Jumlah Penurunan emisi CO 2 Juta Ton 9,8 9,57 97,7 6. Meningkatnya Jumlah Investasi US Milyar 41,78 27,82 66,58 Un tuk Kesejah ter aan R ak ya t LAMPIRAN 3 PENGUKURAN KINERJA 2013 No. Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Program Anggaran Milyar Pagu Realisasi investasi sektor ESDM Sektor ESDM : • Jumlah Investasi sub sektor migas US Milyar 27,94 15,04 53,83 Pengelolaan dan Penyediaan Minyak dan Gas Bumi • Jumlah Investasi bidang ketenagalistrikan US Milyar 6,49 4,31 66,41 Pengelolaan Ketenagalistrikan • Jumlah investasi sub sektor mineral dan batubara US Milyar 3,77 5,13 136,01 Pembinaan Keteknikan Lindungan Lingkungan dan Usaha Penunjang Bidang Mineral dan Batubara • Jumlah Investasi bidang energi baru terbarukan US Milyar 3,13 3,34 106,83 Pengelolaan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi 7. Terwujudnya peran penting sektor ESDM dalam penerimaan negara Total Penerimaan Negara Sektor ESDM Rp Triliun 403,65 447,87 110,95 Pengelolaan dan Penyediaan Minyak dan Gas Bumi • Jumlah penerimaan Rp Triliun 257,30 305,60 118,80 Pengelolaan dan Penyediaan L ap or an A kun tabilitas Kinerja I nstansi P emerin tah No. Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Program Anggaran Milyar Pagu Realisasi negara sub sektor migas Minyak dan Gas Bumi • Jumlah penerimaan negara bukan pajak subsektor pertambangan umum mineral, batubara Rp Triliun 144,60 140,41 97,10 Pembinaan Keteknikan Lindungan Lingkungan dan Usaha Penunjang Bidang Mineral dan Batubara • Jumlah penerimaan negara dari subsector energi bari terbarukan Panas Bumi Rp Triliun 0,40 0,87 214,80 Pengelolaan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi • Jumlah Penerimaan lain-lain Balitbang, Badiklat, BPH Migas Rp Triliun 1,35 0,99 73,33 Penelitian dan Pengembangan Energi Dan Sumber Daya Mineral Pendidikan dan Pelatihan Energi Dan Sumber Daya Mineral Pengaturan dan Pengawasan Penyediaan dan Un tuk Kesejah ter aan R ak ya t LAMPIRAN 3 PENGUKURAN KINERJA 2013 No. Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Program Anggaran Milyar Pagu Realisasi Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa 8. Terwujudnya peningkatan peran sektor ESDM dalam pembangunan daerah Jumlah dana bagi hasil sektor ESDM Rp Triliun 31,27 57,42 48,48 • Jumlah dana bagi hasil subsektor Migas Rp Triliun 17,19 42,26 245,84 Pengelolaan dan Penyediaan Minyak dan Gas Bumi • Jumlah dana bagi hasil subsektor Mineral dan batubara Rp Triliun 14,08 15,16 107,71 Pembinaan Keteknikan Lindungan Lingkungan dan Usaha Penunjang Bidang Mineral dan Batubara Jumlah CSR Comdev sector ESDM Rp Miliar 2.116,3 1.688,2 79,77 • Jumlah CSR subsektor Minerba Pabum Rp Miliar 1.680 1.570 93,45 Pembinaan Keteknikan Lindungan Lingkungan dan L ap or an A kun tabilitas Kinerja I nstansi P emerin tah No. Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Program Anggaran Milyar Pagu Realisasi Usaha Penunjang Bidang Mineral dan Batubara • Jumlah CSR subsektor Ketenagalistrikan Rp Miliar 75 76,6 102,13 Pengelolaan Ketenagalistrikan • Jumlah CSR subsektor Migas Rp Miliar 361,3 41,6 11,51 Pengelolaan dan Penyediaan Minyak dan Gas Bumi Jumlah jaringan distribusi listrikkms dan gardu distribusi listrik Kms MVA 9.256,74 217,5 12.702,5 258,91 137,23 119,04 Pengelolaan Ketenagalistrikan Jumlah desa mandiri energi DME DME 50 55 110,00 Pengelolaan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Jumlah sumur bor daerah sulit air Titik Bor 200 190 95,00 Penelitian, Mitigasi, dan Pelayanan Geologi 9. Terwujudnya pengurangan beban subsidi BBM dan Jumlah Subsidi Energi Rp Triliun 287,14 299,59 104,34 Jumlah subsidi : Pengelolaan dan Un tuk Kesejah ter aan R ak ya t LAMPIRAN 3 PENGUKURAN KINERJA 2013 No. Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Program Anggaran Milyar Pagu Realisasi Listrik BBM Ribu KL 48.000 46.250 96,35 Penyediaan Minyak dan Gas Bumi LPG Ribu MT 4.390 4.403 100,2 Jumlah subsidi Listrik Rp Triliun 87,24 89,59 102,69 Pengelolaan Ketenagalistrikan 10. Peningkatan peran penting sektor ESDM dalam peningkatan surplus neraca perdagangan dengan mengurangi impor Jumlah ekspor minyak mentah Juta barel 135 117,38 86,95 Pengelolaan dan Penyediaan Minyak dan Gas Bumi Jumlah ekspor gas MMSCFD 4.001 3.544 88,58 Jumlah impor BBM Juta KL 38,17 32,61 85,43 Jumlah impor minyak mentah Juta Barel 90,04 118,33 95,97 11. Terwujudnya peningkatan tenaga kerja Jumlah Tenaga Kerja Sektor ESDM Orang 675.940 642.786 95,09 Jumlah tenaga kerja sub sektor migas Orang 450.092 289.602 64,34 Pengelolaan dan Penyediaan Minyak dan Gas Bumi Jumlah tenaga kerja sub sektor Ketenagalistrikan Orang 26.500 26.701 100,76 Pengelolaan Ketenagalistrikan Jumlah tenaga kerja sub sektor Orang 200.414 326.483 162,90 Pembinaan Keteknikan L ap or an A kun tabilitas Kinerja I nstansi P emerin tah No. Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Program Anggaran Milyar Pagu Realisasi pertambangan umum Lindungan Lingkungan dan Usaha Penunjang Bidang Mineral dan Batubara 12. Terwujudnya pemberdayaan nasional Rasio tenaga kerja asing dengan tenaga kerja nasional Rasio 100 : 1 100 : 1 100 Persentase pemanfaatan barang dan jasa dalam negeri pada usaha minyak dan gas bumi 65 56 112,5 Pengelolaan dan Penyediaan Minyak dan Gas Bumi Persentase Penggunaan Barang dan Jasa Produksi dalam negeri dalam pembangunan sub sektor Mineral dan Batubara 57,5 79 86,2 Pembinaan Keteknikan Lindungan Lingkungan dan Usaha Penunjang Bidang Mineral dan Batubara 13. Peningkatan nilai tambah Persentase peningkatan kemampuan 70 70 100 Penelitian dan Pengembangan Energi Dan Un tuk Kesejah ter aan R ak ya t LAMPIRAN 3 PENGUKURAN KINERJA 2013 No. Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Program Anggaran Milyar Pagu Realisasi nasional dalam merancang dan merakit instalasi peralatan migas Sumber Daya Mineral 14. Peningkatan industri jasa backward linkage dan industri yang berbahan baku dari sektor ESDM, antara lain pupuk forward linkage: Peningkatan industri jasa penunjang Peningkatan industri jasa penunjang Sektor ESDM • Jumlah industri jasa penunjang Migas Perusahaan xx xx xx Pengelolaan dan Penyediaan Minyak dan Gas Bumi • Jumlah industri jasa penunjang ketenagalistrik an Perusahaan 15 32 213,33 Pengelolaan Ketenagalistrikan • Jumlah industri jasa penunjang mineral dan batubara Perusahaan 900 1207 134,11 • Pembinaan Keteknikan Lindungan Lingkungan dan Usaha Penunjang Bidang Mineral dan Batubara Terpenuhinya bahan baku Terpenuhinya bahan baku Pengelolaan dan Penyediaan L ap or an A kun tabilitas Kinerja I nstansi P emerin tah No. Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Program Anggaran Milyar Pagu Realisasi industri pupuk industri pupuk Minyak dan Gas Bumi • Persentase pemenuhan bahan baku industri pupuk 90 95 105,56 SASARAN PENUNJANG 1 Perwujudan tata kelola pemerintahan yang baik. Opini BPK terhadap laporan keuangan KESDM Jenis Opini WTP WTP 100 Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya KESDM 1.352,07 650,45 53,58 Jumlah rancangan peraturan perUUan sektor ESDM yang diselesaikan Buah 25 48 192 Persentase anggaran KESDM yang menunjang Prioritas nasional sebesar 65 100 104,52 104,52 Persentase penghapusan BMN yang dipindah- tangankan 95 73,3 77,15 Un tuk Kesejah ter aan R ak ya t LAMPIRAN 3 PENGUKURAN KINERJA 2013 No. Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Program Anggaran Milyar Pagu Realisasi kepada pihak ketiga 2. Terwujudnya pengaturan pengawasan penyediaan dan pendistribusian bahan bakar minyak dan pengangkutan gas bumi melalui pipa yang optimal. Jumlah Badan Usaha yang mendaftarkan Nomor Registrasi Usaha NRU dari BPH Migas Badan Usaha 15 23 153 Pengaturan dan Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa 368,82 362,62 42,51 Jumlah Badan Usaha Niaga Umum dan terbatas pemegang izin usaha penyediaan dan pendistribusian BBM Non PSO Badan Usaha 65 68 116,1 Jumlah pengawasan terhadap penugasan Badan Usaha untuk penyediaan dan pendistribusian Jenis BBM Tertentu Pengawasan 15 19 126 Jumlah pemberian Hak Surat Keputusan 6 12 200 L ap or an A kun tabilitas Kinerja I nstansi P emerin tah No. Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Program Anggaran Milyar Pagu Realisasi Khusus pada kegiatan usaha Gas Bumi melalui Pipa Pemberian Hak Khusus Persentase volume gas bumi yang diniagakan melalui pipa kenaikan dari tahun 2012 2 1,74 98,26 Persentase volume gas bumi yang diangkut melalui pipa kenaikan dari tahun 2012 2 12,45 112,45 3. Pengungkapan Potensi Geologi Indonesia Untuk Kesejahteraan dan Perlindungan Masyarakat Jumlah peta geologi yang dihasilkan Peta 820 833 101,59 Penelitian, Mitigasi, dan Pelayanan Geologi 990,39 836,72 83,62 Jumlah wilayah keprospekan, potensi, dan status sumber daya geologi panas bumi, batubara, Shale Gas, Bitumen padat, dan mineral Lokasi 75 80 106,67 Jumlah gunung Gunung Api 70 70 100 Un tuk Kesejah ter aan R ak ya t LAMPIRAN 3 PENGUKURAN KINERJA 2013 No. Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Program Anggaran Milyar Pagu Realisasi api yang dipantau untuk kegiatan gunung api aktif tipe A dari Pos Pengamatan Gunung Api 4. Pemfasilitasian Yang Efektif Dan Efisien Untuk Menunjang Ketahanan Energi Nasional Jumlah dokumen perumusan dan perancangan kebijakan energi lintas sektor dan daerah Dokumen 13 13 100 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Setjen DEN 77,67 64,04 86,07 Jumlah dokumen penetapan langkah-langkah penanggulanga n kondisi krisis dan darurat energi Dokumen 7 7 100 5. Perwujudan KESDM Yang Bersih, Akuntabel dan Transparan Persentase Satker yang telah tertib dan taat pada peraturan perundang- 50 50 100 Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Energi dan Sumber 148,64 93,90 73,61 L ap or an A kun tabilitas Kinerja I nstansi P emerin tah No. Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Program Anggaran Milyar Pagu Realisasi undangan dalam setiap pelaksanaan dan pengelolaan sumber daya Daya Mineral Jumlah unit eselon I yang akuntabilitas kinerjanya meningkat Unit 2 3 150 Jumlah unit eselon I mendapat score baik dalam mengimplement asikan Penilaian Inisiasi Anti Korupsi PIAK Unit 3 3 100 6. Perwujudan Kualitas Penelitian dan Pengembangan Teknologi Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral Jumlah usulan Paten, Hak Cipta, dan litbang inovasi Usulan 8 20 250 Penelitian dan Pengembangan Energi Dan Sumber Daya Mineral 761,35 608,35 82,02 Jumlah makalah ilmiah yang diterbitkan oleh media yang terakreditasi Makalah 51 62 121,57 Un tuk Kesejah ter aan R ak ya t LAMPIRAN 3 PENGUKURAN KINERJA 2013 No. Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Program Anggaran Milyar Pagu Realisasi Jumlah Pilot PlantDemo Plant atau Rancang BangunFormula Pilot Plant Prototype Demo Plant 24 26 108,33 Indeks kepuasan pelanggan atas layanan jasa teknologi di bidang penelitian dan pengembangan ESDM dan sertifikasi produk 90 89 99,26 7. Perwujudan Sumber Daya Manusia Sektor ESDM Yang Profesional. Berdaya Saing Tinggi dan Bermoral Jumlah penyelenggaraa n diklat dalam setahun Diklat 520 640 123,07 Pendidikan dan Pelatihan Energi Dan Sumber Daya Mineral 718,39 581,98 89,09 Jumlah jenis diklat sektor ESDM yang diselenggarakan Jenis 8 8 100 Jumlah SDM yang ditingkatkan kemampuannya Orang 2.623 4.635 176,71 L ap or an A kun tabilitas Kinerja I nstansi P emerin tah No. Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Program Anggaran Milyar Pagu Realisasi Jumlah NSPK yang ditetapkan dan diberlakukan NSPK 659 762 115,63 Untuk Kesejahteraan Rakyat L AMPIR AN 4 PER AR TUR AN MENTERI ESDM 2013 LAMPIRAN Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 4 PERATURAN MENTERI ESDM 2013 242 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah PERATURAN MENTERI ESDM 2013 PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 13 TAHUN 2013 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 12 Tahun 2009 sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan pembangunan sektor energi dan sumber daya mineral sehingga perlu diganti; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan sesuai dengan ketentuan Pasal 3 dan Pasal 4 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER9M.PAN52007 tentang Pedoman Umum Penetapan lndikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, perlu menetapkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral; Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4614; 2. Keputusan Presiden Nomor 86 Tahun 2002 tanggal 30 Desember 2002 tentang Pembentukan Badan Pengatur Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2012 tanggal 16 April 2012; 3. Peraturan ... Untuk Kesejahteraan Rakyat L AMPIR AN 4 PER AR TUR AN MENTERI ESDM 2013 - 2 - 3. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tanggal 14 April 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi, Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2011 Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 142; 4. Keputusan Presiden Nomor 59P Tahun 2011 tanggal 18 Oktober 2011; 5. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER9M.PAN52007 tanggal 31 Mei 2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja; 6. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 14 Tahun 2009 tentang Tugas dan Fungsi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 224; 7. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 18 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Berita Negara Tahun 2010 Nomor 552; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Pasal 1 Menetapkan Indikator Kinerja Utama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan unit-unit utama di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sebagaimana tercantum dalam Lampiran I sampai dengan Lampiran XII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Pasal 2 Indikator Kinerja Utama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 merupakan acuan ukuran kinerja yang digunakan oleh masing-masing unit utama di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dalam: a. menetapkan rencana kinerja tahunan; b. menyampaikan rencana kerja dan anggaran; c. menyusun dokumen penetapan kinerja; d. menyusun ... 244 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah d. menyusun laporan akuntabilitas kinerja; dan e. melakukan evaluasi pencapaian kinerja sesuai dengan organisasi dan dokumen Rencana Strategis Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Pasal 3 Pimpinan Unit Utama di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral agar menentukan target masing- masing Indikator Kinerja Utama setiap tahun dalam dokumen Penetapan Kinerja. Pasal 4 Pimpinan Unit di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral agar menyusun dan menentukan target masing-masing Indikator Kinerja setiap tahun untuk ditetapkan oleh Pimpinan Unit Utama. Pasal 5 Penyusunan laporan akuntabilitas kinerja dan evaluasi terhadap pencapaian kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dilakukan oleh setiap Pimpinan Unit Utama dan disampaikan kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. Pasal 6 Dalam rangka meningkatkan efektifitas pelaksanaan Peraturan Menteri ini, Inspektorat Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melaksanakan: a. analisis atas capaian kinerja setiap unit utama dalam rangka keandalan informasi yang disajikan dalam laporan akuntabilitas kinerja; b. evaluasi terhadap pelaksanaan Peraturan Menteri ini dan melaporkan kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. Pasal 7 Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 12 Tahun 2009 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 189, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 8 ... Untuk Kesejahteraan Rakyat L AMPIR AN 4 PER AR TUR AN MENTERI ESDM 2013 Pasal 8 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 6 Februari 2013 MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA, ttd. JERO WACIK Diundangkan di Jakarta pada tanggal 6 Februari 2013 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd. AMIR SYAMSUDIN BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2013 NOMOR Salinan sesuai dengan aslinya KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Kepala Biro Hukum dan Humas, Susyanto 246 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL INDIKATOR KINERJA UTAMA KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 1. Nama Organisasi : Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 2. Tugas : Menyelenggarakan urusan di bidang energi dan sumber daya mineral dalam pemerintahan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara. 3. Fungsi : a. perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang energi dan sumber daya mineral; b. pengelolaan barang milikkekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral; c. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral; d. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral di daerah; dan e. pelaksanaan kegiatan teknis yang berskala nasional. 4. Indikator Kinerja Utama NO. URAIAN SATUAN ALASAN 1. Jumlah penerimaan negara di sektor energi dan sumber daya mineral terhadap target APBN Rp Mengukur seberapa besar peran sektor energi dan sumber daya mineral dalam penerimaan Negara 2. Jumlah realisasi investasi di sektor energi dan sumber daya mineral US Mengukur realisasi investasi di sektor energi dan sumber daya mineral dalam rangka menunjang pembangunan perekonomian nasional. 3. Jumlah Kontrak Kerja Sama di sektor energi dan sumber daya mineral yang telah ditawarkan dan ditandatangani: Mengukur hasil dari kegiatan promosilelang penawaran Wilayah Kerja di sektor energi dan sumber daya mineral. a. Penawaran WK Migas Konvensional WK b. Penandatanganan KKS Migas Konvensional KKS c. Penawaran WK Non Konvensional WK d. Penandatanganan KKS Non Konvensional KKS Untuk Kesejahteraan Rakyat L AMPIR AN 4 PER AR TUR AN MENTERI ESDM 2013 NO. URAIAN SATUAN ALASAN e. WK Pertambangan Panas Bumi yang telah dilelang WKP

4. Jumlah produksi :

Mengukur keberhasilan realisasi jumlah produksi komoditas di sektor energi dan sumber daya mineral. a. Minyak bumi MBOPD b. Gas bumi MMSCFD c. Batubara Ton d. Mineral Ton e. Listrik MWh f. Uap panas bumi Ton g. Bioetanol Kilo Liter h. Biodiesel Kilo Liter i. Biogas M 3 5. Persentase pengurangan Volume Subsidi: Mengukur pengurangan BBM dan LPG bersubsidi sehingga BBM dan LPG bersubsidi hanya digunakan untuk kebutuhan minimum sesuai kuota. a. BBM b. LPG 3 Kg c. BBN d. Listrik 6. Persentase pemanfaatan produk di sektor energi dan sumber daya mineral : a. Persentase pemanfaatan hasil produksi minyak bumi domestik yang diolah menjadi LPG, BBM, dan hasil olahannya Mengukur kemampuan pengolahan domestik terhadap total hasil produksi minyak bumi domestik. b. Persentase pemanfaatan produksi gas untuk kebutuhan domestik Mengukur kemampuan pemanfaatan domestik terhadap total produksi gas. c. Persentase hasil pemanfaatan mineral dan batubara untuk kebutuhan domestik Mengukur pemanfaatan domestik terhadap total produksi mineral dan batubara. d. Persentase pemanfaatan BBN pada BBM Transportasi Mengukur seberapa besar pangsa energi alternatif dalam pemanfaatan energi nasional. e. Rasio Elektrifikasi Mengukur seberapa besar daerah yang telah dialiri listrik. f. Penurunan Intensitas Energi Untuk mengetahui tingkat pencapaian program konservasi energi nasional. 7. Persentase peningkatan pemberdayaan kapasitas nasional: Mengukur kualitas dan kemampuan perusahaan, peningkatan kompetensi 248 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah NO. URAIAN SATUAN ALASAN a. Persentase Jumlah Tenaga Kerja Nasional di sektor energi dan sumber daya mineral terhadap Tenaga Kerja di sektor energi dan sumber daya mineral sumber daya manusia, peningkatan pemanfaatan dan alih teknologi, serta penggunaan dan pemanfaatan produksi dalam negeri. b. Persentase penggunaan barang dan jasa produksi dalam negeri dalam pembangunan di sektor energi dan sumber daya mineral 8. Persentase kemampuan pasokan energi dalam negeri Mengukur kemampuan untuk menyediakan kebutuhan energi dalam negeri. 9. Persentase peningkatan peran sektor sektor energi dan sumber daya mineral dalam pembangunan daerah : Mengukur peningkatan peran sektor energi dan sumber daya mineral dalam pembangunan daerah. a. Jumlah Dana Bagi Hasil Rp b. Jumlah Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Community Development Rp c. Jumlah Desa Mandiri Energi berbasis BBN dan Non-BBN DME

d. Jumlah rekomendasi wilayah kerja

Rekomen dasi e. Jumlah wilayah yang teraliri jaringan gas untuk rumah tangga Wilayah f. Jumlah wilayah yang terbangun fasilitas dan pemanfaatan gas untuk transportasi Wilayah 10. Persentase pemanfaatan energi Non BBM dalam rangka diversifikasi energi : Mengukur perkembangan pemanfaatan berbagai sumber energi dalam rangka diversifikasi energi. a. Pangsa Gas Bumi b. Pangsa Batubara c. Pangsa Panas Bumi d. Pangsa Tenaga Air e. Pangsa Bio Energi MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA, ttd. JERO WACIK Salinan sesuai dengan aslinya KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Kepala Biro Hukum dan Humas, Susyanto Untuk Kesejahteraan Rakyat L AMPIR AN 4 PER AR TUR AN MENTERI ESDM 2013 LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL INDIKATOR KINERJA UTAMA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 1. Nama Unit Organisasi : Sekretariat Jenderal 2. Tugas : Melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

3. Fungsi : a. koordinasi kegiatan Kementerian Energi dan

Sumber Daya Mineral; b. koordinasi dan penyusunan rencana dan program Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral; c. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, arsip dan dokumentasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral; d. pembinaan dan penyelenggaraan organisasi dan tata laksana, kerja sama, dan hubungan masyarakat; e. koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan dan bantuan hukum; f. penyelenggaraan pengelolaan barang milikkekayaan negara; dan g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. 4. Indikator Kinerja Utama NO. URAIAN SATUAN ALASAN 1. Jumlah PNS yang dikembangkan kompetensinya Pegawai Mengukur kualitas pengelolaan sumber daya manusia Aparatur dalam rangka peningkatan kompetensi sumber daya manusia dan pengembangan organisasi. 2. Jumlah Prosedur Operasional Standar atau Standard Operating Procedure SOP yang dikembangkan SOP 3. Jumlah rancangan susunan satuan organisasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Rancangan 4. Persentase dokumen perencanaan yang diselesaikan tepat waktu Mengukur kualitas perencanaan dan kerja sama di sektor energi dan sumber 250 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah NO. URAIAN SATUAN ALASAN 5. Persentase anggaran Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang menunjang Prioritas nasional daya mineral yang efektif dan efisien. 6. Persentase Perjanjian Kerja Sama yang di implementasikan 7. Persentase anggaran yang dapat direalisasikan Mengukur tingkat efisiensi dan efektifitas pengelolaan keuangan dalam lingkungan organisasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. 8. Opini BPK RI atas Laporan Keuangan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Opini Mengukur kualitas penyajian laporan keuangan. 9. Jumlah peraturan perundang-undangan di sektor energi dan sumber daya mineral yang diselesaikan Buah Mengukur tingkat penyelesaian peraturan perundang-undangan yang disusun sebagai landasan hukum bagi pelaksanaan dan pengembangan kegiatan di sektor energi dan sumber daya mineral. 10. Rasio berita negatif, netral dan positif yang termuat dalam media Mengukur efektifitas kehumasan yang tercermin dalam pencitraan kelembagaan. 11. Persentase arsip permanen dan vital Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang berhasil diselamatkan Mengukur ketertiban administrasi persuratan dinas dan kearsipan serta administrasi perlengkapan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. 12. Persentase sarana dan prasarana kerja yang sesuai standarisasi sarana dan prasarana kerja 13. Tingkat Penghematan Energi dan air pada bangunan gedung negara di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Mengukur tingkat penghematan pemakaian energi dan air di Lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. 14. Tingkat akurasi data energi dan sumber daya mineral Mengukur kualitas data dan informasi di sektor energi dan sumber daya mineral yang lengkap, akurat dan tepat waktu. 15. Tingkat penerimaan dan pemanfaatan data survei umum, eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi