Jumlah sumur bor daerah sulit air

114 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah lampiran SK MESDM tentang Penetapan daerah penghasil dan dasar penghitungan bagian daerah penghasil migas. Dalam proses penyusunan usulan penetapan daerah penghasil migas, Ditjen Migas berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Anggaran dan Direktorat Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan dan BPMIGAS terkait dengan asumsi lifting migas, ICP dan bagi hasil SDA migas, dengan Kementerian Dalam Negeri terkait isu-isu penegasan batas wilayah daerah khususnya daerah penghasil migas dan pemekaran daerah serta dengan Kontraktor KKS terkait perkiraan angka lifting migas dan justiikasi produksi. Pada tahun 2013, realisasi Dana Bagi hasil Sub Sector Migas sebesar Rp 42,26 Triliun, dimana angka ini lebih tinggi dari target yang ditetapkan sebesar Rp 17,19 Triliun sesuai target pada Renstra KESDM tahun 2010-2014 atau mencapai 245. Jka dibandingkan dengan capaian di tahun 2012, realisasi penerimaan DBH tahun 2013 jauh lebih tinggi sebesar 190.

2. Corporate Social Responsibility

Comdev Sektor ESDM Program CSR dalam bentuk pengembangan lingkungan dan masyarakat dapat memberikan alternative terobosan baru untuk memberdayakan masyarakat dalam mengatasi permasalahan social dan lingkungan yang semakin kompleks dan rumit dalam dekade terakhir. Adanya sinergi antara dunia usaha, masyarakat, dan pemerintah untuk secara terus menerus membangun dan menciptakan kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera dan lingkungan yang berkualitas akan menentukan keberhasilan pembangunan bangsa. Lebih terperinci manfaat program tanggungjawab sosial ini bagi pemerintah dan masyarakat antara lain sebagai berikut: • Komplementer dari program pembangunan P P D k ju te S P Gambar 5.51 – Proses Pengelolaan PNBP Sub Sektor Pertambangan Umum 3 n, get 08 ri p d an hun ti 13, - n. a Gambar 5.52. –Pertumbuhan DBH Sub Sektor Minerba 2009 - 2013 Untuk Kesejahteraan Rakyat B AB 5 | AKUNT ABILIT AS KINERJA oleh pemerintah • Permasalahan-permasalahan yang terkait dengan kemiskinan, pengangguran, ketimpangan akan relatif teratasi. • Termanfaatkannya potensi dan sumber daya lokal • Bekerjasama dengan mengembangkan hubungan mutual beneit dengan pihak lain • Adanya penguatan kapasitas individu maupun orgamisasi • Proses lesson learned dalam setiap tahapan program • Kehidupan ekonomi menjadi lebih baik menuju kemandirian Dalam ketentuan UUD 1945 dan Undang-Undang No 222001 tentang Minyak dan Gas Bumi terlihat bahwa pengelolaan sektor migas harus lah berorientasi pada kemakmuran rakyat. Keberadaan korporasi sudah selayaknya memberikan manfaat terutama bagi masyarakat sekitar dimana korporasi tersebut menjalankan aktivitas usahanya. Manfaat ini sebagai sesuatu yang wajar atas berbagai dampak yang ditimbulkan dari kegiatan bisnisnya baik ekonomi, social maupun lingkungan. Efektiitas program community development Namun demikian, secara umum dirasakan program community development belum efektif, karena masih terdapat berbagai isu seperti kemiskinan, pengangguran dan seterusnya yang masih menjadi masalah masyarakat sekitar operasi migas terutama hulu migas. Artinya, program ini belum optimal memberikan perubahan terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat khususnya yang berada di sekitar lokasi pertambangan. Berdasarkan hasil audit sosial Pelaksanaan pengelolaan Corporate Social Responsibility CSR atau Community