Jumlah ekspor minyak mentah Produksi minyak mentah Indonesia terutama ditujukan Jumlah ekspor gas bumi Realisasi ekspor gas bumi selama 3 tahun terakhir Jumlah impor BBM Realisasi impor BBM pada tahun 2013 mencapai 32,61

132 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah masih terlihat lebih rendah yaitu mengalami penurunan sebesar 4. Hal ini menunjukkan bahwa konsumsi BBM di Indonesia relatif masih tinggi, sedangkan produksi BBM dalam negeri tidak dapat mencukupi kebutuhan akan BBM, sehingga ketergantungan terhadap impor BBM semakin lama semakin besar.

4. Jumlah impor minyak mentah Produksi minyak mentah Indonesia terutama ditujukan

untuk memenuhi kebutuhan domestik, namun karena spesiikasinya tidak sesuai dengan kebutuhan kilang dalam negeri, oleh karena itu untuk memenuhi kekurangan pasokan dalam negeri, dilakukan impor minyak yang sesuai spesiikasi kilang minyak di Indonesia. Pada tahun 2013 ini jumlah impor minyak mentah adalah sebesar 118,33 Juta Barel lebih tinggi dibandingkan dengan target Renstra sebesar 90,04 juta barel atau 131. Dan realisasi ini lebih tinggi dari capaian pada tahun 2012 yang sebesar 95,97 juta barel juta barel atau meningkat sebesar 31. Untuk Kesejahteraan Rakyat B AB 5 | AKUNT ABILIT AS KINERJA Sektor ESDM memberikan dampak backward linkage dan forward linkage. Keberadaan industri ESDM membentuk backward linkage, yaitu terciptanya industri yang mendukung kegiatan industri ESDM tersebut. Contoh dari industri tersebut antara lain industri material dan peralatan di Batam seperti pabrikasi pipa, platform, alat-alat berat dan lain-lain. Selain itu, adanya industri ESDM juga menghidupkan forward linkage dimana industri lain seperti pabrik pupuk, petrokimia, dan industri lainnya tumbuh dan berkembang karena keberadaan dan operasi industri ESDM. Kebutuhan sektor ESDM terhadap tenaga kerja terdidik dan trampil banyak sekali membuka lapangan kerja, meskipun sifat dari industri ESDM adalah capital intensive atau memerlukan modal besar untuk beroperasi, bukan labour intensive atau memerlukan jumlah tenaga yang banyak sekali untuk memulai operasi industrinya. Upaya peningkatan keterampilan sumber daya manusia sektor ESDM sangat didukung melalui kerjasama yang intensif antara pemerintah dan industri. Salah satu upaya nyata adalah Peningkatan Kualitas SDM Nasional dalam Kegiatan Usaha Migas yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja migas tingkat terampil dan ahli dalam negeri yang memiliki kualiikasi dengan pengakuan nasional dan internasional, dalam rangka menjawab isu-isu strategis bidang migas, seperti: peningkatan cadangan dan produksi migas nasional, pembangunanpeningkatan kapasitas sarana pengolahan, distribusi dan transmisi migas, serta peningkatan jumlah dan kompetensi aparatur pusat maupun daerah di bidang pengelolaan dan pengawasan kegiatan usaha migas. KESDM juga berupaya terus membina dan mengembangkan kegiatan usaha penunjang migas sebagai pilar pertumbuhan perekonomian nasional melalui langkah-langkah utama, yaitu, keberpihakan kepada perusahaan nasional dengan memberikan preferensi, insentif, aliansi strategis kemitraan, serta proteksi; pengendalian impor barang operasi migas yang bertujuan untuk pemberdayaan produksi dalam negeri, disamping untuk mendapatkan fasilitas bebas bea masuk dan pajak dalam rangka impor PDRI; penyusunan dan menerbitkan ADP Apreciation of Domestic Product List, yang memuat perusahaan pabrikan yang sudah mampu memproduksi barang dan jasa dalam negeri sebagai acuan dalam pengadaan barang dan jasa di Kegiatan Usaha Migas; mewajibkan minimum TKDN Tingkat Komponen Dalam Negeri dalam setiap pengadaan barang dan jasa dan penyiapan kebijakan untuk Perusahaan Migas Nasional yang mendominasi pada industri migas. Dalam rangka mewujudkan peningkatan Efek Berantai Ketenagakerjaan ditetapkan 4 empat sasaran sebagai berikut: Tujuan VII : Terwujudnya Peningkatan Efek BerantaiKetenagakerjaan adalah sebagai berikut : − − − No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi 2013 Realisasi 2012 Capaian Jumlah Tenaga Kerja Sektor ESDM Orang 675.940 642.786 1.024.997 95,09 1. Jumlah tenaga kerja sub sektor migas Orang 450.092 289.602 303.675 64,34

2. Jumlah tenaga kerja sub

sektor Ketenagalistrikan Orang 26.500 26.701 562,679 100,76

3. Jumlah tenaga kerja sub

sektor pertambangan umum Orang 200.414 326.483 208.158 162,90 Tabel 5.38 - Indikator Kinerja Sasaran 11