Untuk Kesejahteraan Rakyat
B AB 5 |
AKUNT ABILIT
AS KINERJA
Tabel 5.12
Kapasitas Kilang LPG
Nama Badan Usaha Lokasi
Kapasitas Tonhari
Kapasitas MTPA
Kilang Minyak
PT. Pertamina Persero Dumai
185 68,00
PT. Pertamina Persero Musi
360 131,00
PT. Pertamina Persero Cilacap
630 318,00
PT. Pertamina Persero Balikpapan
250 91,00
PT. Pertamina Persero Balongan
1500 548,00
Sub Total Kilang Minyak 1.156,00
Kilang Gas Pola Hulu
PT. Pertamina Persero Bontang
2,74 1.000,00
Chevron T. Santan
247 90,00
Petrochina Arar
38 14,00
Petrochina Jabung
1,315 600,00
Conoco Phillips Belanak
1,151 525,00
Hess Ujung Pangkah
247 113,00
Sub Total Kilang Gas Pola Hulu 2.342,00
Kilang Gas Pola Hilir
PT. Pertamina Persero P. Brandan
120 44,00
PT. Pertamina Persero Mundu
100 37,00
PT. Maruta Bumi Prima Langkat
46,57 17,00
PT. Medco LPG Kaji Kaji
200 73,00
PT. Titis Sampurna Prabumulih
200 73,00
PT. Sumber Daya Kelola Tugu Barat
18 7,00
PT. Odira Energy Persada Tambun
150 55,00
PT. Surya Esa Perkasa Lembak
125 46,00
PT. Yudhistira Haka Perkasa Cilamaya
120 44,00
PT. Wahana Insannugraha Cemara
102,3 37,00
PT. Media Karya Sentosa Gresik
160 58,00
PT. Tuban LPG Indonesia Tuban
480 175,00
PT. Yudistira Energi Pondok Tengah
160 58,00
PT. Media Karya Sentosa Phase II Gresik
230 84,00
PT. Gasuma Federal Indonesia Tuban
70 26,00
PT. Pertasamtan Gas Sungaigerong
710 259,00
Sub Total Kilang Gas Pola Hilir 1.093,00
Total Kilang Gas 3.435,00
Grand Total Produksi LPG 4.591,00
82
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
izin usaha pengolahan gas bumi yang diterbitkan oleh pemerintah. Dengan adanya penambahan
kilang-kilang gas baru setelah implementasi UU No. 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas
Bumi, maka kapasitas pengolahan gas bumi di dalam negeri pada akhir tahun 2013 mengalami
kenaikan sebesar 6,00 dibanding tahun 2012, dikarenakan pada awal tahun 2013 kilang LPG
milik PT Pertasamtan Gas dengan kapasitas 710 ton hari mulai beroperasi, kilang tersebut berada
di Sungai Gerong, Sumatera Selatan. Sehingga total kapasitas terpasang kilang LPG sampai
akhir tahun 2013 adalah sebesar 4,59 juta ton. Sementara untuk kilang LNG di tahun 2013 tidak
ada peningkatan kapasitas dikarenakan tidak ada kilang LNG yang terbangun sehingga kapasitas
terpasang masih sama dengan tahun sebelumnya yaitu 42,09 MMTPA.
Di tahun 2013, dari total kapasitas desain kilang LPG yang eksisting sebesar 4,59 juta metrik ton,
dengan produksi sebesar 2,42 juta metrik ton. Sedangkan tingkat konsumsi sebesar 5,67 juta
metrik ton rumah tanggaPSO dan industry. Sejak Indonesia menjalankan program konversi minyak
tanah ke LPG pada tahun 2007, konsumsi LPG dalam negeri melonjak drastis. Kebutuhan LPG
untuk program tersebut pada tahun 2007 sebesar 0,033 juta Ton namun meningkat secara signiikan
dari tahun ke tahun hingga pada tahun 2013 diperkirakan meningkat menjadi sebesar 4.03 juta
Ton LPG PSO untuk rumah tangga dan kebutuhan total LPG termasuk non PSOindustri sebesar
5,67 juta ton. Selisih antara jumlah produksi dan kebutuhan dipenuhi dari impor, yang jumlahnya
setiap tahun terus meningkat seiring berjalannya program konversi mitan ke LPG.
Melihat statistik supply demand kebutuhan akan LPG dari tahun ke tahun, dimana peningkatan
akan jumlah produksi tidak dapat mengimbangi peningkatan dari sisi konsumsi, sehingga
pemenuhan kekurangannya harus dipenuhi dari impor. Tentunya dengan adanya impor ini
mengakibatkan beban anggaran Pemerintah semakin besar dan dapat menimbulkan
ketergantungan dari pihak luar. Melihat kondisi yang ada, maka dirasa Pemerintah perlu
membangun infrastruktur pengolahan sehingga angka ketergantungan impor dapat ditekan dan
ketahanan energi dapat terwujud. Salah satunya adalah pembangunan kilang mini LPG di Musi
Banyuasin, Sumatera Selatan. Di tahun 2012, telah dibebaskan lahan seluas 3,2 ha di desa
Sekayu, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Dasar pemilihan lokasi adalah dekat dengan sumber
bahan baku yaitu Lapangan Jata yang berada di wilayah PT Medco EP Indonesia. Selain itu, lokasi
pembangunan kilang mini LPG telah mendapat persetujuan lokasi dari Bupati Musi Banyuasin.
Di tahun 2013, telah dipilih kontraktor EPC Kilang Mini melalui proses tender dengan masa
berlaku kontrak selama 15 bulan multiyears
g- U
an an
ir ar
un ak
akan n
KEMENTERIAN
ESDM
Nama Badan Usaha Lokasi
Total MMTPA
PT. Arun Lhokseumawe
12,85 PT. Badak
Bontang 21,64
BP Tangguh Tangguh
7,60
Total Produksi LNG 42,09
KEMENTERIAN
ESDM Gambar 5.30 -- Produksi LNG 2009 - 2013
Untuk Kesejahteraan Rakyat
B AB 5 |
AKUNT ABILIT
AS KINERJA
dengan anggaran Rp 100 milyar. Sampai dengan akhir tahun 2013 diperkirakan progres
pembangunan kilang mini LPG hanya sebatas land preparation,detail engineering,serta pengadaan
beberapa material electrical dan instrument, mengingat waktu dimulainya pengerjaan dimulai
pada bulan Oktober 2013.
9. Produksi LNG
Dengan adanya penambahan kilang-kilang gas baru setelah implementasi UU No. 22 Tahun 2001
tentang Minyak dan Gas Bumi, maka kapasitas pengolahan gas bumi di dalam negeri pada akhir
tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 2,61 dibanding tahun 2011, namun untuk kilang LNG
di tahun 2013 tidak ada peningkatan kapasitas dikarenakan tidak ada kilang LNG yang terbangun
sehingga kapasitas terpasang masih sama dengan tahun sebelumnya yaitu 42,09 MMTPA.
Sasaran 2. Meningkatnya kemampuan pasokan bahan baku untuk domestik
Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur melalui pencapaian 1 indikator kinerja sasaran yang
dikembangkan dari indikator kinerja programkegiatan rencana kinerja tahun 2013. Indikator kinerja sasaran
beserta target, realisasi dan capaiannya diuraikan dalam tabel 5.14.
Upaya Pemerintah dalam mendukung ketahanan pangan melalui penongkatan penyediaan pupuk
tidak dapat terlepas dari pemenuhan gas bumi sebagai bahan baku pupuk tersebut. Pemerintah
terus berupaya menjaga ketersediaan gas bumi untuk pemenuhan industri pupuk baik untuk pabrik pupuk
yang sudah ada existing maupun untuk pabrik pupuk revitalisasi. Kebutuhan gas bumi untuk pabrik pupuk
adalah sebagai berikut.
Pabrik Pupuk Iskandar Muda PIM, Nanggroe Aceh Darussalam
Saat ini kebutuhan gas bumi untuk satu pabrik PT PIMadalah sebesar 55 MMSCFD atau sebesar 6 kargo
LNGdan sebesar 7 kargo LNG di tahun 2014. Rencana pasokan gas untuk PIM di tahun 2015 berasal dari
tail gas Arun dan mulai tahun 2016 rencananya akan
KEMENTERIAN
ESDM
KILANG LPG LNG DI INDONESIA
PT. ARUN ARUN
KAPASITAS : 12,85 MMTPA PT. MARUTA BUMI PRIMA
LANGKAT KAPASITAS : 17 MTPA
PT. PERTAMINA PERSERO UP II DUMAI
KAPASITAS : 68 MTPA PETROCHINA
TJ. JABUNG KAPASITAS : 600 MTPA
PT. MEDCO LPG KAJI KAJI
KAPASITAS : 73 MTPA PT. TITS SAMPURNA
PRABUMULIH KAPASITAS : 73 MTPA
PT. SURYA ESA PERKASA
LEMBAK KAPASITAS : 46 MTPA
PT. PERTAMINA PERSERO UP VI BALONGAN DAN MUNDU
KAPASITAS : 584 MTPA PT. SUMBER DAYA KELOLA
TUGU BARAT KAPASITAS : 7 MTPA
PT. BBWM TAMBUN
KAPASITAS : 55 MTPA PT. BADAK
BONTANG KAPASITAS LNG: 21,64 MMTPA
KAPASITAS LPG: 1 MMTPA CHEVRON
TJ. SANTAN KAPASITAS : 90 MMTPA
PT. PERTAMINA PERSERO UP V BALIKPAPAN
KAPASITAS : 91 MTPA
PT. PERTAMINA PERSERO UP IV CILACAP
KAPASITAS : 318 MTPA
PETROCHINA
ARAR KAPASITAS : 14 MTPA
KILANG LNG 42,09 MMTPA KILANG LPG 4,59 MMTPA
RENCANA PEMBANGUNAN PT. PERTAMINA PERSERO
UP III MUSI KAPASITAS : 131 MTPA
BP TANGGUH
KAPASITAS : 7,6 MMTPA
PT. MEDIA KARYA SENTOSA I II
GRESIK, JATIM KAPASITAS : 142 MTPA
PT. YUDHISTIRA HAKA P. CILAMAYA, JABAR
KAPASITAS : 44 MTPA
PT. WAHANA INSANNUGRAHA
CEMARA, JABAR KAPASITAS : 37 MTPA
PT. TUBAN LPG INDONESIA
TUBAN KAPASITAS : 175 MTPA
PT. GASUMA FEDERAL INDONESIA TUBAN
KAPASITAS : 22 MTPA HESS
UJUNG PANGKAH, JATIM KAPASITAS : 113 MTPA
PT. PERTAGAS SUNGAI GERONG
KAPASITAS 259 MTPA CONOCO PHILLIPS
BELANAK KAPASITAS : 525 MTPA
PT. YUDISTIRA ENERGY PONDOK TENGAH
KAPASITAS 58 MTPA PT. PERTAMINA PERSERO
UP I PANGKALAN BRANDAN KAPASITAS : 44 MTPA
PT. DONGGI SENORO LNG KAPASITAS : 2 MMTPA
PT. MARUTA BUMI PRIMA BEKASI
KAPASITAS : 29 MTPA PT. SUMBER DAYA KELOLA
LOSARANG KAPASITAS : 3.8 MTPA
PT. INTERMEDIA ENERGI BOJONEGORO
KAPASITAS : 13 MTPA
Status : Oktober 2013
PT. SOUTH SULAWESI LNG KAPASITAS : 0.5 MMTPA
Gambar 5.31 -- Graik Supply – Demand BBM dan Rencana Pembangunan Kilang
Tabel 5.14
Indikator Kinerja Sasaran 2
Spike sebesar 14 MMSCFD. Sedangkan untuk
No. Indikator Kinerja
Satuan Target Realisasi 2013 Realisasi 2012
Capaian 1.
Persentase pemenuhan kebutuhan bahan baku pupuk dan petrokimia
90 95
90 105,6
84
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
dipasok oleh KKKS Medco Blok A bersamaan dengan mulai onstreamnya lapangan tersebut.
Pabrik Pupuk Sriwidjaja, Sumatera Selatan Saat ini kebutuhan gas bumi untuk pabrik Pusri IB, III
dan IV adalah sebesar 180 MMSCFD dipasok oleh PT Pertamina EP Region Sumatera bagian Selatan sebesar
166 MMSCFD dan dari Pertagas gas bumi berasal JOBP Talisman dan Golden Spike sebesar 14 MMSCFD.
Sedangkan untuk pabrik Pusri II kebutuhan gas bumi sebesar 45 MMSCFD berasal dari Medco SCS.
Revitalisasi pabrik Pusri IIB mulai beroperasi pada tahun 2015 yang akan dipasokKKKS Medco SCS
dari pengalihan gas Pusri II mulai tahun 2015-2022. Kekurangan pasokan gas sebesar 17 MMSCFD akan
dipasok oleh Pertamina EP mulai tahun 2015-2017. Untuk revitalisasi Pusri IIIB yang rencananya mulai
beroperasi pada tahun 2017, belum ada kepastian pasokan gasnya.
Pabrik Pupuk Kujang, Jawa Barat Kebutuhan gas bumi untuk parik Pupuk Kujang
Cikampek PKC IA dan IB adalah masing-masing sebesar 57 MMSCFD dan 39 MMSCFD yang dipasok
oleh PHE ONWJ dan Pertamina EP. Dalam upaya penghematan tingkat konsumsi bahan baku maupun
energi serta ramah lingkungan, maka dilakukan revitalisasi pabrik pupuk yang sudah tua, yaitu
mengganti pabrik PKC IA dengan PKC IC. Revitalisasi pabrik PKC IC rencananya akan mulai beroperasi pada
tahun 2017. Alokasi gas bumi untuk pabrik PKC IC sebesar 85 MMSCFD, berdasarkan surat MESDM Nomor
773813MEM.M2013 tanggal 21 Oktober 2013 perihal Alokasi Gas Bumi Pabrik PKG II dan PKC IC, rencananya
akan berasal dari Lapangan Jambaran, Cendana dan Tiung Biru yang dioperasikan oleh Pertamina EP Cepu
dimana akan mulai beroperasi pada tahun 2017 seiring dengan onstreamnya lapangan tersebut.
Pabrik Pupuk Kalimantan Timur Kebutuhan gas bumi pabrik PKT 1, 2, 3 dan 4 adalah
masing-masing sebesar 80 MMSCFD, 90 MMSCFD, 45 MMSCFD dan 50 MMSCFD yang saat ini dipasok oleh
KKKS Total EP Indonesie, Vico dan Chevron. Untuk mendukung program revitalisasi pabrik PKT I menjadi
PKT 5, Kementerian ESDM telah mengalokasikan gas bumi untuk PKT 5 berdasarkan Keputusan
Menteri ESDM Nomor 3288 K15MEM2010, dimana rencananya akan mulai beroperasi pada tahun 2015
dan pasokan gasnya berasal dari KKKS Pearl Oil Sebuku sebesar 80 MMSCFD.
Pabrik Petrokimia Gresik II Kebutuhan gas bumi pabrik Petrokimia Gresik PKG
I adalah sebesar 65 MMSCFD yang dipasok dari Kangean Energy Indonesia dan JOB P-PetrochinaEast
Java Tuban. Untuk program revitalisasi pabrik PKG IIrencananya akan mulai beroperasi pada tahun 2017.
Alokasi gas bumi untuk pabrik PKG II sebesar 85 MMSCFD, berdasarkan surat MESDM Nomor 773813
MEM.M2013 tanggal 21 Oktober 2013 perihal Alokasi
a e
Sumatera Selatan
Jawa Barat Jawa Timur
Kalimantan Timur
NAD Total Pupuk
Realisasi BBTUD 209,81
93,03 64,54
251,12 47,21
665,70 Kontrak BBTUD
225,00 96,00
66,50 266,58
47,21 701,29
93 97
97 94
100 95
93 97
97 94
100 95
- 100,00
200,00 300,00
400,00 500,00
600,00 700,00
800,00
B B
T U
D
Realisasi BBTUD Kontrak BBTUD
Gambar 5.32 -- Realisasi Penyaluran Gas Pipa untuk Pupuk Tahun 2013