Produksi LPG content laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah kementerian esdm tahun 2013

Untuk Kesejahteraan Rakyat B AB 5 | AKUNT ABILIT AS KINERJA Tabel 5.12 Kapasitas Kilang LPG Nama Badan Usaha Lokasi Kapasitas Tonhari Kapasitas MTPA Kilang Minyak PT. Pertamina Persero Dumai 185 68,00 PT. Pertamina Persero Musi 360 131,00 PT. Pertamina Persero Cilacap 630 318,00 PT. Pertamina Persero Balikpapan 250 91,00 PT. Pertamina Persero Balongan 1500 548,00 Sub Total Kilang Minyak 1.156,00 Kilang Gas Pola Hulu PT. Pertamina Persero Bontang 2,74 1.000,00 Chevron T. Santan 247 90,00 Petrochina Arar 38 14,00 Petrochina Jabung 1,315 600,00 Conoco Phillips Belanak 1,151 525,00 Hess Ujung Pangkah 247 113,00 Sub Total Kilang Gas Pola Hulu 2.342,00 Kilang Gas Pola Hilir PT. Pertamina Persero P. Brandan 120 44,00 PT. Pertamina Persero Mundu 100 37,00 PT. Maruta Bumi Prima Langkat 46,57 17,00 PT. Medco LPG Kaji Kaji 200 73,00 PT. Titis Sampurna Prabumulih 200 73,00 PT. Sumber Daya Kelola Tugu Barat 18 7,00 PT. Odira Energy Persada Tambun 150 55,00 PT. Surya Esa Perkasa Lembak 125 46,00 PT. Yudhistira Haka Perkasa Cilamaya 120 44,00 PT. Wahana Insannugraha Cemara 102,3 37,00 PT. Media Karya Sentosa Gresik 160 58,00 PT. Tuban LPG Indonesia Tuban 480 175,00 PT. Yudistira Energi Pondok Tengah 160 58,00 PT. Media Karya Sentosa Phase II Gresik 230 84,00 PT. Gasuma Federal Indonesia Tuban 70 26,00 PT. Pertasamtan Gas Sungaigerong 710 259,00 Sub Total Kilang Gas Pola Hilir 1.093,00 Total Kilang Gas 3.435,00 Grand Total Produksi LPG 4.591,00 82 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah izin usaha pengolahan gas bumi yang diterbitkan oleh pemerintah. Dengan adanya penambahan kilang-kilang gas baru setelah implementasi UU No. 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, maka kapasitas pengolahan gas bumi di dalam negeri pada akhir tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 6,00 dibanding tahun 2012, dikarenakan pada awal tahun 2013 kilang LPG milik PT Pertasamtan Gas dengan kapasitas 710 ton hari mulai beroperasi, kilang tersebut berada di Sungai Gerong, Sumatera Selatan. Sehingga total kapasitas terpasang kilang LPG sampai akhir tahun 2013 adalah sebesar 4,59 juta ton. Sementara untuk kilang LNG di tahun 2013 tidak ada peningkatan kapasitas dikarenakan tidak ada kilang LNG yang terbangun sehingga kapasitas terpasang masih sama dengan tahun sebelumnya yaitu 42,09 MMTPA. Di tahun 2013, dari total kapasitas desain kilang LPG yang eksisting sebesar 4,59 juta metrik ton, dengan produksi sebesar 2,42 juta metrik ton. Sedangkan tingkat konsumsi sebesar 5,67 juta metrik ton rumah tanggaPSO dan industry. Sejak Indonesia menjalankan program konversi minyak tanah ke LPG pada tahun 2007, konsumsi LPG dalam negeri melonjak drastis. Kebutuhan LPG untuk program tersebut pada tahun 2007 sebesar 0,033 juta Ton namun meningkat secara signiikan dari tahun ke tahun hingga pada tahun 2013 diperkirakan meningkat menjadi sebesar 4.03 juta Ton LPG PSO untuk rumah tangga dan kebutuhan total LPG termasuk non PSOindustri sebesar 5,67 juta ton. Selisih antara jumlah produksi dan kebutuhan dipenuhi dari impor, yang jumlahnya setiap tahun terus meningkat seiring berjalannya program konversi mitan ke LPG. Melihat statistik supply demand kebutuhan akan LPG dari tahun ke tahun, dimana peningkatan akan jumlah produksi tidak dapat mengimbangi peningkatan dari sisi konsumsi, sehingga pemenuhan kekurangannya harus dipenuhi dari impor. Tentunya dengan adanya impor ini mengakibatkan beban anggaran Pemerintah semakin besar dan dapat menimbulkan ketergantungan dari pihak luar. Melihat kondisi yang ada, maka dirasa Pemerintah perlu membangun infrastruktur pengolahan sehingga angka ketergantungan impor dapat ditekan dan ketahanan energi dapat terwujud. Salah satunya adalah pembangunan kilang mini LPG di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Di tahun 2012, telah dibebaskan lahan seluas 3,2 ha di desa Sekayu, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Dasar pemilihan lokasi adalah dekat dengan sumber bahan baku yaitu Lapangan Jata yang berada di wilayah PT Medco EP Indonesia. Selain itu, lokasi pembangunan kilang mini LPG telah mendapat persetujuan lokasi dari Bupati Musi Banyuasin. Di tahun 2013, telah dipilih kontraktor EPC Kilang Mini melalui proses tender dengan masa berlaku kontrak selama 15 bulan multiyears g- U an an ir ar un ak akan n KEMENTERIAN ESDM Nama Badan Usaha Lokasi Total MMTPA PT. Arun Lhokseumawe 12,85 PT. Badak Bontang 21,64 BP Tangguh Tangguh 7,60 Total Produksi LNG 42,09 KEMENTERIAN ESDM Gambar 5.30 -- Produksi LNG 2009 - 2013 Untuk Kesejahteraan Rakyat B AB 5 | AKUNT ABILIT AS KINERJA dengan anggaran Rp 100 milyar. Sampai dengan akhir tahun 2013 diperkirakan progres pembangunan kilang mini LPG hanya sebatas land preparation,detail engineering,serta pengadaan beberapa material electrical dan instrument, mengingat waktu dimulainya pengerjaan dimulai pada bulan Oktober 2013.

9. Produksi LNG

Dengan adanya penambahan kilang-kilang gas baru setelah implementasi UU No. 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, maka kapasitas pengolahan gas bumi di dalam negeri pada akhir tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 2,61 dibanding tahun 2011, namun untuk kilang LNG di tahun 2013 tidak ada peningkatan kapasitas dikarenakan tidak ada kilang LNG yang terbangun sehingga kapasitas terpasang masih sama dengan tahun sebelumnya yaitu 42,09 MMTPA. Sasaran 2. Meningkatnya kemampuan pasokan bahan baku untuk domestik Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur melalui pencapaian 1 indikator kinerja sasaran yang dikembangkan dari indikator kinerja programkegiatan rencana kinerja tahun 2013. Indikator kinerja sasaran beserta target, realisasi dan capaiannya diuraikan dalam tabel 5.14. Upaya Pemerintah dalam mendukung ketahanan pangan melalui penongkatan penyediaan pupuk tidak dapat terlepas dari pemenuhan gas bumi sebagai bahan baku pupuk tersebut. Pemerintah terus berupaya menjaga ketersediaan gas bumi untuk pemenuhan industri pupuk baik untuk pabrik pupuk yang sudah ada existing maupun untuk pabrik pupuk revitalisasi. Kebutuhan gas bumi untuk pabrik pupuk adalah sebagai berikut. Pabrik Pupuk Iskandar Muda PIM, Nanggroe Aceh Darussalam Saat ini kebutuhan gas bumi untuk satu pabrik PT PIMadalah sebesar 55 MMSCFD atau sebesar 6 kargo LNGdan sebesar 7 kargo LNG di tahun 2014. Rencana pasokan gas untuk PIM di tahun 2015 berasal dari tail gas Arun dan mulai tahun 2016 rencananya akan KEMENTERIAN ESDM KILANG LPG LNG DI INDONESIA PT. ARUN ARUN KAPASITAS : 12,85 MMTPA PT. MARUTA BUMI PRIMA LANGKAT KAPASITAS : 17 MTPA PT. PERTAMINA PERSERO UP II DUMAI KAPASITAS : 68 MTPA PETROCHINA TJ. JABUNG KAPASITAS : 600 MTPA PT. MEDCO LPG KAJI KAJI KAPASITAS : 73 MTPA PT. TITS SAMPURNA PRABUMULIH KAPASITAS : 73 MTPA PT. SURYA ESA PERKASA LEMBAK KAPASITAS : 46 MTPA PT. PERTAMINA PERSERO UP VI BALONGAN DAN MUNDU KAPASITAS : 584 MTPA PT. SUMBER DAYA KELOLA TUGU BARAT KAPASITAS : 7 MTPA PT. BBWM TAMBUN KAPASITAS : 55 MTPA PT. BADAK BONTANG KAPASITAS LNG: 21,64 MMTPA KAPASITAS LPG: 1 MMTPA CHEVRON TJ. SANTAN KAPASITAS : 90 MMTPA PT. PERTAMINA PERSERO UP V BALIKPAPAN KAPASITAS : 91 MTPA PT. PERTAMINA PERSERO UP IV CILACAP KAPASITAS : 318 MTPA PETROCHINA ARAR KAPASITAS : 14 MTPA KILANG LNG 42,09 MMTPA KILANG LPG 4,59 MMTPA RENCANA PEMBANGUNAN PT. PERTAMINA PERSERO UP III MUSI KAPASITAS : 131 MTPA BP TANGGUH KAPASITAS : 7,6 MMTPA PT. MEDIA KARYA SENTOSA I II GRESIK, JATIM KAPASITAS : 142 MTPA PT. YUDHISTIRA HAKA P. CILAMAYA, JABAR KAPASITAS : 44 MTPA PT. WAHANA INSANNUGRAHA CEMARA, JABAR KAPASITAS : 37 MTPA PT. TUBAN LPG INDONESIA TUBAN KAPASITAS : 175 MTPA PT. GASUMA FEDERAL INDONESIA TUBAN KAPASITAS : 22 MTPA HESS UJUNG PANGKAH, JATIM KAPASITAS : 113 MTPA PT. PERTAGAS SUNGAI GERONG KAPASITAS 259 MTPA CONOCO PHILLIPS BELANAK KAPASITAS : 525 MTPA PT. YUDISTIRA ENERGY PONDOK TENGAH KAPASITAS 58 MTPA PT. PERTAMINA PERSERO UP I PANGKALAN BRANDAN KAPASITAS : 44 MTPA PT. DONGGI SENORO LNG KAPASITAS : 2 MMTPA PT. MARUTA BUMI PRIMA BEKASI KAPASITAS : 29 MTPA PT. SUMBER DAYA KELOLA LOSARANG KAPASITAS : 3.8 MTPA PT. INTERMEDIA ENERGI BOJONEGORO KAPASITAS : 13 MTPA Status : Oktober 2013 PT. SOUTH SULAWESI LNG KAPASITAS : 0.5 MMTPA Gambar 5.31 -- Graik Supply – Demand BBM dan Rencana Pembangunan Kilang Tabel 5.14 Indikator Kinerja Sasaran 2 Spike sebesar 14 MMSCFD. Sedangkan untuk No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi 2013 Realisasi 2012 Capaian 1. Persentase pemenuhan kebutuhan bahan baku pupuk dan petrokimia 90 95 90 105,6 84 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dipasok oleh KKKS Medco Blok A bersamaan dengan mulai onstreamnya lapangan tersebut. Pabrik Pupuk Sriwidjaja, Sumatera Selatan Saat ini kebutuhan gas bumi untuk pabrik Pusri IB, III dan IV adalah sebesar 180 MMSCFD dipasok oleh PT Pertamina EP Region Sumatera bagian Selatan sebesar 166 MMSCFD dan dari Pertagas gas bumi berasal JOBP Talisman dan Golden Spike sebesar 14 MMSCFD. Sedangkan untuk pabrik Pusri II kebutuhan gas bumi sebesar 45 MMSCFD berasal dari Medco SCS. Revitalisasi pabrik Pusri IIB mulai beroperasi pada tahun 2015 yang akan dipasokKKKS Medco SCS dari pengalihan gas Pusri II mulai tahun 2015-2022. Kekurangan pasokan gas sebesar 17 MMSCFD akan dipasok oleh Pertamina EP mulai tahun 2015-2017. Untuk revitalisasi Pusri IIIB yang rencananya mulai beroperasi pada tahun 2017, belum ada kepastian pasokan gasnya. Pabrik Pupuk Kujang, Jawa Barat Kebutuhan gas bumi untuk parik Pupuk Kujang Cikampek PKC IA dan IB adalah masing-masing sebesar 57 MMSCFD dan 39 MMSCFD yang dipasok oleh PHE ONWJ dan Pertamina EP. Dalam upaya penghematan tingkat konsumsi bahan baku maupun energi serta ramah lingkungan, maka dilakukan revitalisasi pabrik pupuk yang sudah tua, yaitu mengganti pabrik PKC IA dengan PKC IC. Revitalisasi pabrik PKC IC rencananya akan mulai beroperasi pada tahun 2017. Alokasi gas bumi untuk pabrik PKC IC sebesar 85 MMSCFD, berdasarkan surat MESDM Nomor 773813MEM.M2013 tanggal 21 Oktober 2013 perihal Alokasi Gas Bumi Pabrik PKG II dan PKC IC, rencananya akan berasal dari Lapangan Jambaran, Cendana dan Tiung Biru yang dioperasikan oleh Pertamina EP Cepu dimana akan mulai beroperasi pada tahun 2017 seiring dengan onstreamnya lapangan tersebut. Pabrik Pupuk Kalimantan Timur Kebutuhan gas bumi pabrik PKT 1, 2, 3 dan 4 adalah masing-masing sebesar 80 MMSCFD, 90 MMSCFD, 45 MMSCFD dan 50 MMSCFD yang saat ini dipasok oleh KKKS Total EP Indonesie, Vico dan Chevron. Untuk mendukung program revitalisasi pabrik PKT I menjadi PKT 5, Kementerian ESDM telah mengalokasikan gas bumi untuk PKT 5 berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 3288 K15MEM2010, dimana rencananya akan mulai beroperasi pada tahun 2015 dan pasokan gasnya berasal dari KKKS Pearl Oil Sebuku sebesar 80 MMSCFD. Pabrik Petrokimia Gresik II Kebutuhan gas bumi pabrik Petrokimia Gresik PKG I adalah sebesar 65 MMSCFD yang dipasok dari Kangean Energy Indonesia dan JOB P-PetrochinaEast Java Tuban. Untuk program revitalisasi pabrik PKG IIrencananya akan mulai beroperasi pada tahun 2017. Alokasi gas bumi untuk pabrik PKG II sebesar 85 MMSCFD, berdasarkan surat MESDM Nomor 773813 MEM.M2013 tanggal 21 Oktober 2013 perihal Alokasi a e Sumatera Selatan Jawa Barat Jawa Timur Kalimantan Timur NAD Total Pupuk Realisasi BBTUD 209,81 93,03 64,54 251,12 47,21 665,70 Kontrak BBTUD 225,00 96,00 66,50 266,58 47,21 701,29 93 97 97 94 100 95 93 97 97 94 100 95 - 100,00 200,00 300,00 400,00 500,00 600,00 700,00 800,00 B B T U D Realisasi BBTUD Kontrak BBTUD Gambar 5.32 -- Realisasi Penyaluran Gas Pipa untuk Pupuk Tahun 2013