Perdagangan, Hotel Restoran 15 408.40 Pengangkutan Komunikasi -8 029.44

Seperti pada metode ekonomi basis, analisis pengganda diperlukan untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dengan adanya input sektor basis. Dalam hal ini sektor basis adalah sektor yang berpotensi melakukan ekspor, atau sektor yang memiliki LQ 1. Selanjutnya nilai pengganda ekonomi dapat dengan cara sebagai berikut: 1 menghitung nilai PDRB subsektor yang memiliki nilai LQ 1; 2 menjumlahkan nilai PDRB yang menghasilkan ekspor; dan 3 nilai pengganda dihitung dari jumlah nilai PDRB dibagi dengan jumlah total PDRB. Dalam kasus tersebut di atas diperoleh jumlah nilai PDRB yang menghasilkan ekspor sebesar Rp. 133.69 miliar, sedangkan rata-rata nilai PDRB selama empat tahun Rp. 630.32 miliar, dengan demikian faktor pengganda adalah 630.32133.69 = 4.881. Dari nilai faktor pengganda tersebut, dapat disimpulkan bahwa setiap peningkatan satu unit permintaan output dari subsektor ekspor, dapat menghasilkan pengaruh terhadap PDRB total sebesar 4.9 kali lipat, dalam kurun waktu empat tahun atau 1.3 kali setiap tahunnya.

5.2.3 Analisis

shift share . Model shift-share diterapkan untuk menganalisis komponen-komponen yang menentukan terjadinya pertumbuhan perekonomian lokal untuk satu periode tertentu. Pengetahuan atas komponen-komponen tersebut selanjutnya dapat digunakan untuk melakukan proyeksi pertumbuhan perekonomian lokal mendatang. Dua komponen yang dianalisis adalah komponen share dan komponen shift. Komponen share merupakan komponen kontribusi dari pertumbuhan perekonomian wilayah acuan secara keseluruhan, sedangkan komponen shift merupakan simpangan atau pergeseran terhadap komponen share tersebut. Data yang digunakan dalam analisis ini adalah data PDRB-ADHK Harga Konstan tahun 2000 tahun 2005 dan tahun 2009 baik untuk Provinsi Sulawesi Utara maupun untuk Kepulauan Sangihe, sebagaimana disajikan dalam Tabel 17.