Estimasi parameter biologi Analisis Daya Dukung Perikanan Tangkap

pendugaan  ,  1 , dan  2 dipecahkan melalui teknik ordinary least square OLS dengan bantuan microsoft excel. Input data effort E dan CPUE U dalam Tabel 25 dan Tabel 26 digunakan untuk menduga koefisien penduga untuk jenis ikan pelagis kecil dan kelompok ikan pelagis besar. Perhitungan untuk menentukan koefisien penduga pada jenis ikan pelagis kecil disajikan dalam Lampiran 9 dan Lampiran 10 sedangkan data hasil pemecahan untuk penentuan nilai penduga untuk jenis ikan yang dianalisis tertera pada Tabel 27. Tabel 27 Nilai penduga yang akan digunakan untuk pendugaan parameter biologi Atas dasar nilai penduga dalam Tabel 27 tersebut di atas digunakan untuk menghitung nilai parameter biologi yaitu nilai pertumbuhan alami r, koefisien daya tangkap q, dan nilai K sebagai carrying capacity dengan menggunakan persamaan 3.14, 3.15, dan persamaan 3.16, sebagaimana disajikan dalam Lampiran 11 dan Lampiran 12 dengan hasil yang diperoleh sebagaimana disajikan dalam Tabel 28. Table 28 Parameter biologis jenis ikan yang dianalisis dalam penelitian Dari Tabel 28 tersebut di atas terlihat bahwa nilai daya dukung lingkungan perairan Kepulauan Sangihe memberikan nilai K yang tertinggi untuk ikan pelagis kecil yaitu K = Koefisien penduga Jenis ikan yang dianalisis Pelagis kecil Pelagis besar α 0.27493 0.23063 β1 0.27464 0.083613 β2 -0.0000579 -0.0002072 Parameter biologi Jenis ikan yang dianalisis Pelagis kecil Pelagis besar r 1.138136 1.69135 q per standar effort 0.0001816 0.000764 K ton 8 040.074 1 681.318 8 040.074 tontahun dan untuk kelompok pelagis besar dengan nilai K = 1 681.318 tontahun. Penggunaan pendugaan dengan metode tersebut di atas mengandung beberapa kelemahan yaitu data yang digunakan tidak dilakukan uji stationary dan non-stationary untuk menguji outo correlation dari variabel. Menurut Fauzi dan Anna 2005 uji stationary sangat kompleks sehingga penekanannya lebih diutamakan bagi penggunaan pemodelan bagi pemodel yang telah berpengalaman, oleh karena itu dalam penelitian ini langkah uji stationary untuk sementara ditunda.

5.3.5 Pendugaan produksi lestari

Setelah parameter biologi ditentukan, maka nilai parameter r, q dan K digunakan untuk menduga nilai tangkap lestari. Nilai tangkap lestari merupakan keseimbangan tangkapan jangka panjang yang sesuai dengan daya dukung lingkungan environmental carrying capacity terhadap potensi ikan dalam perairan tersebut. Sedangkan produksi aktual merupakan hasil tangkapan yang secara resmi dicatat pada statistik perikanan. Untuk menduga fungsi produksi lestari dari perikanan pelagis kecil dan perikanan pelagis besar di lokasi perairan Kepulauan Sangihe dilakukan dengan menggunakan fungsi produksi lestari Gompertz dan Logistik dengan persamaan 3.21. Fungsi produksi diduga dengan program MAPLE Lampiran 13 dan Lampiran 14 dan fungsi persamaannya disajikan dalam Tabel 29. Tabel 29 Fungsi produksi menurut fungsi Logistik dan Gompertz Persamaan fungsi produksi tersebut dalam Tabel 29 digunakan untuk menghitung produksi lestari dari jenis ikan yang dianalisis dalam penelitian ini. Proses perhitungan produksi lestari dilakukan dengan menggunakan program microsoft excel. Proses perhitungan untuk Fungsi produksi Jenis ikan yang dianalisis Pelagis kecil Pelagis besar Logistik .y = 1.460865 E – 0.00023322E² .y=1.28604E – 0.000583E² Gompertz .y=1.460865E .y=1.28604E produksi lestari ikan pelagis kecil disajikan dalam Lampiran 15 dan hasil perhitungannya tertera dalam Tabel 30. Tabel 30 menunjukkan bahwa rata-rata produksi lestari ikan pelagis kecil sebesar 3 214.39 tontahun dengan effort sebesar 7 640 trip dan produksi aktual sebesar 3 128.45 tontahun. Untuk lebih memberikan gambaran tentang produksi aktual dan produksi lestari dapat dilihat pada Gambar 9. Tabel 30 Effort, produksi aktual dan produksi lestari ikan pelagis kecil Tahun Effort trip Prod.Aktual ton Prod Lestari ton 1988 6 335 2 519.64 3 366.14 1989 8 050 2 608.56 3 252.98 1990 8 231 2 707.08 3 231.38 1991 7 747 2 909.64 3 285.70 1992 7 273 2 919.48 3 327.12 1993 7 949 3 129.72 3 264.29 1994 10 576 2 071.26 2 855.42 1995 9 187 2 660.04 3 096.07 1996 8 310 2 596.38 3 221.44 1997 7 367 2 354.10 3 319.92 1998 7 870 3 455.76 3 272.89 1999 8 048 3 187.32 3 252.11 2000 9 772 3 768.60 2 999.60 2001 12 031 3 952.82 2 574.91 2002 5 705 3 954.44 3 352.12 2003 7 022 4 186.20 3 343.62 2004 6 647 3 285.10 3 360.29 2005 6 724 4 886.00 3 357.69 2006 5 523 3 189.00 3 340.86 2007 5 571 3 641.40 3 344.21 Geomean 7 640 3 128.45 3 214.39