Keadaan Geografis dan Iklim

Iklim Kepulauan Sangihe dipengaruhi oleh angin Muson, musim kemarau pada bulan Juli sampai dengan bulan September, dan musim penghujan terjadi pada bulan September sampai dengan Nopember. Tipe iklim ini menurut Schmidt dan Ferguson adalah tipe iklim A atau beriklim basah. Suhu udara di suatu tempat dipengaruhi oleh tinggi rendahnya tempat tersebut terhadap permukaan laut dan jaraknya dari pantai. Secara umum, suhu rata-rata berkisar antara 27ºC sampai 28ºC selama periode tahun 2002 sampai 2007. Suhu rata-rata terendah terjadi pada bulan Desember 2003 yaitu 26.6ºC dan suhu tertinggi terjadi pada bulan Juni 2007 yaitu 28.5ºC. Kabupaten Kepulauan Sangihe mempunyai kelembaban udara nisbi relatif tinggi dengan rata-rata per bulan pada tahun 2007 adalah 83.92. Kelembaban udara nisbi beragam tiap bulan dari terendah sebesar 80 pada bulan Oktober sampai dengan tertinggi 87 persen pada bulan Januari dan Desember. Curah hujan tertinggi selama tahun 2007 terjadi pada bulan Januari yaitu 731 mm dengan hari hujan 26 hari, sedangkan curah hujan yang terendah terjadi pada bulan Mei sebesar 168 mm dengan 22 hari hujan.

4.2 Penduduk dan Ketenagakerjaan

Hasil sensus penduduk dan catatan registrasi penduduk, jumlah penduduk cenderung stabil setiap tahunnya. Tahun 1995, jumlah penduduk sebanyak 191 108 jiwa dan meningkat menjadi 192 363 jiwa pada tahun 2004. Meskipun jumlah penduduk meningkat, tetapi laju pertumbuhan penduduk LPP, cenderung menurun yaitu dari pertumbuhan 0.65 pada tahun 1990 menurun menjadi – 0.25 pada tahun 2000. Dalam tahun 2007, jumlah penduduk Kabupaten Kepulauan Sangihe berjumlah 130 129 jiwa dengan tingkat kepadatan sebesar 177 jiwakm². Jumlah penduduk tersebut tersebar di beberapa kecamatan dan yang tertinggi di Kecamatan Tabukan Utara sejumlah 20 986 orang 16.13, menyusul di Kecamatan Tahuna sebanyak 14 579 jiwa 11.20, dan di Kecamatan Tamako sebanyak 13 269 jiwa 10.20 Tabel 2. Tabel 2 Penduduk, prosentase dan tingkat kepadatan di Kepulauan Sangihe Tahun 2009. Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Kepulauan Sangihe Permasalahan penduduk, khususnya dalam sektor ketenagakerjaan yang dialami saat ini, adalah: 1 rendahnya tingkat pendidikan angkatan kerja yang bekerja pada sektor pertanian; 2 jumlah persebaran penduduk yang belum seimbang dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan sesuai dengan wilayah; 3 lebih dari 70 penduduk yang bekerja di sektor informal pada sektor pertanian; 4 tingginya angka kemiskinan penduduk yang secara proporsional; meningkat yaitu pada tahun 2004 mencapai 40.56 atau naik 4.77 dari tahun 2003; 5 rendahnya tingkat elastisitas kesempatan kerja pertumbuhan angkatan kerja melebihi pertumbuhan kesempatan kerja, yang memicu migrasi keluar bagi angkatan kerja yang berkualitas; 6 adopsi teknologi yang rendah di sektor pertanian; dan 7 kebijakan dan strategi pengendalian kuantitas, peningkatan kualitas dan pengerahan mobilitas penduduk yang sesuai dengan pertumbuhan ekonomi wilayah belum mendukung pembangunan berkelanjutan. Kecamatan Penduduk jiwa Persentase Luas Km² Kepadatan jiwakm² Manganitu Selatan 10 266 7.87 73.99 139 Tatoareng 4 532 3.47 18.56 244 Tamako 13 481 10.33 69.42 194 Tabukan Selatan 6 057 4.64 68.76 88 Tabukan Selatan Tengah 2 787 2.14 46.84 60 Tabukan Selatan Tenggara 2 179 1.67 22.29 98 Tabukan Tengah 10 656 8.17 87.39 122 Manganitu 14 378 11.02 66.48 216 Tahuna 16 410 12.58 25.76 637 Tahuna Timur 12 808 9.82 25.15 509 Tahuna Barat 5 638 4.32 40.66 139 Tabukan Utara 20 153 15.45 121.18 177 Nusa Tabukan 3 005 2.30 14.73 204 Kep. Marore 1 414 1.08 12.94 109 Kendahe 6 685 5.12 50.28 133 Jumlah 130 449 100.00 736.98 177