Penduduk dan Ketenagakerjaan Dr. Ir. Yuswandi A Temenggung, MSc
Tabel 2 Penduduk, prosentase dan tingkat kepadatan di Kepulauan Sangihe Tahun 2009.
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Kepulauan Sangihe Permasalahan penduduk, khususnya dalam sektor ketenagakerjaan yang dialami saat ini,
adalah: 1 rendahnya tingkat pendidikan angkatan kerja yang bekerja pada sektor pertanian; 2 jumlah persebaran penduduk yang belum seimbang dengan daya dukung dan daya tampung
lingkungan sesuai dengan wilayah; 3 lebih dari 70 penduduk yang bekerja di sektor informal pada sektor pertanian; 4 tingginya angka kemiskinan penduduk yang secara proporsional;
meningkat yaitu pada tahun 2004 mencapai 40.56 atau naik 4.77
dari tahun 2003; 5 rendahnya tingkat elastisitas kesempatan kerja pertumbuhan angkatan kerja melebihi
pertumbuhan kesempatan kerja, yang memicu migrasi keluar bagi angkatan kerja yang berkualitas; 6 adopsi teknologi yang rendah di sektor pertanian; dan 7 kebijakan dan strategi
pengendalian kuantitas, peningkatan kualitas dan pengerahan mobilitas penduduk yang sesuai dengan pertumbuhan ekonomi wilayah belum mendukung pembangunan berkelanjutan.
Kecamatan Penduduk
jiwa Persentase
Luas Km²
Kepadatan jiwakm²
Manganitu Selatan 10 266
7.87 73.99
139 Tatoareng
4 532 3.47
18.56 244
Tamako 13 481
10.33 69.42
194 Tabukan Selatan
6 057 4.64
68.76 88
Tabukan Selatan Tengah 2 787
2.14 46.84
60 Tabukan Selatan Tenggara
2 179 1.67
22.29 98
Tabukan Tengah 10 656
8.17 87.39
122 Manganitu
14 378 11.02
66.48 216
Tahuna 16 410
12.58 25.76
637 Tahuna Timur
12 808 9.82
25.15 509
Tahuna Barat 5 638
4.32 40.66
139 Tabukan Utara
20 153 15.45
121.18 177
Nusa Tabukan 3 005
2.30 14.73
204 Kep. Marore
1 414 1.08
12.94 109
Kendahe 6 685
5.12 50.28
133
Jumlah 130 449
100.00 736.98
177
Dalam aktivitas perdagangan dan kunjung mengunjungi antara masyarakat di P2K Perbatasan ini terlihat bahwa pada tahun 2006 jumlah pas pelintas batas yang berangkat ke
Filipina melalui Pos Marore untuk Warga Negara Indonesia WNI pada tahun 2006 sebanyak 361 orang penumpang dan tahun 2007 meningkat menjadi 483 orang penumpang, dengan jumlah
kapal 32 kapal dan 53 kapal, sedangkan dalam waktu yang bersamaan pada tahun 2006 WNI yang datang dari negara tetangga Filipina sebanyak 268 penumpang dan tahun 2007 sebanyak
531 penumpang dengan jumlah kapal masing-masing 26 kapal dan 57 kapal. Sedangkan Warga Negara Asing WNA yang datang pada tahun 2006 dan 2007 masing-masing 35 orang dan 16
orang sedangkan yang berangkat dari Indonesia dalam tahun yang sama sebanyak 27 orang dan 130 orang Tabel 3.
Tabel 3 Rekapitulasi kegiatan pos Marore selama tahun 2007
Sumber: Kantor Imigrasi Kelas II Tahuna
Bulan Warga Negara Indonesia WNI
Warga Negara Asing WNA Datang
Berangkat Datang
Berangkat Kapal
Crew Penpg
Kapal Crew
Penpg Kapal
Crew Penpg
Kapal Crew
Penpg Januari
3 5
32 2
2 6
2 6
Februari 1
4 7
2 4
13 2
6 2
1 3
Maret 1
4 10
1 2
28 3
12 4
5 12
1 April
9 30
43 11
25 44
3 4
3 8
1 Mei
5 12
52 6
19 45
4 22
1 6
26 53
Juni 1
12 38
2 13
46 8
27 6
17 26
Juli 6
18 70
4 10
44 6
22 1
4 10
6 Agustus
2 11
24 4
20 24
4 13
1 4
13 13
September 7
18 46
6 16
43 6
24 2
7 29
4 Oktober
8 19
63 2
15 55
13 4
10 8
29 11
Nopember 8
20 86
6 17
56 12
232 9
8 22
4 Desember
6 13
60 7
16 79
7 25
4 10
35 11
Thn 2007 57
166 531
53 159
483 70
235 35
62 204
130 Thn 2006
26 109
268 32
125 361
45 173
16 46
197 27
Dari Tabel 3 terlihat bahwa jumlah kapal yang datang atau masuk ke wilayah perbatasan di kawasan perbatasan Kepulauan Sangihe pada tahun 2006 sebanyak 71 kapal dan tahun 2007
sebanyak 127 kapal, demikian pula dalam tahun yang sama untuk berangkat ke Filipina bagian selatan masing-masing sebanyak 78 kapal dan 115 kapal. Angka ini menunjukkan relatif sama
antara jumlah kapal yang masuk ke wilayah NKRI dan juga keluar dari wilayah NKRI menuju Filipina di bagian selatan seperti General Santos, P. Balut dan P. Saranggani. Artinya dinamika
sosial ekonomi yang bergerak di kawasan perbatasan dalam berdagang, kunjungan keluarga dan wisata cenderung bergerak dalam keadaan seimbang antara jumlah kapal yang masuk dan keluar.
Kegiatan di pos perbatasan P. Marore apabila ditinjau dari sudut penumpang terlihat pada tahun 2007 jumlah penumpang yang datang sebanyak 566 orang dengan jumlah WNI sebanyak 531
orang dan WNI sebanyak 35 orang, sedangkan yang berangkan dalam tahun yang sama adalah 613 orang dengan WNI sebanyak 483 orang dan WNA sebanyak 130 orang.