Analisis logit Metode Analisis Data

Dimana L constrained adalah Likelihood dengan variabel independen tertentu, dan L unconstrained adalah Likelihood tanpa variabel independen tertentu. Karena uji statistik ini mengikuti distribusi chi – square dimana derajat bebasnya adalah banyaknya parameter dalam model, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah H diterima jika uji LR   2 Formula logit model : 3.52 Dimana Pdd : Variabel ini dihitung sejak SD = 6 tahun, SMP = 9 tahun, dan SMA=12 tahun Tangkel : Variabel dinyatakan dalam jumlah tanggungan keluarga saat dilakukan wawancara dengan responden Umur : Variabel ordinal yang sesuai dengan nilai pada saat dilakukan wawancara dan bila lebih enam bulan dihitung dalam waktu satu tahun Awas : Variabel dummy binary lemahnya pengawasan di wilayah perbatasan, diberi nilai 1 jika pengawasan di wilayah perbatasan lemah, 0 jika baik Koop : Variabel dummy binary kooperatif petugas Filipina, diberi nilai 1 jika petugas tersebut kooperatif dalam meloloskan barang iliegal, 0 jika tidak. Ikan : Variabel disparitas harga ikan Tuna di Tahuna Indonesia dan di Gensan Filipina dalam ribu rupiah Mklp : Variabel disparitas harga minyak Kelapa di Tahuna Indonesia dan di Gensan Filipina dalam ribu rupiah Pemecahan analisis logit ini dilakukan dengan menggunakan perangkat komputer dan tools yang digunakan adalah program EViews versi 0.7. 4 KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

4.1 Keadaan Geografis dan Iklim

Kabupaten Kepulauan Sangihe merupakan bagian integral dari Provinsi Sulawesi Utara, dengan ibukota Tahuna, yang berjarak sekitar 142 mil laut dari Manado sebagai ibukota Provinsi Sulawesi Utara. Wilayah ini berada di antara P. Sulawesi dengan P. Mindanao Republik Filipina, dengan batas-batasnya sebagai berikut: 1 sebelah utara berbatasan dengan Republik Filipina; 2 sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Kepulauan Talaud; 3 sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Kepulauan Sitaro; dan 4 sebelah barat berbatasan dengan Laut Sulawesi. Memperhatikan posisi Kabupaten Kepulauan Sangihe, maka Kabupaten ini dapat disebut sebagai “Daerah Perbatasan”, dan juga dijuluki sebagai Daerah Kepulauan, Daerah Tertinggal dan Daerah Rawan Bencana Alam. Sebagai Kawasan Perbatasan, Kabupaten Kepulauan Sangihe memiliki peluang dan kekuatan yang dapat diandalkan untuk bersinergi ke dalam dinamika globalisasi karena posisi daerah ini terletak di pinggiran Samudera Pasifik yang sangat memungkinkan untuk melakukan terobosan-terobosan di bidang ekonomi dan perdagangan yang bersifat outwardlooking mengingat bagian utara terdapat beberapa negara yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia seperti Jepang, Korea, Cina, Taiwan, dan Amerika Serikat dengan memanfaatkan posisi negara tetangga Filipina sebagai pelabuhan transit. Kabupaten Kepulauan Sangihe pada awalnya menjadi satu kabupaten dengan Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Talaud yang pada tahun 2002 dimekarkan menjadi dua kabupaten yaitu Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kabupaten Kepulauan Talaud melalui UU No. 52002, kemudian pada tahun 2007, Kabupaten Kepulauan Sangihe kembali mengalami pemekaran dengan dibentuknya Kabupaten Kepulauan Siau, Tagulandang, Biaro atau disingkat menjadi Kabupaten Kepulauan Sitaro melalui UU No. 152007. Iklim Kepulauan Sangihe dipengaruhi oleh angin Muson, musim kemarau pada bulan Juli sampai dengan bulan September, dan musim penghujan terjadi pada bulan September sampai dengan Nopember. Tipe iklim ini menurut Schmidt dan Ferguson adalah tipe iklim A atau beriklim basah. Suhu udara di suatu tempat dipengaruhi oleh tinggi rendahnya tempat tersebut terhadap permukaan laut dan jaraknya dari pantai. Secara umum, suhu rata-rata berkisar antara 27ºC sampai 28ºC selama periode tahun 2002 sampai 2007. Suhu rata-rata terendah terjadi pada bulan Desember 2003 yaitu 26.6ºC dan suhu tertinggi terjadi pada bulan Juni 2007 yaitu 28.5ºC. Kabupaten Kepulauan Sangihe mempunyai kelembaban udara nisbi relatif tinggi dengan rata-rata per bulan pada tahun 2007 adalah 83.92. Kelembaban udara nisbi beragam tiap bulan dari terendah sebesar 80 pada bulan Oktober sampai dengan tertinggi 87 persen pada bulan Januari dan Desember. Curah hujan tertinggi selama tahun 2007 terjadi pada bulan Januari yaitu 731 mm dengan hari hujan 26 hari, sedangkan curah hujan yang terendah terjadi pada bulan Mei sebesar 168 mm dengan 22 hari hujan.

4.2 Penduduk dan Ketenagakerjaan

Hasil sensus penduduk dan catatan registrasi penduduk, jumlah penduduk cenderung stabil setiap tahunnya. Tahun 1995, jumlah penduduk sebanyak 191 108 jiwa dan meningkat menjadi 192 363 jiwa pada tahun 2004. Meskipun jumlah penduduk meningkat, tetapi laju pertumbuhan penduduk LPP, cenderung menurun yaitu dari pertumbuhan 0.65 pada tahun 1990 menurun menjadi – 0.25 pada tahun 2000. Dalam tahun 2007, jumlah penduduk Kabupaten Kepulauan Sangihe berjumlah 130 129 jiwa dengan tingkat kepadatan sebesar 177 jiwakm². Jumlah penduduk tersebut tersebar di beberapa kecamatan dan yang tertinggi di Kecamatan Tabukan Utara sejumlah 20 986 orang 16.13, menyusul di Kecamatan Tahuna sebanyak 14 579 jiwa 11.20, dan di Kecamatan Tamako sebanyak 13 269 jiwa 10.20 Tabel 2.