relatif kecil dari total luasan pulau dan digunakan untuk pemukiman penduduk. Sungai di pulau
ini adalah sungai buatan yang hulunya berasal dari sebuah mata air.
4 39’51” -
125 25’38”-
Sumber: Ekspedisi Garis Depan Nusantara 2010 Gambar 7 Posisi Pulau Kawio Secara Geografis
Pulau Kawio terletak di sebelah utara katulistiwa, menyebabkan daerah ini mempunyai iklim equatorial, yang tidak memiliki suhu yang berbeda dengan observasi di beberapa daerah di
Kepulauan Sangihe. Persentase kelembaban yang tertinggi sekitar 89
dan yang terendah sekitar 82. Keadaan angin di daerah ini sangat dipengaruhi kehidupan masyarakat, dengan
posisi sebagai berikut: 1 angin barat bertiup antara bulan September sampai dengan Januari dengan kecepatan rata-rata 50 kmjam sampai dengan 80 kmjam.
Pada musim ini dikenal dengan ombaknya besar disertai dengan hujan lebat sehingga mempengaruhi lalu lintas pelayaran
dan sering mengakibatkan kecelakaan; 2 angin utara bertiup ke selatan antara bulan Februari sampai dengan Maret dengan kecepatan 30 kmjam sampai dengan 60 kmjam.
Kondisi ini menimbulkan ombak besar dengan curah hujan amat kurang, kadang-kadang angin bertiup terus
menerus selama satu sampai dua minggu, kemudian selama dua atau tiga hari keadaan laut tenang kembali, demikian terus menerus berganti sampai musim berikutnya tiba; 3 angin selatan yang
bertiup ke utara dengan kecepatan 20 sampai 40 kmjam dan bertiup pada bulan Juli sampai Agustus dengan keadaan laut berombak cukup besar; dan 4 angin timur bertiup ke arah barat
antara bulan April sampai dengan Juni dengan kecepatan 15 kmjam sampai dengan 25 kmjam. Kadang-kadang angin tidak ada sama sekali. Keadaan laut tenang, sehingga pada musim ini baik
sekali untuk pelayaran. Curah hujan tertinggi sebesar 591.2 mm dan terjadi pada bulan Februasi dan terendah
sebesar 127.9 mm dan terjadi pada bulan Mei. Sedangkan musim terbagi tiga musim yaitu
musim hujan September sampai Nopember, musim kemarau Juli sampai September dan musim pancaroba Februari sampai Juni. Jumlah penduduk P. Kawio sebanyak 392 jiwa dengan
jumlah laki-laki sebanyak 213 jiwa dan perempuan 179 jiwa, dengan jumlah 117 KK. Mata
pencaharian penduduk sebagai nelayanpetani sebesar 90 dan lain-lain sebanyak 10. Nelayan pulau ini sangat menggantungkan diri kepada alam, dan jika cuaca buruk para nelayan tersebut
memilih tidak melaut dan mengolah kopra.
5 HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Kondisi Ekonomi Kabupaten Kepulauan Sangihe
Salah satu ukuran kuantitatif yang diperlukan untuk memberikan gambaran pembangunan ekonomi tentang keadaan pada masa lalu, masa kini, dan
sasaran-sasaran yang dicapai dalam masa mendatang adalah Produk Domestik Regional Bruto PDRB. PDRB merupakan salah satu
ukuran perkembangan atau kinerja ekonomi suatu daerah yang dapat dilihat pada PDRB atas dasar harga berlaku ADHB dan atas dasar harga konstan ADHK.
Khusus untuk PDRB ADHK digunakan data harga konstan tahun 2000 sebagai tahun dasar berdasarkan harga konstan
tahun 2000 karena dianggap kondisi harga pada saat itu relatif konstan.
5.1.1 Struktur ekonomi
Kinerja ekonomi Kabupaten Kepulauan Sangihe selama tahun 2005 sampai dengan tahun 2009 cukup menggembirakan hal ini dapat dilihat pada PDRB ADHB tahun 2005 mencapai Rp.
709 .62 miliar meningkat pada tahun 2006 sebesar Rp. 803.73 miliar, tahun 2007 sebesar Rp. 896.74 miliar tahun 2008 sebesar Rp. 1 040.34 miliar dan tahun 2009 mencapai Rp. 1 231.15
miliar sebagaimana disajikan dalam Lampiran 1. Lampiran 1 menggambarkan struktur ekonomi Kabupaten Kepulauan Sangihe yang
biasanya dilihat dengan pendekatan makro sektoral, yaitu berdasarkan kontribusi sektor ekonomi terhadap pembentukan PDRB.
Secara makro sektoral, perekonomian Kabupaten Kepulauan Sangihe masih mengandalkan potensi sektor pertanian yang
didukung oleh subsektor tanaman bahan makanan, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan. Data selengkapnya disajikan
dalam Tabel 13.
Tabel 13 Struktur perekonomian PDRB ADHB Kabupaten Kepulauan Sangihe
Dalam
Sumber: Hasil olahan data dari BPS Kepulauan Sangihe 2010.
Lapangan Usaha 2005
2006 2007
2008 2009
Rata-rata 1. Pertanian
29.91 29.24
31.00 32.14
32.22 30.90
a. Tabama 2.84
3.04 3.74
3.31 3.03
3.19 b. Perkebunan
17.48 17.13
18.83 20.89
21.91 19.25
c. Peternakan 2.72
2.38 2.21
2.12 1.87
2.26 d. Kehutanan
0.10 0.10
0.09 0.10
0.09 0.10
e Perikanan 6.76
6.59 6.13
5.72 5.32
6.10
2. Pertambangan dan Penggalian 3.58
3.61 3.51
3.53 3.28
3.50
a. Pertambangan 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 b. Penggalian
3.58 3.61
3.51 3.53
3.28 3.50
3. Industri Pengolahan 7.17
7.16 6.70
6.24 5.80
6.62 4. Listrik, Gas dan Air
0.58 0.55
0.53 0.50
0.45 0.52
a. Listrik 0.47
0.45 0.43
0.41 0.37
0.42 b. Air Bersih
0.11 0.10
0.10 0.09
0.08 0.09
5. Bangunan 8.23
8.25 8.51
9.37 9.60
8.79 6. Perdagangan, Hotel Restoran
16.13 15.75
16.03 16.01
16.34 16.05
a. Perdagangan besar eceran 14.95
14.55 14.87
15.00 15.41
14.96 b. Hotel
0.26 0.25
0.24 0.24
0.22 0.24
c. Restoran 0.92
0.95 0.93
0.77 0.70
0.85
7. Pengangkutan Komunikasi 11.42
11.19 10.80
9.63 10.08
10.63
a. Angkutan 11.04
10.82 10.43
9.29 9.77
10.27 b. Komunikasi
0.38 0.37
0.37 0.34
0.32 0.36
8. Keuangan Jasa Perusahaan 5.96
6.58 6.47
7.20 7.08
6.66
a. Bank 3.98
4.75 4.72
5.58 5.60
4.93 b. Lembaga keuangan non bank
0.05 0.05
0.05 0.05
0.05 0.05
c. Sewa rumah 1.86
1.71 1.64
1.50 1.36
1.61 d. Jasa perusahaan
0.07 0.07
0.07 0.07
0.07 0.07
9 Jasa-jasa 17.03
17.67 16.44
15.40 15.15
16.34
a. Pemerintahan 14.09
14.92 13.72
12.69 12.50
13.59 b. Swasta
2.94 2.75
2.72 2.71
2.65 2.75
PDRB 100.00
100.00 100.00
100.00 100.00
100.00