Simpulan Keuangan Jasa Perusahaan 0.3112334
118.59 miliar, demikian pula untuk real discount rate 4.94
jumlah yang diterima sekitar Rp. 360.09 miliar. Penerimaan dalam penangkapan ikan pelagis
besar pada market discount rate 15 seharusnya sebesar Rp. 195.42
miliar tetapi karena terdepresiasi maka jumlah yang diterima hanya Rp. 97.13
miliar, demikian pula untuk real discount rate 4.94 jumlah yang diterima sekitar Rp.
294.93 miliar. 5
Pola hubungan antara effort dan depresiasi tidak seketika terjadi pada saat itu, melainkan terjadi lag sehingga depresiasi baru akan terjadi pada periode
berikutnya. Depresiasi yang terjadi adalah karena perkembangan effort yang
berlebihan excessive pada periode sebelumnya sehingga walaupun effort cenderung rendah pada periode tersebut, namun depresiasi sumber daya ikan pasti
akan terjadi. 6
Semakin tinggi discount rate akan mendorong tingkat eksploitasi sumber daya lebih ekstraktif sehingga akan mempertinggi tekanan terhadap sumber daya pada
gilirannya akan mempercepat laju degradasi yang berdampak kepada kepunahan. 7
Pengelolaan optimal untuk ikan pelagis kecil pada market discount rate 15 adalah effort 5 342 triptahun yang akan menghasilkan biomas sebanyak 3 426.28
tontahun dan produksi optimal 3 326.19 tontahun, dan untuk real discount rate 4.94 adalah effort 4 998 triptahun yang akan menghasilkan biomass sebanyak
3 620.33 tontahun dan produksi optimal 3 287.57 tontahun. Pengelolaan optimal untuk ikan pelagis besar pada market discount rate 15
adalah effort 1 193 triptahun yang akan menghasilkan biomas sebanyak 983.34 tontahun dan
produksi optimal 891.90 tontahun, dan untuk real discount rate 4.94 adalah
effort 1 133 triptahun yang akan menghasilkan biomass sebanyak 1 010.13 tontahun dan produksi optimal 870.29 tontahun.
8 Pengurangan “wilayah perdagangan lintas batas” dari keseluruhan Kepulauan
Sangihe menjadi hanya gugus Pulau Kawio Pulau Marore, Pulau Kemboleng, Pulau Kawaluso, Pulau Mamanuk, Pulau Matutuang, dan Pulau Dumarehe dan
gugus Pulau Bukide Pulau Bukide, Pulau Liang, Pulau Salehe, Pulau Meliang, Pulau Bilontoh dan Pulau Lipang menyebabkan terpengaruhnya inisiatif
perdagangan lokal masyarakat Kepulauan Sangihe yang berpusat di Tahuna, tetapi market power tetap bekerja sebagaimana mestinya, yang akhirnya terjadi
perdagangan illegal penyelundupan. 9
Sampai saat penelitian dilaksankan persoalan batas negara belum mengalami kemajuan yang berarti dalam perundingannya, disebabkan Filipina memiliki
kecenderungan mendorong kerjasama pengelolaan perikanan daripada penetapan garis batas demarkasinya.
10 Untuk dapat melaksanakan keamanan dan pertahanan terhadap kedaulatan,
pengawasan terhadap pemanfaatan SDA, penjagaan terhadap kepentingan nasional national interst, pengamanan lingkungan hidup environmental
protection, dan lainnya, maka garis batas negara Indonesia dan Filipina perlu segera direalisasikan;
11 Perdagangan illegal mempunyai hubungan erat terhadap tingkat pendidikan,
tanggungan keluarga, umur responden, dan disparitas harga antara Filipina dan Indonesia terutama Kabupaten Kepulauan Sangihe
12 Perdagangan lintas batas border crossing agrement, BCA dapat ditinjau kembali
mengingat pembatasan yang terjadi mengarah kepada pemiskinan masyarakat, di Kawasan Perbatasan Kepulauan Sangihe perlu memperoleh perhatian;