Depresiasi sumber daya perikanan

memberikan pedoman pengelolaan bahwa perlakuan khusus perlu diterapkan dalam pengelolaan perikanan di Kepulauan Sangihe. Data biofisik dan data ekonomi yang telah dikaji sebelumnya, digunakan untuk menghitung nilai depresiasi jenis ikan pelagis kecil dan ikan pelagis besar dengan menggunakan formula 3.30, 3.31 dan formula 3.32. Proses perhitungan depresiasi untuk ikan pelagis kecil dilakukan melalui mocrosoft excel yang tertera dalam Lampiran 22, dengan hasil analisisnya disajikan dalam Tabel 34. Tabel 34 Perubahan rente ekonomi depresiasi kelompok ikan pelagis kecil Keterangan Sus Rev : penerimaan lestari sustainable revenue TC : total cost Sus Rent : rente lestari sustainable rent PVRa : present value sustainable rent dengan δ market 15 PVRb : present value sustainable rent dengan δ real 4.94 ∆PVRa : perubahan present value sustainable rent dengan δ market 15 ∆PVRb : perubahan present value sustainable rent dengan δ real 4.94 Selama 20 tahun 1988-2007 periode pengamatan, penangkapan ikan pelagis kecil telah terjadi depresiasi dengan kisaran Rp. 860 juta sampai dengan Rp. 69.61 miliar dengan total Tahun Sus Rev Rp.Juta TC Rp. Juta Sus Rent Rp. Juta Discount rate PV Ra Rp.Juta ▲ PV.Ra PV Rb Rp.Juta ▲PV.Rb Market Real 1988 8 444.94 2 172.33 6 272.61 0.15 0.0494 41 817.42 41 817.42 126 975.97 126 975.97 1989 8 199.93 2 773.66 5 426.27 0.15 0.0494 36 175.15 5 642.27 109 843.59 17 132.39 1990 8 788.17 3 059.83 5 728.34 0.15 0.0494 38 188.96 -2 013.80 115 958.37 -6 114.78 1991 9 835.49 3 169.73 6 665.75 0.15 0.0494 44 438.36 -6 249.40 134 934.29 -18 975.92 1992 10 728.02 3 205.45 7 522.57 0.15 0.0494 50 150.44 -5 712.08 152 278.66 -17 344.37 1993 11 729.40 3 904.53 7 824.87 0.15 0.0494 52 165.81 -2 015.37 158 398.20 -6 119.54 1994 10 637.62 5 385.66 5 251.96 0.15 0.0494 35 013.05 17 152.76 106 314.93 52 083.27 1995 12 465.64 5 056.46 7 409.17 0.15 0.0494 49 394.50 -14 381.44 149 983.29 -43 668.35 1996 13 598.92 4 795.32 8 803.60 0.15 0.0494 58 690.67 -9 296.17 178 210.53 -28 227.24 1997 17 725.73 5 376.44 12 349.29 0.15 0.0494 82 328.62 -23 637.95 249 985.68 -71 775.15 1998 17 554.94 5 770.36 11 784.59 0.15 0.0494 78 563.91 3 764.71 238 554.37 11 431.31 1999 18 001.69 6 088.02 11 913.67 0.15 0.0494 79 424.49 -860.58 241 167.48 -2 613.11 2000 17 027.43 7 582.81 9 444.62 0.15 0.0494 62 964.11 16 460.38 191 186.58 49 980.90 2001 15 187.07 9 699.92 5 487.15 0.15 0.0494 36 581.00 26 383.11 111 075.91 80 110.67 2002 20 758.56 4 829.09 15 929.47 0.15 0.0494 106 196.46 -69 615.46 322 458.88 -211 382.96 2003 20 897.46 5 998.74 14 898.72 0.15 0.0494 99 324.80 6 871.66 301 593.52 20 865.35 2004 21 122.20 5 711.72 15 410.48 0.15 0.0494 102 736.52 -3 411.72 311 953.00 -10 359.48 2005 21 116.42 5 780.62 15 335.80 0.15 0.0494 102 238.67 497.85 310 441.31 1 511.70 2006 21 027.38 4 751.67 16 275.71 0.15 0.0494 108 504.75 -6 266.08 329 467.86 -19 026.55 2007 23 753.16 5 409.37 18 343.79 0.15 0.0494 122 291.94 -13 787.19 371 331.79 -41 863.94 depresiasi Rp. 156.38 miliar. Jumlah rente yang seharusnya diterima dari penangkapan ikan pelagis kecil sekitar Rp. 274.97 miliar pada market discount rate 15 tetapi karena terjadi depresiasi maka rente ekonomi menjadi Rp. 118.59 miliar. Depresiasi terjadi pada sekitar 11 tahun dari 20 tahun 1988-2007 pengamatan, yaitu: pada tahun 1990, 1991, 1992, 1995, 1996, 1997, 1999, 2002, 2004, 2006, dan tahun 2007. Selanjutnya perhitungan rente pada real disconut rate yang lebih konservatif dari Kula 4.94 menghasilkan rente sebesar Rp. 834.94 miliar tetapi depresiasi yang terjadi sebesar Rp. 474.86 miliar menyebabkan berkurangnya rente menjadi Rp. 360.09 miliar selama 20 tahun 1988-2007 periode pengamatan. Perhitungan rene sumber daya perikanan pelagis kecil dengan menggunakan discount rate yang lebih konservatif dari Kula 4.94 depresiasi ikan pelagis kecil terjadi pada tahun yang sama dengan market discount rate 15 dengan kisaran depresiasi Rp. 6.12 miliar sampai Rp. 211 miliar. Depresiasi SDI pelagis kecil mengalami pola atau perilaku yang counter cyclical antara effort dan produksi aktual. Pada saat effort terjadi penurunan peningkatan, produksi aktual tidak menunjukkan proporsi yang seimbang atau sama dalam proses penurunanpeningkatan sesuai dengan pola effort yang ada, malahan bisa terjadi sebaliknya, yaitu effort dalam penangkapan ikan pelagis kecil mengalami penurunan, produksi aktual justru meningkat. Sebagai contoh ketika effort dalam penangkapan ikan pelagis kecil mengalami penurunan dari sekitar 8 231 trip ke 7 747 trip dari tahun 1990 ke 1991, produksi aktual justru meningkat dari 2 707.08 ton ke 2 909.64 ton. Selanjutnya ketika effort dalam penangkapan ikan pelagis kecil naik dari sekitar 7 870 trip ke 8 048 trip dari tahun 1998 ke 1999, produksi aktual justru turun dari 3 455.76 ton ke 3 187.32 ton. Pola atau perilaku yang counter cyclical ini menyebabkan penurunan pada tangkap lestari sustainable yield sehingga menyebabkan terjadinya depresiasi rente pada SDI pelagis kecil. Implikasinya terhadap kebijakan adalah bahwa untuk meningkatkan nilai stok SDI pelagis kecil, kebijakan untuk menurunkan level input effort adalah pilihan yang tepat. Pola depresiasi rente sumber daya terhadap present value dari rente SDI pelagis kecil tertera dalam Gambar 14. Gambar 14 Present value rente dan depresiasi SDI pelagis kecil. Perhitungan untuk kelompok ikan pelagis besar dengan menggunakan hasil kajian yang tertera dalam Lampiran 23, dengan hasil perhitungan depresiasi perikanan pelagis besar disajikan pada Tabel 35. Dari Tabel 35 terlihat bahwa selama 20 tahun 1988-2007 periode pengamatan dalam penangkapan ikan pelagis besar telah terjadi depresiasi dengan kisaran Rp. 1.16 miliar sampai dengan Rp. 26.19 miliar, dengan total depresiasi sekitar Rp. 98.29 miliar. Jumlah rente ekonomi yang seharusnya diterima dari penangkapan ikan pelagis besar sekitar Rp. 195.42 miliar pada market discount rate 15 tetapi karena terjadi depresiasi maka rente ekonomi yang diterima menjadi Rp. 97.13 miliar. Depresiasi terjadi pada sekitar 11 tahun dari 20 tahun periode pengamatan yaitu pada tahun 1989, 1990, 1991, 1993, 1996, 1997, 1999, 2000, 2002, 2004 dan tahun 2006. Selanjutnya perhitungan rente pada real discount rate yang lebih konservatif dari Kula 4.94 menghasilkan nilai rente sebesar Rp. 579.01 miliar dalam penangkapan ikan pelagis besar, tetapi depresiasi yang terjadi sebesar Rp. 284.08 miliar menyebabkan berkurangnya rente menjadi Rp. 294.93 miliar selama 20 tahun 1988 - 2007 periode pengamatan. Perhitungan rente SDI pelagis besar dengan menggunakan real discount rate 4.94, depresiasi ikan pelagis besar terjadi pada tahun yang sama dengan market discount rate 15, dengan kisaran depresiasi Rp. 3.53 miliar sampai dengan Rp. 79.53 miliar. Tabel 35 Perubahan rente ekonomi depresiasi sumber daya ikan pelagis besar di perairan Kepulauan Sangihe K eterangan Sus Rev : penerimaan lestari sustainable revenue TC : total cost Sus Rent : rente lestari sustainable rent PVRa : present value sustainable rent dengan δ market 15 PVRb : present value sustainable rent dengan δ real 4.94 ∆PVRa : perubahan present value sustainable rent dengan δ market 15 ∆PVRb : perubahan present value sustainable rent dengan δ real 4.94 Depresiasi SDI pelagis besar mengalami pola atau perilaku yang counter cyclical antara effort dan produksi aktual. Pada saat effort terjadi penurunan peningkatan, produksi aktual tidak menunjukkan proporsi yang seimbang atau sama dalam proses penurunanpeningkatan sesuai dengan pola effort yang ada, malahan bisa terjadi sebaliknya, yaitu effort mengalami penurunan, Tahun Sus Rev Rp.Juta TC Rp. Juta Sus Rent Rp. Juta Discount rate PV Ra Rp.Juta ▲ PV.Ra PV Rb Rp.Juta ▲PV.Rb Market Real 1988 5 316.58 2 266.82 3 049.76 0.15 0.0494 20 331.72 20 331.72 61 736.00 61 736.00 1989 4 737.82 1 513.71 3 224.10 0.15 0.0494 21 494.03 -1 162.31 65 265.27 -3 529.27 1990 5 391.25 1 874.09 3 517.16 0.15 0.0494 23 447.72 -1 953.69 71 197.54 -5 932.27 1991 6 135.42 2 299.83 3 835.59 0.15 0.0494 25 570.58 -2 122.86 77 643.46 -6 445.92 1992 5 586.12 6 095.81 509.69 0.15 0.0494 3 397.93 22 172.64 10 317.61 67 325.84 1993 7 573.73 3 135.16 4 438.57 0.15 0.0494 29 590.43 -26 192.50 89 849.49 -79 531.88 1994 7 815.60 4 766.87 3 048.72 0.15 0.0494 20 324.83 9 265.60 61 715.07 28 134.42 1995 7 819.10 6 387.22 1 431.88 0.15 0.0494 9 545.85 10 778.98 28 985.37 32 729.71 1996 6 534.66 9 024.87 2 490.22 0.15 0.0494 16 601.47 -7 055.62 50 409.31 -21 423.95 1997 11 290.79 6 556.32 4 734.46 0.15 0.0494 31 563.09 -14 961.63 95 839.36 -45 430.04 1998 11 252.15 6 864.62 4 387.54 0.15 0.0494 29 250.24 2 312.85 88 816.53 7 022.82 1999 11734.31 6 678.71 5 055.60 0.15 0.0494 33 704.00 -4 453.76 102 340.10 -13 523.56 2000 12 118.06 5 480.34 6 637.72 0.15 0.0494 44 251.50 -10 547.49 134 366.90 -32 026.80 2001 12 633.50 6 117.91 6 515.60 0.15 0.0494 43 437.30 814.19 131 894.65 2 472.25 2002 12 667.31 4 722.81 7 944.50 0.15 0.0494 52 963.34 -9 526.03 160 819.86 -28 925.21 2003 13 383.46 6 739.03 6 644.43 0.15 0.0494 44 296.19 8 667.15 134 502.59 26 317.27 2004 13 421.74 6 086.01 7 335.73 0.15 0.0494 48 904.88 -4 608.69 148 496.59 -13 994.00 2005 13 099.07 8 295.13 4 803.93 0.15 0.0494 32 026.23 16 878.65 97 245.62 51 250.97 2006 13 468.03 6 308.26 7 159.77 0.15 0.0494 47 731.83 -15 705.61 144 934.71 -47 689.09 2007 15 014.59 8 741.14 6 273.45 0.15 0.0494 41 822.97 5 908.87 126 992.82 17 941.90 produksi aktual justru meningkat. Sebagai contoh ketika effort meningkat dari 2 696 trip ke 3 342 trip dari tahun 1994 ke 1995 produksi aktual justru menurun dari 1 433.6 ton ke 1 169.5 ton demikian pula pada saat effort dalam penangkapan ikan pelagis besar turun dari sekitar 2 185 trip ke 1 607 trip dari tahun 2001 ke 2002, produksi aktual justru naik dari 1 189 ton ke 1 266 ton. Pola atau perilaku yang counter cyclical ini menyebabkan penurunan pada tangkap lestari sustainable yield sehingga menyebabkan terjadinya depresiasi rente pada SDI pelagis besar. Pola depresiasi rente sumber daya terhadap present value dari rente ikan pelagis besar disajikan dalam Gambar 15. Gambar 15 Present value rente dan depresiasi SDI pelagis besar

5.4.3 Pengelolaan sumber daya perikanan yang optimal

Sumber daya perikanan merupakan aset kapital yang dalam pengelolaannya harus dikelola secara optimal juga memerlukan kapital. Pada pendekatan kapital, biaya korbanan opportunity cost untuk mengelola SDI pada saat ini dihitung melalui rente ekonomi optimal optimal rent yang seharusnya diperoleh dari SDI apabila dikelola secara optimal. Dalam kondisi aktual, jarang sekali terjadi pemanfaatan SDI pada penangkapan maupun effort yang optimal, padahal dengan melakukan pemanfaatan pada tingkat optimal inilah maka perikanan tangkap akan lestari. Menurut Hartwick 1990, pengetahuan mengenai perbedaan antara tingkat tangkapan dan upaya aktual dan optimal sangat diperlukan bagi penentu kebijakan, untuk menyesuaikan kebijakan tangkap agar dapat meminimalisasi opprotunity cost dalam bentuk ekonomi optimal yang lestari, yang hilang karena memanfaatkan SDI pada tingkat saat ini. Pemanfaatan optimal dari SDI sepanjang waktu, pada dasarnya dapat diketahui dengan menggunakan teori kapital ekonomi sumber daya yang dikembangkan oleh Clark dan Munro 1975. Analisis dilakukan menggunakan dua nilai discount rate yang berbeda yaitu market discount rate 15 dan real discount rate 4.94 dengan pemecahannya menggunakan formula 3.36 dan formula 3.37 serta alat bantu analitik melalui program MAPLE. Hasil perhitungan depresiasi untuk penangkapan ikan pelagis kecil disajikan dalam Lampiran 24. Dari data dalam Lampiran 24 tersebut terlihat bahwa apabila SDI pelagis kecil akan dikelola secara optimal pada discount rate 15 maka nilai optimal biomas x harus berada pada 3 426.28 tontahun, dan hasil produksi tangkapan secara optimal h sebesar 3 326.19 tontahun serta input optimal E pada effort 5 342 triptahun. Selanjutnya apabila SDI pelagis kecil akan dikelola secara optimal pada real discount rate 4.94 maka nilai optimal biomas x harus berada pada 3 620.33 tontahun, dan hasil produksi tangkapan secara optimal h sebesar 3 287.57 tontahun serta input optimal E pada effort 4 998 triptahun. Penelitian ini juga menganalisis pengelolaan optimal ikan pelagis besar yang disajikan dalam Lampiran 25. Dari data dalam Lampiran 25 tersebut terlihat bahwa apabila SDI pelagis besar akan dikelola secara optimal pada discount rate 15 maka nilai optimal biomas x harus berada pada 983.34 tontahun, dan hasil produksi tangkapan secara optimal h sebesar 891.90 tontahun serta input optimal E pada effort 1 193 triptahun. Selanjutnya apabila SDI pelagis besar akan dikelola secara optimal pada real discount rate 4.94 maka nilai optimal biomas x