Analisis ekonomi basis Metode Analisis Data

Kriteria pengukuran model location quotient LQ tersebut adalah: 1 Jika nilai LQ 1, berarti sektor tersebut di Kabupaten Kepulauan Sangihe merupakan sektor basis, yang memberikan pengertian bahwa sektor tersebut mampu melayani pasar di dalam dan di luar Kabupaten Kepulauan Sangihe; 2 Jika nilai LQ = 1, berarti sektor tersebut hanya mampu melayani pasar di Kabupaten Kepulauan Sangihe saja atau belum mampu memasarkan hasil sektor tersebut ke daerah lain; dan 3 Jika LQ 1, berarti sektor tersebut belum mampu melayani pasar di Kabupaten Kepulauan Sangihe sekaligus bukan merupakan sektor basis. 2 Faktor pengganda pada metode LQ Dengan asumsi bahwa wilayah melakukan kegiatan ekspor pada nilai LQ 1, maka suatu kegiatan yang berdasarkan lapangan usaha yang melakukan ekspor dapat dihitung sebagai berikut: 3.4 Dimana adalah nilai atau juml;ah produk yang dapat menghasilkan ekspor 3 Analisis shift share Dalam menganalisis perubahan perekonomian Kabupaten Kepulauan Sangihe yang dibandingkan dengan perekonomian Sulawesi Utara digunakan model analisis shift share. Penggunaan data PDRB dengan harga konstan tahun 2000 adalah data PDRB tahun 2005 dan tahun 2009 baik untuk data Kabupaten Kepulauan Sangihe dan data untuk Sulawesi Utara. Menurut Setiono 2010, dari data tersebut dapat dirumuskan model aljabar analisis shift share sebagai berikut: 3.5 Dimana = differential shift Dengan: ∆E05-09i = Tingkat pertumbuhan PDRB sektor i di perekonomian Kabupaten Kepulauan Sangihe tahun 2005 sampai tahun 2009. Ref09 = Jumlah PDRB di perekonomian Sulawesi Utara tahun 2009 Ref05 = Jumlah PDRB di perekonomian Sulawesi Utara tahun 2005 E09i = Jumlah PDRB di sektor i perekonomian Sulawesi Utara tahun 2009 E05i = Jumlah PDRB di sektor i perekonomian Sulawesi Utara tahun 2005 Lok09i = Jumlah PDRB di sektor i perkonomian Kepulauan Sangihe tahun 2009 Lok05i = Jumlah PDRB di sektor i perkonomian Kepulauan Sangihe tahun 2005

3.5.2 Evaluasi perkembangan perikanan tangkap

1 Data produksi perikanan Untuk menganalisis komponen biologi dalam penelitian perikanan, digunakan data time series produksi dan effort perikanan di lokasi penelitian selama periode tertentu 20 tahun data time series. Selanjutnya data yang tersedia masih bersifat agregat, maka dilakukan dekomposisi data untuk menentukan data produksi dan effort untuk jenis alat tertentu yang beroperasi di wilayah penelitian. Dekomposisi dilakukan dengan memilih alat tangkap dominan beroperasi di wilayah penelitian dengan target spesies. Untuk menghitung proporsi produksi terhadap alat tangkap digunakan formula: h = m ∏ t=1 h it h 1i + h 1m 1 n 1 di mana:i = 1,2,....., n. 3.6 h  m  h ij  n 1   i 1   h i  46 Dengan diketahuinya proporsi ini, maka akan diketahui data disagregasi produksi ikan terhadap total alat tangkap. Proses dekomposisi untuk menentukan produksi ikan di suatu perairan dilakukan dengan perhitungan melalui persamaan berikut: h =  ij h it 1 3.7 m  ij = ∏ t=1 h ij ∑ i n-1 3.8 Jadi hasil tangkapan spesies i oleh alat tangkap j pada periode t adalah sebagai berikut: h ijt       h it 1  3.9 Sehingga total produksi perikanan yang akan dianalisis setelah dekomposisi adalah sebagai berikut: hD i    h ijt i j 3.10 Teknik ini dimodifikasi dari teknik yang sama yang telah dilakukan oleh Watson et al. 2001 dan telah digunakan dalam penelitian oleh Anna 2003. Penjelasan dari keseluruhan proses persamaan di atas adalah sebagai berikut: jika dimisalkan bahwa catch dari spesies i oleh alat tangkap j pada periode t sebagai h ijt adalah proporsional terhadap jumlah spesies i yang diproduksi secara total pada periode t. Untuk menentukan proporsi yang tepat, maka digunakan rataan geometrik antara rasio dari hasil tangkapan dari spesies i sebagaimana diperlihatkan pada persamaan 3.9 yang merupakan perjumlahan hasil tangkapan dari spesies i oleh seluruh alat tangkap j.