Evaluasi perkembangan perikanan tangkap
h
m
h
ij
n 1
i 1
h
i
46
Dengan diketahuinya proporsi ini, maka akan diketahui data disagregasi produksi ikan terhadap total alat tangkap.
Proses dekomposisi untuk menentukan produksi ikan di suatu perairan dilakukan dengan perhitungan melalui persamaan berikut:
h =
ij
h
it 1
3.7
m
ij
= ∏
t=1
h
ij
∑
i n-1
3.8
Jadi hasil tangkapan spesies i oleh alat tangkap j pada periode t adalah sebagai berikut:
h
ijt
h
it 1
3.9
Sehingga total produksi perikanan yang akan dianalisis setelah dekomposisi adalah sebagai berikut:
hD
i
h
ijt i
j
3.10
Teknik ini dimodifikasi dari teknik yang sama yang telah dilakukan oleh Watson et al. 2001 dan telah digunakan dalam penelitian oleh Anna 2003.
Penjelasan dari keseluruhan proses persamaan di atas adalah sebagai berikut: jika dimisalkan bahwa catch dari spesies i oleh alat
tangkap j pada periode t sebagai h
ijt
adalah proporsional terhadap jumlah spesies i yang diproduksi secara total pada periode t. Untuk menentukan proporsi yang tepat, maka digunakan
rataan geometrik antara rasio dari hasil tangkapan dari spesies i sebagaimana diperlihatkan pada
persamaan 3.9 yang merupakan perjumlahan hasil tangkapan dari spesies i oleh seluruh alat tangkap j.
2 Standardisasi
effort
Alat tangkap yang digunakan di sekitar perairan Kepulauan Sangihe cukup beragam, sehingga diperlukan suatu pendekataan kesetaraan dalam mengukur tingkat upaya yang
dilakukan. Oleh karena itu dilakukan standardisasi tingkat upaya effort antar alat tangkap yang ada yang mengacu pada teknik standardisasi yang dikembangkan oleh King 1985 yang dikutip
oleh Anna 2003, yang menyebutkan bahwa effort dari alat tangkap yang distandardisasi E berbanding lurus dengan nilai fishing power
dikalikan dengan jumlah fishing days D,
sedangkan nilai fishing power didefinisikan sebagai perbandingan jumlah produksi per alat tangkap yang distandardisasi U dengan jumlah produksi per alat tangkap menjadi standar
U
std
, dengan formula sebagai berikut:
E
it
it
D
it
,
dimana
it
U
it
U
std
3.11
Dimana:
E
it
D
it
it
U
it
U
std
= Tingkat upaya effort dari alat tangkap i pada waktu t yang distandardisasi = Jumlah hari melaut fishing days dari alat tangkap i pada waktu t.
= Nilai kekuatan menangkap fishing power dari alat tangkap i pada waktu t. = Jumlah produksi per alat tangkap catch per unit effort, CPUE dari alat tangkap i
pada waktu t. = Jumlah produksi per alat tangkap catch per unit effort, CPUE dari alat tangkap
yang dijadikan sebagai basis standar. Untuk memperoleh nilai upaya, maka seluruh unit effort distandardisasi berdasarkan alat tangkap
yang dominan digunakan serta memiliki proporsi produksi yang relatif lebih tinggi dari alat tangkap lainnya.
3 Produktivitas hasil tangkapan
Produktivitas adalah kemampuan untuk menghasilkan sesuatu. Produktivitas hasil
tangkapan dihitung dengan menggunakan perbandingan total catch terhadap total fishing effort. Rumus yang digunakan dalam menghitung nilai CPUE Guland 1983, adalah:
2 r
b
2 r
3.12
Di mana: = Hasil tangkapan per upaya penangkapan ikan pada tahun ke i tontrip
= Hasil tangkapan pada tahun ke i ton = Upayan penangkapan ikan pada tahun ke i trip
4 Pendugaan parameter biologi
Parameter biologi yang diduga dalam penelitian ini meliputi r adalah pertumbuhan intrinsik alami, q adalah koefisien kemampuan penangkapan dan K adalah daya dukung
lingkungan carrying capacity. Nilai r, q dan K pada dasarnya telah dikaji dalam Bab 2 melalui persamaan 2.22 yang dikembangkan oleh CYP 1992 dan ditulis kembali sebagai berikut:
lnU
t 1
2r
2 r
lnqK
2 r
2 r
lnU
t
q
2 r
E
t
E
t 1
3.13
Untuk memecahkan persamaan 3.13 tersebut dimulai dengan memisalkan 2r
2 r
ln
qK
a 3.14
1
3.15 q
2 r
b
2
3.16
Sehingga persamaan 3.13 dapat disederhanakan sebagai berikut: ln
U
t 1
a b
1
ln
U
t
b
2
E
t
E
t 1
3.17
Koefisien penduga a, b
1
dan b
2
dapat dihitung dengan menggunakan teknik ordinary least square OLS. Pemecahan OLS dilakukan dengan menggunakan perangkat komputer dengan
Logistik : H
t
qKE
t
E
qE
metode excel. Data yang digunakan adalah data runtun waktu time series selama kurang lebih 20 tahun. Selanjutnya parameter r, q dan K dapat diperoleh dari persamaan 3.14, 3.15 dan
persamaan 3.16. Jenis alat tangkap yang dianalisis mengikuti standardisasi jenis alat yang optimal digunakan. Oleh karenanya untuk memperoleh nilai unit upaya yang benar, seluruh unit
effort distandardisasi berdasarkan purse seine base.
5 Pendugaan produksi lestari
Terdapat dua bentuk model fungsional untuk menggambarkan stok biomas, yaitu bentuk Logistik dan bentuk Gompertz, sebagaimana persamaan dibawah ini:
Bentuk Logistik: dX
t
dt rX
t
1
X
t
K
H
t
3.18
Bentuk Gompertz: dX
t
dt rx lnK X
t
H
t
3.19
Dimana r adalah laju pertumbuhan intrinsik, K adalah daya dukung lingkungan. Bentuk fungsional Logistik adalah simetris, sementara bentuk Gompertz tidak. Diasumsikan bahwa laju
penangkapan linear terhadap biomas dan effort sebagaimana ditulis sebagai berikut:
H
t
qE
t
X
t
3.20
dimana q adalah koefisien kemampuan penangkapan dan E
t
adalah upaya penangkapan. Dengan mengasumsikan kondisi keseimbangan maka kurva tangkapan-upaya lestari yield-effort curve
dari kedua fungsi di atas dapat ditulis sebagai berikut:
q
2
K
2
r
Gompertz : H
t
qKE
t
exp
r
3.21
Estimasi parameter r, K dan q untuk persamaan yield-effort dari kedua model di atas Logistik dan Gompertz melibatkan teknik non-linear. Nilai parameter r, q dan K kemudian
disubsitusikan ke dalam persamaan 3.19 baik dalam bentuk Logistik maupun dalam bentuk Gompertz.
6 Pendugaan parameter degradasi
Tingkat degradasi untuk SDI dilakukan dengan pendataan
inputeffort dan hasil tangkapan dari ikan yang tertera dalam data series.
Dari kedua data tersebut dapat dihitung pendugaan stok dan panen lestari sustainable yield, kemudian dengan membandingkan kondisi
ekstraksi aktual dan sustainable dengan analisis trend dan contrast akan dapat diketahui laju degradasi. Dalam penelitian ini, fungsi degradasi sumber daya perikanan dihitung berdasarkan
formula Anna 2003 yang dimodifikasi dari Amman dan Duraiappah 2001, sebagai berikut:
t
1
1 e
h
st
h
at
3.22
Di mana
t
adalah koefisien atau tingkat degradasi pada periode t,
h
st
adalah produksi lestari pada
periode t, dan
h
at
adalah produksi aktual dalam periode t.
7 Analisis struktur biaya
Struktur biaya merupakan data komponen ekonomi yang sangat penting dalam penelitian ini yang menyangkut struktur biaya dari penggunaan alat tangkap pada waktu operasi
penangkapan dengan menggunakan data cross section. Data cross section diperoleh dari
responden untuk masing-masing alat tangkap. Biaya per unit standard effort dari grup ikan
masing-masing alat tangkap tersebut. Biaya per unit standardisasi effort dari grup ikan yang
digunakan dalam analisis disesuaikan dengan indeks harga konsumen ikan segar tahunan dari
C
et
i 1
i
t 1
CP
t
h
it
i 1
h h h
100
P
t
P
i
...P
j
m
t 1
CP
Badan Pusat Statistik untuk menghasilkan biaya series selama tahun pengamatan. Secara
matematis, biaya per unit effort standard dapat ditulis sebagai berikut:
1
n
TC
i
n E
n i j k
1
3.23
Di mana:
C
et
= biaya per unit standardized effort pada periode t.
TC
i
= biaya total untuk alat tangkap i untuk i = 1, 2, 3, ......m
E
i
= total standardized effort untuk alat tangkap i
h
it
= produksi alat tangkap i pada periode t.
h
i
h
j
.... h
m
= total produksi ikan yang dianalisis untuk seluruh alat tangkap N= jumlah alat tangkap
CPI
t
= indeks harga konsumen pada peride t.
8 Pendugaan fungsi permintaan
Parameter ekonomi yang diperlukan dalam penelitian ini juga menyangkut harga. Parameter harga output diperoleh dengan cara mengkonversi harga nominal per satuan ikan yang
ditangkap ex-vessel price ke dalam harga riil dengan cara menyesuaikannya dengan indeks harga konsumen.
Artinya, nilai yang diperoleh dari survai ataupun data sekunder harus dikonversi ke pengukuran riil, dengan cara menyesuaikan dengan Indeks Harga Konsumen
IHK, sehingga pengaruh inflasi dapat dieliminir. Jadi harga nominal pada periode t bisa
dikonversi dengan harga riil. Pendugaan parameter harga dilakukan dengan:
1
Di mana
P
t
= harga ikan pada periode t dan P
i
..... P
j
adalah harga jenis ikan i sampai j sangat tergantung dari beberapa jenis ikan, m dan n adalah tahun yang dijadikan basis perhitungan
rataan geometrik. Rataan ini kemudian digunakan untuk mengestimasi harga tahunan selama
pengamatan.
9 Pendugaan
discount rate
Untuk menentukan nilai discount rate pemanenan SDI dalam suatu penelitian digunakan real discount rate dengan pendekatan Ramsey.
Dalam pendekatan ini teknik yang digunakan adalah yang dikembangkan oleh Kula 1984 dan teknik ini telah dilakukan atau diadopsi oleh
beberapa peneliti. Kula 1984 mengembangkan teknik ini dengan menggunakan formula yang sama dengan formula yang dikembangkan oleh Ramsey.
Real discount rate r Kula didefinisikan sebagai:
r
g 3.25
Dimana: r = pure time preference konsumsi SDA, yang didasarkan kepada nominal discount
rate; = elastisitas pendapatan terhadap ekstraksi SDI; dan g = laju pertumbuhan ekonomi
karena ekstraksi SDA. Kemudian laju pertumbuhan ekonomi yang diakibatkan oleh ekstraksi
SDI dihitung dari laju konsumsi sumber daya perikanan yang didekati dengan PDRB perikanan, dengan perhitungan melalui formula:
ln C
t
a a
t
ln t
3.26
Di mana Ct adalah PDRB perikanan di lokasi penelitian pada tahun ke t, sehingga derivate persamaan di atas dapat diperoleh nilai elastisitas konsumsi sumber daya alam yaitu:
a
1
ln C
t
ln t 3.27
yang kemudian secara matematis dapat ditulis sebagai berikut:
C C
t g
3.28
t
Mengikuti teknik Brent yang dikutip oleh Anna 2003, dengan menggunakan standar elastisitas pendapatan terhadap konsumsi sumber daya alam sebesar 1, dan
menggunakan nilai discount rate saat ini dari Ramsey sebesar 15, maka diperoleh nilai real discount rate sebagai berikut:
r marketdiscount rate 1g
3.29
10 Pendugaan nilai depresiasi
Untuk menilai depresiasi SDI jenis ikan yang dianalisis digunakan metode present value. Artinya bahwa seluruh rente yang akan datang future value of rent yang diharapkan dihasilkan
dari SDI dihitung dengan nilai masa sekarang present value. Perhitungan depresiasi dalam
penelitian ini menggunakan dua nilai discount rate yang berbeda yaitu market discount rate 15 dan real discount rate dari persamaan 3.29.
Hasil estimasi biofisik dan ekonomi yang telah dilakukan dalam kajian sebelumnya digunakan untuk menghitung depresiasi SDI. Nilai rente yang dihitung adalah nilai selisih antara
penerimaan total total revenue dikurangi dengan total biaya total cost pemanfaatan SDI, yang dinotasikan sebagai berikut Fauzi dan Anna 2005:
3.30 Dimana
= Rente SDI
=
Tingkat upaya
= Biaya per unit effort
t =
Periode waktu Uh
=
Utilitas manfaat yang dihasilkan dari SDI
=
Tangkapan lestari
t t
V
3.31 54
Selanjutnya jika diasumsikan bahwa per input adalah konstan, maka present value dari rente perikanan pada periode tidak terbatas t=0 sampai tak terhingga adalah sebagai berikut:
Dimana adalah nilai discount rate, dan dalam studi ini dilakukan dua skenario
perhitungan depresiasi, yaitu dengan mengunakan dua nilai discount rate yang berbeda, yaitu social discount rate dan nominal market discount rate. Perubahan present value dari SDI antara
periode t – 1 dan t, menyebabkan nilai bersih perubahan dalam stok SDI
terdepresiasi dengan asumsi bahwa kurva permintaan bersifat elastis. Untuk perhitungan laju
depresiasi pada dasarnya sama dengan laju degradasi, hanya menggunakan parameter-parameter ekonomi, sebagai berikut:
3.32 Dimana
dan
11 Pendugaan pengelolaan tingkat maksimum secara ekonomi
Sumber daya perikanan merupakan aset kapital yang dalam pengelolaannya harus dikelola secara optimal juga memerlukan kapital.
Pada pendekatan kapital, biaya korbanan opportunity cost untuk mengelola SDI pada saat ini dihitung melalui rente ekonomi optimal
optimal rent yang seharusnya diperoleh dari SDI apabila dikelola secara optimal. Dalam
kondisi aktual, jarang sekali terjadi pemanfaatan pada effort yang optimal, padahal dengan melakukan pemanfaatan pada tingkat optimal inilah maka perikanan tangkap akan lestari.
Menurut Hartwick 1990, pengetahuan mengenai perbedaan antara tingkat tangkapan dan upaya aktual dan optimal sangat diperlukan bagi penentu kebijakan, untuk menyesuaikan kebijakan
tangkap agar dapat meminimalisasi opprotunity cost dalam bentuk ekonomi optimal yang lestari, yang hilang karena memanfaatkan SDI pada tingkat saat ini.
Pemanfaatan optimal dari SDI sepanjang waktu, pada dasarnya dapat diketahui dengan menggunakan teori kapital ekonomi sumber daya yang dikembangkan oleh Clark dan Munro
1975, dimana manfaat sumber daya perikanan sepanjang waktu adalah sebagai berikut:
3.33 Dengan kendala:
Kemudian dengan memberlakukan Pontryagin Maximum Principle dan mendefinisikan current value Hamiltonian sebagai:
H = x, h + Fx-hx,E
3..34 Dimana
adalah current value shadow price. Akan diperoleh Modified Golden Rule sebagai berikut:
F x
x, h x
x, h h
3.35
Dimana
F x
t
adalah pertumbuhan alami dari stok ikan,
x, h x adalah rente marjinal akibat perubahan biomass,
x, h h adalah rente terjadi akibat perubahan produksi.
Parameter biologi dan ekonomi ditentukan oleh besaran cost per unit effort c, p adalah harga ikan,
adalah discount rate dan q adalah koefisien penangkapan. F x F x adalah
produktivitas marjinal dari biomas yang merupakan turunan pertama dari Fx terhadap x. Persamaan ini menghasilkan tingkat biomas x yang optimal yang dapat digunakan untuk
menghitung tingkat tangkapan dan upaya yang optimal. Dengan menggunakan fungsi biologi
Gompertz dalam persamaan 3.21, diperoleh nilai optimal dari SDI melalui persamaan sebagai berikut:
r lnk x r
cr lnk x x pqx
c
0 3.36
Persamaaan di atas menghasilkan tingkat biomas atau x yang optimal sehingga dapat diketahui tingkat tangkapan dan upaya optimal. Sehingga dapat diketahui rente SDI yang merupakan hasil
dari perkalian antara harga produk ikan dengan tangkapan optimal dikurangi biaya dan tingkat upaya yang optimal atau:
3.37
12 Rezim pengelolaan sumber daya perikanan
Pendekatan untuk mengetahui keseimbangan dalam akses terbuka open access dan terkendali dilakukan dengan analitik optimasi statik yang pendekatannya diacu dalam dari Fauzi
2004, dengan menggunakan parameter biologi dan parameter ekonomi yang dipeproleh sebelumnya. Dengan asumsi dalam kondisi keseimbangan lestari di mana h = F x, maka rente
ekonomi lestari sustainable rent didefinisikan sebagai fungsi dari biomas dalam bentuk:
3.38
Dengan menggunakan model pertumbuhan logistik, rente ekonomi lestari secara eksplisit dapat ditulis menjadi:
3.39
Sehingga maksimisasi keuntungan static diperoleh dengan menurunkan persamaan di atas terhadap x, sehingga diperoleh:
3.40
Persamaan 3.39 di atas dapat dipecahkan untuk menentukan tingkat biomas yang optimal
yakni sebesar:
3.41 Dengan diketahui nilai optimal biomas tersebut, nilai ini dapat disubsitusikan kembali ke
fungsi produksi untuk memperoleh nilai tangkap optimal dan upaya optimal. Dengan substisusi aljabar sederhana diperoleh nilai tangkap optimal dan upaya optimal sebesar:
3.42
3.43
Nilai dan
inilah dalam formula tersebut di atas disebut sebagai tingkat upaya pada konidisi maximum economic yield MEY. Melalui teknik regresi sederhana atau ordinary least
square OLS, parameter-parameter biologi seperti r, q, dan K dapat diketahui dengan langsung sehingga dengan menggabungkannya dengan parameter ekonomi p dan c, nilai optimal biomas,
tangkap dan upaya serta rente ekonomi dapat diktehui. Untuk menghitung tingkat upaya yang optimal dalam kondisi akses terbuka dapat
dilakukan dengan menghitung rente ekonomi yang hilang dissipated di mana: 3.44
Sehingga nilai biomas optimal pada akses terbuka dapat ditentukan sebesar:
3.45
Dengan demikian tingkat produksi dan upaya optimal pada kondisi akses terbuka dapat dihitung melalui subsitusi aljabar, sebagai berikut:
3.46 3.47