Pemanfaatan Hasil Hutan Langsung Oleh Masyarakat Penggantian Kegiatan Deforestasi Penggantian Pengurangan Kapasitas Hutan Nilai Erosi

59 Selanjutnya nilai manfaat air dari hutan rakyat diproksi dari nilai manfaat air hutan produksi dengan faktor koreksi sebesar 50. Faktor koreksi tersebut ditetapkan dengan asumsi bahwa kerapatan hutan rak yat di Pulau Jawa hanya sekitar 50 dari kerapatan hutan produksi. Oleh karena itu nilai manfaat air dari hutan rakyat Jawa Tengah adalah sebagai berikut: NA hrt = 50 X NA hlp ........................................................... dimana : NA hrt NA hlp : : Nilai manfaat air dari hutan rakyat Nilai manfaat air dari hutan produksi

4.4.2 Pemanfaatan Hasil Hutan Langsung Oleh Masyarakat

Nilai pemanfaatan hasil hutan langsung oleh masyarakat kayu bakar dan makanan ternak di Pulau Jawa telah berlangsung sejak zaman penjajahan Belanda Yogasara,2000. Kayu bakar dan makanan ternak tersebut diambil langsung oleh masyarakat dari kawasan hutan tanpa dikenakan pembayaran. Hal tersebut terjadi karena sifat keberadaan hutan yang terbuka bagi masyarakat di dalam dan disekitar hutan. Hasil penelitian Tatuh 1992 antara lain ditemukan fakta bahwa 82.5 penduduk didalam dan disekitar hutan di Pulau Jawa mengkonsumsi kayu bakar dari hutan, dan 66.9 penduduk tergantung rumput dan daun-daunan dar i hutan untuk makanan ternak. Kebutuhan makanan ternak bagi masyarakat pedesaan di Pulau Jawa sebesar 3 300 kgKKtahun. Selanjutnya berdasarkan survey kayu bakar tahun 1985 Departemen Kehutanan 2003 menunjukkan tingkat konsumsi kayu bakar masyarakat pedesaan di dalam dan di sekitar hutan di Pulau Jawa sebesar 1 050 kgKKtahun. Oleh karena penelitian dan survey tersebut dilakukan di Pulau Jawa maka dapat digunakan untuk Provinsi Jawa Tengah. Dengan demikian nilai manfaat langsung hutan ke masyarakat dapat dirumusnya sebagai berikut : ...………………...... dimana: N hhlm P KKsh : : Nilai manfaat hasil hutan langsung oleh masyarakat Jumlah KK sekitar hutan di Jaw a Tengah N hhlm = 82.5 x P KKsh x C KB x P K B + 66.9 x P KKsh x C M K x P MK 6 7 60 C KB C MK P KB P MK : : : : Konsumsi kayu bakar per KK Konsumsi makanan ternak per KK Kayu bakar Makanan ternak

4.4.3 Penggantian Kegiatan Deforestasi

Nilai ekonomi penggantian kegiatan deforestasi konversi hutan, perambahan hutan, dan kerusakan lahan hutan yang lain menggunakan hasil perhitungan Perum Perhutani Jawa Tengah data sekunder.

4.4.4 Penggantian Pengurangan Kapasitas Hutan Nilai Erosi

Nilai ekonomi penggantian adanya pengurangan kapasitas hutan yang direfleksikan dari nilai erosi, dihitung berdasarkan biaya penggantian erosi. Nilai penggantian erosi tersebut telah dilakukan oleh Magrath 1989. Hasil perhitungan Magrath 1989 tersebut antara lain nilai penggantian erosi di Jawa Tengah sebesar 1 untuk on site dan 4 untuk off site dari nilai usaha tani lahan kering. Oleh karena erosi terjadi di hampir seluruh wilayah Provinsi Jawa Tengah maka nilai penggantian erosi tersebut lebih tepat sebesar 4 dari nilai usaha tani lahan kering. Apabila hasil usaha tani tersebut berupa padi, maka penghitungan nilai erosi di Provinsi Jawa Tengah dapat dirumuskan sebagai berikut: ………………………….... dimana : NE ht : Nilai pengganti erosi kawasan hutan tahun L lk Y lk P lk : : : Luas lah an kering Produksi padi rata-rata lahan kering tonhatahun Harga rata-rata padi Rpton

4.4.5 Penggantian Kegiatan Illegal Logging.