34
2.8 Konsep Kelembagaan
Pengertian umum kelembagaan merupakan suatu sistem yang kompleks, rumit dan abstrak yang mencakup ideologi, hukum adat istiadat, aturan, kebiasaan
yang tidak terlepas dari lingkungan. Kelembagaan mempunyai peran yang sangat penting dalam memecahkan masalah-masalah nyata dalam pembangunan.
Kelembagaan merupakan inovasi manusia untuk mengatur interdependensi antar manusia terhadap sesuatu hal yang dicirikan adanya property right hak
kepemilikan, aturan representative atau batas yurisdiksi. Lebih lanjut kelembagaan dapat menjadi peubah eksogen dalam proses pembangunan, dengan
demikian kelembagaan menyebabkan perubahan. Di pihak lain kelembagaan dapat menjadi peubah endogen, sehingga kelembagaan merupakan akibat dari
perubahan pada sistem peubah lain Pakpahan, 1989. Menurut Schmid 1987, terdapat dua jenis pengertian kelembagaan yaitu
kelembagaan sebagai aturan main dan kelembagaan sebagai organisasi. Kelembagaan sebagai aturan main yang mengatur hubungan antara individu yang
didefinisikan haknya dan tanggung jawabnya. Sedangkan kelembagaan sebagai sistem organisasi merupakan gugus kesempatan bagi individu dalam membuat
keputusan dan melaksanakan aktivitasnya. Kelembagaan dibangun dengan 3 tiga komponen utama yaitu : 1
karakteristik sumberdaya, 2 struktur hak-hak property right dan 3 performa. Berdasarkan asumsi interdependensi antara pelaku -pelaku ekonomi, maka proses
determinasi performa merupakan resultante dari interaksi karakteristik sumberdaya dengan struktur hak-hak. Karakteristik sumberdaya akan
men entukan sifat interdependensi antar pelaku ekonomi yaitu menentukan arah dan derajat efek yang timbul dari tindakan satu pihak kepada pihak lain.
Sedangkan struktur hak-hak akan menentukan distribusi biaya manfaat. Pola distribusi hak dan kewajiban ditanggapi oleh setiap individu menurut perilakunya,
sehingga akan menentukan performa. Struktur hak -hak dikendalikan oleh pilihan publik sebagai suatu bentuk implementasi kekuasaan melalui mekanisme transaksi
Schmid, 1987. Konsep property right mengandung makna sosial, yaitu bahwasanya. hak
right dan kewajiban obligations yang diatur oleh hukum, adat dan tradisi atau
35 konsensus anggota masyarakat dalam hal kepentingannya terhadap sumberdaya.
Karena itu pernyataan hak milik memerlukan pengesahan dari masyarakat dimana dia berada. Implikasi dari hal ini adalah 1 hak seseorang adalah kewajiban orang
lain dan 2 hak yang dicerminkan oleh kepemilikan ownership adalah sumber kekuatan kontrol terhadap sumberdaya. Hak dapat diperoleh melalui pembelian
apabila barang atau jasa tersebut dapat diperjualbelikan, diberian atau hadiah, dan diatur oleh administrasi pihak yang berwenang.
Tietenberg 1994 menyatakan bahwa struktur hak kepemilikan yang dapat mengahsilkan alokasi sumberdaya secara efisien mempunyai empat karakteristik,
yaitu: 1. Universality, seluruh sumberdaya asset dimiliki secara individu dan seluruh
hak-hak atas penggunaan sumberdaya tersebut didefinisikan dengan jelas. 2. Exclusivity, seluruh biaya yang dibelanjakan dan manfaat yang diperoleh dari
pemanfaatan sumberdaya tersebut harus ditanggung dinikmati hanya oleh pemiliknya.
3. Transferability, hak kepemilikan harus dapat dipindah tangankan dari pemilik yang satu ke pemilik yang lain dengan sukarela.
4. Enforceability, hak kepemilikan harus aman dari kemungkinan adanya gangguan pihak lain.
Menurut Turner, at al 1994, bentuk kepemilikan secara umum dibagi menjadi empat jenis, yaitu:
1. Hak milik yang bersifat umum common property, yaitu hak dipandang dari segi ekonomi bukan merupakan hak milik karena barang yang dimiliki secara
umum merupakan barang yang dapat dipergunakan oleh setiap orang untuk berbagai keperluan tanpa adanya biaya yang dikeluarkan, misalnya udara, air,
sungai dan lain-lain. 2. Hak milik umum yang terbatas restricted common property, yaitu asset
masyarakat dikelola oleh suatu badan publik atau pemerintah. Pemerintah dapat membatasi penggunaan hak milik dengan berbagai cara yang
dikehendakinya. 3. Hak pakai status-tenure, yaitu pemakai asset dibatasi hanya untuk orang-
orang atau badan-badan tertentu yang ditetapkan berdasarkan hukum. Dengan
36 demikian pemilikan menjamin pemakaian asset sesuai kewenangan atas
pemilikan tersebut. Hak pakai dapat dipindah -tangankan. 4. Hak milik penuh private property right, yaitu hak milik dapat dipindahkan
dan pemindahan suatu asset mengarah pada terbentuknya harga yang sebenarnya. Sesuatu yang dimiliki dapat dihargai dan sesuatu yang berharga
dapat dimiliki tetapi hubungan fungsional antara harga dan hak milik sulit ditentukan secara tepat. Walaupun hak mil ik ini merupakan dasar konsepsi
pemilikan dalam masyarakat, namun hak milik tersebut perlu dibatasi guna mencegah munculnya kesenjangan sosial.
Lebih lanjut menurut Pakpahan 1989, konsep batas yurisdiksi kelembagaan akan menentukan siapa dan apa yang tercakup dalam suatu
kelembagaan dalam suatu masyarakat. Konsep batas yurisdiksi dapat berarti wilayah kekuasaan atau batas otorita yang dimiliki suatu institusi, atau
mengandung makna kedua-duanya. Keefektifan dari batas yurisdiksi terhadap kinerja ditentukan oleh empat hal, yaitu : 1 perasaan sebagai suatu masyarakat
sense of community, 2 eksternalitas, 3 homogenitas dan 4 skala usaha. Perasaan sebagai suatu masyarakat merupakan variabel psikologi penting
yang sering diabaikan dalam analisis ek onomi. Masyarakat merupakan suatu kelompok manusia yang memiliki satu hubungan dengan yang lainnya. Sense of
community ini menentukan siapa yang termasuk dalam suatu masyarakat dan
siapa yang tidak. Hal ini erat kaitannya dengan konsep jarak social social distance
yang akan menentukan kadar komitmen yang dimiliki oleh sutau masyarakat terhadap suatu kebijaksanaan.
Homogenitas preferensi masyarakat dalam kaitannya dengan konsumsi atas barang dan jasa yang dikonsumsi secara kolektif berkaitan dengan siapa yang
memutuskan jawaban atas pemanfaatan barang dan jasa. Adanya homogenitas preferensi dan distribusi individu masyarakat yang memiliki preferensi yang
berbeda akan mempengaruhi pengambilan keputusan. Aturan representatif merupakan perangkat aturan yang menentukan
mekanisme pengambilan keputusan organisasi. Dalam proses pengambilan keputusan dalam organisasi, terdapat dua jenis biaya yang mendasari keputusan,
yaitu : 1 biaya membuat keputusan sebagai produk dari partisipasi dalam
37 membuat keputusan, dan 2 biaya eksternal yang ditanggung oleh seseorang atau
sebuah organisasi sebagai akibat keputusan organisasi tersebut. Aturan representatif akan mempengaruhi struktur dan besarnya biaya tersebut. Aturan
pengambilan keputusan yang sederhana untuk masalah ini adalah meminimumkan kedua biaya. Aturan reprensentatif mengatur siapa yang berhak berpartisipasi
terhada apa dalam proses pengambilan keputusan.
2.9 Kelembagaan Sektor Kehutanan