Dekomposisi Manfaat Hutan Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat

168 Untuk sektor industri kayu lapis, jika permintaan akhir terhadap sektor ini meningkat sebesar satu satuan. maka total output seluruh sektor akan meningkat sebesar 1.89 satuan. Adapun sektor yang paling besar terdorong oleh pergerakan sektor kayu lapis adalah sektor industri kayu gergajian, sektor industri bahan bangunan dari kayu, industri pengolahan lainnya yang terdiri industri kimia, industri logam, industri mesin dan industri yang belum terkelompokan, serta sektor listrik dan gas. Dimana pertumbuhan untuk masing-masing sektor tersebut terdorong sampai sekitar 0.14 satuan untuk sektor industri kayu gergajian, 0.12 satuan untuk sektor industri bahan bangunan dari kayu, 0.15 satuan untuk industri pengolahan lainnya, dan 0.15 satuan untuk sektor listrik dan gas. Lebih lanjut setiap satu satuan kenaikan output industri gerajian kayu, maka ia akan mendorong secara langsung maupun tidak langsung peningkatan pendapatan rumahtangga bukan pertanian golongan bawah sebesar 0.399 satuan dan meningkatkan pendapatan perusahaan sebesar 0.093 satuan. Apabila kita memperhatikan kolom yang sama dengan baris faktor produksi tenaga kerja, maka dapat diketahui bahwa setiap satu satuan kenaikan output industri gergajian kayu mampu mendorong balas jasa tenaga kerja kelompok buruh kasar, operator alat angkut dan operator manual sebesar 0.243 satuan. Jika diasumsikan upah dan gaji yang dibayarkan tetap, maka dapat diartikan akan tercipta lapangan pekerjaan sebesar 0.243 satuan. Dengan cara yang sama kita juga dapat melihat kemampuan fungsi lain sektor kehutanan dan nilai neraca lingkungan sumberdaya hutan terhadap pendapatan institusi dan penciptaan lapangan pekerjaan. Analisis tersebut merupakan dampak global dari suatu kebijakan. Apabila ingin mengetahui arus kebijakan tersebut dapat dianalisi melalui dekomposisi multiplier.

6.3.4 Dekomposisi

Dekomposisi matrik M a dapat dilakukan dalam bentuk perkalian multiplicative atau dalam bentuk pertambahan additive. Sebagaimana jelaskan pada metode analisis di Bab IV terdahulu, hasil matrik dekomposisi dalam bentuk perkalian Ma. 3 Ma. 2 Ma. 1 menunjukkan matrik identitas yang menggambarkan dampak awal injeksi terhadap neraca endogen. Misalnya terdapat 169 kenaikan permintaan sektor penggergajian kayu dari perdagangan luar negeri ekspor. Kenaikan permintaan ini disebut sebagai injeksi awal. Hasil dekomposisi matrik Ma dalam bentuk penjumlahan Ta, Oa, dan Ca menunjukkan tarnsfer Ta, open loop Oa, dan closed loop multiplier Ca. Transfer multiplier menunjukkan dampak yang terjadi di dalam set neraca itu sendiri. Misalnya, kenaikan permintaan terhadap sektor penggergajian yang dicontohkan di atas akan menyebabkan kenaikan output kayu gergajian itu sendiri dan sektor-sektor produksi yang lain. Pada contoh ini proses pengganda bekerja di dalam set neraca produksi. Contoh yang lain misalnya, adalah kenaikan pendapatan perusahaan yang menyebabkan kenaikan pendapatan pemerintah melalui penerimaan pajak. Pada contoh ini proses pengganda bekerja pada set neraca institusi. Open loop multiplier menunjukkan dampak yang terjadi pada suatu neraca yang diakibatkan oleh set neraca yang lain. Misalnya, kenaikan permintaan terhadap sektor padi seperti dicontohkan diatas akan menyebabkan peningkatan permintaan terhadap jumlah tenaga kerja. Pada contoh ini terlihat bahwa, perubahan pada neraca sektor menyebabkan perubahan terhadap neraca fak tor produksi. Closed loop multiplier menunjukkan dampak yang terjadi pada suatu set neraca yang diakibatkan oleh set neraca yang lain, dan kembali lagi ke set neraca yang pertama. Proses tersebut terus berulang sampai dampak suatu injeksi menjadi semakin kecil dan selanjutnya dapat diabaikan. Misalnya, akibat kenaikan terhadap sektor penggergajian maka output sektor ini akan meningkat. Guna memenuhi kenaikan output tersebut, maka diperlukan tambahan sejumlah tenaga kerja. Dengan demikian, pendapatan tenaga kerja akan bertambah, yang berarti pendapatan rumah tangga juga akan meningkat. Dengan kenaikan pendapatan rumat hangga tersebut, maka konsumsi rumah tangga juga akan meningkat. Akhirnya, output sektor penggergajian dan sektor-sektor lainnya misalnya kayu bulat, kayu lapis, bahan bangunan kayu, dan industri pengolahan hasil hutan, hotel dan restoran dan sebagainya juga ikut meningkat Gambaran lebih jelas dari dekomposisi matrik multiplier ini akan lebih jelas apabila dilihat melalui simulasi kebijakan. Dalam sub bab ini hanya akan dijelaskan mengenai dekomposisi multiplier dari kebijakan sektor industri 170 penggergajian yang naik sebesar satu -satuan, melanjutkan contoh pengganda neraca diatas. Untuk menganalisis matrik dekomposisi kita melihat setiap kolo m sektor dalam matrik pengganda transfer, open loop dan close loop. Bahwa ketika output sektor industri penggergajian kayu naik sebesar satu satuan, maka ia akan meminta bahan baku dari sektor yang lain sehingga sektor yang lain akan meningkat outputnya. Sektor-sektor yang mengalami peningkatan akibat aktivitas industri penggergajian adalah sektor kayu yang besarnya mencapai 0.508 satuan, dan sektor industri pengolahan lainnya yang besarnya 0.186 satuan, serta sektor angkutan mencapai 0.0983 satuan . Hal tersebut dapat dijelaskan bahwa output industri penngergajian di Provinsi Jawa Tengah tergantung aktivitas sektor kayu, industri pengolahan lain, dan sektor angkutan. Ketergantungan tersebut menyangkut bahan baku, tenaga kerja, dan pemanfaatan outputnya. Oleh karena itu untuk pengembangan industri penggergajian di Jawa Tengah perlu mempertimbangkan penyediaan bahan baku serta tenaga kerjanya. Gambaran dampak open loop dan close loop untuk peningkatan output sektor industri penggergajian kayu dapat diketahui pada Tabel 54 di bawah ini. Tabel 54. Dekomposisi Matrik Pengganda Sektor Industri Penggergajian Injeksi Transfer Open loop Close loop 1 - - 0.0008 0.0000 2 - - 0.0022 0.0000 3 - - 0.0054 0.0000 4 - - 0.0125 0.0000 5 - - 0.1454 0.0000 6 - - 0. 0843 0.0000 7 - - 0.0751 0.0000 8 - - 0.1275 0.0000 9 - - 0.0045 0.0000 10 - - 0.0010 0.0000 11 - - 0.2649 0.0000 12 - - 0.0018 0.0000 13 - - 0.0022 0.0000 14 - - 0.1342 0.0000 15 - - 0.0784 0.0000 16 - - 0.2351 0.0000 17 - - 0.0649 0.0000 18 - - 0.1385 0.0000 19 - - 0.0757 0.0000 20 - - 0.0739 0.0000 171 Tabel 54. lanjutan Injeksi Transfer Open loop Close loop 21 - 0.0508 - 0.0000 22 - 0.0057 - 0.0000 23 - 0.0002 - 0.0000 24 1,0000 0.0868 - 0.0000 25 - 0.0552 - 0.0000 26 - 0.0778 - 0. 0000 27 - 0.0023 - 0.0000 28 - 0.0000 - 0.0000 29 - 0.0020 - 0.0000 30 - 0.0000 - 0.0000 31 - 0.0000 - 0.0000 32 - 0.0001 - 0.0000 33 - 0.0050 - 0.0000 34 - 0.0000 - 0.0000 35 - 0.0175 - 0.0001 36 - 0.0075 - 0.0000 37 - 0.0169 - 0.0000 38 - 0.0062 - 0.0000 39 - 0.0067 - 0.0000 40 - 0.0861 - 0.0001 41 - 0.0497 - 0.0001 42 - 0.1863 - 0.0001 43 - 0.0894 - 0.0000 44 - 0.0060 - 0.0000 45 - 0.0040 - 0.0000 46 - 0.3924 - 0.0001 47 - 0.0983 - 0.0000 48 - 0.0220 - 0.0000 49 - 0.0205 - 0.0000 50 - 0.4607 - 0.0001

6.3.5 Analisis Alur Struktural