183 miliar. Dengan demikian pilihan membiarkan kegiatan illegal tetap kurang
menguntungkan dibanding memberantas sama sekali. Oleha karena itu meskipun kegiatan memberantas kegiatan illegal berpengaruh terhadap penurunan
pendapatan tetapi lebih baik jika membiarkannya.
7.1.6 Penaggulangan Kebocoran Erosi pada Tingkat 5
Skenario ini merupakan simulasi yang menggambarkan upaya penekanan terjadinya deforestasi dan erosi sebesar 5. Penekanan deforestasi dan erosi
tersebut dilakukan dengan mengendalikan kegiatan sektor produksi dan pengeluaran institusi pelaku ekonomi. Hal tersebut menyebabkan dampak pertama
dari efek transfer langsung mempengaruhi sektor ekonomi dan pendapatan institusi rumahtangga. Berkurangnya output sektor produksi dan pengeluaran
institusi tersebut kemudian mempengaruhi dampak open loop terhadap selurh neraca, baik neraca faktor produksi, neraca institusi dan neraca sektor. Karena
pengaruh open loop dari sektor adalah faktor produksi dan institusi, sedangkan pengaruh open loop dari institusi adalah sektor produksi dan faktor produksi.
Kemudian dalam pengaruh close loop, seluruh neraca juga terpenuhi. Hasil penghitungan menunjukan bahwa penanggulangan deforestasi dan
erosi efektif pada tingkat 5 dari kondisi saat ini sebagaimana Lampiran 28, akan meningkatkan output sektor kehutanan sebesar Rp. 979.06 miliar. Sektor produksi
yang langsung memperoleh peningkatan output terbesar adalah sektor perdagangan sekitar Rp 197.92 miliar. Kemudian diikuti oleh sek tor industri
pengolahan sebesar Rp 163.81 miliar, sektor migas sebesar Rp 128.29 miliar, dan sektor industri makanan dan minuman sebesar Rp 106.71 miliar dan pertanian
tanaman pangan sebesar Rp 91.27 miliar. Lebih lanjut faktor produksi akan mendapatkan tambahan output Rp 632.55 miliar dan institusi rumah tangga
mendapatkan tambahan output sebesar Rp 703.44 miliar. Berdasarkan kenyataan tersebut bahwa erosi sangat mempengaruhi produktitas perdagangan, industri dan
pertanian.
7.1.7 Penaggulangan Kebocoran Erosi pada Tingkat 10
Hasil penghitungan menunjukan bahwa penanggulangan deforestasi dan erosi efektif pada tingkat 10 dari kondisi saat ini sebagaimana Lampiran 29,
184 akan meningkatkan output sektor kehutanan sebesar Rp 1.96 trilun. Sektor
produksi yang langsung memperoleh peningkatan output terbesar adalah sektor perdagangan sekitar Rp 395.85 miliar. Kemudian diikuti oleh sektor industri
pengolahan sebesar Rp 327.61 miliar, sektor migas sebesar Rp 256.58 miliar, dan sektor industri makanan dan minuman sebesar Rp 213.41 miliar dan pertanian
tanaman pangan sebesar Rp 182.53 miliar. Lebih lanjut faktor produksi akan mendapatkan tambahan output Rp 1.27 triliun dan institusi rumah tangga
mendapatkan tambahan output sebesar Rp 1.41 triliun. 7.1.8
Penaggulangan Kebocoran Erosi pada Tingkat 15
Hasil penghitungan menunjukan bahwa penanggulangan deforestasi dan erosi efektif pada tingkat 15 dari kondisi saat ini sebagaimana Lampiran 30,
akan meningkatkan output sektor kehutanan sebesar Rp 2.94 trilun. Sektor produksi yang langsung memperoleh peningkatan output terbesar adalah sektor
perdagangan sekitar Rp 593.77 miliar. Kemudian diikuti oleh sektor industri pengolahan sebesar Rp 491.42 miliar, sektor migas sebesar Rp 384.87 miliar, dan
sektor industri makanan dan minuman sebesar Rp 320.11 miliar dan pertanian tanaman pangan sebesar Rp 273.80 miliar. Lebih lanjut faktor produksi akan
mendapatkan tambahan output Rp 1.90 triliun dan institusi rumah tangga mendapatkan tambahan output sebesar Rp 2.11 triliun.
7.1.9 Penaggulangan Kebocoran Erosi pada Tingkat 20