Kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan
2.1 Kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan
Nilai rehabilitasi lahan ditentukan berdasarkan jumlah anggaran yang di pergunakan untuk kegiaran rehabilitasi hutan dan lahan yang dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan KabupatenKota, Dinas Kehutanan Provinsi, BPDAS Jratunseluna Semarang, BKSDA Jawa Tengah, dan Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah. Kegiatan rehabilitasi lahan dan hutan di Provinsi Jawa Tengah dilaksanakan sejak tahun 2003 dengan jumlah anggaran Rp 64.15 miliar. Dana yang dipergunakan untuk penyediaan anggaran tersebut bersumber dari Dana Reboisasi DR yang diku mpulkan oleh Pemerintah Departemen Kehutanan baik yang berasal dari Provinsi Jawa Tengah maupun wilayah lain terutama luar Pulau Jawa. Rincian lengkap nilai kegiatan rehablitasi lahan per kabupaten di Provinsi Jawa Tengah sebagaimana Lampiran 7. Tabel 35. Tambahan Manfaat Hutan Hasil Proksi Data Sekunder Instansi Kehutanan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2003 No SektorVariabel Nilai manfaat hutan Juta Rp Keterangan 1 Rehabilitasi hutan 64 146.91 data proyek 2 Ilegal trading 106 810.19 proksi neraca kayu 3 Ilegal logging 61 649.61 data resmi 4 Kehilangan nilai tambah 217.74 proksi neraca kayu 5 Deforestasi 10 484.41 data resmi 6 Efisiensi kelembagaan 218 035.20 proksi efisiensi usaha Jumlah 461 344.06 Kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan merupakan aktivitas perekonomian yang menggunaan imput dana dari luar Provinsi Jawa Tengah. Oleh karena itu kegiatan tersebut akan sangat menunjang peningkatan pendapatan wilayah sebab ada dana masuk ke dalam wilayah tanpa mengeluarkan dana kompensasinya. Disamping itu, kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan berupa penyiapan lahan, pengadaan bibit, dan penanaman yang seluruhnya melibatkan masyarakat di sekitar lokasi di pedesaan sehingga sasaran akhir penerima dana tersebut tentunya masyarakat pedesaan. Dengan demikian 121 kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan mempunyai dampak ganda yaitu peningkatan aset pemerintah yang berupa hutan tanaman dan juga penciptaan lapangan kerja untuk masyarakat pedesaan. Kedua dampak tersebut dapat secara langsung akan menentukan besarnya perhitungan PDRB wilayah.2.2 Illegal Logging dan Illegal trading
Parts
» Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Ruang Lingkup Penelitian
» Pendekatan Pengeluaran Konsep Penghitungan Pendapatan
» Konsep Pendapatan Bersih TINJAUAN TEORITIS
» Konsep Sumberdaya Hutan TINJAUAN TEORITIS
» Konsep Nilai Ekonomi Sumberdaya Hutan
» Peran Nilai Ekonomi Sumberdaya Hutan dan Perekonomian Wilayah
» Metode Penilaian Ekonomi Sumberdaya Hutan
» Konsep Kelembagaan TINJAUAN TEORITIS
» Kelembagaan Sektor Kehutanan Konsep Model Input-Output
» Konsep Sistem Neraca Sosial Ekonomi.
» Kajian Penelitian Peranan Ekonomi Kehutanan
» Kerangka Pelaksanaan Penelitian KERANGKA PEMIKIRAN
» Lokasi Penelitian Jenis dan Sumber Data
» Pemanfaatan Air Metode Aplikasi Hasil Valuasi Sektor Kehutanan
» Penggantian Kegiatan Illegal Logging. Rehabilitasi Hutan dan Lahan Penyediaan Udara Bersih
» Pembentukan Model Input – Output Modifikasi
» Kontribusi Faktor Ketimpangan Pendapatan Analisis Pengganda Neraca
» Kondisi Umum Provinsi Jawa Tengah
» PERTANIAN PERTAMBANGAN INDUSTRI PENGOIAHAN
» BANGUNAN PERDAGANGAN, HOTEL, KEUANGAN, PERSEWAAN JASA -JASA
» PERTANIAN PERTAMBANGAN INDUSTRI PENGOLAHAN
» BANGUNAN PERDAGANGAN, HOTEL, PENGANGKUTAN DAN KEUANGAN, PERSFWAAN JASA -JASA
» Pertumbuhan Ekonomi Tenaga Kerja
» Pengeluaran Pemerintah Pengeluaran perkapita Konsumsi
» Luas Hutan Profil Kehutanan Provinsi Jawa Tengah
» Luas Kawasan Hutan Konservasi
» Luas Areal Potensial Hutan Rakyat di Propinsi Jawa Tengah
» Produksi Hasil Hutan Pemasaran Hasil hutan
» Perhitungan Ekonomi Manfaat Hutan
» Kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan
» Illegal Logging dan Illegal trading
» Kehilangan Nilai Tambah Deforestasi
» Efisiensi Kelembagaan MANFAAT HUTAN DALAM PEREKONOMIAN PROVINSI JAWA TENGAH
» Air MANFAAT HUTAN DALAM PEREKONOMIAN PROVINSI JAWA TENGAH
» Hasil Hutan Dikonsumsi Langsung Masyarakat
» Jasa Wisata MANFAAT HUTAN DALAM PEREKONOMIAN PROVINSI JAWA TENGAH
» Erosi MANFAAT HUTAN DALAM PEREKONOMIAN PROVINSI JAWA TENGAH
» Udara bersih MANFAAT HUTAN DALAM PEREKONOMIAN PROVINSI JAWA TENGAH
» Keberadaan, Pilihan dan Pelestarian
» Model Input-Output Standar Manfaat Hutan dalam Perhitungan Produk Domestik Regional Bruto
» Membangun Kerangka Model Input-Output Modifikasi
» Analisis Output Manfaat Hutan dalam Perhitungan Produk Domestik Regional Bruto
» Analisis Input Manfaat Hutan dalam Perhitungan Produk Domestik Regional Bruto
» Backward Linkage dan Forward Linkage
» Kebocoran Pendapatan Regional Manfaat Hutan dalam Perhitungan Produk Domestik Regional Bruto
» Kebocoran Pendapatan Sektor Kehutanan
» Distribusi Pendapatan Faktor Produksi
» Distribusi Pendapatan Rumah Tangga
» Multiplier Sektor Kehutanan Manfaat Hutan Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat
» Dekomposisi Manfaat Hutan Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat
» Analisis Alur Struktural Manfaat Hutan Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat
» Penaggulangan Kebocoran Manusiawi pada Tingkat 0
» Penaggulangan Kebocoran Erosi pada Tingkat 5 Penaggulangan Kebocoran Erosi pada Tingkat 10
» Penghargaan Produk Hasil Hutan dan Manfaat Hutan
» Pembiayaan Pengelolaan Hutan Pengenaan Pajak dan Restribusi Air dan Udara Bersih
» Optimalisasi Provisi Sumberdaya Hutan PSDH dan Dana Pengenaan Denda Perusak Hutan dan Lingkungan
» Asuransi Kerusakan dan Kebakaran Hutan Pemanfaatan Dana Internasional Efisiensi Bahan Baku Kayu
» Alokasi Penggunaan Lahan Implikasi Kebijakan.
» Reorientasi Produksi Hutan Implikasi Kebijakan.
» Rehabilitasi Hutan dan Lahan
» Ringkasan Hasil KESIMPULAN DAN SARAN
» Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN
Show more