71 Tabel 5. Susunan Sistem Neraca Sosial Ekonomi
Pengeluaran Neraca Endogen
Faktor Produksi
Institusi Kegiatan
Produksi Neraca
Eksogen Total
1 2
3 4
5 Faktor
Produksi 1
T
13
Distribusi Nilai
Tambah X
1
Pendapatan Eksogen
Fakt. Prod. Y
1
Jumlah Pendapata
n Fakt. Prod
Institusi 2
T
21
Pendapatan Institusi dari
Faktor Produksi
T
22
Transfer Antar
Institusi X
2
Pendapatan Institusi
Dari Eksogen
Y
2
Jumlah Pendapata
n Institusi
N e
r a
c a
E n
d o
g e
n
Kegiatan Produksi
3 T
32
Permintaan Akhir
Domestik T
33
Transaksi Antar Keg.
I-O X
3
Ekspor dan
Investasi Y
3
Jumlah Output
Kegiatan Produksi
Neraca Eksogen
4 L
1
Peng. Ekso. Fakt. Prod.
L
2
Tabungan L
3
Impor Pjk Tak
langsung R
Trans. Antar
Eksogen Juml.
Pend. Eksogen
p e
n e
r i
m a
a n
Jumlah 5
Y
1
Juml. Pengl. Fakt. Prod.
Y
2
Juml. Penl. Institusi
Y
3
Juml. Pengl. Keg.
Prod. Juml. Pengl.
Eksogen
Sumber : Thorbecke, 1989 : 210, dimodifikasi dalam BPS 2003 Untuk setiap baris, kolom 5 merupakan kolom 1, 2, 3 dan 4. Demikian
pula untuk setiap kolom, baris 5 merupakan penjumlahan baris 1, 2, 3 dan 4. Karena jumlah penerimaan sama dengan pengeluaran, maka baris 5 merupakan
transpose dari kolom 5.
Tahapan
analisis dalam penelitian ini adalah analisis kontribusi faktor atau sektor, ketimpangan pendapatan, analisis efek pengganda
1. Kontribusi Faktor
Kontribusi faktor digunakan untuk menganalisis distribusi pendapatan faktorial antar faktor produksi. Dalam proses produksi suatu industri,
diasumsikan hanya menggunakan 2 dua faktor produksi, yaitu Modal capital = K dan tenaga kerja labour = L, untuk menghasilkan produk Q.
Selanjutnya dengan model fungsi produksi Cobb Douglas, maka formulasi kontribusi tersebut sebagai berikut :
Q = A K
a
L
ß
, dimana a + ß = 1. …………………………………. 17
72
2. Ketimpangan Pendapatan
Untuk menganalisis distribusi pendapatan institusional antar golongan rumah tangga digunakan ketimpangan pendapatan perkapita, yaitu perbandingan
antara pendapatan perkapita golongan rumah tangga terhadap pendapatan perkapita golongan rumah tangga yang paling rendah. Hal tersebut dilakukan
dengan tujuan untuk mendapatkan perbandingan pendapatan masyarakat yang proporsional. Hal ini berbeda dengan analisis yang menggunakan Rasio Gini
dimana distribusi jumlah penduduknya sama antar golongan.
3. Analisis Pengganda Neraca
Pengganda neraca merupakan analisis dampak dengan solusi yang belum optimal yang dapat melihat dinamika variabel-varaiabel endogen sektor
tertentu, akibat berubahnya neraca eksogen PDB. Penjelasan model tersebut adalah sebagai berikut
a. Kecenderungan Pengeluaran Rata-rata dan Pengganda Neraca Pada prosedur awal dari derivasi pengganda harga tetap pada kerangka
SNSE adalah mengenal apa yang disebut sebagai kecenderungan pengeluaran rata-rata average expenditure propensity dan pengganda
neraca accounting multiplier. Pendapatan neraca endogen yaitu neraca produksi, neraca institusi dan neraca sektor produksi akan berubah
sebesar M
a
unit akibat perubahan neraca eksogen sebesar 1 unit. Secara matematis kecenderungan pengeluaran rata-rata average expenditure
propensity dapat dirumuskan sebagai berikut :
A
ij
= T
ij
t
j -1
…………………………………………………...... 18 dimana:
A
ij
= kecenderungan pengeluaran rata-rata average expenditure propensity
baris ke-i, kolom ke-j
T
ij
= neraca baris ke-i; kolom ke-j
t
j -1
= total kolom ke-j Karena A
i.j
dan T
ij
merupakan suatu matrik dimana unsur A
i.j
bersifat konstan dan matrik T
ij
mempunyai vektor Xi untuk masing-masing i = 1, 2, 3, 4, maka didapatkan persamaan matrik sebagai berikut :
73 T
1
0 0 A
1.3
t
1
X
1
T
2
= A
2.1
A
2.2
t
2
+ X
2
T
3
0 A
3.2
A
3.3
t
3
X
3
dan t
4
= A
4.2
t
2
+ A
4.3
t
3
+ X
4
……………………….................. 19 Dari persamaan 19 dapat terlihat bahwa nilai t
4
dapat dicari bila t
2
dan t
3
diketahui. Neraca t
4
dan neraca Z
i
i=1, 2, 3, 4 merupakan neraca eksogen dalam kerangka SNSE.
Persamaan 19 dapat ditulis dalam notasi matrik sebagai berikut : t = At + X………………………………………….............. 20
sehingga t = I – A
-1
X ……………………………………….......... 21 atau
t = Ma X………………………………………………….. 22 dimana
Ma = I – A
-1
yang disebut sebagai pengganda neraca accounting multiplier
. Persamaan 22 menjelaskan bahwa pendapatan neraca endogen, yaitu
neraca faktor produksi, neraca institusi dan neraca sektor produksi, akan berubah sebesar ‘Ma’ akibat adanya perubahan neraca eksogen sebesar 1
unit. b. Dekomposisi Pengganda Neraca
Pengganda neraca M
a
dapat didekomposisi dengan memperhatikan proses perubahan neraca endogen akibat dari perubahan neraca eksogen.
Dekomposisi matrik M
a
dapat dilakukan dalam bentuk perkalian multiplicative atau dalam bentuk pertambahan additive.
Persamaan 19 seperti yang telah dijelaskan sebelumnya dapat dituliskan menjadi persamaan matrik sebagai berikut:
t
1
0 0 0 t
1
0 0 A
1.3
t
1
X
1
t
2
= 0 A
2.2
t
2
+ A
2.1
0 0 t
2
+ X
2
t
3
0 0 A
3.3
t
3
0 A
3.2
t
3
X
3
23
74 Penulisan persamaan 23 tersebut diatas dimaksudkan untuk dapat
memisahkan elemen -elemen diagonal matrik A, yaitu A
2.2
dan A
3.3
dari elemen-elemen lainnya seperti A
2.1
, A
3.2
, dan A
1.3
Kalau matrik M
a
24 adalah: I 0 0
M
a.1
= I – A
2.2 -1
0 0 I – A
3.3 -1
maka, persamaan 23 dapat dituliskan sebagai 25: T = A t + M
a.1
X ………………………………… 25 dimana :
0 0 A
1.3
A = M
a.1
A
2.1
0 0 0 A
3.2
Dengan asumsi kebalikan matrik I – A2.2-1
1
dan I – A3.3-1 ada exist, maka kedua matrik tersebut dapat dituliskan sebagai:
I – Ai.j-1 = I + Ai.j2 + Ai.j3 + …………………………. 27 Berarti I –A
i.j -1
mempunyai nilai yang selalu lebih besar dari I karena, semua elemen Ai.j adalah positif. Oleh karena itu M
a.1
ada exist. Persamaan 25 dapat dituliskan sebagai:
T = I - A
-1
M
a.1
X ……………………………………… 28 dengan asumsi bahwa matrik kebalikan I - A
-1
ada, maka matrik kebalikan I - A
-1
dapat dituliskan sebagai: I – A
-1
= I + A + A
2
+ A
3
+ …………………… = I + A
+ A
2
I + A
3
+ A
6
+ ………… = I + A
+ A
2
I - A
3 –1
………………… 29 Sehingga T = M
a.3
M
a.2
M
a.1
X ………………………………… 30 dengan M
a.3
= I + A + A
2
dan M
a.2
= I - A
3 -1
Oleh karena itu terlihat bahwa matrik ‘Ma’ dapat didekomposisi menjadi: Aa = Ma.3 Ma.2 Ma.1 ………………………………....... 31
Matrik ‘Ma’ dapat juga didekomposisi dalam bentuk pertambahan sebagai berikut:
24
26 ………………
…………….
75 Ma = I + Ma.1 – I + Ma.2 – IMa.1 + Ma.3 – I Ma.2 Ma.1
= I + Ta + Oa + Ca…………………………………… dimana transfer multiplier Ta, open loop multiplier Oa, dan closed loop
multiplier Ca.
Pengganda transfer transfer multiplier menunjukkan dampak yang terjadi di dalam set neraca dimana injeksi awal diberikan. Misalnya,
injeksi awal diberikan terhadap neraca sektor produksi, maka penggand a transfer akan bekerja pada neraca sektor produksi. Pengganda lompatan
terbuka open loop multiplier menunjukkan dampak yang terjadi terhadap neraca yang lain sebagai akibat adanya injeksi awal yang diberikan kepada
suatu neraca tertentu. Misalnya, injeksi awal yang diberikan kepada neraca sektor produksi menyebabkan kenaikan output sektor produksi, maka
sebagai akibatnya adalah kenaikan pendapatan tenaga kerja dan rumah tangga. Hal ini berarti bahwa telah terjadi suatu dampak terhadap neraca
faktor produksi dan neraca institusi sebagai akibat adanya injeksi terhadap neraca sektor produksi. Pengganda lompatan tertutup close loop
multiplier menunjukkan dampak yang terjadi terhadap neraca awal yang
diinjeksi sebagai akibat perubahan pada neraca yang dipengaruhi dan berulang lagi pada neraca lainnya sedemikian sehingga dampaknya
menjadi kecil sekali dan dapat diabaikan.
4. Structural Path Analysis