Metode Penilaian Ekonomi Sumberdaya Hutan

25 Sumber : Supriadi 1997

2.6 Metode Penilaian Ekonomi Sumberdaya Hutan

Penilaian atau valuasi ekonomi sumberdaya hutan dilaksanakan dengan melakukan identifikasi kondisi bio -fisik sumberdaya hutan dan sosial budaya masyarakat setempat. Valuasi ditujukan untuk mengkuantifikasi setiap indikator nilai berupa hasil hutan, jasa fungsi ekosistem hutan, serta atribut hutan dalam kaitannya dengan indikator sosial budaya setempat Davis dan Johnson,1987. Lebih lanjut Davis dan Johson 1987 menyatakan bahwa pada prinsipnya metode valuasi sumberdaya hutan dapat dilakukan melalui dua pendekatan, yaitu berdasarkan harga pasar dan kesediaan untuk membayar WTP. Kesediaan untuk membayar merupakan konsep yang mendasari berbagai alternatif teknik valuasi ekonomi sumberdaya hutan. Dalam kondisi pasar tidak mengalami penyimpangan, maka WTP akan sama dengan harga pasar. Namun pada saat terjadi distorsi mekanisme pasar atau kegagalan pasar, maka harga pasar tidak akan dapat memberikan perkiraan yang akurat mengenai WTP. Conrad,1999; Hufschmidt, 1983, dan Timothy, 2003. Metode yang didasarkan pada pendekatan harga pasar terdiri atas dua metode, yaitu Metode Manfaat Sosial Bersih Net Social Benefit Method dan Produk Berbagai Barang PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO Produk Berbagai Jasa PENGELOLAAN SUMBERDAYA HUTAN Alokasi Anggaran Pemerintah Swasta Kesejahteraan Masyarakat Kebijakan Pemerintah Sektor –Sektor Produksi Pendapatan Daerah dan Penyerapan tenaga Kerja SEKTOR KEHUTANAN Nilai Tambah Regulasi Gambar 6. Diagram Peran Sumberdaya Hutan dalam Perekonomian Wilayah 26 Harga Pasar Market Price Method . Sedangkan metode berdasarkan kesediaan untuk membayar terdapat beberapa alternatif berdasarkan karakteristik manfaat sumberdaya tersebut Bahruni 1999; Davis dan Johnson 1987 seperti dapat dilihat pada Tabel 1. Para ahli ekonomi dewasa ini telah mengembangkan berbagai teknik dan metode valuasi dan perhitungan nilai ekonomi sumberdaya alam dan lingkungan pada kondisi pasar yang tidak sempurna. Hufschmidt 1983 menyimpulkan bahwa metode dan teknik valuasi ekonomi dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Teknik valuasi yang berdasarkan pada harga pasar atau produktivitas seperti perubahan nilai produk dan hilangnya penghasilan yang berasal dari manfaat sumberdaya hutan . 2. Teknik valuasi yang berdasarkan pada penggunaan harga pasar bagi inputsubtitusi seperti biaya penggantian, biaya produk bayangan, analisis biaya pengeluaran dan biaya pencegahan Tabel 1. Klasifikasi Nilai dan Metode Valuasi Sumberdaya Hutan NO KLASIFIKASI NILAI METODE VALUASI 1. Nilai Guna Use Value dan Nilai PilihanMasa Depan Option Value 1. Manfaat Sosial Bersih Net Social Benefit 2. Metode Harga Pasar Market Price Methods 3. Harga Pengganti Surrogate Prices 4. Nilai sebagai faktor Produksi Value in Production 5. Biaya Perjalanan Travel Cost Method 6. Valuasi kontingensi Contingent Valuation 2. Nilai Keberadaan Existence Value 1. Metode Perlindungan Aset Protection of Assets • Biaya Penggantian Cost of Replacement • Biaya RehabilitasiCost of Rehabiltation • Nilai Kehilangan Produksi Cost of Lost Production 2. Hedonic pricing 3. Nilai sebagai faktor produksi Value in Production 4. Harga Pengganti Surrogate Prices 5. Penilaian kontingensi Contingent Valuation Sumber : Davis dan Johnson 1987 27 3. Valuasi dengan pendekatan survey yaitu dengan menanyakan besarnya WTP konsumen terhadap barang dan jasa lingkungan dengan menggunakan pasar hipotesis. Teknik ini meliputi, teknik valuasi Delpi, permainan alih tukar, pilihan tanpa biaya, teknik valuasi prioritas. Beberapa teknik atau metode valuasi ekonomi yang dapat diaplikasikan untuk menilai sumberdaya hutan menurut Dixon dan Sherman 1990, Sanim 2003a, dan Champ et al 2003 antara lain:

1. Metode Berbasis Pasar Aktual Actual Market-based Methods

Metode ini menggunakan harga pasar aktual sebagai harga yang dianggap mendekati nilai dari barang kayu, rotan, getah, dan lai-lain dan jasa lingkungan yang dihasilkan oleh kawasan hutan seperti air. Suatu teknik yang sederhana untuk menentukan nilai barang dan jasa hasil hutan tersebut adalah dengan cara membandingkannya dengan harga yang dijual di pasar setempat. Yang termasuk dalam metode ini antara lain : a. Perubahan dalam Produktivitas Change in Productivity Valuasi ekonomi sumberdaya hutan juga dapat dilakukan dengan melihat pemanfaatan air sebagai input proses produksi industri atau pertanian. Kawasan hutan menjamin kelangsungan industri atau pertaniani yang bertumpu pada sumberdaya hutan. Sehingga, jika kawasan hutan dirusak, maka akan menyebabkan jumlah produksi menurun sehingga terdapat jumlah produksi yang hilang. Harga pasar dari jumlah produksi yang hilang tersebut merefleksikan nilai ekonomi dari sumberdaya hutan. Dampak perekonomian akibat terjadi pengrusakan kawasan hutan terhadap penurunan produksi perikan an, pertanian, dan perkebunan yang berada di sekitar hutan. b. Kehilangan Penghasilan Loss of Earning Kawasan hutan terutama kawasan konservasi memberikan jasa ekologis yang berupa kontribusi udara bersih untuk kepentingan manusia. Jika jasa ekologis tersebut hilang maka kemampuan manusia untuk memproduksi sesuatu akan menurun sehingga akan terjadi kehilangan pendapatan. 28

2. Metode Berbasis Biaya Cost-based Methods

Penghitungan nilai ekonomi berdasarkan opportunity cost dari kawasan hutan, dengan cara menghitung biayakerugian yang dialami oleh masyarakat akibat hilangnya akses pemanfaatan sumberdaya hutan. Biayakerugian yang dikeluarkan untuk mempertahankan barang dan jasa yang diberikan oleh kawasan hutan tersebut antara lain berupa : a. Biaya Penggantian Replacement Cost Sumberdaya hutan berfungsi mempertahankan kualitas lahan dan produktivitasnya. Apabila terjadi deforestasi, maka ia akan meningkatkan erosi tanah dan menurunnya produktivitas lahan. Untuk meningkatkan produktivitas lahan tersebut dapat diganti dengan melakukan pemupukan. Biaya yang dikeluarkan untuk pembelian pupuk merupakan nilai ekonomi dari kawasan hutan. b. Biaya Kesempatan Opportunity Cost Biaya kesempatan dipresentasikan oleh nilai ekonomi kawasan hutan yang dapat diketahui melalui nilai bersih sekarang net present value- NPV dari berbagai alternatif penggunaan lahan. Dalam hal ini nilai NPV dari kawasan hutan dihitung berdasarkan kuantifikasi manfaat ekonomi penggunaan lahan dan biaya pengelolaannya. c. Biaya Preventif Preventive Cost Keberadaan kawasan hutan dapat menghindari kerugian masyarakat. Dalam hal ini dapat diilustrasikan dengan fungsi keutuhan kawasan hutan bagi pengendalian bajir di daerah sekitarnya. Apabila penebangan hutan dilakukan, maka masyarakat dan pemerintah harus mengeluarkan biaya penanggulangan banjir tersebut. Biaya tersebut merupakan nilai ekonomi hutan tersebut.

3. Metode Berbasis Mewakili Pasar Surrogate Market-based Methods

Metode valuasi sumberdaya yang berbasis mewakili pasar diukur berdasarkan beberadaannya dalam mempengaruhi harga pasar. Yang termasuk dalam metode antara lain: 29 a. Teknik Biaya Perjalanan Travel Cost Penerapan teknik biaya perjanan biasanya untuk menentukan nilai jasa rekreasi dari kawasan hutan dengan melihat kesediaan membayar willingness to pay oleh wisatawan atau pengunjung. Oleh karena itu besarnya biaya tersebut ditunjukkan oleh kesediaan membayar harga tiket masuk kawasan, biaya transportasi menuju lokasi, dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan oleh pengunjung. b. Teknik Harga Hedonik Hedonic Pricing Techniques Teknik hedonik dilakukan melalui suatu penilaian jasa lingkungan, yang keberadaanya mempengaruhi harga pasar barang tertentu. Sebagai contoh nilai kualitas lingkungan yang mempengaruhi harga rumah.tinggal. Lingkungan perumahan yang bersih, sehat dan nyaman, maka nilai lingkunganaya akan relatif besar sehingga harga jual rumah tersebut menjadi meningkat. c. Teknik Proksi Substitusi Substitution Proxy Techniques Teknik proksi substitusi dilakukan untuk mengukur nilai variabel sumberdaya hutan dengan proksi variabel lain baik dari sektor kehutanan ataupun sektor lain. Sebagai contoh nilai air diproksi dari nilai produksi padi yang prosesnya menggunakan air. d. Teknik Diferensiasi Gaji Wage Differencial Techniques Teknik ini dilakukan untuk menghitung nilai ekonomi sumberdaya hutan dengan cara menghitung diferenasi gaji atau upah pekerja pada kegiatan pengelolaan kawasan hutan.

4. Metode Berbasis Pasar Kontingensi Contingent Market-Based Methods

Penerapan metode in i dilakukan jika tidak ada pasar yang relevan terhadap barang dan jasa lingkungan kawasan hutan. Kepada individu- individu secara langsung ditanyakan tentang kesediaan mereka membayar untuk barang dan jasa yang diperoleh dari sumberdaya hutan atau kesediaan mereka menerima kompensasi jika barang dan jasa sumberdaya hutan tersebut tidak boleh mereka manfaatkan lagi. 30 Lebih lanjut Sanim 2003 a menjelaskan dua pendekatan untuk melakukan valuasi sumberdaya alam termasuk hutan yaitu :

a. Pendekatan Kurva Permintaan