Pendekatan Pengeluaran Konsep Penghitungan Pendapatan
2.1.1. Pendekatan Pengeluaran
Perhitungan besarnya pendapatan dengan pendekatan pengeluaran dilakukan cara menaksir nilai aliran perbelanjaan yang dilakukan oleh sektor rumah tangga, investor, pemerintah, dan luar negeri. Aliran-aliran perbelanjaan tersebut merupakan nilai perbelanjaan yang dilakukan atas barang-barang akhir dan jasa akhir yang diproduksi sektor perusahaan. Barang akhir dan jasa yang dibeli rumah tangga meliputi barang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhannya. Jenis-jenis barang dan jasa tersebut LUAR NEGERI PERUSAHAAN PASAR FAKTOR RUMAH TANGGA PEMERINTAH PASAR BARANG INVESTOR LEMB. KEUANGAN 13 antara lain bahan makanan, minuman, pakaian, dan barang kebutuhan rumah tangga lainnya seperti radio, televisi, mobil dan lain-lain. Sedangkan jasa-jasa yang dibutuhkan rumah tangga antara lain pengangkutan, kesehatan, pendidikan. Perbelanjaan pemerintah sebagian besar dibiayai oleh pendapatan dari pajak. Perbelanjaan pemerintah dilakukan untuk memenuhi kepentingan masyarakat seperti gaji pegawai pemerintah, pembangunan infrastruktur, kesehatan, sarana prasarana umum, peralatan perkantoran, pendidikan dan sebagainya yang kesemuanya untuk kepentingan masyarakat. Dalam perhitungan pendapatan nasional ataupun wilayah, investasi perusahaan disebut pembentukan modal tetap domestik bruto. Nilai perbelanjaan tersebut menggambarkan keseluruhan nilai pembelian sektor swasta dan pemerintah ke atas berang -barang modal yang diproduksikan oleh sektor perusahaan. Perbelanjaan tersebut termasuk juga nilai rumah -rumah tempat tinggal yang dibangun dalam satu periode tertentu. Pembelian barang-barang modal dimaksud akan menambah nilai barang-barang modal dalam perekonomian dan dapat mengakibatkan peningkatan kemampuan suatu negara untuk menghasilkan barang dan jasa. Hubungan ekonomi dengan negara-negara lain akan menggalakkan lalu lintas ekspor dan impor barang dan jasa. Ekspor akan menambah perbelanjaan terhadap barang-barang yang dikeluarkan sektor perusahaan maka tentu akan mengakibatkan banyak barang yang akan diproduksi perusahaan. Sedangkan impor menyebabkan aliran pendap atan beralih ke luar negeri dan akan mengurangi kegiatan sektor perusahaan. Dengan demikian ekspor netto yang positif maka akan meningkatkan kegiatan sektor perusahaan.2.1.2. Pendekatan Pendapatan
Parts
» Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Ruang Lingkup Penelitian
» Pendekatan Pengeluaran Konsep Penghitungan Pendapatan
» Konsep Pendapatan Bersih TINJAUAN TEORITIS
» Konsep Sumberdaya Hutan TINJAUAN TEORITIS
» Konsep Nilai Ekonomi Sumberdaya Hutan
» Peran Nilai Ekonomi Sumberdaya Hutan dan Perekonomian Wilayah
» Metode Penilaian Ekonomi Sumberdaya Hutan
» Konsep Kelembagaan TINJAUAN TEORITIS
» Kelembagaan Sektor Kehutanan Konsep Model Input-Output
» Konsep Sistem Neraca Sosial Ekonomi.
» Kajian Penelitian Peranan Ekonomi Kehutanan
» Kerangka Pelaksanaan Penelitian KERANGKA PEMIKIRAN
» Lokasi Penelitian Jenis dan Sumber Data
» Pemanfaatan Air Metode Aplikasi Hasil Valuasi Sektor Kehutanan
» Penggantian Kegiatan Illegal Logging. Rehabilitasi Hutan dan Lahan Penyediaan Udara Bersih
» Pembentukan Model Input – Output Modifikasi
» Kontribusi Faktor Ketimpangan Pendapatan Analisis Pengganda Neraca
» Kondisi Umum Provinsi Jawa Tengah
» PERTANIAN PERTAMBANGAN INDUSTRI PENGOIAHAN
» BANGUNAN PERDAGANGAN, HOTEL, KEUANGAN, PERSEWAAN JASA -JASA
» PERTANIAN PERTAMBANGAN INDUSTRI PENGOLAHAN
» BANGUNAN PERDAGANGAN, HOTEL, PENGANGKUTAN DAN KEUANGAN, PERSFWAAN JASA -JASA
» Pertumbuhan Ekonomi Tenaga Kerja
» Pengeluaran Pemerintah Pengeluaran perkapita Konsumsi
» Luas Hutan Profil Kehutanan Provinsi Jawa Tengah
» Luas Kawasan Hutan Konservasi
» Luas Areal Potensial Hutan Rakyat di Propinsi Jawa Tengah
» Produksi Hasil Hutan Pemasaran Hasil hutan
» Perhitungan Ekonomi Manfaat Hutan
» Kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan
» Illegal Logging dan Illegal trading
» Kehilangan Nilai Tambah Deforestasi
» Efisiensi Kelembagaan MANFAAT HUTAN DALAM PEREKONOMIAN PROVINSI JAWA TENGAH
» Air MANFAAT HUTAN DALAM PEREKONOMIAN PROVINSI JAWA TENGAH
» Hasil Hutan Dikonsumsi Langsung Masyarakat
» Jasa Wisata MANFAAT HUTAN DALAM PEREKONOMIAN PROVINSI JAWA TENGAH
» Erosi MANFAAT HUTAN DALAM PEREKONOMIAN PROVINSI JAWA TENGAH
» Udara bersih MANFAAT HUTAN DALAM PEREKONOMIAN PROVINSI JAWA TENGAH
» Keberadaan, Pilihan dan Pelestarian
» Model Input-Output Standar Manfaat Hutan dalam Perhitungan Produk Domestik Regional Bruto
» Membangun Kerangka Model Input-Output Modifikasi
» Analisis Output Manfaat Hutan dalam Perhitungan Produk Domestik Regional Bruto
» Analisis Input Manfaat Hutan dalam Perhitungan Produk Domestik Regional Bruto
» Backward Linkage dan Forward Linkage
» Kebocoran Pendapatan Regional Manfaat Hutan dalam Perhitungan Produk Domestik Regional Bruto
» Kebocoran Pendapatan Sektor Kehutanan
» Distribusi Pendapatan Faktor Produksi
» Distribusi Pendapatan Rumah Tangga
» Multiplier Sektor Kehutanan Manfaat Hutan Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat
» Dekomposisi Manfaat Hutan Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat
» Analisis Alur Struktural Manfaat Hutan Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat
» Penaggulangan Kebocoran Manusiawi pada Tingkat 0
» Penaggulangan Kebocoran Erosi pada Tingkat 5 Penaggulangan Kebocoran Erosi pada Tingkat 10
» Penghargaan Produk Hasil Hutan dan Manfaat Hutan
» Pembiayaan Pengelolaan Hutan Pengenaan Pajak dan Restribusi Air dan Udara Bersih
» Optimalisasi Provisi Sumberdaya Hutan PSDH dan Dana Pengenaan Denda Perusak Hutan dan Lingkungan
» Asuransi Kerusakan dan Kebakaran Hutan Pemanfaatan Dana Internasional Efisiensi Bahan Baku Kayu
» Alokasi Penggunaan Lahan Implikasi Kebijakan.
» Reorientasi Produksi Hutan Implikasi Kebijakan.
» Rehabilitasi Hutan dan Lahan
» Ringkasan Hasil KESIMPULAN DAN SARAN
» Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN
Show more