Metode Pembelajaran Menulis Deskripsi Teori

pembelajaran menulis. Menurut Suryaman 2012: 85 terdapat empat metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, yaitu sebagai berikut. a. Metode Ceramah Metode ceramah merupakan metode yang paling populer dalam dunia pendidikan. Banyak guru yang senang menggunakan metode ceramah. Metode ceramah merupakan sebuah metode pembelajaran yang diterapkan dengan cara menjelaskan secara langsung materi pembelajaran. Materi pembelajaran disajikan dengan cara guru menjelaskan secara langsung kepada siswa. Dengan metode ini, kelas lebih mudah untuk dikondisikan sehingga siswa lebih konsentrasi menerima materi yang dijelaskan. Namun, metode ceramah hanya bersifat satu arah sehingga menimbulkan kepasifan siswa. Hal tersebut adalah salah satu sisi negatif metode ceramah yang sedang disoroti. b. Metode Diskusi Metode diskusi merupakan sebuah langkah untuk menyampaikan materi dengan cara mengajak siswa untuk berdiskusi menyelesaikan masalah. Masalah- masalah yang didiskusikan merupakan masalah aktual yang mempunyai hubungan dengan materi pembelajaran. Masalah-masalah tersebut sudah dianalisis terlebih dahulu oleh guru. Guru menenuntukan apakah masalah tersebut cocok untuk didiskusikan oleh siswa. Metode diskusi diterapkan tidak untuk mengadu argumentasi, namun hanya untuk bertukar pengalaman dan pikiran. Dari kegiatan bertukar pikiran tersebut diharapkan dapat mencapai sebuah kesepakatan. Menurut Killen dalam Suryaman, 2012: 89 ada empat tujuan metode diskusi, yaitu 1 memecahkan masalah, 2 menjawab pertanyaan yang bersifat problematis, 3 memperluas wawasan dan pengetahuan siswa akan pengetahuan, dan 4 membuat keputusan. c. Metode Demonstrasi Metode demonstrasi merupakan sebuah cara penyampaian materi dengan meragakan atau mempertunjukan materi tersebut. Metode ini sering digunakan oleh guru untuk mengurangi kejenuhan siswa dalam proses pembelajaran. Metode demontarasi sering digunakan dalam pembelajaran membaca dan berbicara, namun tidak menutup kemungkinan metode demontsrasi ini diterapkan dalam pembelajaran menulis. Diperlukan sedikit inovasi agar metode ini cocok digunakan dalam pembelajaran menulis. Inovasi-inovasi terebut sifatnya tidak dapat ditentukan. Inovasi disesuaikan dengan kondisi siswa. Maka dari itu perlu kreatifitas guru saat menggunakan metode ini untuk pembelajaran menulis di kelas. d. Metode Simulasi Metode simulasi merupakan salah satu metode yang cara penyampaian materinya menggunakan situasi tiruan. Situasi tiruan yang dimaksud adalah situasi yang dihadirkan menirukan situasi sebenarnya yang biasanya terjadi. Metode simulasi banyak digunakan dalam pembelajaran membaca, menyimak, dan berbicara. Namun, tidak menutup kemungkinan metode simulasi digunakan untuk pembelajaran menulis. Seperti halnya metode demonstrasi, hanya perlu sedikit inovasi agar metode ini cocok digunakan dalam pembelajaran menulis. Metode simulasi dapat menggali kreatifitas guru dan siswa sehingga dapat menciptakan pembelajaran menulis yang lain dari biasanya.

5. Media Pembelajaran Menulis

Media memiliki berbagai pengertian yang telah banyak diungkapkan. Media merupakan pengantar atau perantara yang penggunaannya berdasarkan suatu tujuan. Manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap adalah pengertian media menurut Gerlach dan Ely dalam Arsyad 2011: 3. Pengertian media juga dikemukakan oleh AECT Association of Education and Communication Technology. Media diartikan sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Pesan atau informasi disalurkan melalui sebuah media yang digunakan sebagai perantara, AECT dalam Arysad 2011: 3. Pengertian media yang lain telah diungkapkan oleh banyak ahli, namun semua pengertian memiliki inti yang sama bahwa media merupakan alat, sarana, atau perantara yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi.Sedangkan media pendidikan yaitu media yang digunakan sebagai alat dan bahan kegiatan pembelajaran Daryanto, 2010: 5. Media diartikan sebagai alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Media pembelajaran digunakan dengan tujuan menyampaikan pesan-pesan pembelajaran agar pembelajaran lebih variatif. Adanya pembelajaran yang variatif inilah diharapkan siswa lebih tertarik sehingga mengakibatkan semangat belajar siswa meningkat.

a. Manfaat Media Pembelajaran

Manfaat media pembelajaran menurut Sudjana dan Rivai via Arsyad, 2011: 24-25 dalam proses belajar siswa ada empat, yaitu. 1. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. 2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya. 3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga. 4. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktif mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.

b. Jenis-jenis Media Pembelajaran

Menurut Arsyad 2011: 29 jenis media pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam empat kelompok, yaitu. 1. Media Hasil Teknologi Cetak Teknologi cetak adalah cara untuk menyampaikan materi seperti tulisan, buku, gambar, dan materi visual statis lainnya. Media hasil teknologi cetak biasanya digunakan sebagai acuan saat guru memberikan materi pembeljaran kepada siswa. 2. Teknologi Audio-Visual Teknologi audio-visual adalah cara menyampaikan materi dengan mesin- mesin elektronik seperti audio dan visual. Beberapa contoh media audio-visual ini yaitu proyektor film, radio, tape recorder, dan lain sebagainya.